The Years of Rice and Salt (Tahun-tahun beras dan garam) (2002) adalah sebuah novel sejarah alternatif yang dikarang oleh Kim Stanley Robinson. Novel ini menceritakan tentang dunia tanpa peradaban Nasrani dan Eropa seperti yang kita ketahui sekarang. Novel ini dicalonkan pada thahun 2003 dalam Hugo Award untuk kategori novel terbaik.

The Years of Rice and Salt
Berkas:TheYearsOfRiceAndSalt(1stEdUK).jpg
Sampul dari edisi hardcover Britania Raya pertama, diterbitkan oleh HarperCollins pada 2002.
PengarangKim Stanley Robinson
NegaraAmerika Serikat
BahasaBahasa Inggris
GenreSejarah alternatif
PenerbitBantam Books
Tanggal terbit
2002
Jenis mediaPrint (Hardcover & Paperback)
Halaman660 pp
ISBNISBN ISBN 0-553-10920-0 Invalid ISBN

Ringkasan Jalan Cerita

Jalan cerita buku ini terentang dari tahun 1405 (708 tahun matahari setelah Hijriah) sampai 2002 (1423 Setelah Hijriah). Pada abad kedelapan Islam, hampir semua penduduk Eropa tewas oleh wabah Maut Hitam (pada dunia kita, hanya 30 sampai 60 persen yang tewas). Sebagai pengganti dari Eropa, terdapat dua peradaban utama yang mendominasi dunia di dalam novel ini, yaitu Kekaisaran Tiongkok dan Darul Islam (Kumpulan dari Bangsa Bangsa Muslim). Keduanya saling antagonis satu sama lain layaknya yin dan yang. Pada abad-abad terakhir namun, muncul kekuatan lain seperti Liga India dan Gabungan Suku-suku Amerika utara.

Pada bab terakhir, novel ini menjadi refleksif, mengutip ilmuwan dan filsuf fiktif yang telah diperkenalkan pada bab sebelumnya, dan juga merujuk kepada Old Red Ink, yang menulis riwayat hidup sekelompok jāti yang bereinkarnasi

Jalan cerita di dalam novel dibagi menjadi sepuluh "buku" (bab) masing masing dimulai pada sebuah waktu tertentu yang dituliskan disini pertama tama dalam tahun Hijriyah kemudian dalam tahun Gregori.

Buku Satu - Kebangkitan Menuju Kehampaan

783 H - 1381 M

Sebuah prajurit dari tentara Timur I Leng menjadi desertir ketika menemukan bahwa sebuah wabah telah menghancurkan dunia barat. Dalam pelariannya dia ditangkap oleh para Muslim di pantai Laut Tengah dan di jual sebagai budak ke Iskandaria untuk kemudian dibawa ke Mombasa dimana dia kembali di jual. Dia berakhir pada salah satu kapal armada Zheng He yang kembali ke Tiongkok. Di Tiongkok dia bekerja di sebuah restoran di Hang Zhou sebelum melarikan diri dan menemukan pekerjaan di istana kaisar di ibukota yang baru, Beijing.

Buku Dua - Haji Di Dalam Hati

970 H - 1560 M

Pada awal buku ini diceritakan tentang sejarah tiga orang petani di India Utara. Cerita berlanjut ke kehidupan seorang guru sufi pengembara, yang setelah kematian seekor harimau betina yang telah menyelamatkannya, melakukan sebuah perjalanan Haji, pertama menuju Fatpur Sikri, kemudian ke Makkah dan terakhir, Al Andalus (Semenanjung Iberia) yang disana ia dan rekan rekannya yang dikucilkan bergabung membentuk sebuah karavan dan pergi ke arah utara yang masih sepi. ɯereka kemudian mendirikan sebuah kota, Baraka, di reruntuhan Bayonne, perancis dan kemudian kota lainnya di utara yang di namakan Nsara (Nantes, perancis)

Buku Tiga - Benua Samudra

1030 H - 1620 M

Sebuah armada Tiongkok berangkat dengan tujuan menaklukan Nippon namun mereka terseret arus laut Jurshio sampai ke sebuah pantai Benua yang kemudian mereka namakan Ying Zhou (Amerika Utara). Mereka melakukan kontak damai dengan suku Miwok dan terus berlayar ke selatan sampai ke daerah perdaban Inka dan dari sana mereka berlayar kembali ke Tiongkok dengan bantuan arus yang sama dengan yang menyesatkan mereka.

Buku empat - Sang Alkimiawan

1050 H - 1640 M

Setelah hukuman berat atas penipuan yang membuatnya menjadi cacat dan dikucilkan, seorang Alkimiawan memulai sikap baru atas fenomena alam dengan melakukan pengukuran ketat dan objektivitas baku atas bukti bukti experimen dibantu oleh menantunya, pemilik sebuah pabrik. Mereka mengembangkan penemuan, senjata dan strategi militer yang baru dibawah kuasa seorang ɬhan yang ditakuti. Namun semua perkembangan ini terpotong di akhir buku.

Buku Lima - Lungsin dan Benang Tenun

1100 H - 1690 M

Sekumpulan liga dari kota-kota para suku Amerika utara menerima seorang pendatang baru, Rounin dari jepang. Pendatang baru itu memperingatkan mereka akan bahayanya terlalu mentolerir para penjelajah Tiongkok karena mereka bisa saja kemudian menjajah benua ini dari barat sama seperti para penjajah Muslim yang sekarang sedang mulai menduduki bagian timur dari Amerika Utara. Dia kemudian mengusulkan agar mereka mempersiapkan melawan ancaman di masa depan dengan memproduksi senjata dan mengembangkan strategi.

Buku Enam - Janda Kang

1190 H - 1770 M

Ketika seorang biksu pengemis meninggal, sebagian karena ketidaktanggungjawaban anaknya, seorang janda Tionghoa mula bertingka aneh.Dia akhirnya bertemu dengan seorang Sarjana Ibrahim ibn Hasam dan pindah ke Lanzhou dan disana mereka menyeldiki tentang problem di Lanzhou, daerah di mana beragam faksi Tionghoa dan Muslim bertengkar.

Buku Tujuh - Zaman Perkembangan Pesat

1200 - 1280 H - 1780 - 1860 M

Kota Konstatiniyye yang mengalami kemerosotan diserang, dikepung dan diambil alih oleh Liga Travancori dengan mesin militer yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Sultan kalifah Usmania melarikan diri namun dokter mudanya menetap dan dibawa ke kota Travancore (mungkin Kottayam, di provinsi Kerala, India) yang disana dia tinggal disebuah rumah sakit dan berkorespondensi dengan seorang biarawati. Gubernur Kerala dari Travancore, mendukung perkembangan ilmu pengetahuan yang besat untuk mencapai sebuah dunia dengan kesetaraan dan keseimbangan. Beberapa tahun kemudian pada sebuah banjir di Gunung Emas (California Utara) seorang pelayan Jepang bertemu dengan seorang wanita Tionhoa dengan bayinya dan dari sana cerita beranjak ke sebuah organisasi rahasia Jepang yang didukung ʎiga θravancori untik melawan kekuaatan Tiongkok di daerah tersebut. Ketegangan yang semakin atas perebutan sumberdaya pecah menjadi perang antara Kekaisaran Tiongkokdan Persekutuan Bangsa Muslim, yang pada akhirnya Liga Travancori dan Hodenosaunee juga ikut terlibat.

Buku Delapan - Perang Para Ashura

1400 H - 1980 M

Dalam tahun-tahun perang dunia, tiga oemimpin prajurit Tiongkok bertarung dalam perang parit tanpa akhir melawan tentara Muslim di Koridor Guangxu. Setelah kematian salah satu dari mereka, angkaan bersenjata mereka mundur ke selatan melalui tibet sampai ke india utara.

Buku Sembilan - Nsara

1410 - 1423 H / 1990 - 2002 M

Seorang pemudi dari Emirat Alpen (Swiss), di Firanja melarikan diri dari keluarganya dan bersama bibinya ia pergi ke Nsara (Nantes, Perancis) dan disana ia menemukan suasana yang kondusif. Bibinya, seorang fisikawan terkemuka terancam berhadapan dengan polisi karena mereka mulai menduga bahwa penelitiannya dapat digunakan untuk senjata hipotetis yang dicati Bangsa Muslim, yang kalah dalam Perang Panjang. Gadis tokoh utama dalam bab ini menjadi seorang arkeolog dan berkelana ke sebuah pertemuan ilmiah penting di Kota Isfahan yang disana ia mengusulkan, dibawah dukungan bibinya, cara-cara agar para ilmuwan dapat tetap bersatu untuk mengimbangi kecendurngan brutal dari pemerintah. Namun dia haris segera kembali ketika angkatan beresenjata mengambil alih pemerintahan bab ini kemudian menceritakan perjuangan penduduk Nsara melawan pendudukan angkatan bersenjata sampai akhirnya Liga Hodenosaunee menembalikan pemerintahan sebelumnya.

Buku Sepuluh - Tahun Tahun Pertama

2002 - 2080 M

Setelah perang panjang usai, negara Tiongkok dikuasai oleh pemerintahan militer yang menindas rakyatnya, Majelis Kelima Kemampuan Militer. Sebuah gerakan revolusioner yang menentang pemerintahan dibentuk, dengan Kung Jianguo sebagai ketuanya dan Bao Xinhua sebagai orang kepercayaannya. Beberapa tahun kemudian gerakan tersebut mengadakan aksi kerusuhan yang pecah menjadi perang saudara. Pada akhirnya Majelis Kelima Kemampuan Militer berhasil dijatuhkan. Kota terlarang di Beijing kemudian di buka untuk umum setelah empat dasawarsa tertutup. Filsuf Zhu Isao memberikan pidato disana selagi angakatan revolusioner masuk tanpa halangan, namun pada waktu itu Kung Jianguo terbunuh.

Bao kemudian bekerja sebagai dan berkelana ke berbagai belahan di dunia sampai akhirnya ia menerima sebuah jabatan di kota Pyingkayaing (ibukota Myanmar) dimana dia bekerja di Liga Perwakilan Rakyat dalam Harmoni dengan Alam dan dari sana ia bertemu dengan ideologis tionghoa dan disana mereka menganalisa sejarah manusia. Akhirnya ia kemudian pindah ke Fang Zhang (San Fransisco) dan disana bekerja sebagai profesor sejarah pada sebuah Universitas.

Para Protagonis

Novel ini mengikuti sudut pandang dari jāti delapan orang tokoh utama dan reinkarnasi mereka dari waktu ke waktu dalam latar belakan budaya dan agama yang berbeda beda. Novel ini mencorkkan kehidupan sehari hari, budaya dan filosofi, Islam, TIonghoa (Buddha, Taoisme, Kong Hu Cu), Indian amerika, dan Hindu. Di dalam novel di paparkan tentang kebudayaan ini di dalam kehidupan sehari hari dengan pengembangan fiktif, sebagian menyerupai sejarah yang sebenarnya namun dirubah dengan laar belakang budaya yang berbeda beda.

Biasanya pada akhir setiap buku, tokoh tokoh ini bertemua dengan seorang penyair untuk menyiapkan diri mereka kembali ke dunia tanpa memori kehidupan sebelumnya. Pada akhirnya di ceritakan bahwa para Jāti ini adalah delapan orang yang meninggal disebuah kota ditibet ketika terjadi bencana longsor dan ditakdirkan untuk mencoba lebih baik.

Tokoh-tokoh utama di dalam buku ini di tandai dengan huruf depan pada mereka yang selalu sama pada setiap identitas barunya setelah reinkarnasi namun dengan gender, kebangsaan, dan budaya mereka berbeda beda pada setiap daur kehidupan baru:

  • Baram/Bold/Bihari/Bistami/Butterfly/Busho/Beam/Bhakta/Butterfly/Bai/Budur/Beam, dia adalah orang yang rendah diri, dan mudah menyesuaikan diri.
  • Kenpo/Kyu/Kokila/Kya/Katima/Kheim/Khaled/Keeper of the Door/Kang/Kerala/Kiyoaki/Kuo/Kung/Kali, dia adalah tokoh non komformis, menjunjung keadilan dan pragmatis.
  • Iwang/I-li/Insef/Ibn Ezra/I-Cheng/Iwang/Igogeh/Ibrahim/Ismail/Iwa/Idelba/Isao, adalah tokoh yang tertarik akan sistemdan proses dari kenyataan dan mempunyai perilaku layaknya seorang ilmuwan

Sejarah di dalam Novel

Tentu saja dunia yang ditulis di dalam novel ini berbeda dengan dunia kita, namun pada saat yang sama dikenali dalam aspek yang berbeda. Perkembangan sejarah pada dasarnya sama dengan apa yang terjadi di dunia kina walaupun dengan langkah dan orang orang yang berbeda. Peradaban di Amerika Utara dan Asia Selatan mengimbanin dominasi Tiongkok dan Islam. Perang dunia hanya terjadi sekali, namun berlangsung selama enam dasa warsa. Kemandirian dan integritas para ilmuwan membuat sebuah dunia dimana tidak terjadi pelepasan bom atom di daerah sipil.

Dalam dunia di Novel ini, kebanyakan tempat di berikan nama-nama asing yang berasal dari Bahasa Tionghoa atau Arab. Sebagai contoh, Eropa menjadi "Firanja", Kepulauan britania menjadi "Kesultanan Keltik", Spanyol menjadi "Al Andalus", sedangkan Laut Pasifik dan Ausralia di panggil dengan nama Tionghoa "Dahai" (大海) dan "Aozhou" (澳洲), Amerika Utara menjadi "Yingzhou".

Robinson menuangkan kedalam novelnya gaya puitis khasnya yang dapat dilihat di novelnya lain, serta memastikan agar hal-hal sepele pun akurat secara sejarah. Beberapa tokoh sejarah muncul di dalam novelnya, seperti misalnya Tamerlane, Zhen He, Akbar Agung dan Toyotomi Hideyoshi

Isu Isu Kunci

Isu Isu Kunci di dalam novel adalah tentang budaya campuran, perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah alternatif, filsafat, agama, sifat manusia, politik, feminisme, kesetaran seluruh manusia, serta pergumulan antara teknologi dan lingkungan.

Karena refleksinya tentang perilaku manusia dan rentang waktu yang panjang, novel ini menyerupai novel Robinson yang lain, Trilogi Mars

Kritik Sejarah

Walaupun buku ini mencerminkan keluasan pengetahuan dari sang penulisnya, terdapat beberapa kesalahan sejarah di dalam buku.

  • Di tekan kan bahwa awal revolusi industri sudah mulai muncul di Ingriss pada abad 14
  • Di indikasikan di buku bahwa Inkuisisi di Al Andalus sudah terjadi di andalus pada abad 14 (harusnya seabad kemudian)
  • Di tuliskan bahwa para Hodenosaunee (Pribumi Amerika) mempunyai kebiasaan untuk memotong rambut musuh mereka, pada kenyataannya kebiasaan ini mulai dilakukan oleh penakluk dari Eropa.

Pranala luar