Suku Bugis

masyarakat pribumi yang berasal dari Sulawesi Selatan


Suku Bugis adalah sebuah suku yang berasal dari Sulawesi Selatan, terbagi empat yaitu Bugis Makassar, Bugis Mandar, Tator dan daerah bugis sendiri.

Suku Bugis
Daerah dengan populasi signifikan
Sulawesi Selatan: 4 juta.
Bahasa
bahasa Bugis, bahasa Indonesia, bahasa Melayu, dan lain-lain.
Agama
Islam.
Kelompok etnik terkait
suku Toraja, suku Mandar, suku Makassar.

Suku bugis adalah suku yang tergolong deuntro melayu, yaitu melayu muda. MAsuk ke nusantara setelah gelombang pertama migrasi dari daratan asia tepatnya Yunan. Kata Bugis berasal dari kata to ugi, yang berarti orang bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada Raja Pertama kerajaan Cina (bukan cina tiongkok, tapi cina di jazirah sulawesi selatan tepatnya kecamatan Pammana KAbupaten Wajo saat ini) yaitu LA SAttumpugi. LA Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara LAttu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk LA Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di sulawesi seperti Buton. Kembali ke awal penamaan "Ugi", Ketika masyarakat La Sattumpugi melabelkan dirinya, maka mereka melabelkan dengan raja mereka. Maka mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari LA Sattumpugi

Perkembangan

Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, pemerintahan dan sebagainya. Beberapa kerajaan bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan sawitto (Kabupaten Pinrang), Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk etnik bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dengan MAndar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara bugis dengan makassar adalah Bulukumba, sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang.

Mata Pencaharian

Karena masyarakat bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.

Hubungan Aspek Sejarah dengan Perantauan

Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan bugis pada abad 16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah sulawesi selatan. hal ini menyebabkan banyaknya orang bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. komunitas bugis hampir selalu dapat ditemui didaerah pesisir di nusantara bahkan sampai ke malaysia, filipina, brunai dan thailand. budaya perantau yang dimiliki orang bugis didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. kebahagiaan dalam tradisi bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.(Rahmat Munawar)