Lontiok

rumah tradisional di Indonesia
Revisi sejak 14 Juli 2014 15.50 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun))

Lontiok adalah rumah adat yang berada di daerah Riau.[1] Rumah ini merupakan rumah yang ditinggali oleh masyarakat Kampar.[2] Rumah Lontiok juga dikenal dengan nama rumah pencalang.[1] Rumah Liontik adalah rumah yang mempunyai ciri seperti rumah panggung.[1] Kata Lontiok dalam bahasa Indonesia yaitu lentik.[2] Kata Lontiok ini menunjuk kepada bentuk rumah Lontiok yang melengkung atau bengkok.[2] Rumah Lontiok adalah salah satu Budaya Indonesia yang harus dilestarikan.[2] Rumah Lontiok saat ini sudah mulai jarang ditemukan karena sudah mulai termakan usia dan sudah mulai terlihat tidak terawat.[3]Salah satu rumah Lontiok yang sudah tidak terawat lagi terletak di Dusun Pulau Belimbing Desa Sipungguk.[4] Namun, rumah Lontiok masih dapat menjadi objek wisata yang menarik.[3]

Berkas:Rumahlontiokdesabelimbing1.jpg
Rumah Lontiok di Dusun Pulau Belimbing yang tida terawat

Ciri Khas

Rumah Lontiok ditopang oleh beberapa tiang penyangga.[3] Rumah ini sengaja dibangun tinggi dengan beberapa tujuan.[3] Pertama, tingginya rumah Lontiok berguna untuk melindungi keluarga yang berada dalam rumah dari serangan binatang buas seperti ular atau harimau.[3] Selain binatang buas, tingginya rumah Lontiok berguna juga menghindari serangan dari suku-suku lain dalam masyarakat Kampar.[3] Kedua, tinggi rumah Lontiok juga berguna untuk memelihara hewan atau berternak.[3] Bagian kolong rumah yang cukup luas dipakai sebagai kandang hewan.[3] Selain kandang hewan, terkadang bagian kolong rumah lontiok juga berfungsi sebagai gudang baik untuk tempat penyimpanan makanan juga untuk tempat penyimpanan perahu.[3] Tingginya rumah Lontiok mengakibatkan dibutuhkan tangga untuk dapat masuk ke dalam rumah.[3] Tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam rumah Lontiok menjadi salah satu ciri khas dari rumah itu.[3] anak tangga umumnya berjumlah ganjil karena disesuaikan dengan keyakinan masyarakat Kampar.[3] Bentuk atap rumah Lontiok yang melengkung juga menjadi ciri khas dari rumah Lontiok.[5] Bentuk atap rumah yang melengkung ini mempunyai makna hubungan manusia dengan Tuhan.[5] Masyarakat Kampar percaya bahwa bentuk melengkung atap rumah Lontiok menjadi simbok penghormatan terhadap Tuhan yang mahakuasa.[5] Tidak hanya kepada Tuhan, bentuk atap yang melengkung itu merupakan penghormatan kepada sesama ciptaan Tuhan.[5] Pada zaman dahulu kala, rumah Lontiok hanya dibangun oleh masyarakat Kampar yang memiliki status ekonomi menengah ke atas.[5] Hal ini menyebabkan rumah Lontiok menjadi lambang status sosial dari masyarakat Kampar.[5] Masyarakat Kampar juga memandang bahwa rumah Lontiok adalah tempat yang sakral.[5]

Bentuk Rumah

Bentuk rumah Lontiok sangat identik dengan bentuk perahu.[2] Rumah ini mempunyai bentuk melengkung sesuai dengan namanya yaitu Lontiok (lentik).[2] Rumah Lontiok mempunyai bentuk seperti rumah panggung.[5] Rumah ini mempunyai dinding yang miring keluar.[5] Dinding rumah ini ditempelkan dengan ukiran-ukiran yang terdapat pada balok atap rumah.[5] Balok ini menjadi penyangga sekaligus penghubung antara atap rumah dan dinding rumah yang miring.[3] Balok atap rumah pun miring dan atap murah mempunyai bentuk melengkung yang mengarah ke langit.[5] Pintu masuk rumah terhubung dengan anak tangga yang digunakan oleh anggota keluarga untuk dapat masuk ke dalam rumah.[5] Umumnya, anak tangga disusun dengan jumlah ganjil.[5] Rumah Lontiok dibangun atas beberapa tiang penyangga yang menopang lantai dan seluruh badan rumah.[5] Bahan dasar rumah ini adalah kayu.[3] Kayu tersebut juga bukan kayu sembarangan tetapi kayu pilihan yang mampu bertahan lama dalam berbagai cuaca.[3]


Referensi

  1. ^ a b c "Rumah Adat Kampar Rumah Lontiok". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  2. ^ a b c d e f "Rumah Lontiok". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Keunikan Rumah Lontiok". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  4. ^ "Rumah Lontiok yang tidak terawat". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Rumah Lontiok Rumah Adat Kampar". Diakses tanggal 15 Mei 2014.