Runaway (film 2014)
Runaway adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 24 Juli 2014
Runaway | |
---|---|
Nama lain | Runaway |
Sutradara | Guntur Soeharjanto |
Produser | Yoen K (Produser Eksekutif) Sudiadi (Line Producer) Ody Mulya Hidayat (Produser) |
Ditulis oleh | Alim Sudio |
Pemeran | Al Ghazali Tatjana Saphira Dewi Irawan Edward Akbar Ray Sahetapy Kimberly Ryder Willy Dozan Mario Maulana Nigel Ryder |
Penata musik | Joseph S Djafar (Penata Musik) Adityawan Susanto (Penata Suara) |
Sinematografer | Enggar Budiono (Penata Kamera) Aldie Harra (Penata Busana) Dian Anggraini Puspitasari (Penata Rias) Fransischus Dede V (Penata Artistik) Yoen K (Disain Produksi) Guntur Soeharjanto (Disain Produksi) Alim Sudio (Disain Produksi) |
Penyunting | Ryan Purwoko (Penata Gambar) |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pemeran
- Al Ghazali sebagai Musa
- Tatjana Saphira sebagai Tala
- Dewi Irawan sebagai ibu Tala
- Edward Akbar sebagai Toni, paman Tala
- Ray Sahetapy sebagai Surya Djatmoko, bapak Musa
- Kimberly Ryder
- Willy Dozan
- Mario Maulana
- Nigel Ryder[1]
Sinopsis
Tala (Tatjana Saphira) tinggal bersama ibu (Dewi Irawan) dan pamannya Toni (Edward Akbar), di Hong Kong. Ibunya yang mantan TKW, sakit keras dan butuh pengobatan. Mereka terjebak, tidak bisa pulang karena paspor mereka bermasalah. Akhirnya Tala mengikuti jejak pamannya Toni, yang terbiasa judi dan mabuk, untuk menjadi pencopet di jalanan.
Suatu ketika Tala mencopet dompet dan paspor milik Musa (Al Ghazali), putra tunggal dari Surya Djatmoko (Ray Sahetapy) seorang pengusaha yang berniat melebarkan sayap bisnis keuangannya di HongKong.
Kejadian itu menjadi awal dari pertemuan Tala dan Musa, yang terjebak dan senantiasa berusaha lari dari masalah mereka.
Bagi Musa, Tala adalah jawaban dari semua kebosanan dan kemarahannya pada sang Ayah. Sebaliknya, Tala melihat Musa adalah jalan keluar dari semua kesulitan hidupnya di negeri asing ini. Sekali pun akhirnya, mereka menemukan adanya cinta yang tulus, tumbuh di hati mereka, namun mereka tidak melihat ada masa depan bagi hubungan mereka.
Tala menyadari bahwa hubungannya dengan Musa, tidak nyata adanya. Mereka berasal dari dua dunia yang berbeda. Namun, kali ini mereka tidak tahu lagi harus lari ke mana.[2][3]