ST12

grup musik asal Indonesia
Revisi sejak 9 Oktober 2014 00.52 oleh Susander (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 8196745 oleh Relly Komaruzaman (bicara))

ST 12 adalah grup musik Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2004. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama ST 12 sendiri merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya band ini. Sampai saat ini ST 12 telah menghasilkan 5 album musik.

ST12
GenreMelayu, Pop, Pop Rock, Country, Acoustic,
Tahun aktif2004 - sekarang
LabelUniversal Music Indonesia (2012-sekarang)
Trinity Optima Production (2005-2010)
Musik Plus (2005)

Secara resmi ST 12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2004, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama ST 12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, Pop,Country, Akoustik dan Jazz, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.[1]

Kesuksesan album perdana ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production. ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.[2]

Band ini juga memengaruhi penyanyi cilik asal Amerika Serikat, Billy Gilman.

Pada 9 Oktober 2011, kuasa hukum Charly merilis pernyataan bahwa Charly van Houten tidak lagi menjadi anggota band ST 12.[3][4].

Pada 13 Oktober 2011, Pepeng keluar dari ST12 setelah menyusul Charly.[5]

Pada tahun 2012, grup musik ini kembali dengan formasi terbarunya. Yaitu pada posisi vokal diisi oleh Ridho sebagai pengganti Charly. Tahun 2013, grup musik ini resmi merilis album Lentera Hati di bawah naungan Universal Music Indonesia.

Pada Maret 2013, ST12 meluncurkan album baru bertajuk "Lentera Hati" di Wisma Bentley Music, Malaysia. di saat yang sama ST12 memperkenalkan anggota baru yaitu Koko (Gitar) dan Indra(Bass). Walaupun begitu sebetulnya Indra sudah terlibat dalam pembuatan album "Lentera Hati". Tapi saat itu dia masih terikat kontrak dengan band lain.

Lagu "Putih Putih Melati" dalam album ini pun telah menjadi Hits Single di Malaysia. Single "Putih Putih Melati" menduduki peringkat-peringkat atas dalam chart Radio-Radio Popular di Malaysia. Single ini pun masuk kedalam Top 5 untuk Top Single Chart di iTunes. Video Klip "Putih Putih Melati" pun pernah menjadi No.1 Top Track untuk Daily Video yang paling popular di Youtube Malaysia selama beberapa hari berturut-turut.

Kesuksesan ST12 di Malaysia ditandai dengan mendapatkan anugerah 16 kali Platinum Awards untuk jumlah download 4 Juta lebih kali.

Pada bulan Ramadhan tahun 2014, ST12 merelease di Youtube sebuah lagu religi bertajuk "AmpunanMu". Lagu ini merupakan perkenalan awal ST12 dalam memperkenalkan album terbaru mereka. Kejutan bagi para penggemar band asal Bandung ini adalah, single ini dinyanyikan oleh vokalis baru bernama Dimas.

Kemudian pada bulan Agustus 2014 pula mereka merelease sebuah single cover version bertajuk "Salam Terakhir" yang merupakan lagu legendaris milik penyanyi legendaris Malaysia, Sudirman.

Pada Oktober 2014 pula mereka merelease album terbaru mereka bertajuk "Terjemahan Hati" yang berisikan 11 lagu.

Diskografi

Catatan Penting

Album perdana ST 12 dengan judul Jalan Terbaik sebenarnya sudah dirilis sejak bulan Juni 2005 dan baru diedarkan sebelum Iman Rush meninggal lewat label PT. Gita Mitra Persada yang merupakan sublabel/satellite label dari Musica Studio. Sedangkan label Music+Plus adalah sebuah label management yang mengedarkan albumnya dalam bentuk CD dan hanya dijual didaerah Bandung dan Cimahi saja.

Galeri

Pranala luar

Referensi