Erasmus Huis adalah pusat kebudayaan Belanda di Jakarta. Terutama karena acara musik, akustik ruangan yang bermutu dan letaknya yang cukup strategis, Erasmus Huis berhasil membangun reputasi sebagai pusat kebudayaan yang aktif dan berjalan dengan baik. Tetapi acara Erasmus Huis tidak hanya berfokus pada musik saja. Erasmus Huis juga menggelar pameran, pemutaran film serta ceramah.

Erasmus Huis tidak saja mempersembahkan budaya Belanda, tetapi ingin memberikan ruang bagi seni, seniman dan kelompok Indonesia. Oleh karena itu, banyak acara musik klasik yang diselenggarakan oleh organisasi musik Indonesia. Di samping itu, Erasmus Huis juga menjadi tempat diadakannya sejumlah kegiatan yang diselenggarakan oleh pusat kebudayaan asing lainnya. Sebagian besar acara di Erasmus Huis tidak dipungut bayaran.

Sejarah

Belanda sangat menghargai kerjasama budaya dengan Indonesia. Ini tentu saja sebagian berkaitan dengan ikatan historis antara kedua negara serta Belanda ingin ikut dalam pelestarian ‘warisan budaya bersama’ di Indonesia. Di samping itu, Indonesia menjadi sumber inspirasi bagi sejumlah besar seniman muda Belanda, sehingga menghasilkan pertukaran seniman dan kelompok. Ini merupakan latar belakang didirikannya Erasmus Huis pada 1970.

Lembaga yang dibuka oleh Pangeran Bernhard ini awalnya menempati sebuah rumah di Jalan Menteng Raya 25 di Jakarta. Di tempat itu digelar berbagai kegiatan budaya seperti ceramah, diskusi, pameran, konser, pemutaran film dan kursus bahasa Belanda (kini berada di bawah Erasmus Taalcentrum) dengan tokoh-tokoh penting dari dunia budaya Belanda dan Indonesia. Segera tampak dengan jelas bahwa dibutuhkan sebuah gedung yang lebih besar lagi untuk dapat menampung segala kegiatan.

Pada 1981 Erasmus Huis menempati gedung di sebelah bangunan baru Kedutaan Besar Belanda di daerah perkantoran dan perbankan di Jakarta, Kuningan di Jalan Rasuna Said. Di gedung baru ini, program Erasmus Huis mulai mendapatkan bentuk. Erasmus bekerja sama erat dengan sekolah musik, sekolah seni, museum, galeri serta lembaga budaya lainnya di Indonesia. Dengan berjalannya waktu, Erasmus Huis berkembang menjadi sebuah pusat kebudayan yang penting bagi iklim budaya di Jakarta dan di luarnya.

Pranala Luar