SMA Negeri 6 Yogyakarta
SMA Negeri 6 Yogyakarta adalah sebuah sekolah negeri jenjang SMA di Kota Yogyakarta yang berdiri pada 31 Maret 1950. Sekolah yang berlokasi di Jalan Cornelis Simanjuntak 2 Kota Yogyakarta ini telah meluluskan 14.000 siswa-siswinya yang tersebar di seluruh nusantara dan dunia. Sekolah ini memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik. Pada tahun ajaran 2007/2008 membuka kelas bertaraf Internasional.
SEJARAH
SMA Negeri 6 Yogyakarta mula-mula didirikan untuk menutupi kekurangan tenaga pamong praja di negara bagian Yogyakarta pada tahun 1950. Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota RIS pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-angsur dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan kekosongan pegawai ini, digelar pertemuan antara tokoh-tokoh UGM dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa yang tepat dan apa yang dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja tersebut. Dari hasil rapat itu, diputuskan untuk mendirikan sebuah sekolah. Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi. Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMP/SLTP dan ex-TP (Tentara Pelajar). Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMA/A dan SMA/B maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi berubah nama menjadi SMA/C, sesuai dengan SK Pendirian (Instillingen Besluit) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Juli 1950. Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk siang dan SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama. Beberapa tahun kemudian, ada perubahan nama sesuai urutan jumlah SMA Negeri yang berada di kota Yogyakarta pada waktu itu, maka SMA IC berubah menjadi SMA 5C dan SMA IIC menjadi SMA 6C. Seiring dengan perkembangan waktu itu, SMA 5C memisahkan diri dari SMA 6C kemudian menempati gedung baru di Jl. Nyi Pembayun Kota Gede sedangkan SMA 6C tetap bertahan di Jl. Cornelis Simanjuntak 2 sampai saat ini. Karena kekhasan nama SMA 6 dengan huruf "C", maka hingga saat inipun masyarakat lebih sering menyebut SMA N 6 Yogyakarta dengan sebutan "SMA Namche".
Kepala Sekolah yang pertama adalah alm. R.M. Poespokoesoemo. Namun beliau hanya menjabat kurang lebih setahun saja (31 Maret 1950 hingga 1 Desember 1951). Lalu beliau digantikan oleh alm. R.A. Djoko Tirtono, SH. (1 Desember 1951 - 1 Juni 1968). SMA 6 Yogya termasuk Sekolah Unggulan karena jumlah calon siswa yang mendaftar dengan pagu yang tersedia selalu berlipat-lipat. Pernah pada tahun 1980an, dari daya tampung yang hanya 280 kursi jumlah pendaftarnya mencapai 976 orang. Sampai saat ini, SMA 6 Yogyakarta telah memiliki 14.000 orang alumni yang tersebar di seluruh Nusantara dan Dunia.
Alamat sekolah SMAN 6:
- Jl. Cornelis Simanjuntak no 2, Yogyakarta, DIY, Indonesia
FASILITAS
SMA 6 Yogyakarta memiliki fasilitas:
- 22 unit ruang kelas (7 ruang untuk kelas X dan XI serta 8 ruang untuk kelas XII) masing2 ruang dilengkapi dengan AC dan Multimedia Device (TV 21" dan DVD Player)
- Lab. Fisika, Lab. Kimia, Lab. Biologi, Lab. Bahasa, Lab Komputer berbasis Internet, Lab. Teknologi Informasi
- Lapangan voli (2 unit), Lapangan basket (1 unit), Gedung olah raga
- Aula
- UKS
- Ruang OSIS
- Ruang Guru
- Ruang Tata Usaha
- Ruang BK
- Ruang Kepsek
- Ruang Wakasek
- Ruang Agama Katolik, Kristen dan Hindhu
- Perpustakaan yang luas dilengkapi dengan AC dan TV 29"
- Ruang Ekskul (6 unit)
- Gudang
KEADAAN KELAS DAN PSB
SMA 6 Yogyakarta setiap tahunnya menerima jumlah siswa sebanyak 252 orang yang akan terbagi menjadi 5 kelas reguler dan 2 kelas Internasional pada tahun ajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa perkelas hanya 36 orang. Posisi kelas terakhir tahun ajaran 2006/2007 sebagai berikut:
- Kelas X (X-1, X-2, X-3, X-4, X-5, X-6, X-7)
- Kelas XI (XI-A1, XI-A2, XI-A3, XI-A4, XI-A5, XI-A6, XI-S1, XI-S2)
- Kelas XII (XII-A1, XII-A2, XII-A3, XII-A4, XII-A5, XI-S1, XI-S2)
Untuk menembus atau masuk SMA 6 Yogyakarta tidaklah mudah... karena sekolah ini termasuk sekolah favorit di Kota Yogyakarta, maka rerata Nem yang masuk setiap tahunnya biasanya > 8,5 skala tiga Mapel UNAS. Pada Tahun ajaran 2006/2007, Nem tertinggi yang masuk adalah 29,00 dan terendah 27,00 dengan rerata 27,64. Peminat sekolah ini mencapai 845 orang pada tahun ajaran tersebut dan hanya menerima sekitar 252 siswa.
ALUMNUS
- Ngarso Dalem Sri Sultan HB. X (Gubernur DIY)
- H. Idham Samawi (Bupati Bantul)
- R. Hartarto, dan lain-lain
KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
Hampir semua kegiatan Ekstra di SMA 6 Yogyakarta diberi nama "Muda Wijaya" yaitu sebuah sebutan khas SMA 6 Yogyakarta.
- Pleton Inti "Bakti Putra Tunjung Seta" (Tonti Batraseta)
- Muda Wijaya Aeromodelling Club (MWAC)
- Muda Wijaya Red Cross (MWRC)
- Karya Ilmiah Remaja Muda Wijaya (KIRMAW)
- Cheerleaders Muda Wijaya
- Muda Wijaya Hiking and Mountaineering Club (MWHC)
- Teater Muda Wijaya (Teater MW)
- Taekwondo Muda Wijaya
- Basketball Muda Wijaya
- Club Decoracy Muda Wijaya (CDMW)
- Sixers English Club (SIC)
- Rohis MW
- Keluarga Pelajar Katholik Muda Wijaya
- Persekutuan Pelajar Kristen Muda Wijaya
- Renang
- Pramuka
- Muda Wijaya Greenpeace Community (MWGC)
- Muda Wijaya Journalistic Club (MWJC)
NAMA LAIN
SMA 6 Yogyakarta memiliki beberapa nama beken yang lebih dikenal oleh masyarakat. Nama-nama tersebut yaitu: Muda Wijaya, Namche, Depazter, Sixer, dan Smoosix.