Lukman Hakim (musisi)

musisi Indonesia
Revisi sejak 29 Januari 2015 11.24 oleh Zotteteen (bicara | kontrib)

Templat:Infobox artis indonesia

Loekman Hakim (lahir 30 Desember 1977) atau lebih populer dengan Loekman atau Loekman Noah lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 30 Desember 1975. Loekman adalah salah seorang gitaris kenamaan Indonesia, yang merupakan gitaris dari grup band asal Bandung, Noah.

Kehidupan Pribadi

Loekman, terlahir dengan nama Loekman Hakim lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 30 Desember 1975. Ayahnya adalah seorang guru di SMP 5 Bandung. Loekman adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara.

Loekman mengenal dan belajar gitar secara otodidak. Pengetahuan tentang gitar didapatnya dari tempat nongkrong di lingkungan tempat tinggalnya di Antapani Bandung. Loekman pertama kali bergabung dalam sebuah band saat masih duduk di SMP, dan keasyikan nge-band ini membuatnya sempat tidak naik ke kelas dua SMP.

Loekman merasakan pengalaman religius yang dalam pada tahun kedua masa liburan panjang mereka karena kasus yang menimpa Ariel. Suatu hari ia mengunjungi Abel, teman ngeband-nya dulu. Abel sudah bolak-balik mengajak Loekman ke sebuah pengajian, tetapi Loekman selalu berkelit. Hari itu, Loekman tidak lagi bisa berkelit saat berkunjung ke rumah Abel, dan ternyata hari itu adalah hari yang sama dengan hari yang dijanjikannya kepada Abel seminggu lalu untuk menghadiri pengajian bersama Abel.

Begitu mengikuti pengajian dari Jamaah Tabligh, Loekman langsung jatuh cinta pada ajaran yag diberikan. Loekman menemukan indahnya menjalani apa yang digariskan dalam Al Quran dan Hadits, pentingnya berpasrah kepada Sang Pencipta, dan hidup di lingkungan yang bernuansa islami.

Perubahan yang dirasakan Loekman dari segi keimanan ini, tidak membuatnya meninggalkan profesinya sebagai musisi. Keyakinannya ini menggiring Loekman untuk memperbaiki instrument gitar, membuatnya lebih berbobot untuk sebuah tujuan baru yaitu perubahan.

Keindahan pengalaman religius yang dialami oleh Loekman kemudian ditularkannya dengan mengajak Reza untuk mengikuti pengajian di kelompok tersebut.

Loekman memiliki 2 orang anak dari pernikahannya dengan Rika.

Karier

Perjalanan hidup Loekman berubah dengan hadirnya seorang tetangga baru yang menjadikan rumahnya sebagai studio musik. Loekman menjadi penonton setia saat teman-teman tetangga barunya itu berlatih di studio musik tersebut. Hingga akhirnya personel band tersebut mengetahui bahwa Loekman juga bisa memainkan gitar, dan mengajak Loekman untuk bergabung sebagai gitaris kedua. Loekman menjalani tes yang diminta oleh personel band tersebut, walaupun sempat ragu di awalnya. Lalu akhirnya resmi bergabung dengan Laras saat masih duduk di kelas 1 SMA.

Laras sering membawakan lagu-lagu milik Scorpions, Bon Jovi, dan band lama lain. Tentu saja, tuntutan untuk memperdengarkan nada yang mirip dengan band aslinya membuat Loekman harus bekerja keras mempelajari banyak lagu lama. Apalagi kebanyakan lagu mengharuskan Loekman tampil membawakan intro. Tuntutan ini mempengaruhi gaya penampilan Loekman di panggung. Saat berkonsentrasi agar dapat menghasilkan nada yang pas, Loekman akhirnya hanya berdiri diam di salah satu sisi panggung sambil memainkan gitarnya. Gaya itu terbawa hingga sekarang.

Honor pertama nge-band diterima Loekman bersama Laras. Nominalnya tidak seberapa, hanya 50.000 rupiah sekali main. Tetapi itu tidak jadi masalah buat Loekman yang manggung sudah senang sekali saat itu. Belum ada pikiran untuk membeli gitar dan perangkat pendukungnya, karena Laras sudah meminjamkan gitar dan efeknya.

Tahun 1990, Loekman mundur dari Laras karena jenuh memainkan lagu yang itu-itu saja berulang-ulang.

Loekman pertama kali mendengar suara Ariel saat nongkrong di rumah temannya di dekat SMA 23 Bandung. Kebetulan rumah itu dijadikan warung makan oleh pemiliknya dan anak-anak SMA 23 sering menghabiskan waktu di warung ini. Saat itu Ariel menyanyikan ‘Say You Love Me’ dari Simply Red dengan sangat baik. Loekman yang mendengarnya langsung tertarik untuk mengenal si penyanyi. Akhirnya lewat adiknya yang berteman baik dengan anak-anak SMA 23, Loekman berkenalan dengan Ariel. Loekman berkenalan dengan Ariel saat Ariel duduk di kelas 2 SMA, sedangkan Loekman saat itu sudah tidak bersekolah lagi. Loekman memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke universitas setelah lulus SMA karena ingin menjadi musisi berbekal pengetahuan dan penguasaannya pada instrument gitar.

Loekman tidak menyiakan kepercayaan yang diberikan orang tuanya saat dia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun tidak memiliki gitar sendiri dan tanpa modal, Loekman yakin bahwa penguasaannya pada instrument gitar akan membuka jendela dunia baginya.

Perkenalannya dengan Ariel membersitkan keinginan untuk membentuk band bersama Ariel. Hingga akhirnya mereka bergabung bersama di band Topi. Sayangnya, tak lama Topi akhirnya vakum. Loekman kemudian bergabung dengan Bigfabela. Formasi band tersebut sama dengan Topi, kecuali vokalisnya. Pada saat Bigfabela muncul, aliran neo-classical dan speed metal juga sedang marak. Loekman pun tak luput mempelajari melodi yang dimainkan Yngwie Malmsteen, Loudness, Power Metal, dan sejumlah band lain. Hanya saja, selain kecepatan memainkan melodi, Loekman tidak menemukan sesuatu yang lebih. Lagu-lagu Mr. Big dinilainya lebih menarik perhatian, karena permainan gitar Paul Gilbert lebih variatif dan sangat menantang untuk diulik.

Honor manggung meningkat saat bersama Bigfabela, sehingga Loekman akhirnya memiliki efek gitar Metallizer buatan Boss. Sayangnya, gitar elektrik masih meminjam dari tetangganya. Gitar elektrik pertama Loekman adalah sebuah Fender Stratocaster tua. Loekman yang belum mengerti nilai sebuah Stratocaster yang sudah berumur, akhirnya menjual gitar tua tersebut karena belum mendapatkan bengkel gitar yang mampu mengembalikan kondisi normal Stratocaster tua tersebut. Lalu membeli gitar Maison.

Acara manggung Bigfabela pun akhirnya mulai kembang kempis, sehingga Loekman banyak menghabiskan waktunya di rumah. Game komputer dan mencari nada-nada lagu yang disukai menjadi pilihannya untuk mengisi waktu. Loekman menyebut fase ini sebagai pertapaan.

Saat melihat penampilan baru band Ariel, Universe, di café O’Hara, Loekman diajak berdiskusi mengenai kekurangan band tersebut. Bahkan, tanpa diduga, Andika mengajak Loekman bergabung untuk menggantikan posisi gitaris yang dianggap kurang cakap. Loekman yang pada saat itu sedang bersemangat untuk nge-band, dan melihat bahwa vokalis band yang mengajaknya bergabung adalah Ariel, langsung mengiyakan ajakan tersebut. Kekurangan Universe memang pada gitar dan drum. Indra, membawa seorang drummer yang walaupun nyentrik, tetapi tergolong drummer yang cakap bernama Reza.

Formasi ini akhirnya memiliki nama band baru yaitu Peterpan dan bertahan 2 tahun manggung setiap hari kecuali hari Minggu di O’Hara. Kafe berikutnya tempat Peterpan manggung adalah Sapu Lidi.

Saat masih main di kafe inilah, Loekman memutuskan untuk mengakhiri masa bujang. Masalah menghidupi keluarga tidak menjadi kekhawatiran sama sekali bagi Loekman.

Loekman mulai aktif memberikan tanggapan dan masukan tentang lagu-lagu yang ditulis Ariel dan memperdengarkan lagu hasil karyanya kepada personel Peterpan lainnya. Loekman memberikan masukan tentang akor-akor yang lebih kaya untuk lagu ciptaan Ariel, karena menurut Loekman walaupun banyak menciptakan lagu untuk Peterpan dan Noah, Ariel cenderung menghasilkan komposisi yang sederhana.

Hobi Loekman yang lain adalah membangun dan mengutak-atik mobil untuk dipakai balap drift. Hobi ini menghabiskan waktu dan uang yang tidak sedikit. Saat vakum karena kasus yang menimpa Ariel, Loekman sempat bingung karena tabungannya menipis akibat hobinya tersebut. Tetapi rezeki sudah ada yang mengatur, tanpa disangka-sangka Loekman mendapat kontrak endorsement dari AHRS, sebuah perusahaan spare-parts kendaraan roda dua.

Sempat menghilang saat sedang asyik menjelajahi pengalaman religius, Loekman kembali dengan ide segar untuk album ‘Suara Lainnya’ lewat lagu ‘Melawan Dunia’.

Melodi gitar Loekman adalah identitas lain dari Noah, bahkan sejak Peterpan dulu. Dan bila dirasa perlu, Loekman selalu siap menghasilkan nada yang cantik.

Filmografi

Buku

Pranala luar