Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦯꦸꦏꦲꦂꦗ; Latin, Sukåharjå) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada di Sukoharjo, sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat.
Kabupaten Sukoharjo ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦯꦸꦏꦲꦂꦗ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Sukoharjo MAKMUR (Maju, Aman, Konstitusional, Mantap, Unggul, Rapi) | |
Koordinat: 7°41′00″S 110°50′00″E / 7.68333°S 110.83333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Kota Sukoharjo |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Wardoyo Wijaya |
Luas | |
• Total | 466,66 km2 (18,018 sq mi) |
Populasi ((SP2010)) | |
• Total | 824.238 |
• Kepadatan | 1,766/km2 (4,570/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0271 |
Kode Kemendagri | 33.11 |
DAU | Rp. 763.462.900.000.- |
Situs web | www |
Sukoharjo adalah kota yang sangat nyaman, kota yang asri dan menjadi dambaan seperti slogan dari Sukoharjo itu sendiri yaitu Sukoharjo Makmur.[1] Sukoharjo Makmur juga mempunyai arti atau kepanjangan dari Maju Aman Konstitusional Maju Unggul Rapi. Disamping kota Sukoharjo nyaman, orang-orang yang tinggal di Sukoharjo juga ramah dan menyenangkan. Sukoharjo terkenal dengan hasil pertanian, kerajinan, serta produksi jamu.
Sejarah singkat
Pasca Perang Jawa (1825-1830), pemerintah Hindia-Belanda makin memperketat keamanan untuk mencegah terulangnya pemberontakan. Kondisi masyarakat Jawa yang semakin miskin mendorong terjadinya tindak kejahatan (pidana) di berbagai tempat. Menghadapi hal itu pemerintah kolonial menekan raja Surakarta dan Yogyakarta agar menerapkan hukum secara tegas. Salah satunya dengan membentuk lembaga hukum yang dilengkapi dengan berbagai pendukung. Di Kasunanan Surakarta dibentuk lembaga Pradata Gedhe, yakni pengadilan kerajaan yang menjadi pusat penyelesaian semua perkara. Lembaga ini dipimpin oleh Raden Adipati (Patih) di bawah pengawasan Residen Surakarta. Dalam pelaksanaannya, Pradata Gedhe mengalami kesulitan karena volume perkara yang sangat besar. Sunan Pakubuwono dan Residen Surakarta memandang perlu melimpahkan sebagian perkara kepada pemerintah daerah. Mereka sepakat membentuk pengadilan di tingkat kabupaten yang diberi nama Pradata Kabupaten.
Pada tanggal 16 Februari 1874, Sunan Pakubuwono IX dan Residen Surakarta, Keucheneus, membuat perjanjian pembentukan Pradata Kabupaten untuk wilayah Klaten, Boyolali, Ampel, Kartasura, Sragen dan Larangan. Surat perjanjian tersebut disahkan pada hari Kamis tanggal 7 Mei 1874, Staatsblad nomor 209. Pada Bab I surat perjanjian, tertulis sebagai berikut :
Ing Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura lan Sragen, apadene ing Kawedanan Larangan kadodokan pangadilan ingaranan Pradata Kabupaten. Kawedanan Larangan saikiki kadadekake kabupaten ingaranan Kabupaten Sukoharjo. (Di Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura dan Sragen, dan juga Kawedanan Larangan dibentuk pengadilan yang disebut Pradata Kabupaten. Kawedanan Larangan sekarang dijadikan kabupaten dengan nama Kabupaten Sukoharjo).
Berdasarkan surat perjanjian tersebut sekarang ditetapkan bahwa tanggal 7 Mei 1874 menjadi tanggal berdirinya Kabupaten Sukoharjo, yang sebelum itu bernama Kawedanan Larangan.
Geografi
Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian: Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan.
Sebagian daerah di perbatasan utara merupakan daerah perkembangan Kota Surakarta, mencakup kawasan Grogol dan Kartasura. Kartasura merupakan persimpangan jalur Solo-Yogyakarta dengan Solo-Semarang. Kabupaten Sukoharjo dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak difungsikan.
Pembagian administratif
Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 12 kecamatan (lihat boks di bawah). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sukoharjo.
Perekonomian dan perdagangan
Beberapa pusat perbelanjaan modern dan Industri yang berada di Kabupaten Sukoharjo antara lain :
Modern
- Solo Baru : Hartono Lifestyle Mall (HLM), The Park, Hartono Trade Center (HTC), Carrefour Solo Baru.
- Gentan : Luwes Gentan Center Park
- Kartasura : Margo Murah Baru, Carrefour Pabelan, Luwes Kartasura, Mitra Kartasura
- Sukoharjo : Mitra Sukoharjo
Industri
Layanan publik
Beberapa rumah sakit yang terletak di Sukoharjo antara lain :
- Klinik & Rumah Bersalin Yulita, Jl. Raya Solo - Baki Gedangan Solo Baru, Sukoharjo
- RS Dr. Oen Solo Baru
- YARSIS (RS Islam Surakarta)
- RS Karima Utama
- RS Nirmala Suri
- RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso
- RS Umum Sukosari Husada
- RSUD Sukoharjo
Fasilitas pendidikan
Perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sukoharjo antara lain:[2]
- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
- Kampus V JPTK Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Akademi Bahasa Asing Prawira Martha Sukoharjo
- STIE TRIANANDRA
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta
- Pondok Pesantren Assalam
- IAIN Surakarta
- Akademi Teknologi Warga Surakarta
- Singapore Piaget Academy
- Universitas Veteran Bangun Nusantara
- Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia