Global Mediacom
PT Global Mediacom Tbk (IDX: BMTR), sebelumnya bernama PT Bimantara Citra Tbk, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media, telekomunikasi dan bioskop. Global Mediacom berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1981. Saat ini, mayoritas sahamnya dimiliki oleh MNC Corporation.
Berkas:GlobalMediacom.jpg | |
Publik[1] | |
Industri | Media |
Didirikan | 24 Agustus 1981 |
Kantor pusat | Gedung MNC Tower Lantai 2, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Kebon Sirih, Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Hary Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Tanoesoedibjo |
Produk | Media, telekomunikasi, bioskop |
Karyawan | 9614 orang (Desember 2013) |
Induk | MNC Corporation |
Situs web | www |
Sejarah
Global Mediacom didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Bimantara Citra Tbk oleh Bambang Trihatmodjo dan Indra Rukmana. Pada tahun 1989, Bimantara Citra mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tahun 1997, atas permintaan Viacom Indonesia dan Bhakti Investama, perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun 1987-1991 dalam satu kelompok bernama Media Nusantara Citra. Kemudian pada tahun 2002, Bimantara Citra diakuisisi oleh MNC Corporation dan berganti nama menjadi PT Global Mediacom Tbk pada tahun 2007.
Perusahaan ini bekerjasama dengan Rajawali Corpora mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tanggal 24 Agustus 1988 dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun MTV Asia dan Nickelodeon Indonesia pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama PT Surya Citra Media), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama Sindo Trijaya FM) dan Surya Citra Televisi (SCTV). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mendirikan PT Global Informasi Bermutu (Global TV). Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih ALatief Corporation, dan mendirikan TPI (sekarang bernama MNCTV) dan Lativi (sekarang bernama tvOne)
Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama Radio Dangdut Indonesia), Global Radio (sebelumnya bernama Radio ARH) dan Women Radio (sekarang bernama V Radio), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai Koran Sindo), Majalah TRUST (sekarang bernama Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs Berita Okezone.com.
Sejak tahun 2006, Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan yang paling banyak di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).
Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo.
Unit usaha
Media berbasis konten dan iklan
- PT Media Nusantara Citra Tbk (berpatungan dengan Saban Capital Group) [2]
- Penyiaran
- Televisi
- PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
- PT Global Informasi Bermutu (Global TV)
- PT Lativi Media Karya, Pada tahun 2005 hingga tahun 2011. Sejak tahun 2006 hingga sekarang dimiliki oleh Visi Media Asia dan Sekarang dimiliki ALatief Corporation. (tvOne dahulu dikenal dengan nama Lativi)
- Radio
- PT MNC Networks (Global Radio, V Radio)
- PT Radio Trijaya Shakti (Sindo Trijaya FM)
- PT Radio Prapanca Buana Suara
- PT Radio Mancasuara
- PT Radio Swara Caraka Ria
- PT Radio Efkindo
- PT Radio Citra Borneo Madani
- PT Radio Suara Banjar Lazuardi
- PT Radio Cakra Awigra
- PT Radio Suara Monalisa (Radio Dangdut Indonesia)
- PT Radio Mediawisata Sariasih
- PT Radio Trijaya Shakti (Sindo Trijaya FM)
- PT MNC Networks (Global Radio, V Radio)
- Lain - Lain
- Media Nusantara Citra B.V.
- MNC International Middle East Limited
- MNC International Limited
- Linktone Indonesia
- MNC Pictures FZ LLC
- MNC International Limited
- Televisi
- Media cetak
- PT Media Nusantara Informasi (Koran Sindo)
- PT MNI Global (Genie, Mom & Kiddie, Realita)
- PT Hikmat Makna Aksara (Sindo Weekly)
- PT MNI Entertainment (HighEnd, HighEnd Teen, Just For Kids Magazine)
- Agensi periklanan
- PT Cross Media Internasional
- PT Mediate Indonesia
- PT Multi Advertensi Xambani
- PT Citra Komunikasi Gagasan Semesta
- PT Cross Media Internasional
- Manajemen artis
- Perusahaan rekaman
- Studio film
- Rumah produksi
- Studio animasi
- Situs online
- PT Okezone Indonesia
- Taman hiburan
- Saluran Televisi
- Perusahaan bekerjasama dengan ALatief Corporation
- PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV)
- Le-Moesiek Revole
- Layar Production
- PT Sun Televisi Network (SINDOtv)
- MNC Sky Channel (dahulu dikenal dengan nama MNC Channels)
- Penyiaran
Media berbasis komunikasi
- PT Tencent Holdings Indonesia
- PT MNC Tencent (Tencent QQ Indonesia)
- PT MNC Wechat Indonesia (WeChat Indonesia)
Perusahaan Rekaman
Media berbasis belanja online
- PT Rakuten Belanja Online (Rakuten Indonesia)
Media berbasis pelanggan
- PT MNC Sky Vision Tbk
- Indovision
- Top TV
- PT Nusantara Vision (OkeVision)
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi
- PT Infokom Elektrindo
- PT MNC Kabel Mediacom
- MNC Play Media
- PT Telesindo Media Utama
- PT Sena Telenusa Utama
- PT Flash Mobile
- PT MNC Kabel Mediacom
Mantan perusahaan
Televisi
- Lativi (sekarang dikenal dengan nama tvOne dan dimiliki ALatief Corporation dan Visi Media Asia)
Anak Perusahaan yang dimerger
- PT Bimagraha Telekomindo (yang juga anak perusahaan Indosat)
Anak Perusahaan yang dilepas
Ada empat anak Perusahaan PT Global Mediacom Tbk yaitu :
- PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
- PT Metro Selular Nusantara (Metrosel)
- PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo)
- PT Menara Jakarta
Keempat anak perusahaan tersebut pernah menjadi bagian dari PT Telekounikasi Indonesia (Persero) Tbk dan ditawarkan kepada PT Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara Citra)[3] yang dileburkan bersama PT Mobile-8 Telecom Tbk [4] dan selanjutnya diakuisisi oleh PT Smart Telecom Tbk menjadi PT Smartfren Telecom Tbk[5]
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi