Muhammad Anis
Muhammad Anis, yang sehari hari dipanggil Anis, lahir 57 tahun yang lalu di Jakarta, 26 Juni 1957 dan dibesarkan di Jakarta. Menyelesaikan SD dan SMP di Yayasan Perguruan Cikini, Jakarta dan SMA di SMA Negeri 4 Jakarta pada tahun 1976. Sejak kecil Anis bercita-cita ingin menjadi Insinyur dan setelah lulus SMA, melanjutkan pendidikan di Jurusan Metalurgi FTUI pada tahun 1977. Pada saat itu tidak banyak informasi tentang apa itu Metalurgi. Anis memilih jurusan tersebut karena diyakininya masih jarang lulusan dari jurusan Metalurgi di Indonesia. Anis menjadi mahasiswa pertama dari teman seangkatannya yang berhasil menyelesaikan studinya di jurusan Metalurgi FT UI pada Agustus 1983.
Setelah lulus menjadi Insinyur, Anis mendapat tugas untuk menjadi asisten dosen pada Jurusan Metalurgi FTUI. Pada Januari 1984, ia memutuskan untuk terjun ke dunia industri dengan bergabung di perusahaan swasta asing di Jakarta sebagai engineering staff. Belum genap setahun ia bekerja di dunia industri, Ketua Jurusan Metalurgi FTUI, pada waktu itu alm Todung BLR, langsung meminta yang bersangkutan untuk kembali ke almamater Jurusan Metalurgi FTUI. Akhirnya sejak Januari 1985, Anis resmi menjadi staf pengajar pada Jurusan Metalurgi FTUI. Dalam selang waktu yang tidak lama, langsung Anis ditugaskan untuk menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Metalurgi FTUI.
Tahun 1986, Anis melanjutkan studinya ke UK, mengambil Master Metalurgi, lulus 1988 dengan predikat distinction, dan langsung melanjutkan ke jenjang doktoral bidang metalurgi, lulus November 1991 dan merupakan alumni Jurusan Metalurgi FTUI pertama yang menjadi doktor.
Sekembalinya Anis dari studinya di UK, Anis bercita-cita untuk menjadi seorang peneliti dan menargetkan untuk menjadi profesor pertama di Jurusan Metalurgi FTUI. Namun Allah SWT menetapkan lain, mulai Januari 1992, Anis ditugaskan kembali oleh Dekan FTUI (alm Todung BLR) untuk menjadi tim pendirian Pascasarjana FTUI yang sudah lama direncanakan namun belum terwujud. Pada Agustus 1992, Pascasarjana FTUI mulai menerima mahasiswa baru, dan disinilah awal kegiatan struktural Anis. Selanjutnya Anis ditugaskan untuk menjadi Koordinator Program Pascasarjana FTUI dan juga sebagai Sekretaris Program Studi (SPS) Teknik Metalurgi FTUI. Pada tahun 1993, ia ditugaskan oleh Dekan (alm Todung Barita LR) menjadi Pembantu Dekan 1 (bidang akademik) hingga tahun 1997. Pada kurun waktu tersebut Anis telah melakukan perubahan besar pada program pendidikan sarjana teknik, dimana Anis mengubah program pendidikan sarjana teknik dari 5 tahun (160 sks) menjadi 4 tahun (144 sks) dengan berbagai peraturan transisinya.
Pada kepemimpinan Dekan berikutnya (1997-2000), Prof Djoko Hartanto, menugaskan Anis untuk menjabat sebagai Pembantu Dekan V (bidang kerjasama) dengan fokus pada internasionalisasi FTUI melalui kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan di luar negeri. Setelah selesai masa bakti sebagai Pembantu Dekan V, Anis kembali ke Jurusan Metalurgi FTUI untuk menjadi dosen. Pada saat yang bersamaan, Anis didaulat oleh para staf pengajar Jurusan Metalurgi FTUI menjadi Ketua Jurusan. Pada posisinya sebagai ketua jurusan, langkah pertama yang diambil Anis sebagai pimpinan Jurusan Metalurgi, berinisiatif mengusulkan perubahan nama Jurusan Metalurgi menjadi Jurusan Metalurgi dan Material. Usulan ini disetujui oleh Senat Akademik Universitas. Berikutnya, berdasarkan ART UI nama Jurusan diubah menjadi Departemen sehingga Jurusan Metalurgi dan Material berubah menjadi Departemen Metalurgi dan Material. Dalam rangka meningkatkan interaksi Departemen dengan dunia industri, Anis bersama teman-teman berinisiatif membentuk “Centre for Material Processing and Failure Analysis” (CMPFA). Dengan adanya CMPFA, banyak aktivitas di Departemen Metalurgi dan Material yang berinteraksi dengan industri-industri terkait, dan hal ini berdampak signifikan dalam kontribusinya pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar di Departemen Metalurgi dan Material. Belum selesai menjalankan masa bakti sebagai Ketua Departemen, Anis mendapat tugas baru dari Rektor UI 2002-2007(Prof Usman Chatib Warsa) untuk menjabat Direktur Pendidikan Universitas Indonesia. Langkah pertama yang dilakukannya adalah antara lain penataan legalitas program studi yang ada di UI yang sangat diperlukan untuk menerapkan penjaminan mutu pada setiap program studi. Langkah berikutnya, Anis memimpin pengembangan sistem informasi akademik untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, yang dikenal dengan SIAK-NG sehingga para mahasiswa di semua fakultas di lingkungan UI dapat melakukan registrasi akademik secara online dan dosen dapat memasukkan nilai dengan tepat waktu.
Pada tahun 2007, Rektor UI 2007-2012 (Prof Gumilar R S) memberikan amanah yang lebih besar kepada Anis untuk menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan hingga saat ini. Untuk pertamakalinya di Universitas Indonesia dilakukan penataan legalitas kurikulum pada semua program studi dan memimpin pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
Pada Mei 2013 hingga September 2014 Anis mendapatkan amanah sebagai Pejabat Rektor UI. Menunaikan amanah 1,5 tahun sebagai Pejabat Rektor Universitas Indonesia merupakan tanggung jawab besar dan tidak mudah. Dimanapun bertugas, baik sebagai dosen atau sebagai Pj Rektor beliau selalu berbuat yang terbaik untuk Universitas Indonesia dan bukan untuk dirinya sendiri. Beliau bersama seluruh pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan program dan program studi, serta sivitas akademika lainnya, telah melakukan berbagai langkah strategis guna mewujudkan Universitas Indonesia ke depan sebagai PTN Badan Hukum dan siap untuk mewujudkan mimpi mimpi besar sebagai universitas yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.