Dalem Wangsa Goparana putra Sunan Wanaperih merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum dari Ratu Sunyalarang dan menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 1553-1556 Masehi, Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang merupakan cicit Raja Pajajaran Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja. Sunan Wanaperih mendirikan pesantren tertua di Majalengka serta memindahkan Ibukota Kerajaan Talaga, daru Sangiang ke Wanaperih yang termasuk wilayah Desa Kagok saat ini.

Berkas:Wangsa Goparana.jpg
Makam Aria Wangsa Goparana terletak di Blok Karang Nangka Beurit, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang. Kabupaten Subang. Karena berada di Blok Karang Nangka Beurit, maka situs ini lebih dikenal dengan sebutan Keramat Nangka Beurit.

Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagalaherang Cianjur, kelak keturunan beliau ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul. Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji, tetapi beliau digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya, maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga. Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu - Dipati Suwarga-Mangunjaya - Jaya Wirya - Dipati Kusumayuda - Mangun Nagara - Ratu Tilarnagara Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu (Kerajaan Panjalu Ciamis) yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning. Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2 orang, yaitu :- Pangeran Dipati Wiranata- Pangeran Secadilaga atau pangeran RajiPangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1962; pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali. Hingga pada tahun-tahun tersebut pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol dan meriam.

Keluarga

Dalem Wangsa Goparana putra Sunan Wanaperih merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum dari Ratu Sunyalarang dan menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 1553-1556 Masehi, Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang merupakan cicit Raja Pajajaran Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja

Dalem Wangsa Goparana berputra :

  1. Rd Aria Jayasasana Dalem Cikundul Wira Tanu Datar I;
  2. Dlm Tmg Yudanagara .;
  3. Dlm Aria Martayuda ** ;
  4. NR Muhyi (Mahayu / Murti) .;
  5. Dlm Aria Wiradiwangsa .;
  6. Dlm Aria Candramanggala .;
  7. Rd Santaan Kumbang .;
  8. Rd Nawing Cakradiprana . dan
  9. Rd Santaan Yudamanggala

Referensi

  1. Makam Aria Wangsa Goparana Situs resmi Disparbud Pemerintah Jawa Barat
  2. Tradisi Budaya Agamis Situs resmi Pemerintah Kabupaten Majalengka
  3. Pikiran-Rakyat
  4. Babad Cikundul