Kota Atambua, Belu

kecamatan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur
Revisi sejak 18 Oktober 2014 12.04 oleh Relly Komaruzaman (bicara | kontrib) (←Suntingan 182.4.131.247 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bozky)

Atambua adalah sebuah kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun, dan sebagian kecil berbahasa Kemak, Bunak, Dawan.

Atambua
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenBelu
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri53.04.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5306060 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan-/4
Peta
PetaKoordinat: 9°6′26.0″S 124°54′28.6″E / 9.107222°S 124.907944°E / -9.107222; 124.907944
Pelabuhan Atapupu dekat Atambua di masa Hindia Belanda

Kota yang terletak di daerah Timor Barat ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari Timor Timur pada tahun 2000. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama Katolik, di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. Keuskupan Atambua adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya sangat tinggi yakni 95% dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Total luas keuskupan ini mencapai 5.000 km persegi dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti sahabat atau teman, melandasi cita-cita masyarakat Belu untuk membangun Rai Belu dengan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa dibatasi sekat-sekat keanekaragaman yang ada, baik suku, agama maupun yang lainnya. Dengan persatuan dan persaudaraan, cita-cita untuk mewujudkan Belu Sejahtera akan tercapai.

Letak dan Keadaan

Atambua terletak sekitar 300 m dpl, dengan suhu berkisar antar 27-37 derajat celcius membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5 Km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5 Km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Wekatimun). atau kurang lebih seluas 42 Km persegi, namun daerah yang dihuni baru sekitar 1/2 bagiannya atau kurang lebih 20 Km persegi karena sebagian lainnya merupakan daerah berbukit atau karena kurangnya akses jalan.

Transportasi

Dalam kota transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa mikrolet (dengan kapasitas penumpang sekitar 10 orang)yang melayani empat rute/trayek melalui 3 terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda motor. Untuk transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus (mini bus dengan kapasitas penumpang 24 orang)yang melayani rute ke kota-kota kecamatan dan kota kabupaten lainnya di Pulau Timor Bagian Barat (Kupang, Soe dan Kefamenanu). Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan Motaain (sekitar 30 Km dari Atambua). Di Atambua terdapat satu landasan udara sepanjang 1200 meter yang bisa didarati oleh pesawat-peswat kecil, diantaranya terdapat tiga maskapai yang melayani rute penerbangan Kupang-Atambua pulang pergi, masing-masing NBA, MNA dan Susi Air. Selain itu terdapat dua pelabuhan laut yang melayani kota Atambua yaitu pelabuhan Atapupu yang merupakan pelabuhan kargo dan minyak, dan pelabuhan Teluk Gurita yang merupakan pelabuhan penumpang (ferry) yang melayani rute Atambua-Alor.