Pengembara Udara adalah suatu istilah yang merujuk kepada bangsa pengendali udara dalam dunia fiksi dari serial TV Nickelodeon, Avatar: The Last Airbender. Pengembara Udara merupakan salah satu dari “Empat Bangsa”, yaitu Kerajaan Tanah, Suku Air, Bangsa Api, dan Pengembara Udara. Pengembara Udara memiliki empat Kuil Udara, masing-masing terletak dan tersembunyi di puncak pegunungan yang tinggi, di setiap empat penjuru dunia, salah satunya terletak di Kerajaan Tanah Utara, sementara yang lainnya terletak di empat pulau terpencil. Bangsa Pengembara Udara terdiri dari kaum biarawan pria dan wanita yang menguasai teknik “pengendalian udara”, salah satu kekuatan mistik yang mampu mengendalikan udara.

Satu abad sebelum serial Avatar: The Last Airbender dimulai, Bangsa Pengembara Udara merupakan korban kebengisan Bangsa Api. Satu-satunya pengembara udara yang selamat dari pembantaian tersebut adalah bocah lelaki berusia 12 tahun yang bernama Aang, yang kabur dari Kuil Udara Selatan beberapa saat sebelum peperangan dimulai, dan kemudian ia terperangkap dalam es, dan melewati masa 100 tahun yang tertunda dalam cerita.

Kemunculan

 
Pengembara Udara

Bangsa Pengembara Udara biasa terlihat memakai pakaian kuning, jingga, dan cokelat. Aang dan pengembara udara kecil lainnya terlihat memakai syal berwarna jingga di atas baju berlengan panjang berwarna kuning, ikat pinggang berwarna cokelat, celana kuning dengan warna cokelat di belakangnya, dan sepatu boot berwarna cokelat setinggi lutut. Kebanyakan pengembara udara memiliki mata berwarna abu-abu atau cokelat dan cerah berseri-seri.

Anak lelaki yang belajar menjadi rahib kepalanya botak, sementara rahib yang sudah tua sudah ditumbuhi janggut dan kumis. Pengembara udara yang telah mencapai beberapa tingkat dalam ilmu pengendalian udara akan memperoleh tatto di sekujur tubuhnya; untuk pengendali udara lelaki, tatto yang utama terletak dikepalanya yang botak, kemudian berlanjut sampai punggung ke bawah, bersama dengan empat tatto lainnya di setiap anggota tubuh (tangan dan kaki), dan setiap ujung tatto berbentuk mata panah pada punggung telapak tangan dan kaki. Ketika seorang Avatar yang memiliki tatto seperti ini memasuki "Keadaan Jiwa Avatar", maka tattonya akan bersinar bersama dengan mata dan mulutnya.

Pengendali udara sebelum Aang, Yangchen, adalah seorang wanita, dan bisa berasal dari Kuil Udara Timur atau Barat. Pengendali udara wanita tidak sepenuhnya menggunduli kepalanya, walau rahib wanita terlihat berkepala botak cuma setengah seperti yang terlihat dalam episode “Hari-hari hilangnya Appa”. Berdasarkan pengendali udara wanita yang pernah muncul dalam episode tersebut, kelihatannya Bangsa Pengembara Udara memiliki rambut cokelat tua yang alami.

Lambang kebangsaan

Lencana Pengembara udara digambarkan seperti bulatan yang berputar-putar. Dalam bulatan, garis berputar yang berbelit-belit melambangkan angin. Lambang tersebut bisa dilihat dalam pintu dan lantai Kuil Udara, juga dapat dilihat pada kalung manik-manik yang dimiliki para rahib.

Budaya

Ketika bangsa yang lain memiliki raja dan menjalankan pemerintahan secara monarki, Pengembara Udara dipimpin oleh para rahib dari Kuil Udara secara Theokrasi. Meditasi merupakan hal yang penting sebagai rutinitas sehari-hari para pengendali udara agar lebih fokus terhadap energi mereka dan memahami potensi unsur mereka.[1] Mereka juga memiliki selera humor.

Tanda panah di kepala para pengembara udara menunjukan bahwa ia memiliki kemahiran dalam teknik pengendalian udara. Ini meniru tanda panah alami pada kepala Bison terbang, binatang yang dihormati oleh Pengembara Udara yang mampu mengendalikan udara secara alami dan dipercaya sebagai inspirasi para pengendali udara pertama. Seperti yang terlihat dalam episode "Badai", para pengendali udara pemula tidak memiliki tatto. Untuk mendapatkan tatto yang setara dengan gelar "master", seorang pengendali udara harus mampu melewati enam belas tingkat pengendalian udara dan menciptakan teknik baru. Dalam kenyataannya, Aang baru melewati lima belas tingkat sebelum ia meninggalkan Kuil Jongmu; penemuannya terhadap skuter udara membuatnya menerima tatto sangat cepat untuk anak seusianya, membuatnya menjadi ahli pengendalian udara termuda dalam sejarah.[1]

Kaum Pengembara Udara juga vegetarian, seperti para rahib di Tibet dalam kehidupan nyata. Hal ini dikuatkan dengan perkataan Aang ketika ia berkata tidak makan daging dalam episode "Raja Omashu", dan juga dalam episode lainnya.

Musim

Setiap bangsa yang dipengaruhi oleh ciri khas tersendiri memiliki musim yang dominan. Musim gugur adalah musim yang dominan bagi kaum Pengembara Udara. Banyak anak pengembara udara yang lahir selama musim gugur daripada musim lainnya, dan membuat mereka memiliki kelebihan untuk mengendalikan elemen.[1]

Sumber daya alam dan makanan

Udara merupakan sumber kekuatan yang paling berarti dan juga sebagai sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan Pengembara Udara, karena tanpa udara mereka tidak memiliki kekuatan. Dengan kekuatan udara yang disalurkan di bawah pengendalian mereka, para pengendali udara mampu untuk mempertahankan dan melindungi tempat tinggal dan jalan kehidupan dan juga mampu mengelilingi dunia.

Pengembara Udara merupakan ras manusia yang tenang dan ramah lingkungan dan melakukan yang terbaik bagi mereka untuk tidak meninggalkan jejak di daratan. Beberapa industri yang mereka ciptakan, seperti misalnya bertani dan berkebun, dijalankan secara alami. Mereka juga menciptakan sendiri makanan mereka.[1] Beberapa rahib, seperti misalnya Rahib Gyatso, merupakan pembuat roti yang mahir, dan selalu membuat kue, pai buah-buahan, dan makanan baru lainnya.[1]

Kuil Udara

Walaupun kaum Pengembara Udara hampir seluruhnya punah dari muka bumi, namun sisa-sisa warisan mereka berupa tempat-tempat masih ada. Yang terbesar dan awet dari peninggalan masa lalu mereka adalah empat Kuil Udara. Meskipun pengendali udara memiliki budaya mengembara dan berkelana, Kuil Udara merupakan tempat dimana para dewan suku tinggal dan pengembara baru lahir. Kuil tersebut dibedakan menurut jenis kelamin, dengan Kuil Udara Selatan dan Utara ditujukan kepada para rahib pria dan Kuil Udara Timur dan Barat ditujukan untuk kaum biarawan wanita. Kaum Pengembara Udara tidak menganggap Kuil Udara sebagai tempat tinggal permanen dan lebih senang berkelana mengelilingi dunia sendirian maupun berkelompok.[1]

Fauna dari Kuil Udara

Bison terbang

Kuil Udara memiliki fauna yang eksotis, salah satunya adalah spesies berkaki enam, dengan tiga jari, lima perut, ekor berang-berang. Spesies tersebut adalah Bison terbang, spesies domestik raksasa yang menjadi kendaraan para pengendali udara. Menurut wawancara di balik layar dengan pembuat cerita, mereka adalah makhluk campuran antara bison dengan manatee. Makhluk ini memiliki mata berwarna cokelat, rambut shaggy, kulit berwarna abu-abu terang, dan sebuah loreng berwarna cokelat di sepanjang punggungnya, dari ekor sampai dahi, dan pada ujungnya berbentuk tanda panah. Makhluk ini merupakan sumber transportasi utama kaum pengembara udara.

Seluruh bison terbang menggunakan kekuatan pengendalian udara untuk terbang, menggunakan ekornya yang lebar untuk menyetir di permukaan udara dan juga digunakan untuk melindungi diri mereka. Seperti yang muncul dalam episode "Hari-hari hilangnya Appa", mereka mampu menggunakan mulutnya dan mungkin juga dengan hidungnya untuk mengendalikan udara. Bison terbang yang cukup umur beratnya bisa mencapai sepuluh ton. Mereka dihormati oleh kaum pengembara udara, yang mana tattonya yang berbentuk mata panah ditiru oleh mereka, untuk menginspirasikan seni pengendalian udara, sama halnya dengan bagaimana tikus mondok menginspirasikan pengendalian tanah. Merupakan hal biasa bagi para pengembara udara muda untuk memilih seekor bison terbang sebagai teman sepanjang hidupnya. Aang memilih Appa di Kuil Udara Timur, ketika ia masih berupa seekor bayi, dengan memberinya sebuah apel.

Untuk menyuruh bison terbangnya melakukan penerbangan, Aang menggunakan aba-aba "Yip-yip". Untuk memanggil bison terbang dari tempat yang jauh, seseorang mungkin harus menggunakan peluit bison terbang. Meskipun terbilang jinak, makhluk ini bisa menjadi menakutkan ketika sesuatu memaksanya bertarung. Bison terbang yang paling terkemuka dan mungkin yang terakhir bisa selamat adalah Appa, hewan peliharaan Aang sekaligus transportasi yang utama untuk menempuh perjalanan jauh.

Lemur bersayap

Spesies lemur bersayap juga merupakan hewan asli di pegunungan Kuil Udara. Seperti bison terbang, lemur bersayap merupakan hewan gabungan, perpaduan antara lemur dan kelelawar belang. Bertelinga seperti kelelawar dan bersayap seperti patagia pada lengannya, lemur bersayap mampu meluncur terbang dan mengepakkan lengan bersayapnya untuk terbang. Momo adalah yang paling terkemuka (dan mungkin yang terakhir) dari spesies ini dalam serial Avatar. Lemur digemari sebagai hewan peliharaan oleh anak-anak pengembara muda.

Tokoh terkemuka

Referensi

  1. ^ a b c d e f Mason, Tom (2007). Avatar The Last Airbender The Lost Scrolls: Air. Simon Spotlight/Nickelodeon, 39. ISBN-10: 1416918795