Rosh Hashanah
Rosh Hashanah (bahasa Ibrani: ראש השנה) secara etimologis berarti "permulaan tahun".[1][2] Hari raya ini adalah satu dari 4 perayaan tahun baru yang dilakukan oleh orang Yahudi.[1] Hari raya ini juga seringkali disebut sebagai Yom Teruah (bahasa Ibrani: יום תרועה Hari Meniup Serunai Shofar)[1], Yom Hazikarom (Hari Mengingat)[1], Yom Hadim (Hari Penghakiman)[1], atau Ianim Nora'im (Hari Pertobatan Sepuluh Hari)[3].
Rosh Hashanah | |
---|---|
Nama resmi | bahasa Ibrani: ראש השנה |
Nama lain | Awal tahun |
Dirayakan oleh | Yudaisme dan orang Yahudi |
Jenis | Keagamaan |
Makna | Tahun baru Yahudi menurut Kalender Ibrani. Memperingati penciptaan dunia dan kelahiran serta pengikatan Ishak. Permulaan dari sepuluh "Hari-hari yang Menakjubkan" sebelum Yom Kippur. |
Kegiatan | Berdoa di sinagoga, shofar. Makanan pesta dengan roti challah yang bundar dan apel yang dicelupkan ke dalam madu. Kepala ikan, buah delima. Buah-buahan baru pada malam kedua. |
Mulai | Hari pertama bulan Tishrei |
Berakhir | Hari kedua bulan Tishrei |
Tanggal | Script error: The function "getRawValue" does not exist. |
Tahun 2025 | |
Terkait dengan | Yom Kippur yang dirayakan sesudahnya. |
Dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 bulan Tishrei, bulan ke-7 dalam Kalender Yahudi (Bulan ke-1 adalah Nisan), mendahului hari raya Yom Kippur yang diperingati tanggal 10 Tishrei. Biasanya dalam kalender Masehi, jatuh sekitar bulan September-Oktober.
Perayaan ini adalah perayaan tahun baru yang dirayakan dengan meriah dan penuh khidmat.[3][4] Selain memperingati mengenai hari penciptaan alam raya, pada hari ini juga diperingati hari kiamat.[2] Rosh Hashanah dipercayai sebagai hari Sabat pertama pada saat penciptaan dunia iini dilakukan.[2] Hari raya ini dilangsungkan selama dua hari.[2]
Pada perayaan ini, ada kebiasaan untuk memakan roti yang dicelupkan pada madu (biasanya dicelupkan pada garam).[2] Hal ini melambangkan harapan untuk tahun baru yang baik dan "manis".[2]
Ciri khas lainnya dari perayaan ini adalah ditiupnya serunai yang disebut shofar sepanjang hari di sinagoge sebagai tanda perayaan.[3][1] Selain itu, ada makna-makna lain dari ditiupnya shofar pada hari itu :
- [[YAHWEH (Tuhan yang disembah orang Yahudi)] dinobatkan sebagai raja pada hari itu;[3]
- Pembuka masa sepuluh hari penyesalan dan pertobatan;[3]
- Taurat diberikan di Sinai dengan iringan shofar;[3]
- Para nabi membandingkan berita mereka dengan tiupan shofar;[3]
- Para serdadu yang menghancurkan Bait YAHWEH membunyikan shofar;[3]
- Mengingat kurban domba sebagai pengganti kurban Ishak;[5]
- Mengingat Amos 3:6;[3]
- Hari Tuhan adalah hari peniupan shofar Zefanya 1:14-16;[3]
- Shofar besar merupakan masa mesianis Yesaya 27:13;[3]
- Shofar akan dibunyikan pada hari kebangkitan. [6]
Pada hari raya tersebut, orang-orang percaya bahwa semua orang yang ada di dunia menghampiri Elohim seperti sekawanan domba.[2] Mereka yang dianggap baik dan berharga dicatat namanya dalam Buku Kehidupan, sementara mereka yang tidak akan ditulis namanya ke dalam Buku Kematian.[2]
Referensi
- ^ a b c d e f (Inggris)Judith Groner.1997.All about Rosh Hashanah.Rockville:Kar-Ben Copies. hlm1-6.
- ^ a b c d e f g h (Inggris)Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.The Encyclopedia of Judaism.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.
- ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia)Rasid Rachman.2005. Hari Raya Liturgi : Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
- ^ (Inggris)Edward Goldman.1988.Rosh Hashanah:A Preliminary Translation and Explanation.USA:University of Chicago. hlm 1.
- ^ (Inggris)Adolf Adam. 1981. The Liturgical Year:its History and Its Meaning after the Reform of the Liturgy. Peublo Publishing Company.
- ^ (Inggris)Raphael Posner.1975.Jewish Liturgy: Prayer and Synagogue Service Through the Ages.Keter Publishing House Jerusalem.