Kabupaten Paser
Kabupaten Paser adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tana Paser.
Sekilas tentang Kabupaten P
Geografi
Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.
Batas wilayah
Kabupaten Paser | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Julukan: - | |
Motto: Daya Taka | |
Koordinat: 1°26′07″S 116°14′07″E / 1.43517°S 116.23535°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Tanggal berdiri | 29 Desember 1961 |
Ibu kota | Tana Paser |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H.M. Ridwan Suwidi |
Luas | |
• Total | 41.603,94 km2 (1,606,337 sq mi) |
Populasi ((2011)) | |
• Total | 317.532 |
• Kepadatan | 8,8/km2 (23/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0543 |
Kode Kemendagri | 64.01 |
DAU | Rp. 301.950.343.000.- |
Semboyan daerah | Olo Manin Aso Buen Si Olondo (Bahasa Paser: Masa depan harus lebih baik dari sekarang) |
Situs web | http://www.paserkab.go.id/ |
Batas wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
Luas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km², terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas wilayah 2.385,39 km², termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km² atau 2,89 persen.
Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya dilintasi oleh jalan arteri primer (jalan negara/nasional) yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Pada bagian timur Kabupaten Paser melintang selat Makassar, dimasa yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser, yaitu Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 km ke arah utara ibukota Kabupaten (Kota Tanah Grogot), sedangkan Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Balikpapan atau 260 km dari Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.
Sejarah pembentukan kabupaten
Kabupaten Paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.
Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.
Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kalimantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan, H. Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur, A.P.T. Pranoto di Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
Perubahan nama dari "Pasir" menjadi "Paser"
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadi Kabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2007.
Sejarah
- Abad XVI (1516 M), Kerajaan Sadurangas yang kemudian dinamakan Kesultanan Paser, berdiri dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Putri Di Dalam Petung. Wilayah kekuasaan kerajaan Sadurangas meliputi Kabupaten Paser yang ada sekarang, ditambah dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Provinsi Kalimantan Selatan.
- 1523 M, Perkawinan Putri Di Dalam Petung dengan Abu Mansyur Indra Jaya (pimpinan ekspedisi agama Islam dari kesultanan Demak) memperoleh empat orang anak, yaitu Aji Mas Pati Indra, Aji Putri Mitir, Aji Mas Anom Indra dan Aji Putri Ratna Beranak.
- 1703-1738 M, pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I).
- 1738-1768 M, pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II).
- 1768-1799 M, pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III).
- 1799-1811 M, pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV).
- 1811-1815 M, pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah.
- 1897 M, pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah
- 1898-1900 M, pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah.
- 1900-1906 M, pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir).
- Sampai dengan 1959, wilayah Paser berstatus kewedanaan di dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
- Undang-undang No. 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959, Wilayah Paser direstui dan diresmikan Kepala Daerah Swatantra Tingkat Kalimantan Selatan menjadi daerah otonom, meliputi sembilan kecamatan dan terdiri dari 91 desa dan ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Paser.
- 3 Agustus 1961, Daerah Swatantra Tingkat II Paser dimasukkan ke dalam wilayah Kalimantan Timur.
- PP No. 21 Tahun 1987, tanggal 13 Oktober 1987, Kabupaten Paser yang semula terdiri dari sembilan Kecamatan menjadi 10 kecamatan yaitu dengan dimasukkannya Kecamatan Balikpapan Seberang dari wilayah Kotamadya Dati II Balikpapan ke wilayah Paser, dengan nama Kecamatan Penajam.
- Undang-undang No. 7 Tahun 2002, Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4182), dimana empat wilayah kecamatannya, yaitu: Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku berpisah dari Kabupaten Paser dan menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala daerah
Daftar Bupati Paser
Berikut ini adalah daftar nama-nama yang pernah memimpin Kabupaten Paser sejak tahun 1961:
No. | Foto | Nama | Periode | Keterangan |
1. | Muhammad Fadlan | 1961 | Penguasa daerah | |
2. | Soebrata Yoeda Soebrata | 1961 | Penjabat bupati | |
3. | Muhammad Djamdjam | 1961–1962 | ||
4. | Drs. Yahmo Hadisoekrisno | 1962–1965 | ||
5. | Soerono | 1965 | Penjabat bupati | |
6. | M. Saleh Nafsi, S.H | 1965–1979 | ||
7. | Drs. Badarani Abbas | 1979–1984 | ||
8. | Ir. Sulaiman Ismail | 1984–1988 | ||
9. | Drs. Syahrul Effendi Busra | 1988–1989 | Pelaksana tugas (plt.) bupati | |
10. | Drs. Ahmad Ramli | 1989–1999 | menjabat dua periode | |
11. | Drs. Arifin Saidi | 1999 | Penjabat bupati | |
12. | Drs. Yusriansyah Syarkawi | 1999–2004 | ||
13. | H. Adi Buhari, S.E | 2004–2005 | Penjabat bupati | |
14. | H. M. Ridwan Suwidi | 2005–sekarang |
Terpilih secara demokratis melalui Pilkada 2005 dan 2010 |
Kenampakan alam
Topografi
Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu:
- Bagian timur, merupakan daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi.
- Bagian barat, merupakan daerah bergelombang hingga berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, pada wilayah ini terdapat beberapa puncak gunung, yaitu:[1]
- Gunung Sarumpaka (1.380 m)
- Gunung Lumut (1.233 m)
- Gunung Narujan atau Gunung Rambutan
- Gunung Halat
Di kabupaten ini terdapat 3 buah sungai besar, antara lain:
- Sungai Pasir (221 km)
- Sungai Kandilo (191 km)
- Sungai Taluksari (169 km)
Geologi
Struktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metozoik, tertiar dan kuartair. Penyeberangannya adalah sebagai berikut:
- Wilayah bagian timur, berumur kuarter dan miosen (neogen)
- Wilayah bagian tengah, berumur meosen bawah (paleogen)
- Wilayah bagian barat, berumur tersier dan pra-tersier (mesozoik)
Iklim
Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi wilayahnya. Suhu rata-rata tahunan adalah 25 derajat Celcius, sedangkan rata-rata curah hujan di kawasan ini adalah 222,9 milimeter.
Objek wisata
Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain:[2]
- Telaga Air Panas (Danum Layong) di Long Kali
- Goa Jurong di Long Kali
- Air Terjun Tiwei di Long Ikis
- Air Terjun Gerigu di desa Samuntai, Long Ikis
- Air Terjun Batu Badinding di desa Rangan, Kuaro
- Air Terjun Doyam Seriam di desa Modang, Kuaro
- Air Terjun Doyam Turu di desa Lempesu, Pasir Belengkong
- Air Terjun Rantau Buta di Rantau Buta
- Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Sopang
- Goa Alam Loyang di Batu Sopang
- Goa Tengkorak di desa Kasungai, Batu Sopang
- Liang/Goa Losan di Muara Komam
- Liang Mangkulangit di Muara Komam
- Pasir Pantai di Tanjung Harapan
- Pulau Batu Kapal di Tanjung Harapan
- Kandilo Plaza, pusat perbelanjaan di Tanah Grogot
- Agro Wisata Trubus Sari di desa Padang Pengrapat, Tanah Grogot
- Taman Hutan Raya Lati Petangis, Batu Engau
- Taman Alam Lembayung di Tanah Grogot
- Taman Rigari di Tanah Grogot
- Museum Sadurangas di Pasir Balengkong
- Batu Indra Giri
- Meriam Portugis
- Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser
Pemilihan umum kepala daerah
Sekilas
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kabupaten Paser pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih Ridwan Suwidi dan Hatta Garit sebagai pemenang pemilu kada untuk masa jabatan 5 tahun.
Kemudian pada tahun 2010, pemilu kada Paser kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010[3] dengan 524 TPS yang diperuntukkan kepada 154.938 pemilih. Dalam mengamankan Pilkada ini, Polres Paser menurunkan 2/3 kekuatannya yang diperkuat 328 personel BKO Polda Kaltim serta 1 pleton Dalmas Polres Penajam Paser Utara. Kemudian pada tanggal 15 Juni 2010, KPU Paser menggelar rapat pleno terbuka penentuan rekapitulasi perolehan suara dan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih periode 2010-2015 yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser. Berikut ini adalah perolehan suara masing-masing kandidat berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Paser.
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Paser tersebut adalah sebagai berikut:
No. | Nama Pasangan | Perolehan Suara[4] |
---|---|---|
1 | Ridwan Suwidi-Mardikansyah | 40,33 % |
2 | Tony Budi Hartono-Yudi Chandra | 17,36 % |
3 | Noorhayati-Nasrun Kalam | 9,95 % |
4 | Yusriansyah Sarkawie-Azhar Bahruddin | 32,37 % |
Pemekaran Daerah
Kabupaten Paser Barat Daya
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
Lihat pula
Referensi
Pranala luar