Pita frekuensi C

Revisi sejak 27 Januari 2015 05.36 oleh IKickYou (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Pita frekuensi C''' (bahasa Inggris: ''c-band'')adalah satuan spektrum frekuensi yang digunakan dan merupakan yang pertama kali ditemukan dalam sistem komunikasi sa...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pita frekuensi C (bahasa Inggris: c-band)adalah satuan spektrum frekuensi yang digunakan dan merupakan yang pertama kali ditemukan dalam sistem komunikasi satelit. Pita frekuensi ini memiliki besaran 3.7 hingga 4.2GHz untuk downlink dan 5.925-6.425GHz untuk uplink. Frekuensi yang dimiliki c-band tergolong kecil di banding pita frekuensi terbaru seperi Ku atau Ka. Meski demikian, hal ini menjadi kelebihan untuk menghadapi cuaca buruk seperti hujan atau badai.[1] Indonesia adalah negara yang hingga saat ini masih menggunakan satelit dengan tenaga frekuensi c-band meskipun kuotanya telah penuh. Alasan pemerintah RI adalah kondisi cuaca di Indonesia yang lebih sering hujan sehingga tidak cocok menggunakan satelit dengan teknologi pita frekuensi Ku atau Ka.[2]

C-band membutuhkan parabola dengan diameter yang lebar sekitar 6’ (kaki) namun bisa bervariasi hingga 3’ atau 9’ tergantung seberapa kuat sinyal yang harus diolah. Karena kenampakannya yang besar, terkadang parabola jenis ini disebut juga Big Ugly Dish (BUD).[1] Masalah lainnya adalah terjadi banyak gangguan yang terdapat pada c-band yang disebabkan oleh banyaknya satelit lain yang menggunakan frekuensi yang sama. Atau gangguan lain yang disebabkan oleh gelombang mikro daratan/ terestrial.[3]

Rujukan

  1. ^ a b (Inggris) TechFaq. "C-Band". 
  2. ^ (Inggris) Space Journal Ohio. "Sudah waktunya menggunakan Ku-Band di Indonesia". 
  3. ^ (Inggris) Level421. "The C Band Myth".