Zulkifli Hasan
Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. (lahir di Lampung, 17 Mei 1962; umur 52 tahun) adalah politikus yang menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggantikan Sidarto Danusubroto sejak 8 Oktober 2014 untuk periode 2014-2019[1][2]. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia menggantikan Malem Sambat Kaban, yaitu sejak 22 Oktober 2009 hingga 1 Oktober 2014[3]. Pada masa jabatannya sebagai MENHUT RI, ia telah dua kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu yang pertama untuk bidang Administrasi Publik dari Sejong University (Seoul, Korea) dan yang kedua untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Semarang, Indonesia)[4]. Selama tahun 2004-2009, ia berkiprah di lembaga legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)[5] dan selama tahun 2005-2010, ia memegang jabatan internal partai sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN)[6].
Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan S.E., M.M. | |
---|---|
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 14 | |
Mulai menjabat 8 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Wakil | Mahyudin E.E. Mangindaan Hidayat Nur Wahid Oesman Sapta Odang |
Pengganti Petahana | |
Menteri Kehutanan Republik Indonesia 10 | |
Masa jabatan 22 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Perwakilan Lampung | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Ketua DPR | Akbar Tanjung |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Mei 1962 Penengahan, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Amanat Nasional |
Suami/istri | Soraya |
Anak | Futri Zulya Savitri Zita Anjani M. Farras Nugraha M. Rafi Haikal |
Almamater | Universitas Krisnadwipayana Sekolah Tinggi Manajemen PPM |
Profesi | Politikus |
Situs web | http://www.zulhasan.com |
Sunting kotak info • L • B |
Zulkifli Hasan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 53 Jakarta pada tahun 1982[7]. Selanjutnya, ia mengambil program sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996[8]. Ia kemudian mengambil program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 2003[9]. Di awal masa jabatannya sebagai Ketua MPR RI, ia mengemban tugas menyelenggarakan pelantikan presiden-wakil presiden untuk masa pemerintahan 2014-2019 di tengah situasi politik yang penuh ketegangan[10]. Dalam persiapan jelang pelantikan tersebut, dirinya berkomitmen untuk dapat menyelenggarakan pelantikan dengan baik dan akan mengupayakan kehadiran semua pihak, termasuk Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa selaku calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi pesaing pasangan pemenang, Joko Widodo dan Jusuf Kalla[11][12]. Ia berhasil melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan pelantikan berlangsung damai[13]. Informasi terbaru tentang Zulkifli Hasan dapat dilihat di laman resmi http:/www.zulhasan.com
Awal Kehidupan dan Keluarga
Masa kecil
Zulkifli Hasan, lahir dari pasangan Hasan dan Siti Zaenab[14]. Keluarganya memperoleh penghidupan dengan bertani. Semasa kecilnya, ia hidup dalam kesulitan ekonomi[15] di daerah Lampung Selatan[16], ia pun sudah dididik untuk bekerja keras dengan berjualan telur[17]. Saat ia baru tamat SD, tepat berusia 13 tahun, ia dan ayahnya dari Desa Pisang, Penengahan merantau ke Tanjungkarang. Disana, ia didaftarkan di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) oleh ayahnya, walaupun hal tersebut bertolak belakang dengan keinginannya[18][19]. Masa kecil pria yang akrab disapa Zul atau Bang Zul ini banyak dihabiskan di kampung halamannya, itu sebabnya kedekatan emosionalnya dengan masyarakat disana masih erat[20]. Sampai hari ini, jika terjadi musibah disana, ia segera hadir untuk membantu[21].
Jelang perantauan
Selama menempuh pendidikan di PGAN, Zul menetap indekos[22]. Saat memasuki akhir tahun ajaran baru bagi sekolah umum, tepatnya pada tahun keempatnya di PGAN, Zul memilih untuk berhenti. Tanpa sepengetahuan orang tua, Zulkifli mengikuti ujian Madrasah Tsanawiah dan lulus. Ia kemudian tidak melanjutkan studinya di PGAN melainkan mendaftarkan diri di SMAN Tanjungkarang dan diterima[23]. Hingga pada bulan keempat, ayahnya mengetahui perbuatannya dan memaksanya keluar dari sekolah. Akhirnya, berbekal ijin dan sedikit uang dari ibunya, Zul memutuskan untuk pergi merantau ke Jakarta.
Masa-masa awal perantauan
Zul melanjutkan hidupnya di ibu kota tanpa memiliki kenalan sebelumnya atau pun sanak saudara. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAN 53 Jakarta. Di Jakarta, ia memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan berganti-ganti pekerjaan, dari mulai tukang cuci taksi hingga berjualan minuman[24]. Ia lulus SMA dengan prestasi nilai akhir terbaik se-angkatan[25]. Setelah kelulusannya, ia mulai menekuni profesi sebagai pedagang[26]. Pengalamannya sebagai pedagang itu lah yang mengasah kemampuannya dalam berbisnis[27]. Ia pun kuliah sambil berbisnis hingga bisnisnya menuai keberhasilan[28].
Setelah meraih kesuksesan
Adik Zul, yang pernah menjabat walikota Bengkulu pada tahun 2013[29], Helmi Hasan, menganggap Zul tidak hanya sebagai seorang kakak tetapi juga sebagai orang tua yang harus dipatuhi dan dihormati[30]. Selain Helmi, Zul juga memiliki adik yang bernama Zainudin Hasan[31]. Bersama adik-adiknya, ia mendirikan Yayasan Insan Cendikia Kalianda Lampung Indonesia yang dalam perkembangannya membangun sebuah sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Lampung, bernama SMA Kebangsaan[32].
Zul suatu kali melakukan kunjungan ke Lembaga Pendidikan Insani (LPI), yaitu lembaga pendidikan yang biaya operasionalnya diambil dari sumbangan donatur para pembayar zakat, infaq, dan shodaqoh di Dompet Dhuafa[33]. Ia memotivasi siswa-siswi disana dengan berpesan: "Kalau saya yang semasa kecil hanya berbekal makan telur bisa jadi menteri, kalian yang bisa makan ayam berarti harus bisa jadi presiden”[34].
Karier Wirausaha
Merantau ke Jakarta
Kehidupan Zulkifli Hasan yang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga petani menjadi motivasi baginya untuk meraih kesuksesan. Ia pada awalnya secara diam-diam meninggalkan kediamannya di Lampung untuk merantau ke Jakarta seorang diri setelah ia lulus SMP. Dalam sebuah acara temu media pada hari Kamis, 22 Januari 2015, ia mengutarakan kepada Kompas.com: “Saya itu dulu diarahkan orang tua menjadi seperti Buya Hamka. Tapi saya menolak. Saya ingin merantau ke Jakarta”[35]. Ia menyambung hidup dengan berganti-ganti pekerjaan, dari tukang cuci taksi hingga menjual minuman. Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya dengan menjual panci door to door[36][37].
Berhenti jadi PNS dan berwirausaha
Sebelum merambah kesuksesannya di dalam dunia politik, Zulkifli Hasan adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang beralih profesi menjadi seorang wirausahawan. Zulkifli Hasan yang ketika itu sudah berada dalam kondisi finansial yang cukup stabil, setelah bekerja sebagai PNS, memilih untuk berhenti dan bertekad untuk memulai usaha sendiri[38]. Dalam sebuah wawancara setelah acara pelatihan wirausaha muda, Zulkifli Hasan mengatakan pada Detik.com: “Saya teringat benar perkataan ayah saya untuk jangan terus menjadi follower (pengikut) tetapi harus berani menjadi pemimpin meskipun dimulai dari sesuatu yang kecil. Sejak itulah saya putuskan berhenti jadi PNS. Meskipun dicibir teman-teman kalau saya sudah ‘miring’ (stress) keluar PNS, tapi karena saya bertekad untuk menjadi yang memimpin sekaligus mendapatkan penghasilan besar, saya acuhkan"[39][40].
Usaha yang ia rintis pun satu persatu menuai hasil, terbukti dari deretan perusahaan yang pernah ia pimpin, yaitu[41][42]:
- Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (1988- 2004)
- Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari, Jakarta (1997- 2004)[43]
- Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani, Jakarta (2000- 2004)
- Komisaris PT Hudaya Safari Utama, Jakarta (2000- 2006)
- Komisaris Utama PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (2004- 2005)
Program-program wirausaha
Setelah mulai berkarir di politik, termasuk menjabat menjadi DPP PAN dan Menteri Kehutanan, ia tidak sepenuhnya meninggalkan dunia wirausaha. Ia menjadi motivator di berbagai kesempatan bagi para pemuda dan masyarakat luas, khususnya di Sumatera, untuk membuka wirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru[44]. Menurutnya, potensi anak negeri dalam membangun ekonomi Indonesia menjadi cikal bakal majunya pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan[45][46]. Tak heran, ia memberi perhatian khusus dengan memberi banyak bantuan yang ia sertakan dalam banyak program kerja bersama dengan masyarakat lokal, seperti program dari PAN yang dikenal dengan sebutan MAPAN (maju bersama PAN). Di dalam program tersebut, ia berkontribusi dengan memberikan modal usaha dan pelatihan bagi wirausaha muda di Sumatera Utara[47][48].
Karir Politik
Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PWM DKI (2000-2005)
Zulkifli Hasan menorehkan kesuksesannya tidak hanya di dunia wirausaha, melainkan juga politik. Ia tercatat mengawali karier di dunia politik sebagai Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PWM DKI pada tahun 2000 sampai tahun 2005[49]. Sebelum akhirnya menduduki posisi tersebut, ia pernah menjadi Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Buruh Tani dan Nelayan Provinsi Lampung, Wakil Ketua Paguyuban Masyarakat Lampung Sai, serta deklarator Ikatan Pemuda Lampung di Jakarta[50].
Ketua Departemen Logistik DPP PAN (2000-2005)
Perkembangan kariernya di dunia politik berjalan baik. Dalam perkembangannya, ia menduduki sejumlah posisi struktural di partai yang menaunginya. Ia dipercaya untuk menjabat sebagai ketua Departemen Logistik di DPP PAN periode 2000-2005. Posisi itu yang akhirnya mengantar Zulkifli Hasan menjadi Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat RI[51].
Anggota DPR RI dan PAN (2004-2009)
Zulkifli Hasan diamanahkan menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004-2009[52]. Pada saat itu, ia berada di dalam Komisi VI DPR yang membidangi perhubungan dan infrastuktur[53]. Kontribusinya dapat dilihat pada tahun 2008 dimana ia terpilih sebagai Ketua Pansus Hak Angket terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara di Ruang KK I, Gedung DPR pada hari Rabu siang, 9 Juli 2008. Zulkifli Hasan meraih 28 suara dari 48 anggota pansus yang hadir. Empat kandidat lainnya adalah Bambang Wuryanto (PDI-P, 18 suara), Efiardi Asda (PPP, 0 suara), Sutan Bhatoegana (Demokrat, 0 suara), dan Ir. H. Azhar Romli (0 suara)[54].
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat PAN (2005-2010)
Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Sekjen PAN
Karier politik Zukifli Hasan di dalam internal PAN berkembang positif. Zulkifli Hasan termasuk salah satu dari tim kepengurusan DPP PAN 2005-2010. Pada saat itu, tim formatur yang menyusun kepengurusan DPP PAN 2005-2010 diketuai oleh Ketua Umum terpilih Soetrisno Bachir[55]. Saat mengumumkan kepengurusannya, disepakati bahwa kepengurusan DPP PAN menjadi berjumlah 45 orang dari sebelumnya yang hanya 40 orang[56]. Zulkifli Hasan kemudian ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal pada rapat maraton formatur pada tanggal 11 April 2005[57].
Zulkifli Hasan mendapatkan Kadarman Award
Usahanya di dunia politik untuk memperbaiki kepemimpinan dalam partai politik menuai hasil. Pada tanggal 26 Juli 2007, Sekolah Tinggi Manajemen Pusat Pelatihan Manajemen (ST-PPM) menganugerahkan “Kadarman Award” kepada Zulkifli Hasan[58]. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua ST PPM, Ir. Sulistio Ruslia, di Gedung Dhanapala Komplek Departemen Keuangan Jakarta Pusat[59]. Zulkifli mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Detik di Gedung DPR, "Ini sesuatu yang luar biasa. Apalagi ini diberikan bagi parpol. Kita tahu parpol, anggota DPR sedang mendapat sorotan negatif dari publik"[60].
Calon Ketua Umum PAN
Kongres PAN
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Yandri Susanto menegaskan, menetapkan akan menggelar Kongres PAN akan dimulai pada 28 Februari hingga 2 Maret 2015 mendatang[61]. Kongres ini diadakan untuk memperebutkan kursi ketua umum yang saat ini masih dijabat Hatta Rajasa[62]. Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, mengakui adanya tiga kader yang muncul jelang Kongres[63]. Mereka adalah Ketua Umum PAN 2010-2015 Hatta Rajasa, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua Umum PAN 2010-2015 Dradjad Wibowo[64].
Zulkifli Hasan secara resmi mendeklarasikan diri menjadi calon ketua umum PAN pada hari Senin, 19 Januari 2015 di Surabaya[65]. Menurut Ketua Majelis Pertimbangan Barisan Muda PAN, Hanafi Rais, dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia, ada beberapa gagasan yang disampaikan Zulkifli sebagai calon ketua umum saat deklarasi[66]. Gagasan tersebut diantaranya adalah pertama, ingin lebih fokus pada kerja politik untuk membela kepentingan masyarakat yang diwakilinya; Kedua, mengenai pengkaderan partai yang tidak lagi diselenggarakan untuk kepentingan nyaleg, dimana Zulkifli Hasan berharap harus ada kesinambungan pencalegan bagi semua kader PAN; Ketiga, perubahan sistem dalam penentuan pimpinan pengurus daerah dan calon kepala daerah, dimana jika sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat PAN berperan penuh dalam menentukan pimpinan dewan daerah dan calon kepala daerah, ia berniat untuk memberikan wewenang penuh kepada pengurus daerah untuk memutuskan; serta gagasan yang terakhir, yaitu mengenai peningkatan kinerja pelayanan kepala daerah yang ia harapkan dapat menjadi lebih mudah ditemui dan diajak berkomunikasi, baik langsung ataupun tidak langsung, oleh kader-kader dari daerah.
Opini publik terkait Zulkifli Hasan menjadi calon Ketua Umum PAN
Banyak opini yang muncul mengenai Zulkifli Hasan pasca deklarasinya untuk maju menjadi Calon Ketua Umum PAN, diantaranya adalah pendapat Taslim Chaniago, politisi muda PAN. Ia menilai Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dinilai layak menjadi Ketua Umum PAN[67]. Taslim dalam sebuah wawancara dengan Covesia mengatakan, "Tradisi di PAN ketua umum itu cuma satu periode saja, nah, sekarang Zulkifli Hasan sangat layak untuk pimpin PAN”. Taslim menambahkan, jenjang Zulkifli Hasan di PAN juga sudah sangat lengkap, dimulai dari Ketua Departemen, Sekjen, Waketum, Ketua Fraksi PAN DPR, hingga menjadi menteri[68].
Selanjutnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yahdil Abdil Harahap, menyebutkan dalam sebuah wawancara, peluang Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN sangat besar apabila dibandingkan dengan Hatta Rajasa dan Drajad Wibowo. Yahdil menyatakan, "Kalau ketum ya Bang Zul (Zulkifli Hasan). Dukungan ke Bang Zul kuat. Hampir sebagian DPW dan DPD menginginkan Bang Zul, hampir 80 persen"[69].
Hanafi Rais, politisi PAN, juga menjagokan Zulkilfi Hasan[70]. Ia mengungkapkan salah satu faktor yang melatarbelakangi keberpihakannya, yaitu PAN memiliki tradisi ketua umum satu periode saja. PAN, menurutnya, membutuhkan sosok pemimpin partai yang merepresentasikan regenerasi dan membawa gagasan pembaharuan."Sejauh ini, dua hal tersebut ada pada Pak Zulkifli Hasan," tutur Hanafi dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, 7 Januari 2015[71].
Dukungan penuh juga hadir dari 22 DPD PAN Kabupaten Sulawesi Selatan yang membentuk forum DPD[72]. Andi Irwandi Natsir selaku Koordinator Forum DPD PAN se-Sulsel menyatakan Zulkifli Hasan layak dapat kesempatan memimpin PAN[73]. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Tribunnews, "Tidak usah dipertanyakan lagi, menjadi pimpinan MPR RI adalah bukti nyata dari itu.” Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN se-Sumatra Barat menyatakan komitmen mendukung Zulkifli Hasan menjadi ketua umum partai periode 2015-2020[74].
Wakil Sekjen DPP PAN yang juga anggota tim sukses Zulkifli Hasan, Teguh Juwarno, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sindo pada 21 Januari 2015 bahwa pihaknya akan segera mengusulkan kepada steering committee (SC) kongres untuk membentuk Komite Etik dan menjelaskan, “Salah satu tugas Komite Etik tersebut untuk mengawasi proses di kongres agar tidak dinodai praktik politik uang”[75].
Menteri Kehutanan Republik Indonesia (2009-2014)
2009 - Awal kepemimpinan
Karier Zulkifli Hasan di bidang politik semakin bersinar dengan terpilihnya ia sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia (MENHUT RI) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono[76][77]. Ia dilantik bersama dengan 33 orang menteri lainnya dan 2 orang pejabat setingkat menteri di Ruang Credential, Istana Merdeka pada hari Kamis, 22 Oktober 2009, tepat pukul 13.30 WIB[78]. Setelah pelantikan resmi dilangsungkan, pada sore harinya ia menghadiri serah terima jabatan bersama dengan MENHUT RI sebelumnya, Malem Sambat Kaban di Departemen Kehutanan RI yang dihadiri oleh seluruh pegawai KEMENHUT RI[79].
2010 - RENSTRA (Rencana Strategis)
Pada tahun 2010, Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan bersama tim membuat Rencana Strategis (RENSTRA) dan mengeluarkan 8 kebijakan untuk mencapai visi Kementrian Kehutanan 2009-2014 dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan, yaitu “Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan”. Kebijakan tersebut terdiri atas[80]:
1. Pemantapan kawasan hutan;
2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS;
3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan;
4. Konservasi keanekaragaman hayati;
5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan;
6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan;
7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan; serta
8. Penguatan kelembagaan kehutanan.
Salah satu peraturan penting yang dikeluarkan kementerian terkait realisasi RENSTRA adalah kewajiban reboisasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.10/2010 tentang Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan pada Pelaku Usaha Pertambangan dan Perkebunan[81]. Payung hukum itu mewajibkan para pelaku usaha non-kehutanan di atas hutan konversi dan hutan produksi untuk menyiapkan lahan guna reboisasi di luar areal konsesi mereka dengan perbandingan 1:2[82]. Menegaskan komitmennya yang tinggi menuju kepada realisasi visi KEMENHUT secara konstitusional, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa segala bentuk pelanggaran terhadap legislasi yang ada akan dipidanakan[83].
Di samping kebijakan-kebijakan yang merujuk kepada visi, KEMENHUT di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan juga membuat program kerja responsif, salah satunya program rehabilitasi lereng Gunung Merapi[84] pasca meletusnya gunung tersebut pada bulan Oktober tahun 2010[85]. Dalam program tersebut, bukan hanya Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang direhabilitasi, melainkan juga lingkungan pemukiman warga di sekitarnya[86]. Pada kesempatan itu, ia juga merekomendasikan Pemerintah Daerah (PEMDA) setempat untuk memasukkan kawasan hutan hingga radius 4-6 kilometer di lereng Merapi ke dalam bagian TNGM dan tidak dijadikan kawasan hunian guna antisipasi bencana berikutnya[87].
2011 - Hutan Edukasi
Selama tahun kedua kepemimpinannya, ia membawa KEMENHUT menjadi institusi pemerintahan yang lebih produktif dengan mengeluarkan 2 program kerja yang menyasar kepada pertumbuhan pertanian dan pengembangan pendidikan lingkungan. Yang pertama adalah dipermudahnya prosedur permohonan pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR)[88] yang merupakan program utama KEMENHUT RI sejak 2010[89] dan dimasukkan ke dalam anggaran tahunan[90]. Yang kedua adalah program Hutan Edukasi[91], dimana program ini melibatkan pelajar dan mahasiswa[92] dan bertujuan membentuk kawasan hutan bersifat lebih edukatif sehingga dapat dijadikan sarana pendidikan lingkungan. Di dalam program ini, pelajar dan mahasiswa melakukan kunjungan studi ke kawasan hutan yang beragendakan observasi dan menanam pohon.
Pada 31 Maret 2011, Zulkifli Hasan dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh Tokoh Perubahan Republika 2010[93]. Penganugrahan ini didasarkan atas penilaian bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menggerakkan masyarakat, memiliki visi ke depan, dan mempunyai keyakinan dan kemampuan untuk mewujudkannya, serta kriteria yang paling penting adalah apa yang mereka lakukan memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat[94]. Zulkifli Hasan dinilai telah berhasil mengajak masyarakat untuk berhenti melakukan penebangan liar dan menggalakkan penghijauan, termasuk menanam pohon[95].
2012 - Moratorium Izin Pemanfaatan Hutan
Pada tahun ketiganya menjabat sebagai MENHUT RI, Zulkifli Hasan membuat suatu program yang cukup populer hingga hari ini, yaitu Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon[96], dimana program ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk korporasi[97] masyarakat adat, pemerintah, bahkan militer[98]. Di samping itu, Zulkifli Hasan pada tahun yang sama mengeluarkan Moratorium Izin Pemanfaatan Hutan yang ia sebut sebagai kebijakan andalan KEMENHUT di tahun itu, dimana moratorium tersebut dicanangkan mampu menyelamatkan lahan seluas 64 juta hektar di seluruh Indonesia[99]. Dalam sebuah wawancara, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa laju deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia berhasil ditekan secara signifikan melalui kebijakan moratorium tersebut. Melalui kebijakan itu pula kawasan konservasi hutan dapat terjaga dengan lebih baik. Zulkifli Hasan menuturkan dalam sebuah wawancara, “Jika kita lihat dari tahun 1996 sampai dengan 2003, laju deforestasi mencapai 3,5 juta hektar rata-rata per tahun, namun saat ini menjadi 450 hektar saja. Ini artinya, deforestasi tinggal 15%”[100].
2013 - Sosialisasi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pada hari Kamis, 21 Februari 2013, KEMENHUT RI melakukan sosialisasi kebijakan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Aceh. Zulkifli Hasan percaya bahwa sosialisasi kebijakan merupakan bagian penting dalam proses implementasi kebijakan. Sosialisasi ini dilakukan kepada berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Aceh yang dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan interpretasi terkait kebijakan tersebut[101].
2014 - Mengakhiri jabatan
Dalam satu tahun menjelang akhir masa jabatannya sebagai MENHUT RI, Zulkifli Hasan kembali membuat sebuah program yang baik kebermanfaatan maupun jangkauan partisipasinya dapat dirasakan oleh banyak pihak, yaitu OTOT (One Ticket One Tree)[102]. KEMENHUT bekerjasama dengan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan program tersebut, yaitu penanaman satu pohon untuk setiap tiket pesawat yang terjual. Dari konsepnya tampak bahwa program ini melibatkan korporasi juga masyarakat sebagai konsumennya. Sedangkan manfaatnya mewujud dalam Indonesia yang lebih hijau dan tentu lebih baik bagi kesehatan rakyatnya[103].
Dengan deretan kebijakan yang oleh banyak pihak dinilai pro lingkungan dan rakyat, Zulkifli Hasan menerima sebuah penghargaan di akhir masa jabatannya, yaitu Lifetime Achievement Award dari La Trofi, penggagas Indonesia Green Award. Penghargaan tersebut diterimanya pada hari Rabu, 18 Juni 2014, di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta[104]. Pihak La Trofi mengaku memberikan penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kerja yang luar biasa kontributif terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan di Indonesia serta kinerjanya di KEMENHUT yang transparan dan selalu melibatkan masyarakat.
Zulkifli Hasan juga menerima sejumlah penghargaan lainnya. Yang pertama, sebelum penghargaan dari La Trofi, yaitu pada 21 April 2014, ia menerima Bhumandala Award dari Badan Informasi Geospasial atas dedikasinya dalam mengimplementasikan informasi geospasial kehutanan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan turut serta menyelamatkan Bumi dengan informasi Geospasial[105]. Yang kedua, dalam sebuah acara Tiger Conservation Awards pada Rabu, 16 Juli 2014, ia menerima penghargaan Tiger Champion Award dari Panthera. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang berfokus dan berjasa dalam usaha pelestarian harimau Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera[106][107]. Yang terakhir adalah penghargaan tanda penghormatan yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara[108][109]. Zulkifli Hasan, pada hari Rabu, 13 Agustus 2014, menerima penghargaan tersebut, yaitu Bintang Jasa Mahaputra Adipradana, dari Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Hobi Olahraga
Kehidupan seorang Zulkifli Hasan tidak saja dipenuhi dengan kesibukannya dalam dunia wirausaha dan politik, akan tetapi ia juga meluangkan waktu untuk hobinya, yaitu olahraga. Selain hobi, olahraga juga ditekuninya demi menjaga kesehatan. Ia disiplin berolahraga di sela-sela rutinitas kesehariannya dan aktif terlibat dalam organisasi olahraga di Indonesia.
Penyuka Bela Diri
Kyokushin
Tahun 2008, Zul mulai menekuni olahraga bela diri Kyokushin asal Jepang[110][111]. Kyokushin sendiri berkembang di Indonesia sebagai salah satu aliran karate yang mengandalkan full body contact[112][113]. Zul tidak canggung untuk mendalami seni bela diri ini, bahkan pada tahun 2010, ia dipercaya menjadi Dewan Pembina Kyokushinkan International Indonesia, dimana ia menerima sabuk hitam kehormatan dari Kancho Hatsuo Royama, pimpinan tertinggi Kyokushinkan International Honbu dari Jepang[114]. Kecintaannya terhadap olahraga ini ia kemukakan dalam suatu wawancara dengan Kompas: “Saya memang sangat mencintai bela diri Kyokushin ini, karena bela diri ini merupakan bela diri yang jujur dengan gerakan-gerakannya, dan tetap mengajarkan displin diri yang tinggi”[115].
Tarung Derajat
Kecintaannya dengan olahraga, khususnya seni bela diri, tidak berhenti sampai di situ. Zul mulai mencoba seni bela diri lain yang tidak berbeda jauh dari Kyokushin, yaitu Tarung Derajat. Berbeda dengan Kyokushin yang merupakan asli dari Jepang, Tarung Derajat adalah bela diri asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat[116]. Tarung Derajat memanfaatkan kemampuan daya gerak otot, otak, dan nurani secara realistis dan rasional, terutama pada sistem ketahanan dan pertahanan diri yang agresif dan dinamis pada bentuk-bentuk gerakan pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, hindaran, dan gerakan anggota tubuh penting lainnya[117].
Tahun 2010, ketika Zul sedang menjabat Menteri Kehutanan, ia dijadikan kandidat kuat untuk menduduki kursi Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) periode 2010-2014. Namanya tidak serta merta hadir sebagai kandidat. G. H. Achmad Dradjat yang merupakan pendiri seni beladiri Tarung Derajat juga mengemukakan bahwa penyaringan dan penjaringan calon ketua umum telah dilakukan sejak lama dan Zul dinilai sebagai orang yang saat itu paling kredibel memimpin PB Kodrat[118]. Dalam sebuah wawancara dengan pikiranrakyat.com, Achmad Dradjat mengutarakan harapannya terhadap Tarung Derajat di bawah kepemimpinan Zul: “Yang Terpenting ketua umum mendatang harus mencintai olahraga ini. Dari hasil penilaian, sosok beliau yang paling tepat saat ini dan menjadi satu-satunya kandidat ketua umum. Kami berharap di bawah kepemimpinannya Tarung Derajat bisa semakin maju”[119].
Perkembangan Tarung Derajat di Bawah Kepemimpinan Zulkifli Hasan
Semenjak terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) periode 2010- 2014, Zul terus mengembangkan seni olahraga lokal ini ke tingkat global. Pada era kepemimpinannya, usaha untuk mengembangkan Tarung Derajat ke jenjang Internasional telah membuahkan hasil. Hal ini terbukti dengan diperkenalkannya Tarung Derajat sebagai salah satu cabang olahraga dalam ekshibisi Sea Games XXVI tahun 2011[120]. Keberadaan bela diri Tarung Derajat pada gelaran Sea Games juga telah didukung oleh 8 negara dan dinilai telah berkembang pesat semenjak kepengurusan berganti[121].
Menjelang gelaran Sea Games XXVII di Myanmar tahun 2013, cabang olahraga bela diri Tarung Derajat siap dipertandingkan sebagai cabang olahraga yang tetap. Namun secara mengejutkan, Tarung Derajat batal dipertandingkan pada Sea Games XXVII tahun 2013 di Myanmar[122][123]. Hal ini tentunya menyimpan kekecewaan tersendiri oleh Bang Zul sebagai Ketua Umum PB Kodrat. Pasalnya, cabang olahraga yang akan dipertandingan harus mendapatkan dukungan minimal empat negara, namun kedua negara peserta dari negara Malaysia dan Thailand mengundurkan diri secara tiba- tiba[124]. Akan tetapi, kekecewaan itu dapat terbayarkan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-XVI di Kota Bandung tahun 2013.
Zul sendiri enggan menanggapi kegagalan Tarung Derajat dipentaskan pada SEA Games XXVII di Myanmar tahun 2013, namun ia optimis Tarung Derajat akan dapat dipertandingkan pada gelaran olahraga SEA Games selanjutnya[125]. Zul pun menuturkan bahwa Kejurnas ke XVI ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi para atletnya karena pada Desember 2014 akan digelar Kejuaraan Tarung Derajat antara negara se-Asia Tenggara[126]. Pada gelaran tersebut, komitmen cabang olahraga Tarung Derajat dalam menjaga eksistensinya dipertaruhkan[127][128].
Referensi
- ^ http://news.okezone.com/read/2014/10/08/337/1049496/zulkifli-hasan-ditetapkan-sebagai-ketua-mpr
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/04230671/Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=news
- ^ http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
- ^ http://ppid.dephut.go.id/berita_terkini/browse/12
- ^ Tim Litbang Kompas, Wajah DPR & DPD 2009-2014: Latar Belakang Pendidikan dan Karier (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010), hlm.462
- ^ https://www.selasar.com/politik/pimpinan-mpr-resmi-terpilih
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/07000051/Ini.Sosok.Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/07000051/Ini.Sosok.Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/07000051/Ini.Sosok.Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
- ^ http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/14/07/19/n8yk3o-cerdas-menyikapi-pilpres
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2014/10/18/078615263/Ketua-MPR-Pelantikan-Jokowi-Sudah-Siap-90-Persen
- ^ http://www.rri.co.id/post/berita/109882/nasional/ketua_mpr_jamin_pelantikan_presiden_jokowi_akan_lancar.html
- ^ http://fastnewsindonesia.com/article/sidang-paripurna-pelantikan-presiden-dan-wakil-presiden-berlangsung-damai
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/21/lteug3-masa-kecil-menhut-zulkifli-hasan-makan-sebutir-telur-dibagi-delapan
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/12/nas04.htm
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://issuu.com/radarlampung/docs/221009
- ^ http://suaramasa.com/zulkifli-hasan/
- ^ http://bengkuluekspress.com/dibalik-insya-allah-helmi-hasan/
- ^ http://bengkuluekspress.com/dibalik-insya-allah-helmi-hasan/
- ^ http://smakebangsaan.net/index.php/publikasi/berita/89-bakti-zainudin-hasan-dan-zulkifli-hasan-untuk-lampung
- ^ http://smakebangsaan.net/index.php/publikasi/berita/89-bakti-zainudin-hasan-dan-zulkifli-hasan-untuk-lampung
- ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/21/lteug3-masa-kecil-menhut-zulkifli-hasan-makan-sebutir-telur-dibagi-delapan
- ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/21/lteug3-masa-kecil-menhut-zulkifli-hasan-makan-sebutir-telur-dibagi-delapan
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2015/01/22/21413111/Zulkifli.Hasan.Bicara.Kesuksesannya.sebagai.Sales.Panci.dan.Reformasi.PAN
- ^ http://harianjayapos.com/detail-8371-ngobrol-santai-bersama-zulkifli-hasan-ketua-mpr.html
- ^ http://finance.detik.com/read/2012/06/17/144535/1943289/68/zulkifli-hasan-keluar-dari-pns-jadi-pengusaha-sukses
- ^ http://www.antaranews.com/berita/316588/pan-dorong-lampung-kembangkan-wirausahawan-muda
- ^ http://www.antarasumsel.com/print/263829/pan-dorong-pemerintah-daerah-kembangkan-wirausahawan-muda
- ^ Wajah DPR & DPD 2009- 2014: Latar Belakang Pendidikan dan Karier (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), hlm. 462
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/07000051/Ini.Sosok.Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
- ^ http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
- ^ http://economy.okezone.com/read/2012/05/06/320/624714/jadi-kek-sumut-harus-tingkatkan-wirausaha
- ^ http://m.tribunnews.com/bisnis/2012/05/06/pan-dorong-pemuda-sumut-jadi-wirausaha-muda
- ^ http://www.antarasumsel.com/print/263829/pan-dorong-pemerintah-daerah-kembangkan-wirausahawan-muda
- ^ http://www.antaranews.com/berita/316588/pan-dorong-lampung-kembangkan-wirausahawan-muda
- ^ http://economy.okezone.com/read/2012/05/06/320/624714/jadi-kek-sumut-harus-tingkatkan-wirausaha
- ^ Tim Litbang Kompas, Wajah DPR dan DPD 2009-2014 Latar Belakang Pendidikan dan Karier (Jakarta: Buku Kompas, 2010), hlm.462
- ^ http://www.antaranews.com/berita/457660/keberuntungan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua-mpr
- ^ http://m.bola.viva.co.id/news/read/98182-zulkifli__jurangan_yang_tenar_di_ring_politik
- ^ http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
- ^ http://politik.news.viva.co.id/news/read/87932-zulkifli_hasan_diproyeksikan_pan_jadi_menteri
- ^ http://otomotif.kompas.com/read/2008/07/09/14405974/Zulkifli.Hasan.Terpilih.Jadi.Ketua.Pansus.Hak.Angket.BBM
- ^ http://politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=1676-Soetrisno-Bachir-Ketua-Umum-PAN-2005-2010-
- ^ http://politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=1676-Soetrisno-Bachir-Ketua-Umum-PAN-2005-2010-
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2005/04/11/05559387/Zulkifli-Hasan-Jadi-Sekjen-PAN-2005-2010
- ^ http://news.detik.com/read/2007/07/26/204557/809996/10/sekjen-dpp-pan-zulkifli-hasan-terima-kadarman-award?nd771104bcj
- ^ http://news.detik.com/read/2007/07/26/204557/809996/10/sekjen-dpp-pan-zulkifli-hasan-terima-kadarman-award?nd771104bcj
- ^ http://news.detik.com/read/2007/07/26/204557/809996/10/sekjen-dpp-pan-zulkifli-hasan-terima-kadarman-award?nd771104bcj
- ^ http://news.liputan6.com/read/2157809/kongres-pan-28-februari-hatta-zulkifli-bert
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2014/12/16/zulkifli-hasan-dan-drajad-wibowo-calon-ketua-umum-pan-gantikan-hatta
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2014/12/16/zulkifli-hasan-dan-drajad-wibowo-calon-ketua-umum-pan-gantikan-hatta
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/12/18/09333521/Tiga.Nama.Calon.Ketua.Umum.PAN
- ^ http://www.cnnindonesia.com/politik/20150121121055-32-26195/deklarasi-ketua-umum-pan-zulkifli-hasan-bawa-4-gagasan/
- ^ http://www.cnnindonesia.com/politik/20150121121055-32-26195/deklarasi-ketua-umum-pan-zulkifli-hasan-bawa-4-gagasan/
- ^ http://www.covesia.com/berita/3723/politisi-muda-pan-dorong-zulkifli-hasan-maju-di-kongres-2015.html
- ^ http://www.covesia.com/berita/3723/politisi-muda-pan-dorong-zulkifli-hasan-maju-di-kongres-2015.html
- ^ http://www.antaranews.com/berita/472538/zulkifli-hasan-kandidat-kuat-sebagai-ketum-pan
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/07/hanafi-rais-jagokan-zulkifli-hasan
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/07/hanafi-rais-jagokan-zulkifli-hasan
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/08/22-dpd-pan-sulsel-kompak-ke-zulkifli-hasan
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/08/22-dpd-pan-sulsel-kompak-ke-zulkifli-hasan
- ^ http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/01/22/nik8ya-pan-sesumbar-dukung-zulkifli-hasan
- ^ http://www.koran-sindo.com/read/954126/149/kubu-zulkifli-hasan-usulkan-komite-etik-1421898865
- ^ http://tekno.kompas.com/read/2009/10/22/05365119/BERITA.FOTO:.Wajah.34.Menteri.Kabinet.Indonesia.Bersatu.II
- ^ http://news.detik.com/read/2009/10/21/222049/1226007/10/susunan-kabinet-indonesia-bersatu-ii?nd771104bcj
- ^ http://politik.news.viva.co.id/news/read/99161-kabinet_indonesia_bersatu_ii_dilantik
- ^ http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=en&id=848&type=2#.VL3bLEeUeug
- ^ http://www.dephut.go.id/uploads/files/renstra_Setjen_2010-14_2011.pdf
- ^ http://www.jpnn.com/read/2010/03/17/59600/Keuntungan-Besar,-Kewajiban-Ringan-
- ^ http://www.orangutanprotection.com/indexina.php?menu=show_news2.php&id=197&lang=ina
- ^ http://www.orangutanprotection.com/indexina.php?menu=show_news2.php&id=197&lang=ina
- ^ http://agroindonesia.co.id/2010/11/08/hutan-taman-nasional-merapi-segera-direhabilitasi/
- ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2010/10/29/rumah-mbah-maridjan-sebelum-dan-sesudah-merapi-meletus
- ^ http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/12/19/153156-kemenhut-akan-hijaukan-kembali-lereng-merapi
- ^ http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/12/19/153156-kemenhut-akan-hijaukan-kembali-lereng-merapi
- ^ http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/16/0352377/Prosedur.Kebun.Bibit.Rakyat.Dipermudah
- ^ http://lingkungan.muhammadiyah.or.id/artikel-pengembangan-program--kebun-bibit-rakyat-kbr-di-muhammadiyah--sumber-petunjuk-pelaksanaan-pembangunan-kbr-dirjen-bpdas-dan-perhutanan-sosial-kemenhut-ri---detail-253.html
- ^ KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun 2014 (Jakarta: Departemen Kehutanan RI, 2014), hlm.34
- ^ http://perumperhutani.com/2011/12/pembangunan-hutan-edukasi/
- ^ http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/02/07/77375/Kemenhut-Kembangkan-Hutan-Pendidikan
- ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/03/31/lixhtp-malam-ini-tokoh-perubahan-republika-2010-dinobatkan
- ^ http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/7570
- ^ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/03/31/lixhtp-malam-ini-tokoh-perubahan-republika-2010-dinobatkan
- ^ http://agroindonesia.co.id/2012/11/27/tidak-gaul-jika-tidak-menanam/
- ^ http://www.astra.co.id/m/ruangmedia/pers/77
- ^ http://ppid.dephut.go.id/berita_foto/browse/66
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2014/06/19/079586344/Terima-Penghargaan-Zulkifli-Hasan-Beberkan-Resep
- ^ http://pansulawesitenggara.com/zulkifli-hasan-kebijakan-moratorium-wajib-diperpanjang/
- ^ http://www.antaranews.com/berita/359462/kemenhut-sosialisasi-kebijakan-pengelolaan-das-di-aceh
- ^ http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/02/07/n0mok7-menhut-tandatangani-mou-rehabilitasi-lahan-konservasi-dengan-tni-dan-garuda-indonesia
- ^ nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/02/07/n0mok7-menhut-tandatangani-mou-rehabilitasi-lahan-konservasi-dengan-tni-dan-garuda-indonesia
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2014/06/19/079586344/Terima-Penghargaan-Zulkifli-Hasan-Beberkan-Resep
- ^ http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/9525
- ^ http://www.indopos.co.id/2014/07/menhut-terima-tiger-champion-award.html
- ^ http://ppid.dephut.go.id/berita_terkini/browse/35
- ^ http://www.bpn.go.id/Berita/Siaran-Pers/kepala-badan-pertanahan-ri-terima-bintang-mahaputera-adipradana-4692
- ^ http://ppid.dephut.go.id/berita_foto/browse/209
- ^ http://olahraga.kompas.com/read/2010/06/21/19180740/Menhut.Zulkifli.Hasan.Dapat.Sabuk.Hitam
- ^ http://www.kyokushinkai.or.id/artikel25.php
- ^ http://www.kyokushinkai.or.id/artikel25.php
- ^ http://kyokushin-academy-indonesia.com/?SEJARAH_KARATE_KYOKUSHINKAI_INDONESIA
- ^ http://www.kyokushinkan-indonesia.org/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=48&Itemid=55
- ^ http://olahraga.kompas.com/read/2010/06/21/19180740/Menhut.Zulkifli.Hasan.Dapat.Sabuk.Hitam
- ^ http://sports.sindonews.com/read/699441/51/tarung-derajat-bandung-punya-kawah-baru-1356009717
- ^ http://www.tarungderajat-aaboxer.com/
- ^ http://www.pikiran-rakyat.com/node/110334
- ^ http://www.pikiran-rakyat.com/node/110334
- ^ http://www.tarungderajat-aaboxer.com/?mod=news&action=view&cid=5&page_id=8
- ^ http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2011/11/111110_tarungdrajat.shtml
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2013/01/31/103458295/Tarung-Derajat-Batal-Dipertandingkan-di-SEA-Games
- ^ http://www.jpnn.com/read/2013/01/31/156497/Tarung-Derajat-Batal-Dipertandingkan-di-SEA-Games http://olahraga.kompas.com/read/2013/02/01/00031652/Gagal.Masuk.SEA.Games..Atlet.Tarung.Derajat.Ikut.Kejuaraan.ASEAN
- ^ http://sports.sindonews.com/read/713845/51/kodrat-kecewa-tarung-derajat-batal-ke-sea-game-myanmar-1359881454
- ^ http://www.pikiran-rakyat.com/node/257089
- ^ http://www.pikiran-rakyat.com/node/257089
- ^ http://www.antaranews.com/berita/403790/tarung-derajat-akan-gelar-kejuaraan-dunia
- ^ http://surabaya.tribunnews.com/2014/10/29/gelar-kejuaraan-se-asia-tenggara-jatim-godok-atlet-tarung-derajat
Pranala luar
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sidarto Danusubroto |
Ketua MPR-RI 8 Oktober 2014 |
Diteruskan oleh: Masih Menjabat |
Didahului oleh: Malem Sambat Kaban |
Menteri Kehutanan 22 Oktober 2009 - 1 Oktober 2014 |
Diteruskan oleh: Chairul Tanjung (Pelaksana Tugas) |