Brave New World adalah sebuah novel karya Aldous Huxley yang ditulis tahun 1931 dan diterbitkan tahun 1932. Novel ini meramalkan sebuah masyarakat yang sudah berubah total di bawah pengaruh teknologi reproduksi manusia, pembelajaran sambil tidur, manipulasi psikologis, dan pengkondisian klasik. Kemudian, Huxley menjawab buku ini dengan sebuah penelitian kembali di dalam esainya Brave New World Revisited (1958) dan buku terakhirnya, Island (1962).

Brave New World
PengarangAldous Huxley
Judul asliBrave New World
NegaraInggris
Bahasabahasa Inggris
GenreFiksi sains, fiksi distopia
Tanggal terbit
1932

Di tahun 1999, Modern Library mendaftar Brave New World sebagai nomor 5 di dalam 100 novel berbahasa Inggris terbaik abad ke-20.[1] Di tahun 2003, Robert McCrum dari The Observer menempatkan Brave New World nomor 53 di "100 novel terbaik sepanjang masa",[2] sementara survey BBC, The Big Read, menempatkannya di nomor 87.

Judul

Judul Brave New World diambil dari dialog Miranda dalam karya William Shakespeare, The Tempest, Act 5, Adegan I:[3]

O wonder!
How many goodly creatures are there here!
How beauteous mankind is! O brave new world,
That has such people in't.

— William Shakespeare, The Tempest, Act V, Scene I, ll. 203–206[4]

Baris ini sesungguhnya ironis, karena Miranda sendiri dibesarkan dari kecil dalam sebuah pulau yang terisolir dan orang-orang yang ia ketahui hanyalah ayah dan para pelayannya, seorang savage (liar) yang diperbudak, dan hantu. Ia mengucapkan kalimat terkenal ini ketika senang melihat orang lain untuk pertama kalinya. Namun yang sesungguhnya ia saksikan bukanlah orang-orang yang memiliki adat, namun merupakan perwakilan terjelek kemanusiaan, yang mengkhianati atau mencoba mengkhianati saudara atau pemimpin mereka untuk mendapatkan kekuasaan. Huxley menggunakan ironi yang sama ketika "orang liar" John mengatakan bahwa apa yang dia lihat adalah sebuah brave new world (dunia baru yang berani).

Buku ini belum pernah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Latar belakang

Huxley menulis Brave New World di tahun 1931 ketika ia hidup di Inggris. Pada saat itu, Huxley telah menjadi seorang penulis dan satiris sosial. Dia merupakan kontributor pada majalah Vanity Fair dan Vogue. Ia juga sudah menerbitkan kumpulan puisinya, The Burning Wheel, di tahun 1916, dan empat novel satir yang sukses: Crome Yellow (1921), Antic Hay (1923), Those Barren Leaves (1928). Brave New World merupakan novel kelima Huxley dan merupakan novel distopianya yang pertama.

Huxley menyatakan bahwa Brave New World terinspirasi dari novel-novel utopis karya H.G. Wells, termasuk A Modern Utopia (1905) dan Men Like Gods (1923).[5] Harapan Wells terhadap kemungkinan-kemungkinan masa depan memberikan ide kepada Huxley untuk menulis novel parodi yang akhirnya menjadi Brave New World.[6] Tidak seperti novel-novel utopia optimis yang populer pada saat itu, Huxley berusaha menciptakan sebuah visi yang menakutkan mengenai masa depan. Huxley menggambarkan Brave New World sebagai sebuah utopia negatif yang sebagiannya terinspirasi oleh The Sleeper Awakes karya Wells (yang berbicara tentang tirani korporasi dan pengkondisian behavioral), serta karya-karya D.H. Lawrence.

George Orwell percaya bahwa karya Brave New World pasti sebagiannya diambil dari We karya Yevgeny Zamyatin.[7] However, in a 1962 letter, Huxley says that he wrote Brave New World long before he had heard of We.[8] Menurut penerjemah We ke bahasa Inggris, Natasha Randall, Orwell percaya bahwa Huxley sedang berbohong.[9]

Huxley mengunjungi pabrik Brunner and Mont yang baru dibuka dan maju secara teknologis, yang merupakan bagian dari Imperial Chemical Industries atau ICI Billingham di Inggris. Ia kemudian menggambarkan proses-prosesnya dengan detail dan rapih. Prakata untuk cetakan paling baru Brave New World menyatakan bahwa ia terinspirasi menulis novel klasik ini dari kunjungannya ke Billingham itu.

Novel ini, meskipun berlatarbelakang di masa depan, tetapi ia berisi isu-isu kontemporer di awal abad 20. Revolusi Industri telah mengubah muka dunia. Produksi massal menurunkan harga mobil-mobil, telepon, dan radio dan membuat komoditas itu mudah didapat di dunia pertama. Kebangkitan politis, kultural, ekonomi dan sosiologis yang diraih oleh Revolusi Rusia tahun 1917 tergema di seluruh dunia dan di hati kebanyakan orang. Nama-nama di dalam novel ini banyak diambil dari nama-nama orang yang dikenal dan berpengaruh.

Huxley menggunakan latar belakang dan karakter dari novel fiksi sainsnya untuk mengekspresikan opini-opini yang berkembang pesat. Di antara opini ini adalah sebuah ketakutan atas hilangnya identitas individual di dalam dunia masa depan yang berkembang dengan sangat cepat. Huxley mendatangi Amerika Serikat di awal penulisan novel ini untuk merasakan karakter Brave New World. Huxley tidak hanya kaget dengan budaya anak muda, kekaguman mereka terhadap iklan, sikap terhadap seks yang sangat bebas, dan sifat individual banyak orang Amerika,[10] tapi juga menemukan sebuah buku berjudul My Life and Work oleh Henry Ford dalam kapal menuju Amerika. Prinip-prinsip di dalam buku ini kemudian ia saksikan dalam apapun yang ia temukan setelah meninggalkan San Fransisco.[11]

Sementara itu, di Eropa, terjadi sebuah ketakutan atas Amerikanisasi. Setelah melihat Amerika dengan mata kepala sendiri, dan melihat ide serta rencana dari salah satu penduduk paling terpelajarnya, Huxley menulis Brave New World sambil memikirkan Amerika. Sebagai contoh, permen karet hormon seks yang digambarkannya di dalam novel ini adalah sebuah parodi kepada permen karet yang dijual di mana-mana, yang pada waktu itu merupakan semacam simbol Amerika.

Plot

Tokoh

  • John — anak terlarang Direktur dan Linda, lahir dan dibesarkan di Penempatan Liar ("Malpais") setelah Linda ditinggalkan oleh kekasihnya setelah tidak sengaja.
  • Bernard Marx seorang spesialis pembelajar sambil tidur Alpha-Plus di Kantor Penetasan dan Pengkondisian Pusat London. Bernard merupakan sebuah kesalahan. Dia terlalu pendek untuk seorang Alpha, dan dikatakan bahwa ada sebuah kesalahan dengan alkohol saat peramuannya membuat dia menjadi pendek.
  • Helmholtz Watson — seorang dosen Alpha-Plus yang tampan dan sukses di Sekolah Tinggi Manipulasi Emosi dan seorang teman Bernard. Dia merasa tidak puas dengan menulis propaganda yang tidak ada habisnya dan merasa lelah dengan ketertundukan Negara Dunia.

Penerimaan

Fordisme

Pelarangan dan tuduhan plagiarisme

Perbandingan dengan Nineteen Eighty-Four karya George Orwell

Adaptasi

Referensi

  1. ^ "100 Best Novels". Random House. 1999. Diakses tanggal 23 June 2007. 
  2. ^ McCrum, Robert (12 October 2003). "100 greatest novels of all time". London: Guardian. Diakses tanggal 10 October 2012. 
  3. ^ Anon. "Brave New World". In Our Time. British Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 9 April 2009. 
  4. ^ Bate, Jonathan; Rasmussen, Eric (2007). William Shakespeare: Complete Works. The Royal Shakespeare Company. Chief Associate Editor: Héloïse Sénéchal. Macmillan Publishers Ltd. hlm. 47. ISBN 978-0-230-00350-7. 
  5. ^ Aldous Huxley, Letters of Aldous Huxley, ed. by Grover Smith (New York and Evanston: Harper & Row, 1969), p. 348: "I am writing a novel about the future — on the horror of the Wellsian Utopia and a revolt against it. Very difficult. I have hardly enough imagination to deal with such a subject. But it is none the less interesting work" (letter to Mrs. Kethevan Roberts, 18 May 1931).
  6. ^ Heje, Johan (2002). "Aldous Huxley". Dalam Harris-Fain, Darren. British Fantasy and Science-Fiction Writers, 1918–1960. Detroit: Gale Group. hlm. 100. ISBN 0-7876-5249-0. 
  7. ^ George Orwell: Review, Tribune, 4 January 1946.
  8. ^ Russell, p. 13.
  9. ^ "Leonard Lopate Show". WNYC. 18 August 2006.  (radio interview with We translator Natasha Randall)
  10. ^ The Vintage Classics edition of Brave New World.[halaman dibutuhkan]
  11. ^ Bradshaw, David. Introduction. Brave New World. By Aldous Huxley. London: Vintage, 2004. p. viii. Print.

Rujukan

Pranala luar