Ronde van Vlaanderen

Balap sepeda satu hari di Belgia, satu di antara lima tur balap sepeda klasik

Tour of Flanders atau Ronde of Flanders (bahasa Belanda: Ronde van Vlaanderen) adalah sebuah balap sepeda klasik Flanders yang diadakan di Belgia setiap musim semi, seminggu sebelum balap Paris–Roubaix. Balapan ini menjadi bagian dari UCI World Tour dan biasanya disebut sebagai monument dalam kalender professional Eropa. Balap ini menjadi yag terpenting di Flanders. Sebutannya adalah Vlaanderens mooiste (Bahasa Belanda dari "Yang terbaik dari Flanders").

Tour of Flanders
Rincian balapan
PelaksanaanAwal April
LokasiFlanders, Belgia
Nama lokalRonde van Vlaanderen (Belanda)
JulukanDe Ronde
Vlaanderens mooiste
Terbaik dari Flanders
DisiplinJalan raya
KompetisiUCI World Tour
TipeSatu hari
Sejarah
Edisi pertama1913 (1913)
Edisi terbaru98 (pada tahun 2014)
Juara pertama Paul Deman (BEL)
Juara terbanyak Achiel Buysse (BEL)
 Fiorenzo Magni (ITA)
 Eric Leman (BEL)
 Johan Museeuw (BEL)
 Tom Boonen (BEL)
 Fabian Cancellara (SUI)
(3 kemenangan)
Juara bertahan Fabian Cancellara (SUI)

Sejarah

Tour of Flanders dimulai pada tahun 1913 oleh Karel Van Wijnendaele, pendiri dari koran olahraga Sportwereld. Pada masa tersebut sangat umum bagi pembuat koran atau majalah untuk menyelenggarakan balap sepeda sebagai jalan untuk mempromosikan media tersebut.

Balapan yang diadakan sebelum Perang Dunia II umumnya pada hari yang sama dengan kompetisi Milan–San Remo di Italia. Pembalap terbaik dari Italia dan Prancis lebih menyukai balap yang terakhir sehingga sebelum Perang Dunia II hanya ada satu pembalap non Belgia yang memenangkan balapan tersebut. Setelah perang balapan menjadi lebih penting saat menjadi bagian dari Challenge Desgrange-Colombo, pendahulu dari UCI ProTour, yang sekarang telah menjadi balapan utama. Pemegang rekor kemenangan adalah pembalap Belgia Achiel Buysse, Eric Leman, Johan Museeuw, dan Tom Boonen, pembalap Italia Fiorenzo Magni, dan pembalap Swiss Fabian Cancellara masing-masing dengan tiga kemenangan.

Ronde sebagai simbol wilayah

 
Monumen Ronde van Vlaanderendi Paddestraat, Velzeke-Ruddershove, Zottegem, Flanders Timur.

Bersepeda berada dalam kondisi menyedihkan di seluruh Belgia pada awal abad ke-20. Velodrome ditutup dan tidak ada lagi kejuaraan nasional baik di jalan raya maupun lintasan khusus.[1][2] Satu balapan besar di Belgia, Liège–Bastogne–Liège, berada di wilayah berbahasa Prancis di Selatan. Saat kondisi mulai membaik, Odile Defraye menjadi orang Belgia pertama yang memenangkan Tour de France, pada tahun 1912.[3] Pada saat itu dia berusia 20 tahun, dan meskipun dia membalap bagi tim Prancis, Alcyon, dia menjadi simbol potensi kebangkitan bagi bersepeda Belgia. Kemenangannya menginspirasi August De Maeght, direktur dari Société Belge d'Imprimerie, untuk mempublikasikan sebuah majalah olahraga mingguan bernama Sportwereld.[1][4]

Penulis balap sepeda Sportwereld' yang paling terkenal adalah Carolus ("Karel") Ludovicus Steyaert,[5] yang namanya ditulis sebagai Karel van Wijnendaele, nama yang lebih dikenal saat ini. [n 1][6][7] Van Wijnendaele adalah anak kelima dari 15 bersaudara dalam sebuah keluarga di Wijnendaele (Wijnendale),[8] di dekat Torhout. Ayahnya, seorang pembuat kain lenan, meninggal saat Karel berumur 18 bulan.[6] Dia menulis pada tahun 1942: "Dilahirkan di keluarga miskin, itulah kekuatanku. Jika kau dilahirkan tanpa apapun [sober opgekweekt wordt] dan kau tahu bagaimana rasanya lapar [door een mager leven gaat], itu membuatmu sulit untuk bertahan dalam sebuah balap sepeda." Dia meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun dan bekerja kepada pembuat roti, menggembalakan sapi, mencuci botol, dan mengirimkan parsel. Dia bekerja pada keluarga berbahasa Prancis di Brussels dan Ostend dan merasa dipermalukan oleh cara mereka memperlakukannya.[5]

Dia mencoba balap sepeda, memenangkan beberapa hadiah namun tidak terlalu berkesan. Dia kemudain beralih menjadi penulis tentang bersepeda sebagai koresponden regional, pertama untuk De Torhoutenaer, koran lokalnya, kemudian dari tahun 1909 untuk Onze Kampioenen di Antwerp dan Sportvriend di Izegem.[9] Pada saat itulah dia mengadopsi nama penanya.[5] Hal ini menarik perhatian dari De Maeght dan sahabatnya, penyelenggara balapan Len van de Haute, dimana van Wijnendaele bekerja sama dengannya di Sportvriend.[9] Keduanya berkendara menuju Torhout dan menanyai van Wijnendaele apakah ia bersedia bergabung dengan koran baru yang bernama Sportwereld. Van Wijnendaele menjawab bahwa dia dapat "menjadi [misschien wel]."[9] Edisi pertama diterbitkan bersamaan dengan Championship of Flanders pada 12 September 1912. Van Wijnendaele menjadi editor pada 1 Januari 1913. Dia berkata:

Kami berpikir banyak hal yang bisa kami lakukan di wilayah ini. Kami juga ingin menerbitkan sebuah koran untuk berbicara kepada orang Flemish dalam bahasa mereka sendiri da memberikan kepercayaan diri mereka sebagai Flandrian. Kita melakukan perang selama 10 tahun, dengan manajemen berbahasa Prancis di Federasi Bersepeda Nasional di Brussels. dan kami memenangkannya.[10]

Pada tanggal 25 Mei pada tahun yang sama dia menyelenggarakan Tour of Flanders pertama, meintasi daerah Belgia berbahasa Belanda karena "seluruh kota Flemish telah berkontribusi untuk kemerdekaan orang-orang Flemish".[5] Balapan ini berakhir di lintasan di Mariakerke, sekarang penyangga dari Ghent, dan berjalan melalui Sint-Niklaas, Aalst, Oudenaarde, Kortrijk, Veurne, Ostend, Torhout, Roeselare dan Bruges.[11] jarak tempuhnya 330 km, seluruhnya melewati jalan yang buruk dengan sedikit jalur bersepeda. Terdapat 37 pembalap.[2] Balapan berakhir di sebuah lintasan kayu yang mengelilingi sebuah danau di Mariakerke, di mana penjualan tiket hanya menutupi separuh yang dibutuhkan untuk memberikan hadiah.[2]

Balapan pertama

Balapan pertama (1913) dimenangkan oleh Paul Deman, seorang pembalap berusia 25 tahun yang kemudian memenangkan Bordeaux–Paris pada tahun 1914. Karirnya hampir berakhir pada Perang Dunia I. Dia bergabung dengan kelompok mata-mata bawah tanah Belgia dan menyelundupkan dokumen, dengan mengggunakan sepeda ke Belanda yang netrral. Setelah melakukan banyak perjalanan dia tertangkap oleh Jerman, ditahan di Leuven dan menunggu eksekusi mati. Perjanjian gencatan senjata menyelamatkannya.[n 2] Dia mulai membalap lagi dan memenangkan Paris–Roubaix pada tahun 1920 dan Paris–Tours pada tahun 1923.[12]

Ronde van Vlaanderen tahun 1913 diikuti oleh 37 pembalap, dengan lma mobil pengiring. Pada tahun 1914 jumlah pesertanya adalah 47. Van Wijnendaele yang kecewa kemudian berkata:

Sportwereld sangat muda dan kecil untuk Ronde besar yang kita inginkan. Kita telah menggigit lebih banyak dari yang dapat kita kunyah (verder springen dan zijn stok lang is). Ini hal yang berat, menyksikan sekelompok pembalap kelas dua berkendara mengelilingi Flanders, mengumpulkan segenggam penuh uang receh untuk membantut menutupi biaya penyelenggaraan. Hal yang sama terjadi pada tahun 1914. Tidak ada van Hauwaert,[n 3] tidak ada Masselis, tidak ada Defraeye [sic], tidak ada Mosson, tidak ada Mottiat, tidak ada van den Berghe, semuanya dilarang ambil bagian oleh pabrikan sepeda Prancis mereka.[2]

Namun pada saat itu nuncul pertanda peningkatan status balapan sebagai simbol nasionalisme Flemish. Marcel Buysse tetap mengikuti event tersebut meskipun timnya Alcyon memerintahkan pembalap Belgianya untuk tidak berpartisipasi.[13] Balapan kemudian terhenti dengan adanya Perang Dunia I.[14] Pada tahun 1930an, terdapat 116 pembalap peserta dan tujuh kali lipat lebih banyak yaitu mobil dan sepeda motor yang mengikuti mereka, diberitakan oleh Het Nieuwsblad. Sejarawan Fer Schroeders mengatakan:

Pada tahun-tahun terakhir, De Ronde menjadi kepentingan terbesar bagi orang Flanders. Dalam jangka waktu yang lama diselenggarakan bersamaan dengan Milan – San Remo, Tour of Flanders hingga tahun 1948, hanya memiliki satu pemenang dari luar negeri, pembalap Swiss Henri Suter. Karena itu hingga berakhirnya Perang Dunia II balapan ini tidak pernah dianggap dalam kalender internasional, hingga penyelenggara menggati tanggal penyelenggaraan untuk memenuhi kebutuhan dari Challenge Desgrange-Colombo yang baru[n 4] Dikatakan, orang Flanders tidak pernah berhenti berpikir bahwa Ronde 'mereka' adalah milik pribadi, sehingga hanya memberikan sedikit kesempatan orang asing untuk berkompetisi.[15]

Di atas semuanya, dia berkata, Orang Belgia Utara datang dengan sendirinya melewati bukit berulang-ulang dan memulihkan diri dengan sangat cepat setelah melewatinya. Dia mengutip tulisan penulin Walloon, Paul Beving, dan penghormatannya bagi balapan kompatriotyna dari utara:

La Ronde menjadi bagian budaya bagi orang Flemish seperti prosesi dari Veurne dan Bruges, festival kucing di at Ypres[n 5] atau pemberkatan kapal di Ostend. Balap sepeda ini menjadi yang paling dikenal dari semua festival Flemish [kermesses]. Tidak ada balapan lain yang memiliki atmosfer seperti ini, seperti gairah yang populer.[15]

Hadiah

Hadiah total pada balapan pertama adalah 1.100 franc. Pada tahun 1935 nilai tersebut berkembang menjadi 12.500 franc, dengan 2.500 bagi pemenang hingga 125 franc bagi pembalap yang finish di posisi ke-19 (pada saat dimana harga sebuah koran 40 sen).[16] Pada tahun 1938 terdapat bonus senilai 100 franc bagi pembalap yang mampu memimpin sejauh 30 menit. Hadiah pada masa perang adalah apapun yang dapat diperoleh penyelenggaram termasuk sekotak pisau cukur, panci, sebotol anggur dan perlengkapan bersepeda. Terdapat hadiah senilai 100 pada tahun 1948 "bagi pembalap terakhir yang mencapai Eeklo." Empat pembalap terakhir pada tahun 1949 menerima sebotol minyak pijat.

Kondisi pembalap

Ronde, pada dekade pertamanya mengikuti aturan umum di mana masing-masing pembalap bertanggung jawab untuk masalahnya sendiri. Bantuan dari pihak lain tidak diijinkan dan pembalap membawa ban cadangan yang dilingkarkan di sekitar bahunya untuk mengatasi masalah kebocoran ban. Dibutuhkan waktu antara dua hingga tiga menit untuk mengganti dan mengembangkan ban kembali, lebih lama apabila dalam suhu dingin atau terdapat masalah lain. Berat ban sekitar 500 g (dbandingkan berat saat ini sekitar 200 g). Kerusakan roda atau bagian lain dari sepeda dibiarkan hingga akhir balapan sehingga banyak pembalap yang mengalami masalah untuk mencapai garis finish.

Kondisi menjadi lebih mudah pada tahun 1930an dan pembalap diijinkan menerima jas hujan, ban cadangan dan pompa ban, namun hanya dalam kondisi darurat dan dengan seijin wasit. Pergantian sepeda diijinkan jika rangka, roda, atau gagang setir rusak namun pembalap masih diharapkan untuk berkendara membawa ban cadangan dan pompa. Pada tahun 1940an pembalap harus menyerahkan sepeda sehari sebelumnya untuk diberi segel timbal, berikutnya dengan cincin yang juga dipasang pada merpati balap. Dengan cara ini, wasit atau komisioner, dapat melihat apakan pembalap menggati sepeda mereka tanpa ijin.

Ronde mulai mengarah ke aturan modern pada tahun 1951, dengan pembalap dapat menerima bantuan terbatas dari mobil tim dan dikombinasikan dengan bantuan rekan sesama tim. Pada tahun 1955 pembalap dapat menerima sepeda pengganti dari anggota tim tapi tidak dari mobil. Aturan berganti dari tahun ke tahun hingga menyerupai aturan sekarang pada akhir tahun 1950an.

Catatan

  1. ^ Carolus ("Karel") Ludovicus Steyaert, yang menulis namanya Karel van Wijnendaele, dilahirkan di Torhout, Belgia, 16 November 1882, dan meninggal di Deinze, Belgium, 20 Desember 1961. Namanya, umumnya dibaca sebagai "Carol". Beberapa sumber memanggilnya dengan nama Koarle, dibaca "koala". Monumennya terletak di puncak tanjakan Kwaremont di dekart Kluisbergen, di Ronde van Vlaanderenstraat. Monumen diletakkan pada tahun 1964.
  2. ^ Penulis Amerika, Gabe Konrad, menyebutkan bahwa Paul Deman "dihargai sangat tinggi, menerima medali dari Belgia, Prancis, dan Inggris untuk keberaniannya. Dalam misinya ke Belanda, dia ditangkap pasukan musuh dan dijatuhi hukuman mati. Untungnya perang berakhir tepat waktu untuk menyelamatkan nyawanya dan dia dapat pulang ke rumah." Konrad, Gabor and Melanie (2000), Bikelore, On The Wheel Publications (USA),ISBN 1-892495-32-5, p100
  3. ^ Cyril van Hauwaert menjadi pahlawan karena tumbuh dari awal yang sederhana untuk memperoleh kemakmuran sebagai pembalap, "orang yang selalu berterima kasih kepada sepedanya," seperti yang dikutip oleh Rik Vanwalleghem
  4. ^ The Desgrange-Colombo, dinamai sesuai dengan penyelenggara dari Tour de France dan Giro d'Italia, adalah kompetisi poin musim panjang pertama di balap sepeda internasional. Sistem ini kemudian dilanjutkan oleh kompetisi Pernod dan Super Pernod dan kemudian oleh World Cup. Selain itu, di waktu dimna melakukan perjalanan sangat sulit, Desgrange-Colombo tidak dapat memiliki dua balap kualifikasi pada hari yang sama sehingga Ronde van Vlaanderen, sebagai balapan yang lebih baru, mengubah tanggalnya untuk menghindari Milan – San Remo.
  5. ^ kattestoet adalah sebuah tradisi di Ypres dari jaman pertengahan dimana kucing dilemparkan dari menara lonceng di Cloth Hall, mungkin karena adanya kaitan kucing dengan penyihir.Kattestoet yang asli melibatkan kucing hidup. Di tahun yang lebih modern, upacara dilakukan dengan menggunakan kucing mainan. Umumnya digunakan untuk mengolok-olok penyihir yang kemudian akan dibakar.

Referensi

  1. ^ a b Schroeders, Fer (1999), Les Classiques du 20ème Siècle, De Eeclonaar, Belgium, ISBN 90-74128-58-0, p145
  2. ^ a b c d Vanwalleghem, Rik, Het Wonder van Vlaanderen, Pinguin, Belgium, ISBN 90-73322-09-X, p65-66
  3. ^ Velo 101, Route
  4. ^ Sportwereld still exists
  5. ^ a b c d Karel van Wijnnendaele,
  6. ^ a b Vanwalleghem, Rik, Het Wonder van Vlaanderen, Pinguin, Belgium, ISBN 90-73322-09-X, p18
  7. ^ Karel Wijnendaele
  8. ^ Brussels Onderwijs Punt, Vgc Wablieft
  9. ^ a b c DBNL, Digitale Bibliotheek voor de Nederlaandse letteren. Het rijke Vlaamsche wielerleven, Karel Van Wijnendaele, p101, De stichting van ‘Sportwereld’
  10. ^ Vanwalleghem, Rik, Het Wonder van Vlaanderen, Pinguin, Belgium, ISBN 90-73322-09-X, p20
  11. ^ Ronde van Vlaaaanderen, History, Koarle
  12. ^ Schroeders, Fer (1999), Les Classiques du 20ème Siècle, De Eeclonaar, Belgium, ISBN 90-74128-58-0, p146
  13. ^ Schroeders, Fer (1999), Les Classiques du 20ème Siècle, De Eeclonaar, Belgium, ISBN 90-74128-58-0, p147
  14. ^ Tour of Flanders (De Ronde Van Vlaanderen) 2008
  15. ^ a b Schroeders, Fer (1999), Les Classiques du 20ème Siècle, De Eeclonaar, Belgium, ISBN 90-74128-58-0, p149
  16. ^ Vanwalleghem, Rik, Het Wonder van Vlaanderen, Pinguin, Belgium, ISBN 90-73322-09-X, p74

Pranala luar