Banowati
Dalam kisah pewayangan Jawa, Banowati adalah nama tokoh tambahan, puteri Prabu Salya, raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Pujawati alias Setyawati, puteri tunggal Bagawan Bagaspati dari pertapaan Argabelah. Ia mempunyai empat saudara kandung, masing-masing bernama:
- Dewi Erawati, yakni permaisuri Prabu Baladewa
- Dewi Surtikanti, permaisuri Adipati Karna
- Arya Burisrawa
- Bambang Rukmarata.
Dewi Banowati menikah dengan Prabu Suyudana alias Duryodana, raja negara Astina, putera Prabu Dretarasta dengan Dewi Gandari. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra bernama Raden Lesmana Mandrakumara dan Dewi Lesmanawati. Dewi Banowati berwatak jujur, penuh belas kasih, jatmika (penuh dengan sopan santun), tetapi agak sedikit genit.
Sebetulnya Dewi Banowati jatuh cinta kepada Arjuna, namun mematuhi perintah ayahnya, ia menikah dengan Prabu Suyudana. Cintanya tidak juga padam, hingga tewasnya Prabu Suyudana dalam perang Baratayuda. Sesudah kematian Suyudana, barulah Banowati dapat memenuhi angan-angannya untuk diperisteri Arjuna[1].
Akan tetapi kesenangan itu tidak lama dinikmatinya. Malam itu juga, ia mati dibunuh oleh Aswatama, putera Resi Drona, yang membalas dendam kepada Pandawa atas kematian para Kurawa. Banowati mati terbunuh di perkemahan para Pandawa di medan Kuruksetra, bersama dengan isteri Arjuna yang lain, Srikandi, dan kelima anak Drupadi.
Dalam kisah Mahabharata dan Kakawin Bharatayuddha, permaisuri Prabu Duryodana ini bernama Bhanumati. Salah satu versi menyebutkan bahwa ia adalah puteri raja Citranggada dari Kasi (Kaashi); versi yang lain menyebutkan puteri dari Bhagadatta, raja dari Pragjyotisha.
Catatan kaki
- ^ Hardjowirogo. 1949. Sedjarah Wajang Purwa: 188. Jakarta :Balai Pustaka.
Lihat pula