SMK Negeri 2 Yogyakarta
SMK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di jalan A.M. Sangaji 47 Yogyakarta, lebih dikenal dengan nama STM Jetis (STM 1 Yogyakarta). SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah tertua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Banyak lulusannya tersebar di seantero Indonesia, mampu memimpin di bidang industri maupun pemerintahan.
SMK negeri 2 Yogyakarta | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 1919 Princess Juliana School 1950 (Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta) |
Jenis | Sekolah Menengah Kejuruan |
Akreditasi | A (BAN-SM)[1] |
Nomor Statistik Sekolah | 3,21046E+11 |
Maskot | Lokomotif Kereta Api |
Kepala Sekolah | Drs. Paryoto, MT. |
Jumlah kelas | 69 |
Jurusan atau peminatan | 9 Program Keahlian |
Rentang kelas | X, XI, XII |
Jumlah siswa | 2484 siswa |
Status | Negeri |
Alamat | |
Lokasi | Jalan A.M. Sangaji 47, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia |
Tel./Faks. | (0274)513490 / (0274)512639 |
Situs web | http://www.smk2-yk.sch.id/ |
Surel | info@smk2-yk.sch.id |
Lain-lain | |
Lulusan | Altis (Alumni Jetis) |
Moto | |
Moto | Pelayanan prima, unggul dalam mutu, tinggi dalam prestasi |
Sejarah
Gedungnya anggun dan berwibawa, dibangun pada tahun 1919. Pada masa penjajahan Belanda gedung ini dipakai sebagai sebagai gedung sekolah PJS (Princess Juliana School) dengan beberapa jurusan diantaranya Teknik Lokomotif dan Teknik Bangunan Air (Waterbouwkundige Afdeeling). Karena merupakan peninggalan sejarah, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui Peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sekolah Teknik Negeri yang pertama di Indonesia adalah Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta. Ijazah pertama Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta dikeluarkan tahun 1951. Jurusan yang ada pada Sekolah ini adalah Teknik Civil, Teknik Listrik dan Teknik Mesin.
Masa kolonial
Walaupun sekolah Teknik di kompleks Jetis baru mengeluarkan ijazah pada tahun 1951, tetapi sebelum itu gedung kompleks Jetis ini sudah digunakan sebagai Sekolah Teknik pada zaman Belanda maupun Jepang. Pada pertemuan alumni menjelang tahun baru 2010, ada seorang lulusan sekolah teknik di kompleks Jetis ini yang menunjukkan ijazah berbahasa Jepang. Tugas terakhir dia sebagai kapten penerbang Angkatan Udara. selain itu sekolah ini juga telah mengeluarkan ijzah atau "GETUIGSCHRIFT" semasa kolonial salah satunya tertanggal 29 April 1925 atas nama M Siswoko jurusan Waterbouwkundige Afdeeling.
Fasilitas
Di samping digunakan untuk Sekolah Teknik Menengah, Paska Kemerdekaan sampai dekade 80-an, kompleks Jetis juga dipergunakan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan Akademi Teknik Negeri Yogyakarta.
Tuntutan dan perkembangan teknologi, memerlukan fasilitas gedung maupun peralaatan yang memadai, Maka pada tahun 1929, 1950 dan 1954 dilakukan renovasi dan penambahan ruangan sehingga luas bangunan menjadi 16.000 m2 di atas tanah 5,5 Ha. Selain bangunan untuk ruang teori, banyak tersedia fasilitas lainnya antara lain ruang praktek (bengkel atau laboratorium), tempat ibadah, aula, lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan volley ball, dan lapangan olah raga lainnya. Namun pada saat ini, aula sekolah digunakan sebagai Bengkel Teknik Permesinan, sehingga kini semua jurusan telah melaksanakan praktikum di sekolah. (sebelumnya di BLPT Yogyakarta)
Dipecah menjadi dua sekolah
Pada tahun 1952 Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta dipecah menjadi dua sekolah, yaitu STM Negeri I (Jurusan Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Jurusan Listrik dan Mesin). Keduanya menempati kompleks Jetis. Karena semakin banyaknya kebutuhan tenaga teknik menengah yang trampil dengan berbagai kompetensi, maka di kompleks Jetis ini didirikan beberapa STM dengan jurusan baru. Dengan berdirinya sekolah-sekolah baru, maka pada dekade 70-an, pada kompleks Jetis terdaapat beberapa sekolah dengan jurusan yang bervariasi, antara lain STM Negeri I (Jurusan Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Jurusan Listrik dan Mesin), STM Chusus Instruktur (jurusan Bangunan, Listrik, Diesel dan Mesin), STM Geologi Pertambangan, STM Metalurgi, STM Pertanian, STM Percobaan I dan STM Percobaan II.
Penggabungan kembali dan perubahan nama
Pada tahun 1975, melalui Keputusan Mendikbud No. 019/O/1975, semua STM di kompleks Jetis digabung menjadi satu dengan nama STM Yogyakarta I.
Terhitung mulai 11 April 1980 nama sekolah diubah menjadi STM I Yogyakarta, sesuai keputusan Mendikbud Nomor: 090/O/1979 tertanggal 26 Mei 1979.
Perubahan nama sekolah dari STM I Yogyakarta menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta terhitung mulai 7 Maret 1997, melalui keputusan Mendikbud Nomor 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997.
Kepala sekolah
Di bawah ini adalah daftar kepala sekolah yang menjabat di Kompleks STM Jetis[2].
Nama kepala sekolah | Nama sekolah | Periode jabatan |
---|---|---|
Stambul Kolopaking | Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta | 1950 - 1952 |
Stambul Kolopaking | STM Negeri I | 1952 - 1955 |
Stambul Kolopaking | STM Negeri II | 1952 - 1955 |
R. Soemadi | STM Negeri I | 1955 - 1958 |
Kartoredjo | STM Negeri II | 1955 - 1968 |
Drs. Soemoeljo | STM Negeri I | 1958 - 1960 |
Soemardjono | STM Negeri I | 1960 - 1972 |
R. Soehardjo | STM Negeri II | 1968 - 1975 |
R. Soehardjo | STM Negeri I | 1962 - 1975 |
Drs. Sutarman | STM Jogjakarta I | 1975 |
Drs. Moch. Oemar | STM Yogyakarta I | 1975 - 1980 |
Drs. Moch. Oemar | STM I Yogyakarta | 1980 - 1985 |
Ir. Iksan | STM I Yogyakarta | 1985 - 1990 |
Drs. Soewardjo | STM I Yogyakarta | 1990 - 1994 |
Drs. Soegijanto | STM I Yogyakarta | 1994 - 1996 |
Drs. Wakidjan | STM I Yogyakarta | 1996 - 1997 |
Drs. Wakidjan | SMK 2 Yogyakarta | 1997 - 2004 |
Drs. M. Zuhdi | SMK 2 Yogyakarta | 2004 - 2007 |
Drs. Marwata HN | SMK 2 Yogyakarta | 2007 – 2010 |
Drs. Paryoto, MT, M.Pd. | SMK 2 Yogyakarta | 2010 - sekarang |
Akademik
Program Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta terdiri dari 9 program keahlian yaitu :
- Teknik Audio Video
- Teknik Kendaraan Ringan
- Teknik Komputer Jaringan
- Teknik Gambar Bangunan
- Teknik Konstruksi Batu & Beton
- Teknik Instalasi Tenaga Listrik
- Teknik Permesinan
- Multimedia
- Teknik Survei Pemetaan
Prestasi
Prestasi SMK Negeri 2 Yogyakarta selama 5 tahun terakhir.[3]
Tingkat nasional
Bidang | Juara | Tahun | Penyelenggara |
---|---|---|---|
Lomba Kuat Tekanan Beton "MUTU TEPAT 2012" | 2 | 2012 | Institut Teknologi Nasional Malang |
Lomba Web Design Competition 2011 | The Best Pelajar Tingkat Nasional | 2011 | HMJ Elektro Universitas Malang |
Olimpiade Teknik | 2 | 2011 | Universitas Udayana Bali |
Production Machines | 3 | 2011 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Production Machines | 3 | 2010 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Information Technology/Network Support | 2 | 2008 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Machine's Skill Competition | 3 | 2008 | ITS Surabaya |
Refrigeration | 3 | 2008 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Production Machines | Harapan 1 | 2007 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Website Sekolah | 1 | 2007 | BALITBANG DEPDIKNAS |
Production Machines | 2 | 2007 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Plumbing Competition | 3 | 2007 | LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS |
Kontroversi
Sebelumnya STM 1 disebut juga dengan nama STEMSA. Kemudian nama tersebut melekat bahkan setelah berganti nama menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta. Tetapi sayangnya citra nama STEMSA menjadi buruk karena nama tersebut juga digunakan oleh oknum geng sekolah dari SMK Negeri 2 Yogyakarta. Untuk itu nama STEMSA kini diganti dengan SKADUTA. Kini, STEMSA juga dijadikan akronim dari Smart Technique Ethics Moral Super and Ability. Yang mana bertujuan sebagai siswa sekolah harus mempunya sikap tersebut. Selain itu, kontroversi yang lain adalah rumor dan mitos tentang hantu-hantu yang ada di sekolah. Konon katanya, PJS (Princess Juliana School) memiliki ruang bawah tanah (mungkin hal ini benar) yang digunakan sebagai penjara dimasa kekuasaan Jepang. Selain itu, terdapat pula beberapa tempat yang isa dibilang "istana" para dedemit.
- Yang pertama adalah lorong menuju area bengkel Otomotif dari gedung utama. Memang lorong ini terkesan gelap, karena tidak adanya lampu dan terkurung oleh gedung gedung sekolah yang cukup tinggi. Di area ini, konon kabarnya, semasa sekolah ini dijadikan rumah sakit dimasa kolonial, merupakan area kamar mayat, sehingga menambah kesan seraamnya.
- Selanjutnya berada di tangga koridor pintu perbatasan SMK 2 dengan SMK 3. Menurut kabar yang beredar, di area ini terdapat rumah besar, yang jika kita masuk, maka tidak bisa keluar lagi.
- Area teori barat, atau sering disebut "Kulon nDeso". memangtempat ini sangat jauh dari gerbang utama sekolah, tempat ini juga katanya menjadi tempat pembuangan korban masa kolonial.
- Yang keempat adalah Aula, yang saat ini dijadikan bengkel Permesinan. Aula ini dipercaya sebagai salah satu pintu menuju ruang bawah tanah. Ada sebuah cerita yang beredar, bahwa dulu pernah ada siswi yang kesurupan kemudian dia pingsan. Ketika siuman, ia ditanya tentang keadaannya. Ia menceritakan bahwa dia telah berkeliling ke SMP 6 dan SMA 11 yang kabarnya ruang bawah tanahnya tergabung ke SMK.
- Ruang 5 (semasa saya masih sekolah ruangan ini bernomor 5, entah sekarang barapa). ruang ini adalah ruang teori matematika. Konon katanya, ruangan ini adalah pintu utama ke ruang bawah tanah. Ruangan ini pula yang disebut sebut paling angker.
Sama halnya memang, bangunan peninggalan masa kolonial mempunyai segala cerita mististersebut. Akan tetapi walau begitu semangat belaj sekolah ini terbilang bagus, terbukti dengan jam mulai pelajaran pukul 6.45 yang terkadang sampai jam 18.30 atau bahkan lebih di beberapa jurusan.