PPG pasca SM3T JURUSAN PPKn UNDIKSHA

workshop PPG

Sebanyak 23 orang peserta PPG-SM3T Jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegraan (PPkn) di kampus Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)

Melakukan workshop di gedung Fakultas Ilmu sosial di ruang PPKn,adapun rangkaian kegiatan saat ini adalah modeling KD-KD untuk kelas IX dan saat ini yang memaparkan materi adalah keleompok 4 yakni tentang kejujuran...dengan 2 orang instruktur yang membimbing.

pendidikan Pancasila dan kewarganegaran ini merupakan pendidikan yang menitik beratkan pada moral dan akhlak mulia pada generasi bangsa sehingga bisa menghasilkan para generasi yang handal dan dapat di percaya untuk dapat meneruskan cita-cita bangsa indonesia.

bertepatan hari ini juga adalah hari pendidikan nasional untuk itu para guru sebagai agen perubahan,hendaknya berkerja keras dan belajar,serta terus menunjuknan jiwa perubahan bagi generasi muda.

Selamat hari pendidikan nasional.

hari ini di peringati sebagai hari pendidikan nasional sebgaimana kita tahu bahwa sebagai warga negara Indonesia selalau memperingati hari ini sebagai wujud kecintaan kita kepada para pejuang bangsa dan negara Republik Indonesia, Soekarno pernah mengatakan Jangan sekali-sekali Melupakan Sejarah atau yang dikenal dengan istilah JASMERAH, dan Ia pernah berkata bahwa "Bangsa yang besr adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan" lalu apa tugas kita saat ini....dan apa tindakan kita setelah melihat keadaan bangsa ini yang semakin buruk di mata masyarakat...

untuk seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air. jangan buta melihat keadaan semacam ini bangsa kita adalah bangsa yang menganut sistem demokrasi dan tentu kita harus pahami arti demokrasi itu tentang penerapanya dalam kehidupan riil.jangan takut menyatakan keadilan dan kejujuran sebab itu adalah hak raktyat bukan hak pejabat utuk mengatur semaunya tentang negara.

PPKn

pendidikan pancasila dan kewarganeraan adalah mata pelajaran baik dari tingkat dasar sampai pada tingkat pendidikan tinggi,,,dan tentu yang mempunyai peran adalah sang guru sebagai pendididk . pendidikan bukanlah seseorang yang hanya tahu membicarakan teori-teori tentang warga negara atau yang berkaitan dengan mata pelajaran PPKn tetapi baiklah Ia menjadi guru yang bijak dan mengetahui apa yang anak didik miliki dan ia mampu mendidik sehingga anak-anaknya dapat mengembangkan potensi yang ia miliki.

guru adalah teladan dan harus menjadi contoh yang baik bagi warga negara tetapi dewasa ini banyak yang berlomba-lombah menjadi guru apakah memang karena bakatnya menjadi guru ataukah hanya melihat peluang?? karena guru semakin di sorot dan wacana tentang guru lagi hangat di mata masyarakat.

== FUNGSI DAN TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA ==

A.  Fungsi

®     Sebagai sumber nilai, norma dan moral

®     Sebagai pedoman, panutan dan petunjuk dalam mengembangkan kepribadian

®     Sebagai salah satu media instruksional didalam mempertahankan,mengembangkan dan melestarikan kepribadian bangsa indonesia

®     Sebagai filter didalam menyeleksi nilai budaya asingyang dating dari luar maupun yang timbul dari dalam negeri seiring perkembangan yang sedang dan akan berlangsung, sehingga yang cocok diserap dan yang bertentangan dibuang/ditolak.

B.  Tugas

Mempertahankan, menumbuhkembangkan dan melestarikan nilai-nilai, norma-norma dan moral leluhur yang berakar pada budaya bnagsa Indonesia, agar tidak lapuk, lekang dan pudar/sirna karena perubahan dan perkembangan yang terjadi sebagai dampak globalisasi dalam segala aspek dan dimensi kehidupan manusia.

C.  Pengertian

1)  Pengertian Yuridis

Adalah pendidikan yang mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu; perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat atau kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat serta perilaku yang mendukung keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Landasan Pendidikan Pancasila

1.   Landasan Historis

2.  landasan Cultural

3.  LandasanYuridis

4.   Landasan Filosofis

5.   Landasan Sosiologis

6.   Landasan Antropologis

Tujuan Pendidikan Pancasila

1.   Cita-cita dan tujuan Nasional cita-cita Nasional (NKRI) adalah “ Mewujudkan Negara Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur’ (alinea II pembukan UUD 1945). Rumusan-rumusan lain dari cita-cita nasional tersebut adalah:

Terbentuknya masyarakat pancaila, yang didalam kemakmuran dan makmur didalam keadilan.

Terwujudnya masyarakat Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia keseluruhannya.

Terbentuknya masyarakat madani, yaitu masyarakat Indonesia yang maju, tangguh, modrn dan mandiri dalam segenap aspek kehidupannya.

2.  Tujuan Nasional;

Cita-cita tujuan Negara republic Indonesia tersebut, kemudian dijabarkan lebih lanjut dan lebih rinci dalam alinea IV pembukaan UUD 1945, Demikian:

©       Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

©       Memajukan kesejahteraan umum

©       Mencerdaskan kehidupan bangsa

©       Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekan,perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dipandang dari sudut pandang ketahanan nasionalindonesia, maka tujuan nasional Indonesia itu, secara konsepsional, dapat dirinci menjadi:

Tujuan keamanan, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

Tujuan kesejateraan, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

Tujuan ketertiban dunia, yakni turut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

A.  Pandangan

Bangsa Indonesia Tentang Manusia Pertama === Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religious sejak kehadirannya.manusia, masyarakat dan bangsa Indonesia sejak mula kala, mengakui, meyakini, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalik alam semesta dengan segala isi kandungannya termasuk manusia. Tuhan Yang maha kuasa adalah ‘’CAUSA PRIMA”, Penyebab dari segala penyebab. sebab yang tidak disebabkan lagi. hal ini mengandung makna, bangsa dan Negara Indonesia terhadap asal mula manusia pertama seiring dan sejalan dengan pandangan/teori religious.

= B.  Asal

Mula Bangsa Indonesia Para pakar sarjana purbakala, berdasarkan hasil penelitiannya berkesimpulan bahwa “ Bangsa Indonesia berasal dari YUNAN (Hindia belakang). akan tetapi hasil penelitian terbaru dari para pakar yang sama, kemudian membuktikan bahwa, Yunani adalah tempat yang kedua, sedangkan tempat yang pertama adalah daratan tinggi GOBI (tempat lain di Hindia Belanda). yaitu dari keturunan bangsa MONGOL. bangsa ini kemudian kawin-mawin, lalu berkembang menjadi:

v  Rumpun bangsa Polinesia

v  Rumpun bangsa Mellanesia

v  Rumpun bangsa Mikronesia

v  Rumpun bangsa Indonesia

C.  Sejarah

Singkat Kerajaan-Kerajaan Kuno Di Indonesia \ Mengacu pada sang waktu dan perkembangannya. maka Indonesia pada mulanya terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil yang merdeka dan berdaulat. kerajaan-kerajaan kuno ini,dapat dibagai dalam dua kelompok yakni: kerajaan-kerajaan kuno yang kecil dan besar.

1.    Kerajaan-Kerajaan Kuno Kecil;

a)   Kerajaan Kutai (abad ke-V) di Kalimantan

b)  Kerajaan Kuno kecil di Pulau Jawa:

§  Kerajaan Traumanegara (abad ke-VII)

§  Kerajaan Kalinga (abad ke-VII)

§  Kerajaan Sanjaya (abad ke-VIII)

§  Kerajaan Mataram (abad ke-VIII)

§  Kerajaan Syailendra (abad ke-VIII-IX)

§  Kerajaan Iswara (abad ke-X)

§  Kerajaan Darmawangsa (abad ke-X)

§  Kerajaan Airlangga (abad ke-XI)

§  Kerajaan Kediri  (abad ke-XII)

§  Kerajaan Singosari  (abad ke-XIII)

2.   Kerajaan Kuno Besar

§  Kerajaan Sriwijaya (abad ke-VII-XII) di Palembang-Sumatera Barat.

§  Kerajaan Majapahit (abad ke-XIII-XVI) di KEDIRI Jawa Timur.

Nilai-Nilai

Pancasila Yang Hidup Pada Zaman Pra Sejarah == a)   Penyembahan berhala (animisme), penyembahan pada dewa-dewa dan roh leluhur, adanya bangunan megalitik (mega-besar, litik/litos = batu) yaitu bangunan-bangunan yang dibuat dari batu besar.

b)  Adanya hubungan luar negeri, tidak adanya bentrokan dengan bangsa lain maupun sesame bangsa sendiri.

c)   Hidup berkelompok dalam bentuk kampong yang bersifat Genealogis territorial, bekerja secra gotong royong dan kekekluargaan dalam menyelesaikan masalah.

d)  Adanya pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan, adanya ketaatan/kepatuhan kepada ketua kelompok, kepala kampong atau  kepala suku/adat, memegang teguh prinsip musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama serta adanya pengaturan tata tertib dalam bentuk hukum adat.

Adanya kerja keras dalam bentuk gotong royong kemudian menikamati hasil secara bersama, adanya prinsip saling membantu dan menolong yang lemah atau yang mengalami duka nestapa,adanya sikap dan perilaku berat sama di pikul ringan sama di junjung.

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

A.  Pengertian

UUD 1945 Yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah “ keseluruhan naskah yang terdiri dari pembukaan (terdiri atas 4 alinea), batang tubuh,UUD 1945, yang berisi pasal 1 s/d 37, yang di kelompokan kedalam 16 Bab, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan, serta penjelasan UUD 1945 yang terbagi dalam penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal”. naskah UUD 1945 yang resmi ialah naskah yang dimuat dan di siarkan dalam “ berita republic Indonesia tahun II nomor 7 yang terbit pada tanggal 15 februari 1945. dengan perkataan lain UUd yang ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945. jadi yang dimaksud dengan UUD dalam UUD 1945 adalah Hukum dasar yang tertulis.

B.  Pengertian

Hukum Dasar Mengacu pada pengertian UUD tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan hukum dasar (Loi atau Droit Constitutionelle), adalah atauran-aturan dasar yang tertulis dan tidak tertulis yang berlaku dan dipatuhi dalam suatu Negara. Hukum yang tertulis adalah, UUD atau aturan-aturan yang tertulis dan berlaku dalam suatu Negara. sedangkan hukum dasar yang tidak tertulis adalah konvensi atau conventie. yaitu aturan-aturan dasar yang tidak tertulis, tetapi tumbuh, berkembang berkenaan dengan praktek penyelenggaraan Negara sehingga berlaku dan dipatuhi dalam Negara.

C.  Kedudukan UUD 1945

a)   Merupakan sumber cita-cita hukum dan cita-cita moral Negara Kesatuan Republic Indonesia

b)  Merupakan hukum dasar tertulis Negara kesatuan republic Indonesia

c)   Merupakan sumber bagi hukum dasar tidak tertulis

d)  Merupakan norma dasar atau norma fundamental (terletak pada bagian pembukaan uud 1945)

e)   Merupakan perundang-undangan tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan RI, sebagaimana tercantum dalam Undang-undang RI nomor 10, sebagai berikut;


UUD 1945

UU/PERPU

PP

PERPRES 

PERDA


f)  Sebagai sumber hukum tertinggi dalam NKRI

D.  Sifat–Sifat Uud 1945

Mengikat, yakni mengikat pemerintah,lembaga-lembaga Negara, lembaga-lembaga masyarakat dan setiap warga Negara Indonesia

Singkat, karena hanya terdiri dari bab-bab terperinci dalam pasal-pasal yang jumlahnya sedikit, jika dibandingkan dengan UUDRI lainnya maupun UU Negara lain seperti :

®    UUD RIS      = 197 pasal

®    UUDS 1950   = 164 pasal

®    UUD Birma    = 234 pasal

®    UUd Panama  = 291 pasal

Supel/Elastis/kenyal, karena UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok yang bersifat mendasar dan fundamental, yang pelaksanaannya diserahkan kepada peraturan perundang-undangan yang lebih rendah atau yang lebih mudah cara pembuatan, pengubahan,penyempurnaan dan pencabutannya seperti Tap MPR, UU,PERPU,PP dan sebagainya.

Instruktif, uud 1945byang hanya berisikan aturan-aturan pokok, fundamental dan mendasar itu merupakan garis-garis besar sebagai instruksi kepada:

®    Kepala pemerintah pusat dan laian-lain penyelenggara Negara

®    Penyelenggaraan kehidupan Negara serta penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional.

Menekankan perlunya semangat; para penyelenggara Negara dan para pemimpin pemerintahan.

Budaya makna,

®    Bahwa UUD itu, sudah cukup apabila telah memuat aturan-aturan pokok, mendasar dan fundamental saja, yakni hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

®   UUD 1945 mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan dinamika kehidupan yang sedang dan yang berlangsung.

®   Tidak usang, lekang dan ketinggalan zaman, bahkan tangguh dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan yang bersifat nasional dan global.

Tetap, dalam artian bahwa yang dapat diamandamen hanyalah bagian batang tubuh (pasal-pasal) , sedangkan bagian pembukaan UUD 1945, tidak dapat di ubah oleh siapa dan kapanpun juga.

Makna

Pembukaan UUD 1945

©      Merupakan sumber penyegaran motivasi dan moral serta aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia

©      Merupakan sumber cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakan, baik pada lingkup nasional maupun lingkup internasional.

©      Mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang tidak hanya bersifat luhur, sacral, fundamental tetapi lebih daripada itu bersifat:

®    Universal : yang dijunjung tinggi oleh semua bangsa yang beradab dan berprikemanusiaan dan berprikeadilan.

®    Lestari: karena mampu menampung segala dinamika/perkembangan masyarakat dan sekaligus menjadi landasan perjuangan Negara RI

®    Religious dan humanis: karena nilai-nilai dan norma-norma tersebut, berkaitapaut dengan manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang meiliki harkat, martabat dan derajat yang sama.

©      UUD 1945 serta pokok pikiran yang terkandung didalam pembukaannya, merupakan sumber hukum tertinggi dari huku yang berlaku di NKRI.

PENGHAYATAN-PENGAMALAN DAN PELESTARIAN PANCASILA

A.  Pengertian

Istilah penghayatan berasal dari kata dasar “hayat” yang berarti “hidup”. dengan demikian yang dimaksud dengan penghayatan pancasila adalah “hal menghidupkan/menyatukan/menjadikan nilai dan norma pancasila dalam diri pribadi setiap warga Negara indonesia” dengan perkataan lain, nilai-nilai dan pesan-pesan moral pancasila harus menyatu/hidup dalam kehidupan manusia Indonesia baik sebagai pribadi, warga masyarakat/bangsa maupun sebagai warga Negara Indonesia.

B.  Pengamalan

Pengamalan berasal dari kata “amal” yang berarti “berbuat/perbuatan/melakukan sesuatau yang dapat  ditangkap panca indera mengacu pada pengertian etimologis tersebut, sesungguhnya yang dimaksud dengan pengamalan pancasila adalah nilai-nilai, norma-norma dan pesan-pesan moral yang terkandung dalam pancasila, yang sudah terkristal/terhayat dalam hidup dan kehidupan manusia Indonesia itu,harus diwujudkan/ditampilkan/dilaksanakan secara nyata didalam kehidupan keseharian semua manusia Indonesia pada segenap lingkup dan lingkungan kehidupannya.

C.  Pelestaian

Sama halnya dengan perkataan penghayatan dan pengamalan, maka perkataan pelestarian pun bercikal bakal dari kata “lestari” yang berarti “tetap hidup”. eksis, langgeng, kekal, abadi, tidak luntur dan tidak lekang. jadi yang dimaksud dengan pelestarian pancasila adalah “ mempribadikan, pancasila yang bersifat luhur,sacral, tanggap dan tangguh itu, agar tetap hidup, hadir/eksis dalam pola pengetahuan (pikir) sikap dan perbuatan nyata setiap manusia Indonesia sepanjang hayat masih di kandung badan.

PENGERTIAN, TUJUAN, SEJARAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A.  Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.


Kep. Mendikbud No. 056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa “Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam Mata Kuliah Umum (MKU) dan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi”.


Dengan penyempurnaan kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No. 267/Dikti/2000 materi Pendidikan Kewiraan disamping membahas tentang PPBN juga dimembahas tentang hubungan antara warga negara dengan negara. Sebutan Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara dengan negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

B.  Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan     mencakup:

1.   Tujuan Umum Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

2.  Tujuan Khusus

a)  Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab.

b)  Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional

c)  Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

C.  Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

1.   Pendidikan Kewiraan

Pendidikan Kewiraan dimulai tahun 1973/1974, sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional, dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air dalam bentuk PPBN yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang diberikan kepada peserta didik SD sampai sekolah menengah dan pendidikan luar sekolah dalam bentuk pendidikan kepramukaan, sedangkan PPBN tahap lanjut diberikan di PT dalam bentuk pendidikan kewiraan.

2.  Perkembangan kurikulum dan materi Pendidikan Kewarganegaraan

a.  Pada awal penyelenggaraan pendidikan kewiraan sebagai cikal bakal darai PKn berdasarkan SK bersama Mendikbud dan Menhankam tahun 1973, merupakan realisasi pembelaan negara melalui jalur pengajaran khusus di PT, di dalam SK itu dipolakan penyelenggaraan Pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira Cadangan di PT.

b.  Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982 tentang Pokok-pokok Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara ditentukan bahwa:

1.  Pendidikan Kewiraan adalah PPBN tahap lanjutan pada tingkat PT, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional

2.  Wajib diikuti seluruh mahasiswa (setiap warga negara).

c.  Berdasarkan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa:

1.  Pendidikan Kewiraan bagi PT adalah bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan

2.  Termasuk isi kurikulum pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan

d.  SK Dirjen Dikti tahun 1993 menentukan bahwa Pendidikan Kewiraan termasuk dalam kurikulum MKDU bersama-sama dengan Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, ISD, IAD, dan IBD sifatnya wajib.

e.  Kep. Mendikbud tahun 1994, menentukan:

1.  Pendidikan Kewarganegaraan merupakan MKU bersama-sama dengan Pendidikan Agama, dan Pendidikan Pancasila

2.  Merupakan kurikulum nasional wajib diikuti seluruh mahasiswa

f.   Kep. Dirjen Dikti No. 19/Dikti/1997 menentukan antara lain:

1.   Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn, merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok MKU dalam susunan kurikulum inti

2.  Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajib untuk ditempuh setiap mahasiswa pada PT

g.  Kep. Dirjen Dikti No. 151/Dikti/Kep/2000 tanggal 15 Mei 2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti MPK, menentukan:

1.  Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn, merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok MPK dalam susunan kurikulum inti PT di Indonesia

2.  Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajib untuk ditempuh setiap mahasiswa pada PT untuk program diploma III, dan strata 1.

h.  Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/kep/2000 tanggal 10 Agustus, menentukan antara lain:

1.  Mata Kuliah PKn serta PPBN merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari MPK

2.  MPK termasuk dalam susunan kurikulum inti PT di Indonesia

3.  Mata Kuliah PKn adalah MK wajib untuk diikuti oleh setiap mahasiswa pada PT untuk program Diploma/Politeknik, dan Program Sarjana.

4.  Kep. Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Belajar Mahasiswa menentukan antara lain:

1)   Kurikulum inti Program sarjana dan Program diploma, terdiri atas: a) Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) b) Kelompok Mata kUliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) c) Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) d) Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) e) Kelompok Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MKB)

2).MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

3) Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional

4) MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi terdiri dari bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

5) MPK untuk PT berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

D.  Perkembangan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

1.  Awal 1979, materi disusun oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti yang terdiri dari Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, politik dan Strategi Nasional, Politik dan Strategi Pertahanan dan Keamanan Nasional, sistem Hankamrata. Mata kuliah ini bernama Pendidikan Kewiraan.

2.  Tahun 1985, diadakan penyempurnaan oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti, terdiri atas pengantar yang bersisikan gambaran umum tentang bahan ajar PKn dan interelasinya dengan bahan ajar mata kuliah lain, sedangkan materi lainnya tetap ada.

3. Tahun 1995, nama mata kuliah berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang bahan ajarnya disusun kembali oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti dengan materi pendahuluan, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik strategi nasional, politik dan strategi pertahanan dan keamanan nasional, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

4.Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi pengantar dengan tambahan materi demokrasi, HAM, lingkungan hidup, bela negara, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional

5. Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi pengantar sebagai kaitan dengan MKP, demokrasi, HAM, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional.

Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

a.  Landasan Ilmiah

1.   Dasar Pemikiran PKn


Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.  Objek Pembahasan PKn


Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode, sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek formal. Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Objek material PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.  Objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Objek formal PKn adalah hubungan antara warga negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Objek pembahasan PKn menurut Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/Kep./ 2000 meliputi pokok bahasan sebagai berikut:

1.   Pengantar PKn

a.  Hak dan kewajiban warga Negara

b.  Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

c.  Demokrasi Indonesia

d.  Hak Asasi Manusia

2.  Wawasan Nusantara

3.  Ketahanan Nasional

4.  Politik dan Strategi Nasional

3.  Rumpun Keilmuan PKn (Kewiraan) dapat disejajarkan dengan civics education yang dikenal diberbagai negara. PKn bersifat interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin ilmu seperti hukum, politik, administrasi negara, sosiologi, dsb.

b.  Landasan Hukum

1.  UUD 1945, Alinea kedua dan keempat, Pasal 27 (1), Pasal 30 (1), Pasal 31 (1).

2.  UU No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara RI (jo. UU No. 1 tahun 1988).

3.  UU No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4.  Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang penyempurnaan kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) PKn pada PT di Indonesia.

 

 

PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

A.  Reformasi gereja di Eropa

1.   Pengertian

Reformasi berarti kembali kepada aturan yang sebenarny, jadi reformasi gereja merupakan suatau upaya untuk mengembalikan ajaran agama Nasrani sebagaimana yang diatur atau digariskan dalam kitab suci (injil). gerakan reformasi gereja tidak timbul secara tiba-tiba, gejalanya mulai timbul sejak kurang lebih sejak abad ke 15. factor-faktor penyebab timbulnya reformasi diantaranya adalah;

v Terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh gereja katolik, misalnua; penjualan surat pengampunan dosa  (indulgensia) untuk menambah dana pembangunan gereja atau untuk keperluan lainnya, kaum reformis (pembaharu) menginginkan agar praktek-praktek tersebut di hapus karena tidak sesuai dengan ajaran asli dari injil dengan cara memprotesnya, sehingga mereka (kaum reformis) di kenal sebagai kaum protestan.

v Berkembangnya humanism yang mendorong kebebasan berpikir bagi manusia.

v Berkembangnya Negara-negara nasional di eropa, kekuasaan raja kembali diperolehnya (semula raja diatur oleh kekuasaan Sri paus) dan raja ingin berkuasa dalam segala bidang termasuk agama.

v Adanya kebebasan masyarakat kota untuk menginterpretasikan agama.

2. Toko-toko reformasi di eropa

Marten Luther (1483-1546) dari jerman, seorang biarawan dan guru besar Universitas Wettenberg tanggal 31 oktober 1517, menyerang gereja dengan menempelkan 95 macam protes yang kemudian dikenal dengan 95 dalil Luther, banyak orang yang membacanya, protes tersebut mendorong timbulnya agama baru, yaitu agama proestan, Luther dengan tegas tidak mengakui Sri paus sebagai pimpinan agamanya, dengan perjunganya yang gigih dan berdasarkan anjurannya pada kitab injil asli serta memperoleh perlidungan dari raja friederich dari kerajaan Saksen di kota wortburg (jerman), agama baru ini diakui dan diterima oleh masyarakat eropa, disamping agama Kristen katolik roma. Pengaruh agama Kristen protestan (Lutheralisme) ini selain di Jerman (terutama di jerman utara) juga ada di Negara-negara ; swedia,norwegia,finlandia dan Denmark.

jean calvin (1509-1564) dari prancis

?
(Hubungi saya!) Umbu Kuta 
dari Indonesia-NTT-Sumba

Agent Of Change (Teacher)



peer theacing PPG_SM3T Jurusan PPKn-Universitas Pendidikan Ganesha

Semangat Baru

Peserta PPG Jurusan PPKn Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang terdiri dari 23 orang yakni 13 orang dari LPTK Universitas Nusa Cendana (UNDANA) saat ini telah dibagi menjadi 2 kelas untuk melaksanakan peer teaching,ini merupakan hari pertama untuk pelaksanaan peer teaching untuk materi kelas IX. dari beberapa pertemuan sebelunya kami telah menyusun berbagai kelengkapan mulai dari pengembangan indikator hingga pada instrumen penilaian.

Catatan SM3T kab,Malianu 2012 angkatan 1 UNDANA

SM3T DI KABUAPATEN MALINAU

ASAL USUL MALINAU

Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten. Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Dayak Abai. Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai, yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya dalam bahasa Belanda yang artinya kurang lebih, "Apa nama sungai ini?". Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab,"Mal Inau" yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. "Mal" artinya membuat, sedangkan "Inau" artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja. Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten, yaitu Kabupaten Malinau. Sejarah Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999. Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten. Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di Desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat Desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Abai. Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya: "Apa nama sungai ini?" Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab: "Mal Inau dako", yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. Mal artinya membuat, sedangkan Inau artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten.

Pengertian

Program SM-3T adalahProgram Pengabdian Sarjana Pendidik untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

  Tujuan 

1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. 2. Memberikan pengalam pengabdian kepada sarjana pendidik sehingga terbentuk sikap profesional ,cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T. 3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagi pendidik profesional pada daerah 3T. 4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ruang Lingkup SM-3T 1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat. 2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah. 3. Melakukan kegiatan ekstra kulikuler. 4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan menajemen pendidikan di sekolah. 5. Melakukan pembedayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T. 6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan. Landasan Yuridis 1. UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru. 5. Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6. Pemendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 7. Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 8. Pemendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan. 9. Kepmendiknas nomor 126/2010 tentang Penepatan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan. 10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penepatan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda). 11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penempatan Lembaga Pendididkan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T). Waktu Pelaksanaan Program SM-3T merupaka program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara. Implementasi Program SM-3T pada tahun 2012, direncanakan dimulai Oktober 2012 sampai dengan Oktober 2013, sedangkan untuk pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 2014.

Perjalan SM3T

Merupakan sebuah rasa syukur saya yang sangat mendalam dalam menjalankan tugas mulia ini sebagai pendidik di daearah terdepan, terluar dan tertinggal untuk itu saya bisa menjalaninya dengan penuh suka cita dan merupakan sebuah kebanggaan untuk melayani mereka yang sangat membutuhkan khususnya dalam dunia pendidikan. Ini hanyalah sebuah ringkasan-ringkasan kecilku yang sengaja ku rangkum dalam sebuah catatan kecil dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,dan catatan inipun masih jauh dari kesempurnaan ini hanyalah sebuah catatan harian yang sengaja ku rangkum sebagai catatan khusus. Program sarjana mendidik daerah terdepan,terluar dan tertinggal (SM-3T) adalah program mencerdaskan Indonesia oleh pemerintah pusat dalam hal ini kemendikbud dengan tujuan pemerataan dan percepatan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa, mungkin itulah penjelasan singkatnya. berawal dari sebuah keragu-raguan akupun mulai memahami dan akhirnya menjadi sebuah cerita. Inilah sebuah kisahku di tanah perantaun di tanah intimung kabupaten Malinau Kalimantan Timur dan semoga bermanfaat. Bulan oktober 2012 perjalanan dari kupang di bandara Eltari menuju bandara Juanda Surabaya dan dari Surabaya ke bandara Soekarno Hatta Jakarta dan dari Jakarta ke Balik Papan,Balik Papan ke Tarakan, setibanya kami di Tarakan waktu itu kami masih menginap semalam di kota itu dan keesokan harinya baru kami memulai perjalanan menuju daerah sasaran SM3T yaitu di kota Malinau Kalimantan Timur dengan menggunakan jasa transportasi sungai speat boat. Adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa ku pungkiri bahwa dalam ketidaktahuanku seolah-olah aku bagaikan terbangun dari sebuah mimpi, Malinau yang selama ini tidak pernah ada dalam benakku ternyata sudah ku lihat dengan mata terbuka dan keindahannyapun tidak bisa lagi kuungkapkan dengan kata-kata, Malinau atau sering disebut tanah intimung dengan keelokan hutan yang masih alami akupun terkesan, dan rasa kelelahanpun tak terasa. pelan sang mentaripun mulai tenggelam dan sekitar jam 8 kami tiba di pelabuhan malinau dengan segala perlengkapan yang kami bawah, sesaat kemudian kami di jemput oleh pemerintah setempat dalam hal ini pemkab dinas pemuda dan olahraga dan kami di bawa ke penginapan chery, setelah makan malam kamipun melepaskan kelelahan kami di tempat tidur dengan segala syukur dan harapan kamipun terlelap. Pagi mulai tiba kamipun terjaga dengan segala harapan pelan mulai ku terbangun dan ku dengar kicauan burung mengingatkanku tentang kampung halamanku dan membawa sebuah rasa kerinduan yang mendalam, sedih saat saat ku ingat kamapung halamanku, tapi hanya sekejab saja. Karena aku tidak ingin tenggelam dalam rasa yang seolah separuh jiwa telah hilang. ku pandang tanah intimung dengan keasliannya jiwa terasa termotivasi oleh keindahan yang sang pencipta berikan dan mulai kunaikan segala puji dan syukur dalam hati dan mulai bertanya, apakah memang kehadiranku di tanah ini benar-benar membutuhkanku dan aku mulai berpikir tentang apa yang akan kuberikan bagi generasi ini agar kelak saat ku meninggalkan daerah ini aku bisa di kenang oleh anak-anak negeri ini tetapi kesimpimpulamku biarlah cakrawala yang bercerita tentang hari esok dan saya lakukan yang bisa saya lakukan untuk hari ini. Tugas sebagai seorang pendidik mencerdaskan bangsa memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, tapi sebagai pendidik dengan tugas yang diemban harus penuh tanggung jawab biarlah seiring dengan berjalannya waktu ku ukir perjalanku di tanah intimung dan biarlah mereka yang sedang menagis bercerita tentang fajar. Setelah acara penyambutan di kantor SLB kota malianau sekaligus pembagian tempat tugas mengajar dan waktu itupun saya di tugaskan untuk mengajar di SMAN 8 Malinau barat, waktu itu gedung sekolahnya belum ada, bukan tidak ada tapi belum di gunakan dan fasilitasnyapun belum ada jadi waktu itu kami sekolahnya pada sore hari di gedung SMAN 1 Malinau dari jam 2 sampai jam 6. dan saat itupun kami tidak ada penginapan jadi untuk sementara kami mencari rumah kontrakan atau kos, keadaan rumah kos pun sangat memprihatinkan dengan ukuran kamar 3x4cm rumah papan dan di bawah kolongnya berawa-rawa dengan air sampah yang berbau busuk, di sinilah kami bertahan selama semester dan paginya kami mengisi waktu dengan bekerja mencari uang tambahan yaitu bekerja sebagai tukang galon/pengantar air minum dan dari sinilah kami bisa mulai mengenal masyarakat setempat. Berbicara tentang dunia pendidikan memang sangat prihatinkan, tapi itulah tugas seorang guru sebagai pendidik, dengan tanggung jawab yang di emban seorang guru haruslah ia mampu dan terus tegar dalam segala keadaan dan percaya bahwa ia mampu mengubah seseorang (generasi bangsa) menjadi baik untuk membawa terang bagi mereka yang membutuhkan agar bangsa ini tetap pada tujuan yang ingin di capai sebagaimanan telah di amanatkan dalam undang-undang dasar 1945. saat ini memang dunia semakin pesat dan kita seakan-akan di tuntut untuk bersaing dengan dunia luar tapi yang menjadi pertanyaan adalah mampuhkah kita membawa sebuah perubahan sedangkan negara ini makin di kecam oleh setan-setan korupsi. sedangkan dunia pendidikan kita semakin tenggelam, masih banyak yang tidak mendapat keadilan, kekerasan, bentrokan dan masih banyak lagi yang terjadi di negeri ini. Kalimantan Timur, Kabupaten Malinau merupakan wilayah NKRI yang sangat potensial, dengan kekayan alam yang sangat luar biasa, namun kalau di lihat dari segi pendidikan menurut pengamatan saya masih sangat rendah/teringgal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, dan sangat tepat sekali bahwa pemerintah menghadirkan tenaga pendidik yaitu guru SM3T untuk membantu dan mencerdaskan bangsa tapi itupun tidak cukup dengan hanya mengirim .tenaga pendidik, karena di sini dari segi fasilitas boleh di katakan belum tersentuh dan bahkan di setiap sekolah tidak ada penunjang untuk proses belajar mengajar, bahkan toko buku pun tidak ada apa lagi di malinau yang penduduknya berada di pedalaman yang sulit untuk di jangkau. pendidikan pun mereka belum tersentuh. Waktu demi waktu yang terus bergulir tak terasa satu semester telah berakhir kami belajar di gedung SMAN 1 malinau, dan pada bulan desember kami pun merayakan natal bersama digedung sekolah SMAN 8, dengan segala kekurangan fasilitas tidak membuat para panitia natal menyerah. untuk mensukseskan acara perayaan natal itu. dan akahirnya sukses, di sinilah kami menjalali kebersamaan bersama rekan-rekan guru, siswa-siswi maupun para undangan, awal tahun bulan januari kami sudah mulai menggunakan gedung sekolah SMAN 8 tepatnya di desa kuala lapang kecamatan malinau barat kurang lebih 7 km dari pusat kota malinau. SMAN 8 yang tak kunjung selesai pembuatan gedungnya apalagi fasilitasnya, tapi kami terus bersemangat bersama anak didik kami mulai dari kebersihan halamannya, ruangannya, jalannya, dll. dan saya lihat betapa anak-anak bersemangat bekerja walaupun kegiatan belajar mengajarnya tidak cukup, setelah semuanya sudah agak bersih kami sudah bisa belajar dengan tenang dengan apa adanya, bulan pebruari sekitar pertengahan kami pindah ke mes SMAN 8 dengan menggunakan transportasi angkutan kota untuk mengangkut barang-barang kami dari kontarakan dekat SMAN 1 malinau ke SMAN 8 di desa kuala lapang, kurang lebih 30 menit perjalan dan kamipun tiba di mes itu dengan keadaan gelap karena waktu itu listriknya belum ada jadi kami hanya memakai lilin dan kadang-kadang jika saat bulan purnama kami hanya duduk di luar bahkan makan di luar. Tapi itu saya tidak mengatakan bahwa itu adalah sebuah penderitaan bagi saya itu adalah sebuah kisah yang berharga karena saya bisa menikmati dengan segala kebahagiaan saya bisa berada dalam keadaan itu dan memberikan suatu keistimewaan yaitu bisa menjadi sebuah cerita atau pengalaman yang berharga. Bersama teman - teman Di bandara Juanda


SUKA DUKA

Suka duka yang saya maksudkan di sini bukanalah suatu penderitaan selama saya di malinau, tetapi yang saya maksudkan dengan suka duka di sini adalah dalam proses mendidik anak bangsa untuk menjadi cerdas dalam segala aspek kehidupannya menjadi manusia yang seutuhnya, tugas sebagai seorang guru memang berat dengan menghadapi berbagai macam karakter anak didik, terkadang kita menangis tanpa air mata, dan kadang saat kita tertawa pun ada rasa sakit, mungkin seperti itulah penjelasannya saya tidak bisa menjelaskan lagi. tugas sebagai pendidik tidaklah semudah apa yang kita pikirkan karena apapun yang kita pikir dan perbuat ini menentukan kesuksesan anak didik kita. di kabupaten malinau-kalimantan timur khususnya di SMAN 8 tempat saya mengajar dengan segala kekurangan dan kelemahan saya tetap mencoba memaksimalkan dan menjadikan segala kekkurangan dan kelemahan itu sebagai kekuatan. tetapi semua itu harus di dukung dengan hati yang ikhlas, lemah lembut dan kesabaran yang tidak bisa di ukur dengan apapun, bertolak dari itu maka saya merasa dan berpikir bahwa “tugas itu adalah hidupku” dengan keterpanggilan yang menjiwai segala aspek perjalanan hidupku, maka semua pintu akan terbuka lebar. tugas guru bukan hanya terletak pada bagaimana ia mengajar tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mendidik anak untuk menjadi unggul sehingga menjadi generasi yang di andalkan untuk itu guru harus harus menjadi teladan bagai anak didiknya. Seorang guru percaya bahwa ia mampu mengubah seseorang menjadi baik, maka sebelum ia menjadi teladan ia harus mampu menjadi teladan dirinya sendiri. Menjalani tugas sebagai pendidik tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan, dan itu bukanlah sesuatu hal atau alasan untuk membuat kita berhenti dan menyerah, tantangan dan hambatan yang saya maksudkan di sini adalah bagaimana kita mampu mengubah dunia pendidikan itu dari kekurangannya untuk menjadi pendidikan yang kita harapkan. di daerah terdepan, terluar dan tertinggal khususnya di malinau sebenarnya masih banyak yang harus di benahi dan yang harus di ubah baik dari pola kehidupan masyarakat maupun kekurangan akan fasilitas itu sebenarnaya harus di perlengkapi, kesadaran masyarakat tentang dunia pendidikan di malinau ini menurut saya masih sangat rendah, sesuai pengamatan saya selama di daerah ini sangat memprihatinkan karena sebagian besar masyarakat malinau bermata pencaharian sebagai pekerja batu bara,dan petani jadi menurut pandangan masyarakat setempat sudah cukup untuk biaya hidup, karena pendapatan mereka sangat besar dari pekerjaan itu, jadi kesadaran akan dunia pendidikan sangat rendah sehingga menyebabkan rasa kepedulian terhadap anaknya tidak ada untuk dunia pendidikan. Dari keadaan yang semacam itu bisa di simpulkan bahwa di Malinau merupakan daerah yang maju untuk sumber daya alam untuk itu perlu adanya perhatian khusu bagi pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang bersinergi agar tetap terjaga dan terus dilestarikan demi pencapaian multi sumber yang bermanfaat bagi daerah maupun bangsa dan negara. saya sebagai peserta SM3T dari NTT sangat kangum akan kekayaan alam namun disisi laian masih banyak kekuarangan yang seharusnya butuh perhatian khusus untuk malinau seperti sarana transportasi dan jalur perhubungan, selain itu juga dilihata dari segi kapasitas pendidikan di malinau sangat kurang baik sarana gedung maupun perangkat atau penunjang laiannya seperti buku atau sumber belajar laiannya, memang sangat memprihatinkan untuk pendidikan hal ini disebabkan juga oleh sistem transportasi yang telah diuraikan diatas memang yang sangat sulit. Berikut adalah fose bersama dengan rekan guru dan siswa/siswi se SMAN 8 Malinau-kaltim


Saat kita mengalami kesulitan percayalah bahwa keteladanan akan membawa perubahan bagi anak didik dan masa depan terbuka bagi generasi bangsa.heheheheh………

ANTARA KEKAYAAN ALAM DAN DUNIA PENDIDIKAN

Berbicara tentang kekayaan alam atau sumber daya alam khususnya di malinau menurut saya malinau merupakan daerah potensial bahkan kalau di lihat dari segi alamnya masih terlalu alami jadi di dalamnya masih terdapat kekayaan alam yang snagat luar biasa, salah satu kekayaan alam di malinau yang dapat di ketahui seperti batu bara, kelapa sawit, kopi, coklat dll. Mengapa antara kekayaan alam dan dunia pendidikan? Pertanyaan ini memang menjadi sebuah tanya yang penulis sendiri tidak mengerti, tetapi saya terus mencoba untuk menemukan pemecahan permasalahan ini dalam hal ketidaktahuan saya sebagai bahan berpikir untuk kita semua. Kekayaan alam dan kekayaan akan ilmu pengetahuan sangatlah berbeda jauh tetapi semua manusia memiliki pilihan untuk menentukan sebuah pilihan itu. Kurangnya kesadaran dan ilmu pengetahuan maka harta kekayaan alam dapat memperhamba, jadi menurut saya butuh keseimbangan, agar semua berjalan sesuai dengan koridor dan harapan dengan perkembangan yang semakin pesat. Agar kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Pendidikan merupakan pemeran utama dalam pembentukan karakter bangsa oleh sebab itu perlu pembenahan yang menitikberatkan pada lembaga pendidikan,karena lembaga pendidikan yang mempunyai peran dan tanggung jawab penuh untuk mendidik dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.untuk bisa menciptakan generasi bangsa yang dapat bertanggung jawab dan dapat meneruskan cita-cita bangsa sebagaimana di amanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyrakat khususnya di Indonesia yang di tandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia dengan segala aspeknya. Nilai suatu bangsa terletak pada diri sumber daya manusia yang menjadi warga negara.semakin baik kualitas manusianya,bangsa tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemakmuran dan kemajuan . Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani maupun rohani, perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut di atas, perlu di tumbuhkan motivasi yang kuat untuk meraih sesuatu yang di cita-citakan. Motivasi yang tumbuh baik secara internal maupun secara eksternal dengan motivasi yang kuat di harapkan dapat memacu meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia. Khususnya di bidang pendidikan, sebagaimana di tegaskan dalam pasal 4 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan; Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, serta berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi, yang di tunjang oleh adanya sikap dan perilaku yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur sangat di harapkan dalam mencapai tujuan nasional. Disisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan,serta pola kepribadian yang mantap dan dinamis, juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu: “ Membentuk manusia yang bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa”. Adapun langkah yang harus di tempuh dalam upaya membantu mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi kepada para peserta didik yang merupakan harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang. Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan mengecewakan, hal tersebut di duga karena salah satu faktor penyebabnya adalah motivasi belajar mereka yang masih lemah dan kurang tidak adanya tanggung jawab. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alam tetapi pertanyaannya apakah bangsa Indonesia kaya akan sumber daya manusia? Dan jika jawabannya ya, seperti apa bangsa Indonesia sekarang. Mengapa masih ada isu-isu bahwa sumber kekayaan alam yang ada di negeri ini banyak di kelola oleh sektor asing, dimanakah orang-orang pribumi? Apakah Bangsa indonesia,bangsa yang berbudaya? Jika ya, bangaimana kondisi tata etikanya dalam kehidupan yang semakin pesat. Mengapa banyak budaya-budaya atau gaya-gaya anak bangsa seperti berbudaya barat. Dan masih banyak lagi. Untuk itu sebagai generasi bangsa yang masih mempunyai kesadaran akan kondisi ini, dan selagi masih ada kesempatan, tunjukan bahwa kita bisa dan bisa menjadi lebih baik dan terbaik, untuk Indonesia maju bersama mencerdaskan Indonesia.


HUKUM PENDIDIKAN Yang penting bukanlah apa yang kita lakukan sebagai pengajar, tetapi apa yang dilakukan pembelajar sebagai hasil ajaran kita. jadi sekali lagi, ujian mengajar yang utama bukanlah apa yang kita lakukan atau seberapa baik kita melakukannya, tetapi apa dan seberapa baik yang dilakukan orang yang di ajar.

TUJUAN PENDIDIKAN

“Adalah untuk menghasilkan perubahan hidup yang menetap (lasting life change)” Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat (matius 13:8) kita berharap benih yang kita tabur akan menghasilkan tuaian dalam hidup para murid kita.

JEBAKAN KEMAPANAN Ketika mengajar menjadi sebuah rutinitas maka kita seringkali bisa terjebak pada……. kegiatan dan bukan dampak permanen mekanisme dan bukan dinamika berorientasi tugas dan bukan hubungan. kita bisa saja sibuk dan berusaha keras melakukan sesuatu tapi kita lupa memperhatikan arah kemana kita pergi dan alasan mengapa kita melakukannya. Fungsi pengajar yang benar adalah menciptakan kondisi-kondisi paling menyenangkan untuk belajar mandiri……mengajar yang benar bukanlah menyampaikan pengetahuan, tetapi menggugah orang untuk mencari pengetahuan. bisa di katakan bahwa mengajar yang paling baik adalah yang paling sedikit mengajar orang. (Jhon Milton Gregory) Segala sesuatu yang kita lakukan dipengaruhi oleh apa yang kita percaya. apa yang kita yakini tentang diri kita, pengajaran kita sangat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting di perhatikan, aspek-aspek teladan guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pikiran pelajar yang diciptakan guru. guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya. (Caine dan caine,).


KESIAPAN PENGAJAR
	Apakah anda sudah siap?
	Apakah anda benar-benar memahami yang akan anda ajarkan?
	Apakah anda benar-benar mengenali murid-murid yang anda ajar?
	Sudahkah anda sungguh-sungguh memikirkan bagaimana anda akan memfasilitasi murid-murid anda untuk belajar atau hanya mempersiapkannya sepintas lalu saja?

PENTING UNTUK DIINGAT Tugas kita adalah membuat para murid belajar, para muridlah yang menjalani proses belajar yang kita lakukan adalah merancang, melakukan sesuatu,memfasilitasi murid agar belajar Jika murid tidak belajar,kita tidak mengajar,kita adalah pelatih dan merekalah yang akan bertanding.

MENYIAPKAN PARA MURID Orang tidak belajar karena mereka tidak merasa membutuhkan apa yang akan dipelajari, mereka merasa hal itu belum/kurang/tidak ada relevansinya dengan kehidupan mereka, singkatnya mereka tidak termotivasi. Apa yang bisa kita lakukan? Bangkitkan rasa lapar-munculkan kebutuhan. Bangkitkan selera-tumbuhkan minat Munculkan motivasi dari dalam. Saran… Buat mereka menyadari apa yang mereka tidak ketahui Berikan project Berikan chaaenge-pandangan Gunakan situasi “real-down to earth” yang relevan/berkenaan dengan hidup mereka (itu sebabnya kita harus mengenali mereka)

4 tahap belajar (Maslow) Conscious incompetence- Anda tahu bahwa anda tidak tahu Conscious competence- Anda tahu bahwa anda tahu Unconscious incompetence-Anda tidak tahu bahwa anda tidak tahu Unconscious competence- Anda tidak tahu bahwa anda tahu


MEMBUAT MURID BELAJAR Pengetahuan tidak bisa di pindahkan dari pikiran yang satu ke pikiran yang lain, seperti halnya kita memindahkan barang,karena pemikiran bukanlah objek yang bisa dipegang dan di tangani….ide-ide harus dipikirkan ulang,pengalaman harus dialami ulang. (Jhon Milton)

MEMBUNGKUS DENGAN HATI Mengajar yang berdampak bukanlah dari kepala ke kepala, tetapi dari hati ke hati. Bagi orang ibrani, hati mencakup seluruh pribadi manusia; pikiran,perasaan,dan kehendak seseorang. Perasaan; Semua pembelajaran berawal dari tingkat perasaan Jika sikap mereka positif,mereka cenderung menerima yang mereka dengar,jika sikap mereka negative mereka cenderung menolaknya. tidak ada orang yang peduli apa anda tahu sampai mereka tahu bahwa anda peduli. Pikiran; Apa yang anda percayai sangat penting,karena itulah yang menentukan perilaku anda. memang anda bisa saja percaya dengan benar tetapi tidak berperilaku benar, tetapi anda bisa konsisten berperilaku benar jika anda percaya dengan benar. Kehendak; Proses belajar yang menyeluruh secara alkitabiah pada akhirnya bukan hanya meliputi pikiran yang berubah dan perasaan yang berubah, melainkan juga bermuara kehendak yang berubah. Bagaimana kita dapat; Menyentuh/menggerakan perasaan mereka secara positif,memenagkan pikiran mereka dan menggugah kehendak mereka. Saran; Kenali murid anda (bangunlah hubungan) Anda bisa membuat orang terkesan dari jauh, tetapi anda hanya bisa member dampak dari dekat.semakin anda dekat dengan mereka, semakin nyat dan permanen dampak hidup anda. Dapatkan anda hak untuk didengar, (kredibilitas anda berpengaruh) Bersedialah kelihatan lemah di depan murid anda, biarkan mereka melihat anda juga pernah mengalami proses yang mereka alami,menghadapi tantangan,kebingungan,bahkan kegagalan. “Ketika orang tua melakukan tanggung jawab mendidik anak secara maksimal, maka pasti anaknya akan melakukan tanggung jawabnya sebagai anak secara maksimal dan itulah kendaraan hidup untuk mengantar setiap anak menncapai prestasi maksimal di sekolah dan kesuksesan di masa depan”

PENGALAMAN DI DAERAH 3T

Berbicara tentang pengalaman selama di daerah 3T tidak terlepas dari apa yang kita buat dan yang kita dapatkan, jadi tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Maka dari apa yang buat maka dengan dengan sendirinya menentukan tentang apa yang kita dapatkan atau yang kita peroleh, yang diperoleh yang saya maksudkan disini adalah bukan sesuatu yang bersifat materil, tetapi yang saya maksudkan tentang yang kita peroleh dari pengalaman itu adalah ilmu pengetahuan sehingga menambah wawasan dan cakrawala berpikir kita tentang dunia pendidikan. Selama saya berada di daerah 3T di kabupaten Malinau-kalimantan Timur mungkin apa yang saya tuliskan ini belum cukup untuk saya ceritakan tetapi mungkin apa yang saya pikirkan tentang pengalaman itu ada. Selama kita berpikir dan berjuang untuk mendapatkan pengalaman maka Pengalaman itu tidak akan pernah cukup dan mungkin tidak akan pernah habis, pengalaman itu cukup mungkin jika pengalaman itu sendiri telah habis. Selama mengikuti program mencerdaskan bangsa atau yang sering di sebut SM3T, pengalaman yang saya dapat bahwa yang pertama bagi saya adalah bahwa keragaman kultur/budaya, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain membuat saya terkesan bahwa betapa uniknya bangsa Indonesia, sehingga selama saya disana masih butuh penyesuaian, Dan dalam satu kabupaten itu masih terdapat beragam etnis dan budaya yang berbeda pula tetapi sikap toleransinya sangat tinggi. Pengalaman saya dalam bidang pendidikan selama di daearah 3T di kabupaten malinau seperti apa yang telah saya paparkan diatas ada sedikit rumit dalam proses belajar mengajar disisi lain kurangnya kesadaran masyarakat akan dunia pendidikan mengakibatkan turunnya rasa keingintahuan anak untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga menimbulkan kemalasan didalam kelas disisi lain kurangnya fasialitas-fasilitas penunjang seperti buku-buku, perpustakaan, internet dll mengakibatkan kurangnya pengetahuan akan dunia luar dan pendidikan itu sendiri, sehingga terkadang hanya guru yang menjadi sumber belajar bagi siswa. Jadi solusi yang saya tempuh dalam hal keadaan seperti itu adalah meningkatkan motivasi siswa akan pentingnya belajar sehingga siswa memiliki kesadaran untuk belajar, mengerti dan memahami menurut karakter sisiwa dan memperlakukan mereka sebagai sahabat dan memberikan pemahaman tentang pendidikan. Setahun selama pengabdian tidaklah cukup untuk memberikan apa yang kita berikan tetapi yang sangat penting adalah apa yang telah kita lakukan selama setahun itu sehingga menjadi cerita hari ini. waktu terus berjalan musim terus berganti, satu kebaikan yang kita buat hari ini mungkin tidaklah cukup untuk hari esok tapi kita jangan mengkhatirkannya.

MAJU BERSAMA MENCERDASKAN BANGSA.

Kini tibalah waktunya bagi kami peserta SM3T untuk kembali ke daerah asal kami, setelah setahun mengabdi di daerah 3T karena memang waktunya telah habis,tepat di bulan oktober 2013 di SMAN 8 Malinau tempat saya mengabdi terlihatlah hari-hari yang melelahkan dan bagaikan merpati bersayap satu, hatipun terasa berat, dan langkahpun terasa lelah karena tinggal menghitung hari.untuk meninggal daerah yang selama ini telah menjadi momen terindah bagi saya dan teman-teman untuk berbagi dengan mereka. Sejenak aku berpikir tentang arti kehadiranku dan memang berat rasanya,hingga aku berkesimpulan bahwa bukan bagaimana cara saya supaya tidak berpisah dengan mereka melainkan bagaimana caranya supaya ketika perpisahan datang bukan kenangan pahit yang harus di pendam Aku menyadarinya bahwa setiap yang hidup tentu akan mengalami pertemuan-pertemuan dan tentu saja pada saatnya akan berpisah dan memang perpisahan selalu menimbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dan selalu diiringi dengan air mata…ku maknai sebuah perpisahan itu tanpa harus menyalah siapa-siapa apalagi meninggalkan dendam dan kebencian dan kunaikan rasa bangga bahwa tanpa sebuah perpisahan saya tidak pernah tahu tentang arti kehadiranku, perpisahan juga mengajarkan bagaimana cara memaafkan dan melupakan,Tuhan menciptakan pertemuan sebagai bekal untuk ibadah saat berpisah dan terkadang aku berpikir dan seakan masih perlu waktu berpisah supaya belajar lagi bahwa betapa berharganya saat bersama mereka.. Hati terasa berat saat acara perpisahan di ruang aula SMAN 8 malianu tepatnya pada tanggal 18 oktober 2013 sekaligu acara sambutan guru SM3T angkatan ke 3 (pengganti)dari jogja dan malang, dari kelima orang guru SM3T terasa bagaikan kehilangan arah tanpa tujuan saat acara berlangsung dan anak-anak didik yang di geluti rasa kesedihan yang mendalam, saya menyadarinya bahwa keikhlasan mereka adalah beban nagi saya bahwa hari-harinya saya sering menemani mereka baik saat-saat senang maupun kecewa,,,,teringatlah mereka bagaikan sahabat dan merekapun demikian sebagaimana kami perbuat sebagai adik, dan selalu memberikan semangat untuk mereka tetap belajar…… Berikut adalah fose bersama disaat acara perpisahan………………………. Keterangan:atas.guru SM3T angkatan ke2 dan siswi SMAN 8 malinau

              bawah guru SM3T angkatan ke3 dan siswa/siswi SMAN 8 Malinau

Tapi biarlah dengan segala hormat harapanku kepada anak-anak didik saya teruslah berjuang jangan patah semangat, bangkitlah dan tunjukan kepada dunia bahwa SMAN 8 bisa……!!!!!!! kira apa yang telah kami berikan menjadi benih yang berharga dan kita terus maju bersama demi bangsa dan Negara yang kita cintai..jangan nyerah teruslah berkarya…,,,,,,,,,,,,,,,, Hanya penderitaan ketika berpisah yang dapat membuat kita mengetahui kedalaman arti persahabatan, manusia tidak dapat menuai cinta hingga ia dapat merasakan perpisahan yang menyedihkan dan mampu membuka pikiranny, serta merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang sangat menyedihkan,,berpisah dengan orang yang di benci adalah kesenangan, tetapi berpisah dengan orang yang sangat di sayangi merupakan hal yang sangat menyiksa, jika pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari sebuah keindahan untuk pertemuan selanjutnya. Perpisahan tidak lebih hanya dari sebuah lambaian tangan dan setitik air mata, karena setelahnya akan selalu ada hati yang terpaut antara satu sama lain, terimah kenyataan kuatkan niat dan juga tujuan sebagai pondasi menghadapi rasa keterpurukan akan sebuah perpisahan, perpisahan bukan berarti berhenti untuk menyatukan hati meski tidak ada lagi di satu tempat, Jika dengan menangis akan merubah segalanya, maka lakukanlah karena kamu adalah kamu dan orang lain belum tentu meraskan apa yang kamu rasakan saat ini, pertemuan boleh berujung dengan perpisahan tapi cinta adalah lingkaran yang tak berujung,,,perasaan rindu yang terlalu dalam tentang sebuah kenangan abadi di masa lalu akan tetap abadi meskipun pertemuan hanyaakan terkenang dalam hati,, Manusia merencanakan pertemuan tapi Tuhan yang menentukan jika akhirnya harus ada perpisahan, tak ada yang harus di sesali, saat sebuah pertemuan berawal dari kebaikan maka akhirilah sebuah pertemuan dengan perpisahan yang memiliki kenangan terindah,, Persahabatan merupakan sebuah ikatan yang sangat suci terutama dengan seseorang yang sangat berarti namun saat perpisahan datang menghampiri semua seakan sedang beradadi dalam mimpi. boleh jadi perpisahan akan menyedihkan pada awalnya tapi kemudian akan Nampak kebaikan dirinya dari kejauhan, Tahan air mata ketika akan jatuh dan basahi pipi karena hal tersebut akan membuat sebuah perpisahan menjadi lebih berat untuk diikhlaskan, hidup yang penuh dengan berbagai warna dan juga keindahan terkadang menjelma di dalam kehidupan yang di awali oleh sebuah perpisahan,,,, Mutiara akan bertebaran di pelupuk mata ketika hati menyadari akan arti dari sebuah perpisahan,,,perpisahan tercipta karena aka ada sebuah pertemuan selanjutnya yang akan lebih indah……ketika saat berpisah memang pasti akansangat menyedihkan tapi akan lebih sedih jika ia tidak mengingat kembali di saat terulangnya sebuah pertemuan,,, Mungkin itu saja yang dapat saya ceritakan….untuk itu mari kita simak tentang peran keluarga karena menurut saya sangat erat hubungannya denga dunia pendidikan dimana seorang anak dapat berhasil atau sukses bukan saja dalam dunia pendidikan tapi saya berharap bahwa anak sebagai anugerah yang Tuhan titipkan kepada orang tua dan keluarga dapat menemukan jati dirinya yang sesungguhnya untuk sukses dalam berbagai hal dan di balik kesuksesan seorang anak adalah kebanggaan orang tua……..okeyy…

KELUARGA SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI

Setiap anak terlahir sempurna karena merupakan hasil karya Tuhan yang Original. tidak ada anak yang terkahir tidak sempurna. karena karya Tuhan selalu sempurna. kesempurnaan bukuan tertuju kepada fisik, tetapi kapada otak yang menjadi pusat potensi dan kemampuan dan tanda keajaiban Tuhan. banyak orang yang terlahir dengan kondisi tubuh yang cacat tetapi memiliki pola piker dan mental unggul,sebaliknya banyak orang yang terlahir dengan tubuh yang sempurna dan unggul, tetapi memiliki pola piker dan mental pecundang, mengap? karena semuanya tergantung pada proses pendidikan, pengkodisian dan kebiasaan ketika anak-anak itu berusia 0-8 tahun. orang tua adalah mitra sekolah dalam mengantar setiap anak mencapai karakter yang unggul dan prestasi maksimal. Mari kita tanamkan baik-baik bahwa pekerjaan mendidik anak adalah pekerjaan yang paling terhormat dan mulia di muka bumi. tidak semua orang tua punya kesempatan untuk mendidik anak-anaknya mencapai masa depan yang luar biasa, alangkah bahagianya kita dan orang tua ketika kita menjalankan tanggung jawab mendidik anak secara maksimal dan mampu mengantar putra-putri kita tercinta mencapai impian mereka masing-masing. Tak ada kebanggaan dan kebahagiaan yang lebih besar ketika setiap orang tua dapat mengantar setiap anak-anaknya mencapai prestasi maksimal dan masa depan yang luar biasa. bagaimanan agar setiap orang tua dapat mengantar anaknya mencapai prestasi maksimal? Tentu dengan melakukan tanggung jawab pendidikan di rumah seperti memberikan kasih sayang nyata melalui perkataan. dan bukan masalah kuantitas waktu pertemuan tetapi kepada kualitas hubungan orang tua dan anak. Keluaraga adalah tempat pertama dan utama dimana seseorang di besarkan dan dibentuk sebelum Ia mengenal dunia luar, dan keluarga juga merupakan sumber kekuatan atau motivasi bagi kita atau seorang anak sebelum mengecam dunia pendidikan formal dan untuk dapat mengerjakan sesuatu hingga kita raih dan dapat kita nikmati sebagai hasil kerja keras adalah semuanya bermula dari keluarga dan bahkan menjadi dorongan selanjutnya dalam menjelajahi perjalan sebuah kehidupan, untuk itu apa itu mativasi?,,,,,mari kita simak……………….. Istilah motivasi berasal dari kata movere (bahasa Latin) yang berarti bergerak. Istilah motivasi digunakan untuk menggambarkan keadaan pergerakan yang dilakukan oleh seorang individu. Gagasan tentang “pergerakan” sebagai fenomena motivasi itu dapat kita amati pada berbagai situasi di mana seseorang/ sekelompok orang terlibat dalam suatu aktivitas, seperti misalnya para pemain dari kesebelasan Barcelona yang sedang bertanding melawan kesebelasan Real Madrid, sekelompok orang yang sedang melakukan perjalan wisata, bekerja menyelesaikan serangkaian tugas pekerjaan di kantor/ tempat kerja, bekerja menyelesaikan tugas-tugas akademik, atau makan di kantin bersama-sama teman kantor, dan sebagainya. Mereka terlibat aktif dalam berbagai aktivitas itu menunjukkan adanya motivasi tertentu yang sedang terbangkit dalam diri mereka. Terdapat bermacam-macam penjelasan tentang motivasi yang diajukan oleh para ahli disebabkan adanya perbedaan sudut pandang di antara para ahli dalam memandang sifat dasar dari motivasi. Sebagian ahli memandang motivasi sebagai fungsi instink, sebagian ahli lain memandangnya sebagai respon terhadap stimulus yang memperoleh penguatan, sedang kelompok yang lain lagi memandangnya sebagai fungsi dari kognitif. Schunk, Pintrich, & Meece (2008) mengajukan definisi motivasi yang bisa melepaskan diri dari perdebatan tentang sifat dasar dari motivasi, mereka merumuskan motivasi sebagai “proses di mana aktivitas yang terarah pada suatu tujuan tertentu didorong dan dipertahankan.” Sejalan dengan batasan tersebut, aktifnya suatu motivasi dalam diri seseorang akan menyebabkan dilakukannya suatu tindakan tertentu, dan dia akan terus melakukannya selama kurun waktu tertentu. Dihentikannya suatu tindakan biasanya berkaitan dengan telah tercapainya tujuan yang ingin dicapai, atau adanya motivasi lain yang aktif dalam dirinya. Motif dan Motivasi. Perbedaan pendapat tentang pemakaian istilah motif dan motivasi sesungguhnya telah lama ditinggalkan. Dahulu, sebagian ahli psikologi membuat pembedaan antara istilah motif dan motivasi sementara kebanyakan ahli lainnya tidak membedakan kedua istilah tersebut. Ahli yang membedakan, Atkinson (1964) menjelaskan bahwa motif merupakan disposisi yang laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju tujuan tertentu, dan motivasi adalah keadaan individu yang terangsang, yang terjadi jika suatu perbuatan diyakini individu akan dapat mencapai tujuan motif yang bersangkutan. Dengan kata lain, motif dibedakan dengan motivasi berdasarkan keterbangkitan perilaku individu. Artinya jika suatu dorongan untuk menuju ke suatu tujuan masih bersifat laten dinamakan motif, sedang apabila sudah membangkitkan suatu tindakan aktual dinamakan motivasi. Sedang Heckhausen (1967) membedakan motif dan motivasi tapi dengan menggunakan istilah yang berbeda. Istilah yang dipilihnya adalah motivasi potensial dan motivasi aktual. Apa yang disebutkan oleh Atkinson sebagai motif dinamainya dengan motivasi potensial, sedang apa yang disebut oleh Atkinson sebagai motivasi dinamainya dengan motivasi aktual. Para ahli motivasi yang lain umumnya tidak membedakan kedua istilah tersebut, dan kadang-kadang mempergunakan kedua istilah tersebut secara silih-berganti (interchangeably) untuk menjelaskan maksud yang sama. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa perbedaan istilah motif yang diberi batasan sebagai kekuatan pendorong perilaku yang masih bersifat potensial dan motivasi sebagai pendorong perilaku yang sudah besifat aktual sebenarnya bukan merupakan perbedaan yang substansial. Sekedar sebagai gambaran, jika seseorang dinyatakan memiliki sebuah motif untuk mencapai suatu tujuan dengan besaran katakanlah 70, maka ketika motif tersebut terbangkit dan menggerakkan perilaku individu tersebut juga besarannya akan sama yaitu 70. Aktualisasi motivasi potensial menjadi motivasi aktual hanyalah menyangkut soal stimulus situasi. Motivasi menolong misalnya, baru akan aktual ketika seseorang berada pada situasi yang membutuhkan pertolongannya. Terkait dengan hal tersebut, penulis berpendapat bahwa tidak perlu membedakan istilah motif dan motivasi, dan istilah motivasi lebih tepat untuk digunakan ketimbang motif dengan dua alasan. Pertama, kata motif memiliki makna homonim dengan dengan corak atau ragam. Sebagai contoh kata motif digunakan ketika menjelaskan jenis batik (motif batik), jenis bangunan (motif arsitektur), dan sebagainya. Kedua, dalam kenyataan yang banyak dijumpai pada masyarakat pemakai bahasa Indonesia, kata motif telah dipergunakan secara luas untuk mengungkapkan makna yang terkait dengan corak atau ragam. Seseorang tidak pernah tidak bermotivasi. Ketika motivasi dilihat dari sudut pandang perbuatan atau tindakan yang dilakukan seseorang, dapatlah dikatakan bahwa seseorang tidak pernah tidak bermotivasi. Saat tertentu perilaku seseorang digerakkan oleh motivasi untuk melakukan perbuatan tertentu, tetapi beberapa saat kemudian boleh jadi muncul motivasi lain yang menyebabkan orang itu beralih melakukan aktivitas lain. Sebagai contoh, saat seorang siswa tengah antusias menyelesaikan sebuah tugas akademik, perilakunya digerakkan oleh motivasi berprestasi. Ketika ia merasa bosan dengan tugas akademik tersebut (padahal tugas akademik belum diselesaikan) dan ia beralih ke aktivitas lain sebut saja bermain dengan teman-temannya, maka kini perilakunya digerakkan oleh motivasi yang lain lagi (motivasi bersenang-senang bersama teman). Yang menjadi persoalan adalah ketika seorang siswa tidak proporsional dalam menggunakan waktu untuk bermain atau melakukan aktivitas lain, sampai-sampai siswa kehilangan waktu untuk belajar ataupun mengerjakan tugas-tugas akademiknya, lantaran rendahnya motivasi berprestasi mereka. Dalam kondisi yang demikian sudah barang tentu akan sulit bagi siswa untuk mampu menguasai kompetensi belajar yang dituntut, dan pada gilirannya berakibat pada kesulitan untuk menguasai tugas-tugas akademik yang berada pada sekuensi di atasnya. Keadaan yang memprihatinkan seperti itu biasanya terjadi pada siswa yang belum berhasil mengembangkan motivasi berprestasinya.

Indikator Motivasi Sebagai suatu proses, motivasi tidak dapat diobservasi secara langsung, kita hanya dapat menyimpulkannya melalui tingkahlaku. Schunk, Pintrich & Meece (2008) dan Wigfield & Eccles (2002) mengemukakan bahwa indikator atau tanda perilaku dari motivasi, meliputi tiga hal yaitu pilihan (choice), keuletan (persistence), dan usaha (effort). Penjelasan untuk ketiga indikator motivasi berprestasi adalah sebagai berikut: (a) Pilihan, adalah kecenderungan untuk melibatkan diri secara aktif atau bersibuk diri dalam tugas-tugas atau aktivitas tertentu ketimbang melakukan tugas-tugas atau aktivitas yang lain, padahal pada saat yang sama individu memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas lain yang juga menarik untuk ia lakukan. Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dalam belajar, pada waktu sore atau malam hari memilih mengerjakan tugas sekolah agar tugas itu bisa diselesaikan sebelum batas waktu ketimbang menonton TV, atau menelpon teman, bermain game di komputer, ataupun aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat mereka kerjakan dalam mengisi waktu luang mereka; (b) Keuletan, adalah kesediaan individu untuk terus berusaha menyelesaikan suatu tugas, terutama pada waktu menghadapi rintangan seperti kesulitan, kebosanan, ataupun kelelahan. Seseorang dikatakan tinggi persistensinya dalam mengerjakan suatu tugas tampak dari keuletannya untuk terus mengerjakan tugas tersebut sampai selesai. Sebaliknya individu yang persistensinya rendah, ketika menghadapi tugas yang sulit atau mengalami kebosanan mudah menyerah dan beralih melakukan aktivitas yang lain. (c) Usaha, adalah kesediaan untuk mengerahkan usaha baik berupa usaha secara fisik maupun usaha secara kognitif seperti misalnya menerapkan strategi kognitif ataupun strategi metakognitif. Perilaku yang mencerminkan adanya pengerahan usaha yang dilakukan seorang guru terkait dengan tugas professional mereka, contohnya adalah menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang membuat anak merasa senang ketika terlibat dalam pembelajaran, menerapkan strategi pembelajaran yang membuat siswa mudah menguasai materi pelajaran yang mereka ikuti. Bagi orang dengan motivasi tinggi, ia akan kerahkan berbagai strategi untuk mencapai keberhasilan dalam tugas pekerjaanya. Elemen Motivasi Setiap perilaku dilandasi oleh satu atau lebih motivasi. Motivasi memainkan dua peranan bagi perilaku yaitu menggerakkan atau memberi energi (energizing) dan mengarahkan (directing) perilaku. Bangkit atau aktifnya suatu motivasi tertentu dalam diri seseorang menyebabkan terjadinya pergerakan dalam diri orang tersebut. Jika dianalogikan dengan sebuah mobil atau sepeda motor maka motivasi memiliki kesamaan dengan komponen mesin, yang membuat mobil atau sepeda motor tersebut bergerak. Peran kedua dari motivasi adalah mengarahkan perilaku seseorang untuk melakukan tindakan tertentu dan tidak melakukan tindakan yang lain. Sebagai contoh, pada saat santai di sore hari, seseorang memilih mengerjakan tugas pekerjaan kantor ketimbang menonton televisi ataupun mengikuti ajakan teman pergi ke Mall. Semakin kuat motivasi yang terbangkit dalam diri seseorang maka perilaku orang tersebut akan makin terarah pada suatu tujuan dan makin berenergi. Motivasi tinggi yang dimiliki oleh para pemain sepakbola, menyebabkan para pemain dari masing-masing kesebelasan mampu bekerja keras memasukkan goal ke gawang lawan. Pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah elemen atau factor apa sajakah yang menyebabkan motivasi dalam diri seseorang itu tinggi, dan sebaliknya jika elemen-elemen tersebut lemah maka motivasinya juga akan lemah. Salah satu teori yang cukup komprehensif dalam member penjelasan bagi persoalan tersebut adalah teori nilai-ekspektansi. Teori ekspektansi-nilai merefleksikan sebuah perspektif kognitif tentang motivasi, telah menjadi sebuah pendekatan yang penting dalam psikologi motivasi. Ada yang menarik dari perkembangan awal teori nilai-ekspektansi. Meskipun teori ini merupakan teori motivasi beraliran kognitif, tetapi fondasi awal teori justru diletakkan oleh Tolman, seorang ahli psikologi beraliran behavioristik yang biasanya memandang perilaku secara mekanistik (Petri & Govern, 2004). Tesis yang diajukan Tolman dikenal dengan sebutan “tingkah laku bertujuan (purposive behavior),” menjelaskan bahwa perilaku yang diperbuat oleh individu itu terjadi karena adanya ekspektansi (expectancy) bahwa perilakunya itu akan mengantarkannya pada tujuan tertentu yang diinginkan. Bahwa hadiah (reward) tidak secara otomatis menghubungkan stimulus dengan perilaku sampai individu belajar apa yang akan terjadi pada dirinya jika ia mengerjakan perilaku tertentu. Petri & Govern (2004) menjelaskan proses terbentuknya ekspektansi sebagai berikut. Dengan terlibat dalam suatu perilaku pada situasi tertentu, individu menjadi memiliki perhitungan akan datangnya hadiah atau hukuman dari perilaku tertentu yang dia lakukan. Dicontohkan, seekor kucing yang dipelihara oleh salah satu keluarga kadang menggaruk-garuk kursi tamu yang ada di rumah itu. Pemiliknya lama-lama tidak tahan melihat itu, suatu saat ketika si kucing melakukan hal serupa, pemiliknya mengambil kucing itu dan meletakannya di luar rumah. Perilaku menggaruk kursi tamu berkurang tetapi tidak hilang sama-sekali. Ketika sekarang kucing sudah besar, ia akan menggaruk-garuk kursi tamu dengan tujuan agar ia dikeluarkan dari rumah. Kucing telah belajar (mengembangkan sebuah ekspektansi) bahwa perilaku khusus tertentu (menggaruk-garuk kursi) akan mengantarkannya pada tujuan tertentu yang ia inginkan (dikeluarkan dari rumah). Dalam konteks perilaku prestasi, siswa yang telah mempunyai ekspektansi untuk sukses dalam suatu tugas, cenderung akan mengerjakan tugas itu lagi di waktu yang akan datang. Atkinson (1964) mengembangkan sebuah model umum teori nilai-ekspektansi yang diberinya sebutan teori motivasi berprestasi (achievement motivation theory). Ia mengajukan gagasan bahwa perilaku berprestasi merupakan fungsi dari perkalian dari tiga komponen, yang masing-masing diberi label motif, probabilitas untuk sukses, dan nilai-insentif. Motif dideskripsikan sebagai sesuatu yang telah dipelajari dan bersifat stabil dan berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain, dan mencakup dua motif berprestasi dasar yaitu motif untuk mengejar sukses dan motif untuk menghindari gagal. Probabilitas untuk sukses dideskripsikan sebagai keyakinan individu tentang seberapa besar peluang dirinya untuk mendapatkan hasil melalui respon yang mampu ia kerahkan. Ini serupa dengan konsep ekspektansi dari Tolman. Sedang komponen ketiga dari teori Atkinson adalah nilai-insentif dari sukses, dideskripsikan sebagai kebanggaan yang dirasakan atas sukses yang dicapainya. Tugas yang terlalu mudah untuk diatasi tidak menghasilkan banyak kebangaan, dan sangat tidak menarik. Sedangkan tugas yang sukar tetapi masih dapat ditangani (manageable) lebih menarik dan lebih membanggakan ketika individu sukses menyelesaikannya. Dengan demikian dalam teori Atkinson, besaran nilai-insentif suatu tugas tergantung pada probabilitas untuk sukses. Jika probabilitas untuk sukses adalah 0,25 maka nilai-insentif dari tugas tersebut adalah 0,75. Semakin kecil peluang untuk sukses maka semakin menarik tugas tersebut bagi individu untuk mengatasinya, dan sebaliknya. Hal itu berarti bahwa probabilitas untuk sukses dan nilai-insentif pada hakekatnya adalah seperti dua sisi dari sebuah mata uang.

Model ekspektansi-nilai terbaru dalam konteks perilaku prestasi dikembangkan oleh Wigfield & Eccles (2002), merupakan penyempurnaan dari model yang dikembangkan oleh Atkinson. Keunggulan model ekspentansi-nilai dari Wigfield & Eccles adalah memisahkan komponen nilai (value) dari komponen eskpektansi (expectancy). Model Atkinson (1964) menjelaskan bahwa nilai insentif (nilai) suatu tugas berbanding terbalik dengan ekspektansi untuk sukses. Tugas dengan tingkat kesulitan tinggi memiliki ekspektansi untuk sukses yang rendah, dan jika ekspektansi untuk sukses rendah maka nilai insentif untuk meraih sukses pada tugas tersebut akan tinggi. Sebaliknya tugas dengan tingkat kesulitan rendah, memiliki ekspektansi untuk sukses tinggi, tapi nilai insentif untuk meraih sukses pada tugas itu rendah. Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dilakukan, Wigfield & Eccles (2002) mengajukan pendapat bahwa individu termotivasi untuk terlibat dalam perilaku prestasi, dengan memperlihatkan performansi, persistensi, dan pemilihan pada tugas-tugas prestasi, ditentukan oleh tingkat sejauh mana ekspektansi (expectancy) individu untuk sukses dalam tugas tersebut dikalikan nilai-tugas (dalam hal ini Wigfield & Eccles tidak lagi pakai istilah nilai insentif) yang secara subyektif mereka lekatkan pada sukses dalam tugas tersebut. Nilai-tugas menjawab pertanyaan untuk apa individu terlibat dalam suatu tugas prestasi. Komponen nilai-tugas bersumber dari 4 faktor: attainment value, intrinsic value, utility value, dan cost. Kalau dikaitkan dengan tipe motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, komponen nilai tugas inilah yang biasanya dijadikan dasar pengelompokan tersebut.

Ekspektansi adalah keyakinan orang dan penilaian (judgement) tentang kapabilitas mereka untuk berhasil mengatasi atau menyelesaikan suatu tugas. Banyak orang tidak memilih suatu tugas, atau memilih untuk tidak melanjutkan suatu tugas jika mereka memperhitungkan bahwa mereka akan gagal pada tugas tersebut. Mereka boleh jadi memiliki interes dan menilai tinggi suatu tugas, tetapi jika mereka telah mencobanya beberapa kali mengerjakan tugas tersebut dan ternyata selalu gagal, dan mereka memperhitungkan tidak akan bisa berhasil, maka akhirnya mereka tidak akan terlibat lagi dalam tugas tersebut. Konstruk ekspektansi menjawab pertanyaan “Apakah saya mampu mengerjakan tugas ini?” Konsep ekspektansi memiliki kesamaan dengan konsep efikasi-diri yang diajukan oleh Bandura, dan ahli lain umumnya mengikuti Bandura. Sedangkan nilai-tugas (task-values) menunjuk pada keyakinan bahwa siswa memiliki alasan yang membuat mereka terlibat dalam suatu tugas. Nilai menjawab pertanyaan “Apakah atau mengapa saya ingin mengerjakan tugas ini?” Siswa boleh jadi memiliki sejumlah alasan yang beragam untuk pertanyaan mengapa mereka ingin melakukan suatu tugas (seperti: tugas itu menurut mereka menarik, mereka senang mengerjakan tugas itu, mereka berpikir bahwa tugas itu penting atau bermanfaat untuk memenuhi keinginan-keinginan mereka, membuat senang guru atau orang tua mereka, menghindari hukuman atau menghindari terjadinya masalah, dan sebagainya (Schunk, Pintrich, & Meece, 2008).

Dari paparan tersebut tampak bahwa ada dua faktor atau elemen yang menyebabkan seseorang memilih terlibat dalam situasi prestasi, berusaha secara persisten dalam tugas yang dihadapi, pertama adalah elemen nilai-tugas yaitu nilai yang ia lekatkan pada tugas tersebut (nilai-tugas) dan elemen kedua adalah keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk berhasil dalam tugas tersebut (efikasi-diri). Rangkuman tentang elemen motivasi beserta sumber pembentukkan dapat dilihat pada gambar 2. Eccles (1983; Wigfield & Eccles, 1992) menjelaskan nilai-tugas secara operasional sebagai: intrinsic value, dan utility value atau extrinsic value. Maksudnya, keyakinan tentang nilai yang diletakkan seseorang terhadap suatu tugas akan meningkat seiring dengan meningkatnya keyakinan mereka bahwa melaksanakan tugas tersebut merupakan hal penting, menyenangkan bagi mereka (intrinsic value), memiliki kegunaan atau manfaat bagi mereka, apakah manfaat untuk jangka pendek ataupun pada jangka panjang (utility value). Sumber efikasi-diri

Bandura (1997) memaparkan bahwa efikasi-diri akademik terbangun dari empat sumber: (1) pengalaman masteri enaktif (enactive mastery experience), yaitu pengalaman aktual berhasil mengatasi tugas-tugas akademik, (2) pengalaman melalui mengamati model (vicarious experience) yang berhasil mengerjakan tugas-tugas akademik dan dalam meregualasi diri, (3) persuasi verbal (verbal persuasion), yaitu komentar yang diberikan kepada siswa dengan maksud untuk memperkuat keyakinan bahwa dia memiliki kapabilitas untuk meraih apa yang diinginkan dan (4) kondisi afektif dan fisiologis (physiological and affective state). Dari empat sumber tersebut, pengalaman masteri enaktif merupakan sumber yang paling berpengaruh terhadap pembentukkan efikasi-diri karena pengalaman enaktif itu memberikan eviden yang paling otentik bagi individu tentang kemampuan mereka. Sukses membangun keyakinan yang kuat dalam efikasi-diri seseorang. Sebaliknya, pengalaman gagal meruntuhkan efikasi-diri, khususnya jika kegagalan itu terjadi sebelum keyakinan efikasi-diri terbentuk. Lefrancois (2000) menambahkan bahwa mereka yang tidak pernah berhasil kecil kemungkinannya untuk memiliki penilaian positif akan efikasi-diri. Akan tetapi tidaklah selalu bahwa sukses yang dicapai tersebut diatribusikan kepada kompetensi dirinya sehingga tidak menghasilkan peningkatan efikasi-diri. Dalam hal demikian, persuasi verbal (balikan sosial) dari figur signifikan menjadi punya peranan yang penting. Akan tetapi Bandura (1997) mengingatkan bahwa penerapan persuasi verbal harus digabungkan dengan pengalaman berhasil. Persuasi verbal saja memiliki kekuatan yang terbatas untuk meningkatkan efikasi-diri. Orang yang dipersuasi secara verbal bahwa mereka memiliki kapabilitas untuk menguasai tugas yang dihadapi kemungkinan akan memobilisasi usaha yang lebih besar dan memelihara usaha itu jika dalam diri mereka ada keraguan akan kemampuan diri lantaran muncul kesulitan. Tentang seberapa tinggi individu memandang penting terhadap suatu tugas, biasanya berkaitan dengan nilai-nilai religi atau budayaan yang telah dihayatinya. Sebagai contoh, dalam ajaran Islam, bekerja keras untuk memberikan kemaslahatan orang atau alam sekitarnya adalah akan mendatangkan kecintaan (keridhoan) Alloh kepadanya. Dan memperoleh cinta Alloh adalah tujuan utama dalam hidup. Maka, bagi seorang muslim, bekerja keras hingga “bermandikan keringat” dalam tugas pekerjaannya, baik ia memperoleh imbalan materi yang banyak atau sedikit, baik ia memperoleh penghormatan atau tidak, merupakan hal penting untuk dilakukan, agar memperoleh bahagia sejati ketika hidup di alam akhirat. Bahkan ketika nilai spiritual itu menjadi sumber passion bagi dirinya dalam bekerja, maka bersibuk diri dalam tugas pekerjaan akan dapat mengantarkannya mencapai kondisi flow. Tentang seberapa tinggi suatu tugas dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan/mengasyikan (bahkan sampai menimbulkan perasaan flow ketika mengerjakan tugas tersebut) atau sebaliknya dirasakan sebagai suatu beban berat yang membosankan ternyata berkaitan dengan efikasi-diri individu terkait tugas yang dihadapi tersebut. Hasil penelitian Csikszentmilhalyi (lihat Schunk, Pintrich, & Meece, 2008) menyimpulkan bahwa ada tiga kategori respon afektif yang akan terjadi dalam diri seseorang terkait dengan tugas-tugas pekerjaanya yaitu mereka mengalami kebosanan, mereka mengalami kecemasan, ataukah mereka mengalami hanyut dalam tugas atau mengalami flow (Lihat gambar 1). Flow adalah keadaan seorang individu yang hanyut atau lebur sepenuhnya dalam aktivitas yang dikerjakan, segenap perhatian tercurah pada aktivitas tersebut. Respon afektif mana yang akan terjadi dalam diri individu ketika menghadapi tugas-tugas akademik pada dasarnya dipengaruhi oleh dua buah faktor, pertama adalah derajat tantangan (kesulitan tugas) yang dihadapi dan kedua adalah derajat kapabilitas atau skill yang dimiliki individu terkait tugas akademik yang harus mereka kerjakan. Gambar 1 melukiskan bahwa seseorang akan mengalami kebosanan dalam mengerjakan suatu tugas ketika mereka memandang bahwa kecakapan mereka jauh lebih tinggi dibanding tugas yang harus diatasi tersebut, sebaliknya mereka akan mengalami kecemasan ketika mereka meyakini bahwa tantangan yang dihadapi melampaui kecakapan yang yang dimiliki. Dan individu akan mengalami flow ketika terjadi keseimbangan antara besarnya tantangan dengan kapabilitas individu. Contoh dicapainya flow terkait efikasi-diri yang tinggi adalah sebagai berikut: Seorang siswa kelas II SMA dengan kemampuan bahasa Inggris yang bagus pindah dari kota besar ke daerah. Di sekolah yang baru, materi pelajaran yang diajarkan ternyata tertinggal jauh. Akibatnya, dalam mengikuti pembelajaran bahasa Ingggris di sekolah yang baru, anak tersebut dipenuhi oleh rasa bosan. Sebaliknya ketika ada anak dengan kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan masuk ke sekolah dengan tuntutan standar prestasi yang tinggi. Banyak tuntutan tugas akademik yang tidak bisa ia penuhi, dan ia tidak mendapatkan bantuan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ia hadapi, akibatnya ia mengalami kecemasan. Ketika pada pertengahan semester kebetulan guru bahasa Inggrisnya pindah dan digantikan oleh guru baru. Guru baru ternyata mampu melakukan pendekatan yang bagus dengan siswa, tanpa takut siswa mengemukakan kesulitan yang dihadapi, dan guru dengan sabar membantu mengatasi kesulitannya. Kini, setelah ia menguasai tugas-tugas yang dihadapi, iapun menikmati aktivitas pembelajarannya.


GAMBAR 1 Reaksi Afektif Saat Menghadapi Suatu Tugas (Diadaptasi dari Schunk, Pintrich, & Meece, 2008:256)


                                                                                GAMBAR 2 Elemen-elemen motivasi

________________________________________Memotivasi Diri-sendiri a. Mencari dan menemukan sumber “passion” dari tugas pekerjaanya. Orang-orang yang bekerja tapi tidak menikmati pekerjaannya atau bahkan “tersiksa” dengan pekerjaan yang digelutiya, dapat dipastikan bahwa mereka belum menemukan apa yang menjadi passion dia dalam bekerja. Oleh sebab itu pada dasarnya hanya ada dua pilihan yang bisa diambil oleh seorang pekerja, temukan passion dalam tugas pekerjaanya, atau keluar dan cari pekerjaan lain yang sesuai dengan passion-nya. b. Mengamati model. Enegri kita akan lebih efisien kenggunaannya ketika digunakan untuk suatu yang tepat. Jangan sampai waktu terbuang percuma gara-gara melakukan cara-cara yang belum teruji keberhasilnnya. Cari orang-orang yang tepat dijadikan model baginya, yang sepak terjangnya cocok dengan tujuan-tujuan yang akan anda capai dalam pekerjaan anda, dan ikuti sepak terjangnya. Bagi para guru, figure seperti Bu Muslimah dari Bangka Belitung kiranya merupakan salah satu tokoh yang tepat untuk dijadikan model.

c. Membiasakan diri selalu meng-update pengetahuan dan kecakapkannya guna mengembangkan efikasi-diri dalam tugas pekerjaannya. Keberhasilan dalam melakukan tugas pekerjaan merupakan faktor penting untuk mampu menikmati pekerjaan. Semakin “mahir” seseorang dalam melakukan tugas pekerjaanya, semakin banyak keberhasilan ia capai, dan pada gilirannya akan menghasilkan keasyikan dalam melakukan tugas pekerjaannya. Oleh sebab itu jangan pernah bosan untuk “mengasah gergaji” setiap ada kesempatan. d. Membiasakan pola-pola perilaku yang mengantarkan terwujudnya keberhasilan dalam tugas pekerjaannya. Perilaku yang sudah biasa dikerjakan, akan terasa ringan saat mengerjakannya. Pilih dan lakukan pola-pola perilaku yang secara fungsional akan mampu mengantarkan pada keberhasilan dalam tugas pekerjaan, dan selanjutnya lakukan itu semua. Sudah barang tentu secara periodik perlu dilakukan evaluasi. Modifikasi guna mencapai hasil-hasil yang lebih baik tentu harus dilakukan

________________________________________Peran Keluarga dalam Pembangunan Bangsa Indonesia Membangun keluarga sangat terkait dengan berbagai kendala dan pengaruh. Terlebih di tengah arus deras globalisasi yang serba terbuka, kompetitif di semua bidang yang tanpa disadari turut merubah gaya hidup dan pola perilaku. Konsekuensi dari era globalisasi banyak membawa warna bagi keluarga Indonesia. Sejatinya keluarga seperti apakah yang menjadi impian, pilihan dan harapan bagi keluarga-keluarga di Indonesia. Di era globalisasi saat ini, realita kualitas keluarga ditengarai semakin tidak peduli akan eksistensi keluarga sebagai lingkungan awal proses pemanusiaan. Padahal, keluarga yang secara umum merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri dari bapak, ibu, dan anak, atau bapak dengan anaknya bila ibunya sudah tidak ada, atau juga ibu dengan anaknya bila bapaknya sudah tidak ada, merupakan tempat untuk pendidikan dan pembentukan watak, moral, serta melatih kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keluarga juga merupakan tempat bermuara dan berlabuhnya semua persoalan sosial kemasyarakatan. Sehingga, diperlukan kedamaian dan ketenangan suasananya.

Keluarga juga merupakan tempat untuk saling memberi kehangatan, perlindungan dan cinta kasih. Karena keluarga itu memang memiliki fungsi sosial, budaya, perlindungan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya."Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Keluarga juga diyakini sebagai wadah pertama dan utama dalam pembentukan kepribadian manusia. Karena dalam keluarga terdapat rangkaian interaksi sosial yang terkait dengan peran dan fungsi keluarga seperti fungsi keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan," ujar H Kusman, BA, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magetan untuk membangun keluarga berkualitas, lanjut Kusman, maka dalam praktek sehari-hari kita hendaknya untuk lebih memberikan perhatian terhadap peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga dalam suasana komunikasi dan interaksi yang harmonis yang pada akhirnya akan memberikan ketahanan keluarga yang lebih baik. Untuk itu, ujarnya lagi, setiap keluarga perlu mewujudkan suasana budaya 'dialog' yang lebih terbuka baik di antara anggota keluarga maupun dengan masyarakat di lingkungannya. Dengan keterbukaan yang didasari dengan rasa saling mengasihi dan saling pengertian sesama keluarga dan sesama warga bangsa, akan dapat melahirkan keluarga dan masyarakat yang berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia, sebagai pilar pembangunan bangsa. "Karena dengan semakin banyak terwujudnya keluarga berkualitas akan menciptakan bangsa yang bermartabat," tandas Kusman seraya menambahkan, "keluarga adalah lembaga terkecil masyarakat. Jika keluarga memiliki ketahanan, dalam arti sejahtera lahir dan batin maka keluarga itu akan menjadi pilar pembangunan bangsa. Jika keluarga berkualitas maka bangsa pun akan bermartabat, artinya bangsa itu mempunyai kehormatan dan harga diri berhadapan dengan bangsa-bangsa yang lain." Menurutnya, di era globalisasi yang serba cepat, terbuka, disertai adanya persaingan bebas, terutama melalui media informasi (berteknologi tinggi) menyebabkan serasa tidak ada jarak, baik waktu maupun tempat. Kejadian atau peristiwa di kota-kota, bahkan di negara-negara lain dengan mudah dan cepat dapat diakses oleh seluruh masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. "Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pola hidup yang cenderung materialistis dan individualistik serta lunturnya budaya kebersamaan dan kegotongroyongan," ujar Kusman. Akibatnya sekarang, sambung dia, mulai menjadi sulit ditemukan sikap sopan santun, kegotongroyongan dan sikap kepedulian sosial. Sedangkan gaya hidup onsumeristik dengan kemewahan merupakan fenomena umum yang dapat menyebabkan cara pencapaiannya melalui jalan pintas. Maka untuk membentengi keluarga-keluarga tersebut, cara tepat adalah dengan pendidikan agama, budi pekerti, dan sikap mental yang dimulai dari keluarga. Karena itu Kusman berpendapat, tatanan moral, akhlak, budi luhur dan rasa hormat harus dikuatkan dalam keluarga, sebagai dasar agar keluarga tersebut menjadi keluarga beradab dan berkualitas yang memiliki budi luhur. "Tanpa tatanan moral, akhlak, budi luhur dan rasa hormat yang dimulai dari setiap keluarga melalui pendidikan agama dan keteladanan, maka tatanan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara akan rapuh. Keluarga disebut beradab, apabila memiliki moral, akhlak, etika dan budi luhur untuk mencapai keluarga yang berkualitas.


Menurut pendapat saya tentang keluarga-keluarga di Indonesia, memang kebanyakan masih kurang menempatkan dalam keluarga sebagai tempat untuk memecahkan berbagai problem yang perlu peranan, antara ayah, ibu, dan anak. Sehingga, tidak heran apabila terjadi anak akan memecahkan persoalannya itu sendiri yang belum tentu baik. Hal itu bisa terjadi karena banyak factor-faktor, salah satunya adalah dalam masalah ekonomi. Akibat persoalan dalam ekonomi ini bisa berdampak buruk bagi perjalanan dan terciptanya keharmonisan dalam keluarga tersebut. Memelihara dan menjaga suatu keharmonisan menjadi sebuah keharusan bagi setiap keluarga. ________________________________________Memahami Fungsi Keluarga Radar Ponorogo, tanggal 19 Januari 2013 memuat berita menarik untuk kita simak sebagai pemerhati masalah-masalah sosial. Berita dalam lintas itu memuat bahwa pada tahun 2012, ada 1897 pasangan suami istri yang bercerai. Dari jumlah tersebut, menariknya sebanyak 1.224 adalah cerai gugat, dimana istri yang menggunggat cerai pada suami. Seperti sebelumnya para istri yang meminta cerai didominasi oleh TKW (Tenaga Kerja Wanita). Jika dibanding dengan tahun lalu ada kenaikan cerai gugat sebesar 12,5%, karena pada tahun 2011 tercatat 1.080 orang. Dari data di atas penting kiranya adanya sosialisasi tentang fungsi keluarga bagi mereka yang telah berkeluarga maupun yang bukan berkeluarga. Bagi yang sudah berkeluarga, baik suami-istri berada di rumah maupun salah satunya bekerja di dalam maupun luar negeri, dengan memahami makna keluarga, maka mereka akan saling komunikasi, saling menjaga kehormatan, saling menjaga keutuhan keluarga. Demikian juga bagi mereka yang belum berkeluarga akan menjadi pedoman, jika pada saatnya mereka berumah tangga. Dalam konsep sosiologi, keluarga sebagai bagian unit terkecil dari masyarakat memegang peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika unit sosial terkecil itu baik, maka baiklah masyarakat, bangsa, dan Negara dan sebaliknya, jika keluarga itu berantakan, maka masyarakat, bangsa dan Negara juga berantakan. Keluarga dalam konsep sosiologi memiliki peran antara lain sebagai berikut : Pertama : keluarga sebagai pusat pendidikan. Kita semua tahu bahwa anak dilahirkan oleh seorang ibu dalam keluarga. Di keluargalah kemudian anak itu dibimbing, dididik oleh kedua orang tua dan anggota keluarganya sampai pada usia dewasa. Pendidikan terhadap anak di keluarganya merupakan pendidikan pertama dan utama, dalam arti bahwa anak menerima pendidikan yang pertama adalah di keluarganya, yang merupakan dasar bagi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga adalah pendidikan utama, artinya pendidikan di keluarganyalah yang paling menentukan kepribadian anak ketika ia dewasa. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan, pendidikan usia dini disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, dimana di umur 3 – 7 tahun menjadi masa pendidikan yang paling menentukan bagi perkembangan anak pada masa-masa remaja dan masa dewasa. Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan ini sangat penting dalam menentukan kepribadian dan masa depan anak. Bapak, ibu dan anggota keluarga yang mampu menjadi panutan dan uswah bagi anak-anaknya di dalam keluarga, akan mampu menciptakan anak yang sholeh dan sholehah. Sebaliknya bagi orang tua dan anggota keluarga yang tidak harmonis, selalu terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka akan secara otomatis menjadikan anak tidak mendapatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh dalam kehidupan anak ketika mereka dewasa. Di dalam keluarga dapat kita tanamkan berbagai nilai yang menjadi landasan bagi anak pada kehidupannya kelak. Nilai-nilai tersebut antara lain : nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai kepekaan sosial, nilai agama, nilai kesopanan, nilai kemandirian, nilai menghargai orang lain, nilai menghargai estetika, dan nilai-nilai yang lain. Begitu pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi anak, tentu hal ini wajib diketahui dan dipahami bagi orang tua yang menginginkan putra-putrinya menjadi anak yang sukses dalam kehidupannya kelak. Fungsi keluarga sebagai pendidik akan menjadi problem ketika fungsi tersebut tidak fungsional, baik karena ketidakfahaman fungsi keluarga maupun salah satu dari anggota keluarga (bapak-ibu) berada di luar rumah untuk bekerja baik di dalam maupun luar negeri. Ketidakfahaman akan fungsi pendidik bagi orang tua akan berdampak negative bagi anak meskipun orang tua berada di tengah-tengah keluarga. Banyak sekali contoh anak-anak menjadi nakal, bandel karena tidak pernah mendapat kasih sayang orang tuanya. Apalagi jika salah satu orang tua berada di luar negeri. Fungsi pendidikan dalam keluarga, meskipun menjadi tanggung jawab suami istri, namun sebetulnya ibu lebih berperan dari pada ayah. Sebab budaya ketimuran lebih menekankan seorang suami bertanggung jawab mencari nafkah, sedangkan seorang istri mengatur manajemen keluarga termasuk pendidikan anak. Tidak terbayang bagi kita, jika seorang ibu berada di luar negeri sedangkan bapak berperan sebagai ibu rumah tangga mencari nafkah dan mendidik putra. Secara psikologis, bapak tidak begitu sabar dalam mendidik jika dibanding dengan seorang ibu. Oleh karena itu wajar jika banyak anak menjadi nakal, anak-anak bermasalah, ketika ditinggal oleh ibu yang sedang bekerja di luar negeri. Kedua : keluarga sebagai pusat rekreasi. Ibarat perahu, keluarga adalah tempat berlabuh sebelum berlayar kembali. Kita faham bahwa sekarang ini untuk bisa survive dalam hidup, keluarga harus bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarga. Tidak jarang kedua orang tua bekerja mancari nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan pendidikan bagi putra- putrinya. Sehabis bekerja tentu pada saatnya kita berkumpul di dalam keluarga, ketika orang tua pulang dari bekerja, kemudian melihat putra-putrinya yang sehat, lucu, taat pada orang tua, sopan santun dan sifat-sifat baik yang lainnya, rasanya kita tidak merasa capek, meskipun seharian bekerja. Bisa makan bersama-sama, sholat berjama’ah, melihat televisi bersama, bercanda gurau menjadi obat lelah bagi keluarga. Hal tersebut tentu tidak terjadi, ketika salah satu dari anggota keluarga berada di luar rumah, termasuk seorang ibu yang menjadi TKW. Oleh karena itu wajar, jika anak-anak mencari rekreasi di tempat lain, jika fungsi keluarga sebagai tempat rekreasi disfungsional.Ketiga : keluarga sebagai pusat pemenuhan kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Kita ketahui bahwa salah satu fungsi keluarga khususnya suami istri adalah pemenuhan kebutuhan biologis atau hubungan suami istri, kebutuhan ini adalah kebutuhan lahiriyah sekaligus batiniyah. Kebahagiaan keluarga dalam teori sosiologi ada teori fungsional, dimana keluarga adalah sebagai sebuah system dan apabila dalam system itu ada bagian yang tidak berfungsi, maka terjadilah disfungsional dalam keluarga yang mengakibatkan kurang harmonisnya keluarga bahkan tidak jarang terjadinya perceraian. Sebagai contoh apabila istri bekerja di luar negeri, maka fungsi pemenuhan biologis itu tidak bisa terjadi. Sebagai akibatnya banyak suami yang serong, demikian juga dengan istri yang berada di luar negeri, bisa juga berbuat demikian. Oleh karena itu terjadinya perceraian dan gugat cerai atau istri yang menggugat cerai suami adalah hal yang wajar, sebagai dampak negative berpisahnya suami-istri lantaran pekerjaan. Keempat : keluarga sebagai pusat kasih sayang. Dalam bahasa agama tujuan perkawinan adalah untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah yaitu keluarga yang mendapatkan ketentraman hati, saling cinta- mencintai dan saling saying- menyayangi. Seiring dengan perkembangan usia perkawinan, maka hubungan biologis yang menyebabkan kita saling cinta-mencintai akan semakin berkurang, maka pada umur-umur perak maupun umur emas dari perkawinan lebih banyak muncul sikap saling sayang dan menyayangi antara suami istri, dorongan agamalah yang mempererat dan memperkuat ikatan perkawinan, disamping tentunya kerukunan. Rasa kasih sayang harus selalu ada pada suami-istri, jika ingin perkawinannya langgeng sampai akhir hayat. Kasih sayang juga harus kita lakukan antara orang tua dan anak begitupun juga sebaliknya antara anak dan orang tua. Demikian juga antara adik dengan kakak, antara anak dengan orang tua, menantu dengan mertua. Jika hal itu dapat kita laksanakan, maka bahtera rumah tangga seseorang akan mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Rasa kasih sayang harus selalu kita jaga dan kita pupuk, sebab bisa terjadi kasih sayang itu surut bahkan hilang sama sekali. Hal itu bisa terjadi, karena saling tidak memahami fungsi-fungsi di dalam keluarga, suami atau istri yang bekerja di luar rumah dan jarang bertemu seperti menjadi TKW bisa menyebabkan lunturnya kasih sayang, jika tidak ad komunikasi, demikian juga antara orang tua dengan anak yang tidak pernah ada komunikasi. Kelima : keluarga sebagai pusat ekonomi. Kebahagiaan keluarga tidak dapat lepas dari terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, sebab kafakiran menyebabkan kekufuran. Ekonomi keluarga sangat menentukan keharmonisan keluarga, meskipun bukan segala-galanya. Kondisi zaman yang menuntut kebutuhan keluarga samakin besar. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang pergi ke luar negeri atau bekerja di luar pulau adalah masalah ekonomi. Namun kadang-kadang tujuan yang mulia ini ada juga dampak negatifnya, jika semua anggota keluarga tidak menyadari. Meski ada fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat dilakukan jika seseorang baik suami-istri bekerja jauh dari keluarga.Masih banyak fungsi-fungsi keluarga yang harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, jika seseorang menginginkan keutuhan dalam berumah tangga. Oleh karena itu semua pihak tentu berkepentingan agar keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat tetap bertahan menghadapi problem-problem dan tantangan hidup yang semakin hedonis dan matrealis. Untuk itu pengetahuan, pemahaman dan sosialisasi tentang fungsi keluarga sangat diperlukan, jika kita semua menginginkan keutuhan keluarga di zaman modern ini.

________________________________________PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT A. Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat 1. Individu Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64). Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia. 2. Keluarga Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Pengertian Keluarga • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998). • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara) • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : • Unit terkecil dari masyarakat • Terdiri atas 2 orang atau lebih • Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah • Hidup dalam satu rumah tangga • Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga • Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga • Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing • Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga. 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga. 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya. Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut : • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa. • Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. • Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. • Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. • Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb. • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. • Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga. 3. Masyarakat Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat. Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi : • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb. • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah : • Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama • Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat • Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama. B. Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi. Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini. Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu : 1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang 2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran. Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya. C. Hubungan Individu, Keluarga Dan Masyarakat Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat. 1. Hubungan individu dengan keluarga Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga. 2. Hubungan individu dengan lembaga Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya. 3. Hubungan individu dengan komunitas Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen. 4. Hubungan individu dengan masyarakat Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat. KESIMPULAN Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat. maka disitulah ia menemukan jati dirinya dan belajar untuk mengenal dunia luar dan memiliki pemahaman tentang dunia pendidikan serta mampu membuka cakrawala berpikir untuk membawa sebuah perubahan.


________________________________________Tidak sekedar memberi arti tentang sebuah kehidupan tetapi jauh lebih penting atas apa yang kita pikir dan yang hendak kita perbuat,, maka pertimbangkanlah akan setiap keputusan sebelum pikiran merasuk hati yang tak berkeinginan untuk khilap…maka yakinlah kemenangan itu adalah sebuah kecerahan atas kegelapan yang kita tlah lewati. Aku menyadarinya bahwa setiap hidup tiada yang berarti tanpa pergorbanan dan perjuangan, disamping itu pula kita tidak akan bisa berjalan tanpa kehendak yang kita yakini bahwa Dia sang pemberi hidup selalu memberi yang terbaik di setiap keburukan yang kita lalui, terkadang setiap langkah kehidupan banyak hal yang kita temui dan seolah-olah pilihan kitalah yang terbaik dan kita lupa atas bimbingan yang tak kita lihat. maka setiap kegelisahan pun kita dapatkan dan terkadang bimbang untuk mengambil sebuah keputusan tetapi walaupun demikian tangan Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, dan kita sadarinya saat posisi yang menyenangkan dan posisi saat kita tiada satupun yang kita genggam,dan itulah sebuah ujian antara keraguan dan kepercayaan terungkap. Saya bukan seorang berada yang menghamburkan kekayaan di setiap menghadapi masalah, tetapi dengan keyakinan, aku percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja,,,,,,banyak hal yang ingin ku pelajari tetapi ku sadari akan hal itu bahwa keyakinan tidaklah cukup tanpa sebuah kerja keras,,tetapi ku lebih percaya lagi bahwa apa yang sementara ku jalani saat ini lebih bermakna daripada apa yang baru ingin ku kejar..bukan membuang setiap peluang yang ada dan bukan karena apa yang ingin kita kejar tetapi sadarilah bahwa apa yang sedang kita lakukan itu juga adalah berkat. Bila hidup ini memberiku satu kesempatan lagi untuk melangkah dan melihat disetiap balik liku-liku kehidupan maka keinginanku bukanlah menjadi yang terbaik tetapi ku ingin menunjukan kepada dunia bahwa betapa besarnya keinginanku untuk memberinya hormat atas kesempatan itu. Biarkankan cakrawala melihat dan bercerita tentang ketidakadilan, dan satu keinginanmu itu adalah teladan yang memberi makna dan arti di balik semua kesombongan, dan jadilah murid yang pertama dari setiap ucapanmu itu.dan biarlah dunia bergelora dengan pujian atas syukurmu dan malaikatpun bersorak-sorai atas kemenanganmu… Setiap kejadian adalah pelajaran berharga maka hargailah setiap kesempatan untuk menjadi pertimbangan yang bermakna dan dan tercelup menjadi sebuah kisah yang tak pernah luntur…….okeyyyy………………..

Terlalu banyak arti kata ini,C-I-N-T-A. Tergantung masing-masing sudut pandang setiap insan yang memberikannya arti, tapi kalau menurut saya secara sederhana shee………….. Cinta bukanlah dosa melainkan adalah nikmat yang diberikan oleh yang maha kuasa sebagai alat untuk mempersatukan manusia dalam segala hidup dan penghidupannya,,,,kira-kira gitu deh……..hehehhee……………………… Berawal dari sebuah keragu-raguan mungkin dalam ketidaksadaranku aku tidak meyakininya bahwa cinta mempunyai kekuatan, tapi berjalannya waktu aku mulai menyadarinya bahwa itu adalah telah menjadi bagian dalam hidupku. Berawal dari komunikasi yang tidak jelas cintapun datang dengan tiba-tiba, sekitar desember 2007 aku menemukan arti tentang cinta yang walau saat itu belum jelas karena jarak dan waktupun belum berpihak, tepat di hari Natal dan tahun baru adalah momen yang tidak kusia-siakan dan disinilah bermula. tak ku sadari waktu telah berlanjut bersama rasa itu ku genggem hingga ke lorong jiwa yang tak menentu, 16 januari 2008 ku ungkapkan rasa itu hingga aliran darahpun mulai kurasakan hingga ke sumsum, dengan keiklasan yang mendasar ku terima jawaban yang mengiurkan bahwa memang harus berlanjut. waktu demi waktu, ujian demi ujian, tetapi rasa itu tetap pada kesadarannya bahwa sebuah ketulusan adalah harga mati. Dengan sebuah keyakinan bahwa cinta akan tetap berarti jika kesetiaan tetap pada porsinya maka dengan sejuta harapan akan ku memilikinya walau dengan perjungan dan pengorbanan.dan memang jalannya adalah takdir……….. Terkadang tidak kusadari bahwa kehilafanpun datang untuk membisikan diriku bahwa yang terbaik adalah merelakannya, tapi naluri berkata lain bahwa keterlanjuran adalah sebuah ketetapan yang harus di perjuangkan demi keinginan yang harus di capai. Jika dunia bercerita tentang kehilafan maka biarlah keadilan mengukir jalan menuju sebuah kisah keabadian dan genggamlah apa yang kita perbuat bahwa itulah yang terbaik. Mungkin banyak kesempatan untuk kita perbuat tentang hal-hal yang menyakitkan tetapi apakah hati itu memang telah di tentukan untuk memilih dengan pertimbangan bahwa budi adalah taruhannya. tentu dengan keberatan yang mendasar jika kita memang telah di besarkan oleh alam yang telah menenerima apa adanya dan tlah menjadikannya sebagai syukur yang mendalam.. Banyak hal yang belum kuketahui tentang arti kesetiaan tetapi dengan raga yang masih berdiri tegak demi memperjuangkan sebuah komitmen akan ku perjuangakan itu dengan tangan terbuka dan sekuat kekuatan yang kumiliki. Jika setiap perjalan cinta adalah cobaan yang memperkuat, maka ku yakin akan hal itu tlah ku lewati dan harapan akan ku terima secara terbuka. Cinta dalam rangkain yang menyimpan makna indah selalu tancapkan warna pelangi dalam sunyi, indahnya tautan dua hati seringkali menutup celah-celah benci yang terkadang datang dalam diri, teramat sering dua insan temukan titik perbedaan, namun semua telah sama memahami bahwa cinta yang tersirat selalu mampu merangkul semua itu, kehidupan yang mungkin derita bisa Nampak pesonanya ketika tersentuh cinta. Entahlah memang semua itu idak bisa di artikan dengan bahasa yang sederhana, tawa dan air mata adalah dua hasrat yang selalu hadir temani hidu kita dan menyikapinya dengan arif adalah langkah terbaik, kata ini merangkai musim berlalu dengan sentuhan-sentuhan yang tak lagi palsu, meskipun tetap saja, nestapa adakalanya masih hinggapi jernihnya hati. Dalam setiap yang terlelap di antara pohon-pohon kehidupan akan anampak siapa yang pendusta dan siapa yang mencintai sepenuh jiwa bukan menghakimi bahwa aku benar dan mereka yang salah , hanya saja dalam peraduan hidup yang yang panjang aku perlu menelaah setiap bingkai yang ada agar tidak jauh pada lubang yang mungkin sama kedalamannya. kata yang bijak telah berbuah indah lahirkan sejuta mimpi meneriakan sebuah impian di pagi hari dan melepaskan kealam raya, terkadang ada yang singgah di hidup ini dan selebihnya kemudian pergi entah kemana tak ada jejaknya, sesuatau yang datang memang nantinya akan ada waktu untuk kemudian pergi, adalah sesuatu yang biasa dan memang seperti itulah adanya, jika memang ingin di tangisi, sekedarnya saja dan di kala bahagia, tawapun sekedarnya saja.. Kemampuan adalah apa yang dapat kita lakukan, motivasi menentukan apa yang kita lakukan sikap menentukan seberapa baik kita melakukannya. Jangan pernah biarkan kesedihan di masa lalu membuat kita takut untuk menerima yang ada, luangkan waktu untuk keluarga, karena saat dapat berkumpul bersama itu adalah kebahagiaan yang sempurna. Keikhlasan adalah bukti kesabaran yang sejati, ketika apa yang kita inginkan belum tercapai, Tuhan sedang memberi kita untuk berusaha lebih lagii, jangan janjikan seseorang untuk tetap tinggal jika sifat kita saja membuatnya ingin pergi, cinta bukan sekedar menunggu untuk di cintai melainkan juga keberanian untuk mencintai . Cinta akan sempurna ketika saling melengkapi dan akan indah ketika kita saling mengasihi, sahabat yang baik adalah saat mereka di belakangmu, mereka memotivasi kita tetapi saat dia di depan kita, mereka tidak akan melupakan kita. wanita yang tegar selalu mempunyai hati yang sempurna, cinta yang tulus selalu mempunyai alasan untuk mempertahankan meski sedang di uji dalam cobaan yang mungkin bisa memisahkan. perjalan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri atau bahkan menyombongkan diri.. Bukan mereka yang mempunyai segalanya, tetapi mereka yang mempunyai hati yang sempurna yang bisa membuat kita benar-benar bahagia., bekerjalah untuk dunia seakan kita hidup selamanya, beramallah untuk akhirat seakan esok hari kita tlah tiada. Kesuksesan bukanlah segalanya, kegagalan hanya proses semata, berbuat yang terbaik adalah yang terutama, kadang kita harus mengikhlaskan. bukan karena tak saying, melainkan kita tahu adasesuatu yang memang tidak bisa di paksakan.. penyesalan akan hari kemarin, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil kebahagiaan saat ini. Ketika kita tulus mencintai, kita selalu mencintainya meski telah berpisah, jika tidak kita memang dari awal tidak mencintainya, terkadang tidak peduli apapun usaha kita untuk mengusir seseorang dari pikiran dia tidak pernah meninggalkan hati. lebih muda senyum dan bertindak semuanya baik saja ketimbang menjadi berantakan dan menangis, lalu banyak orang menanyakan MENGAPA? Saat kita membalas rasa sakit dengan senyum , saat itulah kita memastikan bahwa diri kita lebih baik dari orang yang menyakiti itu, diam bukan berarti lemah, terkadang kita diam karena kita cukup dewasa untuk menyikapi masalah. Sesibuk2 apapun seorang pria , pasti akan berusaha untuk menyisihkan sedikit waktu untuk dapat menghubungi wanita yang Ia cintai. Dia yang mengeluh adalah dia yang tak pernah bisa bersyukur , padahal tanpa Ia sadari karunia dari Tuhan telah Ia nikamati setiap hari. jangan merendahkan diri untuk mendapatkan sesuatutapi rendahkan hati untuk memberikan sesuat. bergembira tatkala mendapatkan buah durian segaryang jatuh dari pohonnnyaadalah sesuatau yang lumrah, namun bergembira tatkala mendapatkan buah durian busuk dari tetangga adalah hal yang luar biasa. Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok. cinta selalu setia pada hati , tak peduli betapa hebat logika , tapi kita harus tahukapan untuk gunakan logika agar hati kita tak terus terluka. Cinta sejati tidak datang begitu saja, tetapi melaui proses sedih dan tawa bersama juga nestapa dan mungkin derita, dalam hidup , akan ada seseorang yang meski tlah menyakiti kita, kita tetap bertahan dan berharap dia akan sadar dan akhirnya berubah.,,,,jangan tangisi kesalahan tapi tersenyumlah karena setiap kesalahan mengajarkan kita agar berupaya lebih baik lagi. Jika ada orang menegur kita dan berkata “ jangan berangan-angan, jangan kebanyakan mimpi, jangan menghayal”. tersenyumlah ! karena mereka sejatinya sedang menyuruh kita untuk mewujudkan angan,mimpi dan khayal itu. daaaaannnnnnnnnnnnnnnnn……………… Salah satu hal terpenting dalam hidup adalah belajar bagaimana cara memberikan cinta yang tulus kepada orang lain dan percayalah, bahwa hari ini akan lebih baik daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan Doa……………… ________________________________________Harapan adalah mungkin sejuta keinginan yang hendak ingin di raih namun dalam artian bahwa apa yang kita harapkan adalah merupakan hal yang positif dan dapat membawa dampak yang positif pula di tengah-tengah kehidupan yang penuh warna, seperti apa juga saat ini yang saya dambakan tentu juga merupakan dambaan bagi semua orang. banyak hal yang menjadi sebuah keinginan saya namun hal itu saya sadari bahwa tanpa sebuah perjuangan dan pengorbanan semuanya akan menjadi fatal,,sedikit harapan yang saya miliki mungkin akan selalu ada tanda-tanda sebuah perubahan tetapi saya yakini akan hal itu mungkin tidak semua akan menjadi milik karena alasan yang mendasar bagi saya adalah bahwa apa yang saya rencanakan saat ini belum tentu Tuhan mengijinkanNya, tapi tetap saya syukuri itu karena hidup telah menjadi bagian dariku dan ku perbuat sesuai kemampuan yang ada dan tetap percaya jalan Tuhan selalu terbuka lebar dan berkat pun selalu berkelimpahan. Dalam sejauh perjalan yang telah saya tempuh mungkin belum seberapa banyak arti dan makna tetapi dengan berjalannya waktu akan ku usahakan bahwa yang terbaik adalah jalan Tuhan.maka tidak aka ada keraguan akan hari esok dan saya akan tetap menjalalaninya. mungkin hari kemarin banyak hal yang ku sesali hingga menjadi beban untuk hari ini tetapi dengan keyakinan bahwa di setiap perjuangan akan selalu ada syukur dan doa akan menuntunku dan masa depan sungguh ada… Apalah artilah bekerja keras tanpa sebuah keinginan dan jika memang akan hal itu benar adanya maka biarlah semuanya berbicara akan hal kebenaran dan kekuranganpun tetap menghempit di tengah perjuangan. Biarkan dengan segala keiklasan menyertai segala derap arti sebuah kehidupan dan temukan arti tentang sebuah pengorbanan, dengan harapan aku berjuang untuk iklas namun keadilan menjauh dan mengujiku hingga aku tak mampu untuk berkata….. Jika cinta telah mengijinkan ku untuk setia maka ku sadari ujian pun akan semakin mencobaiku hingga di ujung duka,,,walau ku sadari bahwa jika akan ku lewatkan semuanya itu akan mampu ku maknai arti sebuah kesetiaaan…..sejuta keinginan datang menggoda hati namun tangan tak mengenggam separuhpun yang ku miliki, jika memang adalah takdir maka kehidupan seakan bertannya dan berteriak mengusirku keluar dari arenanya. Bagaikan bunga tanpa tangkai dan deburan debu yang selalu tertiup angin hingga membawa derita bagi setiap yang menemukannya..dan arti sebuah keindahan mulai tak bernilai hingga mulai lapuk hingga ke akar-akarnya. Namun cinta telah menyadarkanku bahwa sebuah perubahan akan datang dan duka akan berganti dengan tawa, maka aku berkesimpulan bahwa jika aku tidak dapat melewati malam yang gelap itu maka siang itu tidak akan ku tahu bahwa itu adalah terang yang membawa ku ke puncak kebahagiaan..terimah kasih untuk cinta dan biarkan hidup selamanya…………….. Aku bahagia karena cinta yang telah menyadarkanku dan mengangkatku saat ku terjatuh bahkan dalam keadaan terpuruk sekalipun… Hidup adalah sebuah perjalanan menuju sebuah tujuan yang menjadi harapan semua orang yang memilikinya,tujuan dan harapan dalam diri kita,maka hiduppun akan terasa hampa dan akan mudah terbawa arus yang tidak memiliki arah dan tujuan. oleh sebab itu harapan dan perjuangan akan sebuah tujuan tidak bisa terlepas dalam menjalani kehidupan, agar sesuai dengan sesuatu yang telah Tuhan takdirkan untuk semua ciptaannya. kebahagiaan dan mendapatkan berbagai kebaikan dalam hidup adalah harapan semua orang untuk mendapatkannya, maka oleh sebab itu bahagiakanlah orang-orang yang ada di sekeliling kita agar kita mendapatkan kebahagiaan karena telah membuat mereka bahagia. tangis seorang bayi adalah isyarat bahwa kehidupan dunia tidaklah mudah, namun senyum bahgia orang-orang yang menyambut kelahiran seseorang bayi adalah segalanya. belajarkah akan arti sebuah perjuangan dari seekor ulat yang berjuang untuk menjadi kepompong dan terlahir menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah. semua orang mempunyai rasa takut,rasa gelisah dan rasa sedih namun hal yang membedakannya adalah tidak semua orang mampu mengendalikan perasaan sedih,gelisah dan takut yang selalu menghalangi jalannya menuju harapan yang ingin ia wujudkan. yang benar akan terlihat kebenarannya dan yang salah akan terlihat kesalahan di balik kebenaran karena bau busuk akan bisa diketahui keberadaannya melalui penciuman hidung dan salah yang tersembunyi akan tetap tercium dengan melalui hati nurani orang yang menyembunyikannya. jujur adalah sifat yang tak ternilai harganya, jujurlah dalam berkata layaknya hati yang polos yang tidak mampu untuk berbohong terhadap diri sendiri. sakit dalam perjuangan itu hanya sementara bisa semenit/setahun namun jika menyerah rasa sakit itu akan tearasa selamanya, jauh lebih lega jika kita telah jujur mengungkapkan kepada dia yang kita cintai daripada memedamnya dalam hati, dan akan lebih baik jika kita mengatakan ‘aku akan berusaha selalu’ daripada ‘aku akan selalu’ dan seseorang menangis bukan karena ia lemah tapi karena Ia sudah terlalu lama kuat. dan setiap perbuatan baik aka nada ganjarannya biarkan sang waktu yang menjawab taburlah sebanyak mungkin kebaikan sebab buahnya akan sangat mendamaikan dan jangan katakana sulit sebab ketahuilah tidak ada yang sulit bila dikerjakan dengan sepenuh hati.

          MAAF________________________________________

Kesalahan demi kesalahan yang lalu telah kamu maafkan dengan segenap hati, sehingga hubungan ini bisa berjalan samapai sejauh ini, semoga untuk kesalahan dan kehilapankukali ini masih bisa kamu maafkan agar sebuah tujuan yang dahulu pernah kita tentukan bisa menjadi kenyataan , sebuah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiriakan sebuah kesalahan yang yang telah dilakukan, kata maaf lagi-lagi terucap dari lisan yang penuh penyesalan rasa cemburu dan kesalahan dalam berprasangka memanglah sanagt sulit untuk dimaafkan, namun salahkah hati jika memendam rasa cinta yang begitu besar? semoga kamu mengerti akan apa yang saat ini saya harapkan dan semoga kata maaf ini bisa kamu terima untuk menuju proses cinta yang sempurna…………….. Setahun berpisah denganmu bagaikan seabad meninggalkanmu dan hati ini terus bertanya tentang kamu, tetapi dengan harapan bahwa suatu saat akan datang pada waktu yang tidak di tentukan, karena memang jika cinta adalah benar-benar di ciptakan untukku maka aku percaya bahwa dia akan kembali untukku,,,dan itu telah terbukti dan terjadi bahwa tepat Natal 2012 kau kembali dan aku telah menemukanmu kembali untuk bersamamu lagi, telah banyak pengorbanan yang tak bisa ku hitung dan takan dapat ku membalasnya,,,,maaf jika hari-harimu terkadang aku membuatmu kecewa bahkan sakit hati,,mungkin kata ini tidaklah cukup tapi aku akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, Banyak hal yang kuperbuat menyiksa batinmu, dan bahkan itu adalah luka yang takan sembuh, kusadari akan hal itu karena aku tak mampu lagi berkata tentang cinta tapi keinginanku adalah bahwa kamu adalah hidupku, dan aku tak tau mungkin ini dosa tapi aku merasa lebih nyaman saat aku berada di sampingmu dan aku terasa lebih mampu untuk berbuat dalam segala hal,tanpamu adalah keterpurukanku. Ada kata yang yang pantas saat aku tak ada di sampingmu mungkin tak ada alasan selain jarak dan waktu yang seakan mengujiku hingga aku tak merasa seakan tak mampu untuk berjalan dan bahkan sejuta keraguanpun datang menggoda tetapi aku tetap percaya pada kekuatan cinta,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Jujur mungkin terlalu banyak hal yang aku ragukan dan atas alasan perbedaan yang tak lagi terungkap, aku menyadarinya hingga tak ada lagi jalan dan terasa semua jalan tertutup, hingga kata-kata tak karuanpun datang dari pikiranku hingga tak memandang lagi dengan siapa aku berhadapan dan berkata tak wajar, mungkin tulisan ini mewakili perasaanku hingga tak dapat lagi berkata, dan hanya kata “MAAF”. Setahun aku bekerja di negeri orang namun hatiku tak pernah sedikitpun untuk melupakanmu, rasa rindupun terus mendesak seakan kamu berada di sisiku….hingga aku kembali kamupun masih setia menantiku dalam waktu yang tak bisa kita tentukan….saat aku berada di tengah keluargaku aku seperti maerasi terasing namun kebahagiaan itu ada karena aku telah berada di sisi sang ayah ibu yang telah membesarkanku hingga aku mampu berjalan hingga ke negeri seberang dan melihat semangat saudara-saudaraku yang tidak pernah pudar dan selalu meberikanku semangat dan bahkan menemaniku bagaikan tamu terhormat, mungkin aku merasa berhutang budi tapi harapanku semoga yang Kuasa memberiku jalan terbaik agar mampu menjalani semua itu agar merekapun bahagia karena aku. Gentangan Natal 2013 dan tahun baru 2014 kini datang lagi dan itu adalah kebahagiaan yang hakiki,,,dan tanpa kusadari kehadiranmu adalah hadiah yang tak pernah kulupakan sepanjang hidupku, cinta yang sekian lama tak pernah ku lihat,kini aku sadari bahwa itu adalah benar bahwa kamu adalah cinta terbaikku yang pernah aku miliki,,sepekan bersamamu saat ini pun masih kurasakan arti hadirmu di sisiku dan biarlah kesetiaan itu mengukir indahnya pertemuan hingga pertemuan selanjutnya yang tak terpisahkan….. dan hanya kata…………………“Maaf”

Damai Natal 2013 tahun baru 2014 untukmu dan semua keluarga… Tuhan Memberka

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) Pengantar Pendidikan profesi guru merupakan sebuah program yang rencanakan oleh pemerintah pusat agar mencipatak tenaga-tenaga pendidik yang professional sesuai dengan bidang yang di embannya demi meningkatkan kulaitas pendidikan yang bermutu efisien dan efektik sebagaimana yang telah di amanatkan oleh UU nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. Pendidikan profesi Guru (PPG) ini merupakan pendidikan profesi guru prajabatan dan merupakan kelanjutan dari program SM3T,dimana program ini pemerintah memberikan beasiswa kepada peserta SM3T untuk melanjutkan pendidikan ini selama setahun samapai mendapatkan sertifikasi jika telah memenuhi sayarat yang telah di tentukan. Inilah ceritanya Sekembalinya dari medan tugas pegabdian sebagai peserta SM3T dari Kalimantan timur kabupaten malinau, tepatnya pada akhir November kami peserta SM3T dengan pemerintah setempat dan rekan-rekan guru dan anak didik di tempat tuga pegabdian melakukan acara temu pisah dan selanjutnya kami pulang dengan rute menuju tarakan dengan menggunakan jasa speedboat selama kurang lebih 4 jam perjalanan dengan jalur sungai, ya cukup menegangkan juga tapi saya mencoba untuk menikmatinya dan puji Tuhan kami smapai dengan selamat di kota madya di tarakan dan masih menginap selama semalam dan keesokan harinya baru kami melanjutkan perjalana menuju Jakarta transit ke Surabaya lalu ke kupang.sedangkan peserta lainya yang dari Nunukan dan Kutai barat mereka sudah dengan jalurnya masing-masing dengan dosen pendampingnya. Setibanya di kota kupang saya masih tinggal untuk beberapa harinya dan melanjutkan perjalan ketanah kelahiran saya yakni di pulau sumba dengan menggunakan jasa transportasi laut yakni PELNI selama dua hari semalam perjalanan, dengan rute dari pelabuhan tenau kupang-sabu-ende dan waingapu dan dari waingapu menggunakan travel menuju ke sumba tengah-waibakul dengan waktu perjalanan kurang lebih 4 jam..








Riwayat Pendidikan Penulis Penulis lahir di waihibur pada tanggal 12 oktober 1985 Di sebuah Desa Umbu MAMIJUK, Kecamatan Umbu Ratunggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah-NTT. Dan tamat sekolah pada jenjang pendidikan dasar di SDN waibur pada tahun 1999 dan masuk pada jenjang pendidikan menegah pertama pada SMP Kristen Wailolong pada tahun 1999 dan pindah di SMP Rakyat Parewatana dan tamat pada tahun 2003 dan melanjutkan pada tingkat pendidikan menengah atas di SMA Kristen laikaruda-Anakalang dan tamat pada tahun 2006 dan penulis melanjutkan pendidikan pada Universitas Nusa cendana (UNDANA) Kupang pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2011. RIWAYAT PEKERJAAN Penulis mulai mengajar pada SMP-SMA Kristen Generasi Unggul Kupang dengan status honor dari 2011 sampai 2012 dan mengikuti program SM3T di tempatkan di kalimanta utara kabupaten malinau dan mengajar di SMA Negeri 8 Malainau barat selama 2012/2013.




DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, J.W. 1964. An Introduction to Motivation. New York: D. Van Norstrand Company Inc.
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: WH.   Freeman.

Heckhausen, H. 1967. The Anatomical of Achievement Motivation. New York: Academic Press.

Petri, H.L. & Govern, J.M. 2004. Motivation: Theory, Research, and Application. Belmont, CA: Thomson/ Wadsworth.
Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece, J.L. 2008. Motivation in Education, Theory, Research, and Applications. Third Edition. New Jersey: Pearson Educatuon, Inc.
Wigfield, A. & Eccles, J.S. 2002. Development of Achievement Motivation. San Diego: Academic Press.

Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007 Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama. Bandung : 2004 www.google.com. Pengertian masyarakat. Website: Universitas Guna Darm