Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar
Desa Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar
Peta | - |
Nama Desa | Karanglo |
Kecamatan | Tawangmangu |
Kabupaten | Karanganyar |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kode Pos | 57792 |
Nama Pemimpin | Agus Dwiyono |
Luas | 1870 hektare |
Penduduk | 6969 jiwa |
Daftar Isi
Deskripsi
Karanglo adalah desa di kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Karanglo adalah Desa dengan wilayah terkecil di Kecamatan Tawangmangu. Desa karanglo berbatasan dengan desa Nglebak & Sepanjang disebelah timur, desa Plumbon disebelah utara, desa Koripan, kecamatan Matesih disebelah barat, dan desa Bandar Dawung disebelah selatan. Desa Karanglo terletak di kaki Gunung Lawu sehingga udaranya sejuk. Desa Karanglo juga memiliki pemandangan yang indah karena terletak di atas lembah. Desa Karanglo sering digunakan acara perkemahan dengan menempati Lapangan Desa Karanglo karena letaknya yang terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan sumber air. Dekat dengan Desa Karanglo juga terdapat makam yang konon oleh masyarakat setempat adalah penyebar Agama Islam di wilayah setempat yang terletak di Bukit Jabal Kanil.
Sejarah
Pendiri desa Karanglo adalah Sakidi yang merupakan tokoh masyarakat yang cukup disegani di desa setempat dan pendiri desa. Karanglo diambil dari bahasa Gaul yaitu " Karang " dan " Lo ". Karang berarti tanah yang berbatu dan Lo adalah kamu.
A: " loh, aku.... "
B: " iya, kamu.... "
Dalam sebuah buku juga menuliskan bahwa Karanglo dahulunya adalah tanah yang terdiri dari banyak batu. Suatu hari ada dua orang pemuda bernama Sakidi dan Ozyl yang sedang mengembara ke gunung Lawu. Ditengah perjalanan, mereka beristirahat di suatu area tanah luas yang berbatu. Sakidi menyebutkan bahwa suatu hari nanti kelak daerah ini akan banyak penduduknya dan makmur. Dia juga menyebutkan juga bahwa kelak dia yang memiliki daerah tersebut. Namun Ozyl yang merupakan anak gaul gettoh terkaget dan mengucapkan " Karang Elo " . Sakidi pun memiliki ide cemerlang sehingga akhirlah diberi nama daerah tersebut menjadi " Karanglo ". Sakidi akhirnya menetap diaerah tersebut dan menjadi tokoh masyarakat sedangkan Ozyl melanjutkan pengembaraan ke daerah tersebut.[1] [2]