Keluarga Somat

seri televisi Indonesia

Keluarga Somat adalah serial animasi Indonesia yang diproduksi oleh Dreamtoon. Keluarga Somat ditayangkan di Indosiar.

Keluarga Somat
Berkas:Poster Keluarga Somat.jpg
Poster Keluarga Somat
GenreKomedi
PembuatPT. Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon)
Ditulis olehM. Syamsul Hidayat
Essther IC
Handoko
Daniel. P
Negara asalIndonesia Indonesia
Bahasa asliIndonesia Indonesia
Produksi
PenyuntingSony Simamora
Durasi11 menit
Rilis asli
JaringanIndosiar

Sinopsis

Pak Somat adalah pegawai pabrik yang memiliki istri bernama Inah dan dua orang anak, Dudung dan Ninung. Keluarga mereka sederhana namun penuh hiruk-pikuk, keceriaan dan masalah yang biasa terjadi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Dudung adalah anak yang malas, usil namun kreatif. Berbeda dengan Ninung yang penurut dan sopan. Ninung sering mengingatkan Dudung untuk berbuat hal baik. Dudung lebih suka bermain ketapel ketimbang belajar. Oleh karena itu, ia sering dihukum oleh orangtuanya maupun gurunya. Selain keluarga sederhana yang kocak, lingkungan masyarakat yang beragam membuat kehidupan keluarga ini semakin berwarna. Inilah keluarga Indonesia, keluarga yang Bhinneka Tunggal Ika. [1]

Sinopsis Episode

TVku Bukan TVmu

Kampung Bhinneka, sedang dilanda sinteron baru di TV. Semua orang membicarakannya. Terutama, Bu Yati dan Yu Darmi. Inah dianggap nggak gaul, karena nggak pernah nonton sinetron. Akhirnya Inah pun buru-buru masak suaya tidak tertinggal sinetron kesayangannya. Di sekolah Aling juga membicarakan sinetron yang sama. Tapi Ninung dan Dudung sudah terlanjur jatuh hati dengan serial kartun kesukaan mereka. Tepat jam 7 malam, seluruh anggota keluarga Somat berkumpul di depan TV. Mereka berebutan ingin menonton tayangan kesukaan mereka. Inah berebut ingin menonton sinetron, Ninung dan Dudung ingin menonton kartun sedangkan Somat mau menonton bola. Terjadilah kekacauan di depan TV. Hingga akhirnya karena sering dipindah-pindah channelnya TV pun tiba-tiba mati. Kemudian menyala lagi dengan tayangan wayang. Terpaksa mereka sekeluarga menonton wayang bersama-sama.

Kue Pelangi

Dudung dan Ninung pulang sekolah kelaparan. Sesampainya di rumah mereka melihat kue pelangi yang sangat indah dan lezat. Tanpa di komando, Dudung langsung melahapnya. Ninung pun ikut-ikutan. Ketika Somat pulang dari kerja, karena kelaparan dan tidak ada makanan di rumah, Somat pun menghabisi sisa kue pelangi yang ada di atas meja makan. Inah yang baru saja tiba di rumah, histeris melihat kue pelanginya sudah ludes. Inah menjelaskan bahwa kue pelangi itu bukan miliknya, tapi punya Bu Yati. Bu Yati sengaja menitipkan kue itu, untuk diberikan kepada anaknya yang baru saja pulang dari Kalimantan. Somat, Ninung dan Dudung merasa bersalah. Mereka pun berusaha menyatukan lagi sisa-sisa potongan kue pelangi. Tapi tidak berhasil. Akhirnya mereka terpaksa patungan untuk membeli Kue Pelangi di toko kue. Ternyata harganya mahal sekali, dan uang mereka kurang. Satu-satunya cara terakhir adalah, datang ke rumah Bu Yati dan mengaku kalau kuenya sudah dimakan, dan berjanji akan menggantikannya, sampai mereka punya uang lagi. Dudung awalnya tidak setuju, karena Bu Yati orangnya galak. Tapi Inah membujuk Dudung untuk belajar berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Akhirnya Keluarga Somat mendatangi Bu Yati dan meminta maaf. Bu Yati malah tertawa.

Gagap Teknologi

Aldo memamerkan gadget terbarunya berbentuk tablet. Semua anak-anak terpaku melihatnya. Ada games canggih yang layarnya tinggal disentuh langsung menyala. Dudung penasaran mau main juga. Tapi ternyata ketika Dudung ingin memainkannya, tablet tersebut mati. Sama sekali tidak bisa dinyalakan. Semua anak-anak yang ada di lapangan, menyalahkan Dudung. Games Aldo rusak gara-gara Dudung. Dudung panik. Dudung membawa pulang tablet milik Aldo dan berjanji akan memperbaikinya. Dudung tidak memberitahukan hal ini kepada Inah dan Somat. Diam-diam Dudung dan Ninung pergi ke rumah Koh Wat, tukang reparasi. Ternyata Koh Wat juga tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya. Dudung bingung, Dudung menyembunyikan tablet tersebut di balik bantal. Inah pun mengetahui ada barang baru di kamar Dudung. Inah penasaran. Bentuknya seperti talenan. Akhirnya Inah memakai tablet tersebut untuk dijadikan nampan, talenan. Dudung kaget. Dudungpun mengaku kalau itu adalah games milik Aldo. Inah meminta Dudung untuk tanggung jawab, kalau memang rusak dan tidak bisa diperbaiki, Dudung harus menggantinya. Dudung stress. Aldo datang ke rumah untuk mengambil tabletnya. Dudung ketakutan. Ternyata Aldo datang membawa charger. Dan sebenarnya tablet milik Aldo bukannya rusak, tapi habis baterai.

Makan Bersama

Ninung dan Dudung melihat iklan Fried Chicken di TV. Mereka jadi pengen banget makan ayam goreng. Mulailah Dudung dan Ninung merayu Somat. Somat yang awalnya menolak, tapi karena keenakan dipijit Dudung akhirnya setuju. Tapi Somat tidak punya uang. Akhirnya mereka patungan buat makan di restoran Fried Chicken. Sesampainya di restoran Fried Chicken, tanpa sengaja Somat bertemu dengan Ferdi, teman satu kantor yang sedang mengamen. Somat kaget. Ngapain Ferdi mengamen? Ternyata Ferdi butuh tambahan uang untuk menebus obat anaknya. Somat merasa kasihan. Akhirnya Somat memutuskan untuk memberikan kumpulan uang dari keluarganya kepada Ferdi. Ferdi mengucapkan banyak terimakasih kepada Somat dan keluarga. Awalnya Dudung sedikit kecewa. Tapi Somat berusaha memberi pengertian kepada dudung. Dan Somat pun membuatkan Fried Chicken ala Somat. Somat menggoreng tempe dengan tepung fried chicken. Rasanya tidak kalah enak dengan ayam goreng di restoran. Setelah dicicipi, ternyata rasa tempenya gurih dan renyah. Akhirnya keluarga Somat pun menikmati Fried Tempe buatan Pak Somat.

Pemimpin Upacara

Dudung dan beberapa teman lainnya terpilih menjadi petugas upacara bendera di sekolah. Dudung senang sekali, mengabarkan hal ini ke Somat dan Inah. Somat dan Inah menyangka Dudung menjadi pemimpin upacara. Dudung pun tidak mengerti apa tugasnya. Tapi karena sudah terlanjur bangga, Somat pun menceritakan kisah kepemimpinan dari pahlawan Indonesia, Jendral Sudirman. Dudung ingin menjadi seperti Jendral Sudirman. Alhasil keesokannya Dudung sibuk ‘mendisiplinkan’ keluarganya. Somat yang sedang di kamar mandi sengaja dihitung waktunya oleh Dudung yang memegang stopwatch. Begitu juga dengan Inah yang sedang masak, waktunya dihitung oleh Dudung, alhasil masakannya gosong. Ninung yang sedang pakai sepatu, juga di beri waktu oleh Dudung, sampai-sampai Ninung terjatuh karena salah memasang tali sepatu. Ternyata ketika upacara berlangsung, Dudung hanya ditugaskan menjadi pembawa teks Pancasila. Dudung kecewa. Somat menghibur Dudung. Membawa teks Pancasila adalah tugas mulia. Tapi Dudung masih ingin menjadi pemimpin barisan upacara. Akhirnya di siang yang panas dan terik, Dudung sengaja mengadakan upacara dadakan di halaman rumah, dan peserta upacaranya adalah Somat, Inah dan Ninung.

Gangsingan

Teman-teman Dudung di sekolah lagi tergila-gila dengan permainan gangsing impor. Kebetulan yang jualan Koh Wat. Mereka beramai-ramai antri di rumah Koh Wat. Dudung penasaran. Mau beli juga gangsingan seperti yang Koh Wat jual. Tapi sayang harganya mahal. Somat menghibur Dudung. Somat mengajari Dudung cara membuat gangsingan dari bambu. Awalnya Dudung tidak suka, karena bentuknya besar, tidak warna-warni seperti gangsingan impor. Tapi setelah Somat memainkan gangsingan buatannya, ternyata geraknya cepat ditambah ada suaranya. Dudung makin tertarik. Akhirnya Dudung membawa gangsingan bambu ke lapangan. Diantara teman-temannya yang memainkan gangsing impor, Dudung dengan cueknya memainkan gangsing bambu. Semua anak menoleh. Awalnya mereka mencibir gangsingan milik Dudung. Tapi setelah diadu, dan ternyata gangsin bambu geraknya lebih cepat ditambah mengeluarkan bunyi yang keras, akhirnya semua anak-anak menanyakan Dudung beli dimana. Dudung tidak menjawab. Keesokannya berduyun-duyun anak-anak ingin membeli gangsingan ke Dudung. Dudung kewalahan. Apalagi ditambah Koh wat yang menganggap kalau Dudung mau mengambil lahan rejekinya. Somat mengambil jalan tengah. Daripada anak-anak itu membeli gangsingan bambu, lebih baik Somat mengajarkan cara membuat gangsingan bambu.

Adik Baru

Ninung mendapat ranking 5, sedangkan Dudung tidak mendapat ranking. Ibu memberikan hadiah kepada Ninung. Ninung pun diperlakukan lebih istimewa. Dudung lama-lama iri. Dirinya malah selalu dimarahin dan dibanding-bandingin. Dudung benci punya adik seperti Ninung. Dudung berandai-andai kalau saja dia punya adik cowok. Pasti lebih menyenangkan. Suatu hari Inah mengajak Ninung pergi ke Bogor, ke rumah saudaranya selama 2 hari. Dudung senang sekali. Apalagi ditambah, rumah mereka kedatangan si Dul anak cowok seusia Ninung, ponakan Yu Darmi yang dititipkan di rumah Somat. Selama ada Dul, Dudung bermain terus dengan Dul. Tapi Dul ternyata adalah anak yang hiperaktif dan tidak bisa diam. Seisi rumah berantakan gara-gara Dul. Somat dan Dudung dibuat kewalahan. Hingga akhirnya mereka menyerah, berharap Inah dan Ninung cepat pulang. Setibanya Ninung dan Inah di rumah, Dudung langsung memeluk Ninung. Dudung bersyukur punya adik se manis Ninung. Ninung bingung. Dudung berjanji akan melakukan apapun demi Ninung. Akhirnya Ninung minta Dudung memijat nya. Dudung mengabulkan keinginan Ninung. Tapi ternyata penderitaan Dudung tidak selesai sampai disitu. Si Dul yang harusnya sudah kembali ke rumah Yu Darmi, taunya masih harus di titipkan di rumah Somat sampai seminggu lagi.

Ramuan Rahasia Dudung

Suatu hari tanpa sengaja Dudung menuangkan oralit ke dalam gelas. Air tersebut kemudian diminum oleh Aling yang sedang terserang diare. Penyakit Aling seketika itu juga langsung sembuh. Peristiwa tersebut kemudian di dengar oleh warga kampung. Mereka menganggap Dudung adalah seorang bocah sakti yang dapat menyembuhkan penyakit. Walhasil warga kampung kemudian datang beramai-ramai sambil membawa segelas air untuk dibacakan jampi-jampi oleh Dudung. Karena sering bertemu dengan orang sakit, Dudungpun akhirnya tertular berbagai penyakit, dan terpaksa dibawa ke dokter.

Musim Layangan

Di kampung tempat tinggal Somat lagi musim layangan. Dudung dan kawan-kawan main layangan hampir setiap hari. Akibatnya Dudung ditegur oleh Inah dan Somat karena tidak pernah belajar. Ternyata tidak hanya Dudung saja, teman-temannya yang lain juga dimarahi orangtuanya karena terlalu sering main layangan. Walaupun sudah ditegur, Dudung ternyata tetap bandel mau main layangan. Pada suatu kesempatan, Dudung mengejar layangan yang putus hingga akhirnya diapun tersesat. Dudung kemudian berjanji akan mendengarkan nasihat orangtuanya untuk belajar, asalkan dia dapat pulang. Dudung akhirnya bisa kembali lagi ke rumahnya, tapi dia kaget, karena sekarang bukan hanya anak-anak saja yang bermain layangan. Melainkan para orangtua yang awalnya melarang, kini malah bersaing adu jago memainkan layangan.

Internet Masuk Kampung

Sekolah Dudung mendapat bantuan satu set komputer, lengkap dengan koneksi internet. Bu guru kemudian bilang kalau lewat internet kita bisa menanyakan apa saja yang tidak kita ketahui. Berita tersebut kemudian tersebar ke warga kampung. Merekapun akhirnya datang beramai-ramai dan menanyakan pertanyaan aneh-aneh seperti meminta dicarikan kambingnya yang hilang, menanyakan kapan hari baik untuk menikah dll. Akibatnya internet di komputer sekolahpun terserang virus. Bersamaan dengan itu, virus flu juga menyerang warga kampung. Merekapun akhirnya pergi ke rumah pak RT dan minta agar internet di komputer sekolah segera diberi obat agar tidak menyebarkan virus kepada warga kampung.

Dudung Ulang Tahun

Somat, sekeluarga berencana memberi pesta kejutan di hari ulang tahun Dudung. Mereka pura-pura lupa kalau Dudung akan hari ini Dudung berulang tahun. Selain itu, mereka juga mengajak teman-teman Dudung untuk ikut terlibat dalam pesta kejutan tersebut. Seharian Dudung dibuat kesal dengan ulah keluarga dan teman-temannya yang cuek. Dudung kemudian sengaja membuat onar dengan memakan kue yang baru dimasak Inah, dan merusakkan mainan yang baru dibeli Aldo. Malam harinya, Somat sengaja mematikan lampu untuk membuat Dudung terkejut, tapi sayang bersamaan dengan itu malah terjadi mati lampu. Akhirnya pesta ulang tahun Dudung digelar ditengah suasana mati lampu. Selain itu Dudung juga mendapat kejutan tambahan, yaitu kue yang dibuat Inah dan mainan yang dibeli Aldo ternyata adalah hadiah untuk Dudung.

Pemilihan Ketua Kelas

Somat ditugaskan untuk pergi ke luar kota. Mendengar berita itu, Dudung langsung ngotot pengen ikut, karena dia belum pernah ke luar kota. Berita tersebut kemudian di dengar juga oleh para tetangga. Akhirnya para tetanggapun heboh menitip oleh-oleh. Di hari keberangkatan, warga kampung sudah berkumpul melepas kepergian Somat. Sementara Dudung memilih untuk ngumpet di dalam koper yang akan dibawa Somat. Saat Somat akan berangkat, ternyata ia dapat kabar kalau kepergiannya ditunda. Melihat warga yang terlanjur berkumpul, Somat yang merasa tidak enak lalu mengajak mereka semua untuk makan di luar. Sementara itu, Dudung yang bersembunyi di dalam tas akhirnya keluar, dan langsung nangis begitu sadar semua orang telah pergi meninggalkannya.

Daftar Episode

  • TVku Bukan TVmu
  • Dudung Hilang
  • Ujian Sekolah
  • Paket Istimewa
  • Gagap Teknologi
  • Kue Pelangi
  • Makan Bersama
  • PHK Oh PHK
  • Demam Goyang Cesar
  • Goyang Goyang dumang Somat
  • Ditilang Polisi
  • Pemimpin Upacara
  • Gangsingan
  • Tugas Sekolah
  • Mati Lampu
  • Adik Baru
  • Lomba Karnaval
  • Semua Sayang Aling
  • Lomba 17 Agustus
  • Tugas Jaga Malam
  • Kabar Duka
  • Mogok Makan
  • Ramuan Rahasia Dudung
  • Demam Youtube
  • Musim Layangan
  • Internet Masuk Kampung
  • Dudung Ulang Tahun
  • Somat Keluar Kota
  • Inah Sakit Flu
  • Berita Duka
  • Handphone baru
  • Sunatan
  • Salah Sangka
  • Sepeda Baru
  • Undian Berhadiah
  • Bertukar Rumah
  • Inah Beli Panci
  • Pemilihan Ketua Kelas
  • Lomba Mewarnai Gambar
  • Piknik Ke Pantai
  • Boneka Barbie
  • Membuat Gangsing
  • Sate Kambing Spesial
  • Handphone Baru
  • Menabung
  • Demo Bukan Bemo
  • Jadi Artis Youtube
  • Ranking Lima
  • Demam Goyang Cesar
  • Ingin Jadi Penyanyi
  • Pemilihan Presiden
  • Kaos Pemilu
  • Gara-Gara Facebook
  • Musim Layangan
  • Murid Baru
  • Cita-Cita
  • Akibat Berbuat Curang
  • Demam Piala Dunia
  • Gagal Gol
  • Sakit Pinggang
  • Pembalap
  • Habis Manis Sepah Dibuang
  • Akibat Jahil
  • Bulan Puasa
  • Buka Puasa
  • Bu Inah Pergi Ke Luar Kota
  • Menanti THR
  • Maaf Maafan
  • Gagal Mudik
  • Halal Bi Halal
  • Hari Merdeka
  • Pahlawan Nasional
  • Balap Karung
  • Demi Sepeda
  • Masak Vs Makan Kerupuk
  • PR Matematika
  • Banyak Gaya Bikin Sakit
  • Ikut Ronda
  • Tetangga Cantik
  • Karnaval
  • Belajar Masak
  • Sadap Menyadap
  • Bajir Oh Banjir
  • Ranking Lima
  • Pindah Kerja
  • Membuat Akun Facebook
  • Ingin Kurus
  • Gelang Diet
  • Kejutan Buat Dudung
  • Dolar Naik
  • Virus MERS
  • Ibu Untuk Aldo
  • Latihan Drama
  • Bensin Vs Panci
  • Demam Joget
  • Bonus Yang Tertunda
  • Jadi Menteri
  • Bazaar Sekolah
  • Hidup Disiplin
  • Tongsis
  • Olahraga Pagi
  • Sendirian Di Rumah
  • Audisi Pelawak
  • Nonton Wayang
  • Murah Meriah
  • Meja Pingpong
  • BBM Naik

[2]

Karakter

  • Pak Somat

Pak Somat adalah ayah dari Dudung & Ninung, serta merupakan istri dari Bu Inah. Dia adalah pegawai di pabrik. Pak Somat juga memiliki kumis tebal dan badan besar. Pak Somat lebih sering tampil mengunakan Kaos tanpa lengan dan mengunakan sarung berwarna Hijau

  • Dudung

Dudung merupakan anak pertama dan satu satunya putra dari Pak Somat dan Bu Inah. Dia sangat malas, namun kreatif. Dia memiliki adik perempuan yang bernama Ninung.

  • Ninung

Ninung adalah adik perempuan Dudung dan anak bungsu dari Pak Somat dan Bu Inah. Tidak seperti kakaknya yang malas, dia adalah anak yang rajin, penurut, dan sopan. Ninung juga baik terhadap kakaknya seperti membelikan es lilin, memberikan kritikan dan menasehati Dudung

  • Bu Inah

Bu Inah adalah Istri pak Somat. Dia mempunyai warung, barang-barang di warungnya selalu di utang oleh beberapa tetangganya, termasuk Yu Darmi & Bu Yati. Dia dianggap pelit di episode Membuat Akun Facebook, tetapi bu inah menganggap itu hanya ingin hidup hemat.

  • Aldo

Aldo adalah anak pak RT. terkadang dia suka pamer. Dia juga ketua di kelas Dudung dan teman-temannya.

  • Aling

Aling adalah anak perempuan keturunan Tionghoa, cucu dari Koh Wat. Dia selalu menasehati Koh Wat agar tidak pelit.

  • Nipon

Nipon adalah putra dari Yu Darmi. Dia mempunyai 2 gigi yang tampak dari wajahnya. Dia selalu berbicara yang keluar dari fakta. Dia menyukai Ninung, dan dia berbicara seperti mengikuti perkataan Ninung

  • Pak RT

Pak RT adalah pemimpin di RT tempat Keluarga Somat berada, sekaligus ayah dari Aldo. Beliau berbicara dengan logat Sunda yang kuat, dan juga selalu berbicara demi kesejahteraan bersama

  • Koh Wat

Koh Wat adalah pria keturunan Tionghoa sekaligus kakek dari Aling. Beliau memiliki warung, namun beliau sangat pelit. karena sangat pelit beliau sering di nasehati oleh cucunya. Beliau selalu mempromosikan barang barang dan cicilan kepada Pak Somat.

  • Yu Darmi

Yu Darmi adalah ibu dari Nipon, yang suka berhutang di warung Bu Inah. Di episode Dollar Naik, Yu Darmi juga digambarkan sebagai orang yang selalu agak terlambat dalam berpikir dan kurang memahami situasi.

  • Bu Yati

Bu Yati adalah teman Yu Darmi, yang juga suka berhutang di warung bu Inah. Keduanya saling bekerja sama mengurangkan hutang mereka dengan cara belanja dengan jenis barang yang sama

  • Ferdi

Ferdi adalah teman Pak Somat yang berkulit hitam, yang memiliki kegemaran mengamen.

  • Pak Danu

Pak Danu adalah atasan di pabrik tempat Pak Somat berkerja

  • Bu Guru

Guru yang mengajar di kelas Dudung dan teman-temannya, mengenakan kerudung warna putih.

  • Dul

Dul adalah anak laki laki yang pernah dititip pada Keluarga Somat

  • Pam Pam

Pam-pam adalah murid baru di sekolah Dudung yang dibuat usil oleh Dudung sendiri.

Lihat Juga

Referensi