Gereja Pantekosta Pusat Surabaya

gereja di Indonesia
Revisi sejak 14 Agustus 2014 15.22 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 140.0.135.115) dan mengembalikan revisi 6574404 oleh JohnThorne: Perubahan tanpa rujukan (mohon ditambah referensi))

Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (disingkat GPPS; dalam bahasa Inggris disebut "Surabaya Centre Pentacostal Church" atau disingkat "SCPC") adalah gereja Kristen Protestan di Indonesia yang berpusat di Jalan Bromo I/3, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Gereja Pantekosta Pusat Surabaya
Berkas:Logo GPPS.png
Logo GPPS
PenggolonganProtestan
Pemimpin[Ketua Umum] Pdt. Dr. R. F. Martino
WilayahIndonesia
Didirikan25 Februari 1964
Jawa Timur
Terpisah dariGPdI
Umat250 jemaat

Sejarah Berdiri

GPPS didirikan pada 25 Februari 1964 dan berpusat di Surabaya, yang hadir untuk memperhatikan kepentingan agama Kristen pada umumnya, dan gereja-gereja aliran Pantekosta pada khususnya. Selain memberitakan Injil, GPPS juga mendirikan sekolah Alkitab dan sekolah-sekolah Kristen.

Pendiri

Pdt. Ishak Lew Lewi Santoso (lahir di Kanton, Tiongkok tahun 1907) datang ke Indonesia sebagai pedagang. Dan sebagai pedagang ia mengenal propinsi Jawa Timur, khususnya kota Surabaya. Ia mengenal kondisi orang-orang perantauan di Indonesia. Dengan kemampuan bahasa yang sangat sederhana ia belajar berkomunikasi dan mengenal budaya dan masyarakat Indonesia di sekitarnya. Sebagai pedagang yang ulet, tahan uji, dan pekerja keras, ia berhasil dalam usahanya. Alam masyarakat dan budaya Indonesia memberikan tempat yang sangat istimewa di dalam hatinya, terbukti ia berkeinginan tinggal di Indonesia selamanya.

Dalam pergumulan perdagangan dan usahanya, ternyata bahwa Tuhan mempunyai maksud lain dalam hidupnya, yang kemudian membangunkan jiwa pengabdian dalam pelayanannya bagi Allah dan untuk Allah. Dalam hal ini, kehadiran Ibu Rebeka sebagai pendamping yang sangat berperan dalam hidupnya. Bapak Ishak Lew Lewi Santoso bertobat pada tahun 1933 dan menjadi jemaat di GPdI di Jl. Rajawali, Surabaya, yang digembalakan oleh Pdt. Mamahit.

Perjumpaannya dengan Bapak Ev. Van Gessel (alm) telah mengubah seluruh perjalanan hidupnya. Jiwa dagang yang semula dimilikinya telah diubah menjadi seorang hamba Tuhan yang siap menyerahkan segala-galanya bagi pekerjaan Tuhan.

Pada tahun 1942, ia mulai membuka pos-pos Pengabaran Injil di daerah Jawa Timur seperti : Sepanjang, Malang, Lawang, Madiun, Krian dan kemudian di Surabaya.

Pada tahun 1946 berdirilah sidang Tuhan dengan nama Geredja Pantekosta di Indonesia Tjabang Sawahan Surabaja (dialihkan dalam ejaan baru menjadi: Gereja Pantekosta di Indonesia Cabang Sawahan Surabaya).

Seiring berlalunya waktu, situasi dan kondisi, Gereja Pantekosta Sawahan mulai menunjukkan kevaliditasannya sebagai tubuh Kristus yang berfungsi untuk membawa banyak orang kepada pengenalan akan Yesus Kristus dan kebenaranNya. Kebangunan rohani disertai tanda-tanda ajaib dan mujizat serta kuasa Allah yang menyertainya, di iringi dengan perjuangan dan pergumulan yang luar biasa, maka apa yang ditanam membuahkan hasilnya.

Dalam usianya yang sudah lanjut, ia masih menggembalakan lebih 36.000 anggota jemaat GPPS di Surabaya, memimpin lembaga-lembaga sosial dan pendidikan, dan menjabat sebagai Ketua Umum Majelis besar GPPS se-Indonesia.

Pimpinan Pusat

Pimpinan Pusat GPPS, antara lain :

  • Ketua Umum : Pdt. Dr. R. F. Martino
  • Sekretaris Umum : Pdt. Ir Yohanes Effendi Setiadarma, MBS

Lihat pula

Referensi

Pranara luar