Faktor orang ketiga
Faktor orang ketiga atau sindrom orang ketiga mengacu pada sejumlah laporan bahwa korban yang mengalami peristiwa traumatik merasa ditemani oleh sosok lain yang tak terlihat layaknya, "roh". Sir Ernest Shackleton dalam bukunya South menjelaskan keyakinannya bahwa sesosok makhluk tak berwujud menemani dirinya dan dua rekannya pada hari-hari terakhir petualangan mereka. Shackleton menulis, "selama 36 jam yang panjang dan melelahkan di pegunungan dan gletser tak bertanda di Georgia Selatan, saya sering merasa gerombolan kami justru terdiri dari empat orang, bukan tiga."[1] Pengakuannya membuat orang-orang yang selamat dari keadaan sulit ikut berbagi pengalaman mereka soal orang ketiga.
Beberapa tahun terakhir, petualang terkenal seperti pendaki Reinhold Messner, penjelajah kutub Peter Hillary, serta Ann Bancroft turut melaporkan pengalaman serupa. Satu studi kasus yang melibatkan sejumlah petualang membuktikan bahwa orang-orang yang paling sering mengalami hal ini adalah pendaki gunung, dilanjutkan oleh pelayar solo dan korban kapal tenggelam yang selamat, dan penjelajah kutub di peringkat terakhir.[2] Beberapa jurnalis mengaitkan orang ketiga dengan konsep malaikat penjaga atau teman khayalan. Penjelasan ilmiah menganggap fenomena orang ketiga sebagai mekanisme bertahan hidup atau contoh bikameralisme.[3] Konsep ini dipopulerkan melalui buku The Third Man Factor karya John G. Geiger yang mendokumentasikan beberapa contoh peristiwa orang ketiga.
Tokoh terkenal
Berikut adalah beberapa tokoh yang mengaku pernah ditemani orang ketiga:
- Ann Bancroft
- Ron DiFrancesco (korban selamat 9/11 yang diyakini sebagai orang terakhir yang keluar dari gedung WTC[4])
- Charles Lindbergh
- Stephanie Schwabe[5]
- Ernest Shackleton
- Joshua Slocum
- Frank Smythe
- Robert Swan
- Dillon Wallace (anggota Ekspedisi Hubbard[6])
Sastra
Siapakah orang ketiga yang selalu berjalan di sampingmu?
Saat kuhitung, hanya ada kamu dan aku
Namun saat kutatap jalan putih di hadapanku
Selalu ada sosok lain yang berjalan di sampingmu
Tubuhnya dilindungi mantel cokelat bertudung
Pria atau wanita, aku pun tak tahu
— Jadi siapakah sosok di sampingmu itu?
Baris ke-359 sampai 365 pada puisi modernis T. S. Eliot yang berjudul The Waste Land (1922) terinspirasi oleh pengalaman Shackleton. Eliot merujuk kisah Shackleton pada catatan karyanya.
Daftar pustaka
- Geiger, John (2009). The Third Man Factor. Toronto: Viking Canada. ISBN 0-14-301751-9.[1]
- "The Current for January 27, 2009 - Part 3: Third Man Factor". CBC Radio: The Current. January 27, 2009.
- Messner, Reinhold (September 13, 2009). "Guardian Angels Or The 'Third Man Factor'?". NPR. Diakses tanggal 26 January 2010.
Referensi
- ^ Shackleton, Ernest Henry (1914). South: The Endurance Expedition. Frank Hurley, Fergus Fleming. Penguin Classics. hlm. 204. ISBN 0-14-243779-4.
- ^ Suedfeld, Peter and Geiger, John, (2008) “The sensed presence as a coping resource in extreme environments” In: Ellens, J. Harold (ed.), Miracles God, Science, and Psychology in the Paranormal (Vol.3) Praeger. ISBN 0-275-99722-7
- ^ White, Nancy J. (January 30, 2009). "Third man theory of otherworldly encounters". The Star. Diakses tanggal 2009-02-05.
- ^ Duffy, Andrew (June 4, 2005). "Last Man Out: Part One". The Ottawa Citizen. Diakses tanggal 2009-02-10.
- ^ Geiger, John (2009-09-13). "Guardian Angels Or The 'Third Man Factor'?". NPR. Diakses tanggal 2001-03-14.
- ^ Wallace, Dillon (1905). The Lure of the Labrador Wild. Fleming H. Revell Company. hlm. 264. ISBN 1-59228-571-6.
Pranala luar
- Chalmers, Sarah (3 July 2009). "The Third Man Factor: How those in dire peril have felt a sudden presence at their side, inspiring them to survive". Mail Online. Diakses tanggal 6 July 2009.
- John Geiger's Website [2]