Kota Kediri

kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Revisi sejak 8 Juli 2007 22.40 oleh BotMultichill (bicara | kontrib) (bot Menambah: nl:Kediri)
Artikel ini mengenai Kediri sebagai kota. Untuk kabupaten dengan nama sama, lihat Kabupaten Kediri. Lihat pula Kediri (disambiguasi).


Kota Kediri
Daerah tingkat II
Motto: 
-
Peta
Peta
Kota Kediri di Jawa
Kota Kediri
Kota Kediri
Peta
Kota Kediri di Indonesia
Kota Kediri
Kota Kediri
Kota Kediri (Indonesia)
Koordinat: 7°48′40″S 112°00′17″E / 7.8111°S 112.0047°E / -7.8111; 112.0047
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri-
Dasar hukum-
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 46
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. A. Maschut
Luas
 • Total63,40 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total252,000 (2.003)
 • Kepadatan3,975/km2 (10,300/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3571 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0354
Kode Kemendagri35.71 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. -
Situs webwww.kotakediri.go.id


Sejarah

Kota ini awalnya berupa sebuah Kerajaan Kediri. Tapi pada akhirnya dipilah menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Jenggala dan Panjalu. Raja kerajaan Kediri yang terkenal adalah Jayabaya. Raja ini terkenal dengan karyanya yang berupa "Jangka Jayabaya" yang berisi sebuah ramalan-ramalan yang akan terjadi pada negeri ini kelak.Setelah kejayaan tersebut, kerajaan Kediri perlahan-lahan tenggelam dan menurut sejarah Raja terakhir Kerajaan Kediri Kertajaya, beliau meninggal dalam petempuran di desa Tumapel dalam perlawanan melawan Ken Arok pada 1222, Ken Arok ialah Raja Singosari yang pertama yang wilayahnya menggantikan Kerajaan Kediri. Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 pernah dilewati oleh Panglima Besar Jendral Sudirman, Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era pemberontakan G-30 S, di mana banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Geografi

Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Secara administratif, Kota Kediri dibagi 3 kecamatan yaitu

  • Kecamatan Mojoroto (Barat),
  • Kecamatan Kota (Tengah)
  • Kecamatan Pesantren (Timur).

Dan berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
  • Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan kec. Ringin Rejo
  • Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah
  • Sebelah Barat : kec. Grogol dan Kec. Semen

Di sini terdapat industri rokok domestik. Perusahaan rokok Gudang Garam yang merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia, sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini,selain itu Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap pemkot Kediri. Kota Kediri juga mengembangkan industri skala rumah tangga.

Pembagian wilayah administratif

Kota Kediri terdiri atas 3 kecamatan, yaitu:

Perekonomian

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek. Mulai pendidikan, pariwisata, komplek ruko dan pertokoan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Di bidang paiwisata, kota ini menyediakan Pagora, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng, selain itu kota Kediri juga menawarkan hiburan jalanan seperti yang bisa di jumpai di Jl. Dhoho yang merupakan pusat kota, dimana terdapat banyak pedagang nasi tumpang dan pecel yang hampir tiap malam dipenuhi oleh masyarakat kediri yang mencari hiburan di malam hari dengan nuansa kebersamaan. Hal-hal tersebut ditunjang dengan fasilitas-fasilitas penginapan (ada sebuah hotel kelas bintang 3, Grand Surya), pasar swalayan (Sri Ratu,Golden Swalayan, dan Mall Alun-Alun), transportasi dan biro wisata. Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan sekolah tingkat dasar dan menengah yang salah satunya sudah menyandang SNBI, beberapa perguruan tinggi lokal, Madrasah, hingga pondok-pondok pesantren, seperti Lirboyo, LDII, dan Queen Al-Falah.

Di bawah kepemimpinan Walikota H.A. Maschut, Kota Kediri mengalami berbagai perubahan, misalnya pembangunan mal terbesar, hotel bintang 3 pertama dan kawasan wisata Selomangkleng bertaraf nasional. Maschut juga merencanakan pembangunan jembatan baru, meresmikan pasar grosir pertama di Kota Kediri, merencanakan jalur lingkar luar Kota Kediri, dan membangun ruko.

Perekonomian di Kota ini juga banyak dipengaruhi oleh aktivitas pondok pesantren besar di pusat kota seperti LDII di mana setiap awal bulan selalu mengadakan acara pengajian akbar yang mengundang ribuan anggotanya.

Kota Kediri sempat menerima award sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.

Lainnya

Di sini tersedia makanan dan oleh-oleh khas, seperti stik tahu, tahu taqwa (tahu kuning), gethuk pisang, dan nasi tumpang. Selain itu Kota Kediri mencatat prestasi nasional dengan sukses menyelenggarakan Muktamar NU tahun 1999 dan memboyong piala Liga Indonesia IX & XII(Sepak bola)tahun 2003 & 2006 melalui klub PERSIK serta mendapat predikat Kota Investasi 2003 versi Jawa Pos dan predikat Kota Sehat Nasional 2005 oleh Menteri Kesehatan. pesantern LDII memiliki menara setinggi 99m dengan cungkup yang terbuat dari emas 30kg yang juga sebagai kebanggan warga kediri.

Pranala luar