SEJARAH SINGKAT TK-SD SANTO YUSUP JALAN JAWA BANDUNG
Komplek TK-SD Santo Yusup berada di Jalan Jawa No. 2-4 Bandung.
Santo Yusup Jl. Jawa merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Salib Suci (YSS) di Keuskupan Bandung. Pada tahun 1924, sekolah ini bernama SD St. Joannes Berchmans yang dikenal juga dengan sebutan Berchmans School. Gedung sekolah didirikan pada tahun 1955. Pada tahun 1956 sekolah diselenggarakan oleh pemerintah Belanda untuk anak-anak Belanda yang belum pulang ke Belanda. Kemudian atas prakarsa pihak-pihak terkait, sekolah akhirnya dipugar.
Setelah Yayasan Salib Suci menangani pelayanan pendidikan di sekolah ini, pada tahun 1968, namanya diubah menjadi SD. Santo Yusup. Dan seiring kemajuan dunia pendidikan nasional, tahun 2004 sekolah ini berkembang menjadi PUD - SD Santo Yusup. Tahun 2006, kelas berkembang menjadi 2 kelas Play Group, 4 kelas Taman Kanak Kanak dan 12 kelas untuk jenjang Sekolah Dasar.
Unit SD. Santo Yusup, sebagai kelanjutan pendidikan usia dini, berupaya untuk menyelenggarakan pendidikan dasar yang kokoh, dengan mengedepankan proses pendidikan dimana setiap peserta didik merupakan pribadi unik yang berhak untuk mengoptimalkan kemampuannya. Diharapkan proses pendidikan ini mampu membangun karakter peserta didik yang dapat mengenali potensi dirinya, sambil mengembangkan kemampuan berinteraksi dan menghormati lingkungan sekitarnya secara positif.
Dengan metode pembelajaran “Attractive and Integrated Learning“, pendidikan kami juga memupuk budi pekerti yang baik agar peserta didik – peserta didik dapat bertanggung jawab, memiliki kepekaan dan motivasi tinggi sesuai dengan visi - misi sekolah serta dapat belajar secara "AKTIF dan MENYENANGKAN”.
VISI DAN MISI TK-SD SANTO YUSUP
VISI
- Terwujudnya insan muda yang TANGGUH dan CERDIK
- TANGGUH = TANGgung jawab, Gembira , berbUdi luHur
- CERDIK – CErdas, mandiRi, DIsiplin, Kreatif, serta mengutamakan keimanan yang berlandaskan cinta kasih.
MISI
- Mengantarkan peserta didik-peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamati, menganalisa, dan menemukan bakat serta minatnya sesuai keunikan masing-masing.
- Mengembangkan sikap kerjasama dan toleransi, bertanggung jawab pada diri sendiri serta menghormati orang lain.
- Menggali pemaknaan yang benar tentang disiplin dan harga diri.
- Meningkatkan motivasi, inisiatif, dan kepekaan pada lingkungan.
METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran yang digunakan di TK-SD Santo Yusup Jl. Jawa yaitu SALIB ATRAKTIF
- Daya Peka
- kemampuan anak untuk bersikap dengan peka, proaktif dan mampu mencari pemecahan masalah
- Daya Nalar
- kemampuan anak untuk berfikir teratur, berfikir dalam, analitik dan kritis
- Daya Kreatif
- kemampuan anak untuk mencari alternatif dan berfikir luas
- Daya Tumbuh
- kemampuan memotivasi dalam diri anak untuk mengembangkan multi talenta yang Ia miliki
- Keempat daya tersebut dapat berkembang dengan baik, apabila nurani anak medapat sentuhan khusus dari para pendidik, yaitu guru, orang tua dan lingkungannya
TUJUAN PENDIDIKAN TK-SD SANTO YUSUP
Tujuan Pendidikan di TK-SD Santo Yusup, yaitu:
- Agar peserta didik mampu mengembangkan sisi rohani, akal budi, dan hati melalui pertumbuhan pribadinya yang utuh dalam iman, harapan dan cinta kasih.
- Agar peserta didik mampu merawat pertumbuhan jasmani melalui aktivitas yang mendukung kemampuan fisik motoriknya.
- Agar peserta didik memiliki sikap peduli dan dapat berinteraksi secara positif terhadap lingkungan sekitarnya.
- Agar peserta didik menumbuhkan kreativitas, potensi, dan kepercayaan diri untuk dapat berprestasi dalam berbagai hal seturut kemampuan mereka.
PROGRAM TK-SD SANTO YUSUP
Kurikulum Nasional yang didukung oleh pembelajaran “Attractive dan Integrated Learning” diharapkan berdampak positif bagi peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna. Selain itu, untuk mencapai kemampuan Life Skills, kami melengkapi peserta didik dengan seni, olahraga, dan kemampuan berbahasa yang dapat berguna di masa yang akan datang. Keberhasilan pendidikan peserta didik tergantung dari upaya sekolah bersama peserta didik, guru, dan orang tua dalam naungan lembaga pendidikan sebagai penyelenggara.