Jodhi Yudono

Pewarta dan pemusik Indonesia

Templat:Infobox artis indonesia Jodhi Yudono (lahir 16 Mei 1963) adalah musikus dan penulis berkebangsaan Indonesia. Karya musiknya, dalam bentuk nyanyian puisi, dibawakan di panggung-panggung konvensional, dan juga dipersembahkan untuk menghibur kepada sesama kawan yang tengah mengalami penderitaan. Jodhi juga sering terlibat langsung dalam penggalangan dana kemanusiaan bagi daerah-daerah yang sedang terkena bencana. Catatan-catatan perjalanannya ke berbagai daerah dan luar negeri tentang seni-budaya telah dimuat di beberapa media massa.[1][2][3]

Kehidupan pribadi

Jodhi Yudono lahir dan besar di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Banyumas. Usai menamatkan SMA-nya, dia melanjutkan kuliah di Universitas Tujubelas Agustus (Untag) Semarang, mengambil Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Di sanalah dia mulai merintis debutnya sebagai penulis puisi dan musisi dengan memusikalisasi puisi beberapa penyair antara lain karya Timur Sinar Suprabana, Eko Tunas. Bersama Joshua Igho dia melakukan pertunjukan keliling di beberapa kota antara lain Gedung Pemuda Kota Semarang, Auditorium Unnes, dan Kota Tegal:Gedung Kesenian Kota Tegal (1989). Kemampuan di dunia seni peran pun pernah dia jalani saat bergabung di Teater 17 dan Teater Dhome, Semarang.

Awal tahun 1990-an Jodhi hengkang ke Jakarta menekuni profesi barunya sebagai jurnalis di tabloid Citra, milik grup Kompas Gramedia. Tak lama kemudian dia dipindahtugaskan di Kompas Cyber Media[4]. Di situ kemampuan menulisnya semakin terasah tajam, sembari tetap setia pada dunia lama sebagai musisi. Perkenalannya dengan beberapa musisi Indonesia antara lain Totok Tewel, Jockie Surjoprajogo, Iwan Fals, dan Syaharani, telah menghasilkan beberapa komposisi yang digarap bersama. Jodhi juga telah melakukan pertunjukan musiknya di beberapa gedung pertunjukan, stasiun televisi (Metro TV [5]dan MNC TV[6]), serta diundang pentas di beberapa negara. Jodhi menggeluti musik bukan untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada sesama manusia dalam rangka turut berempati atas penderitaan/duka yang sedang melanda.

Karya-karya

  • Demi Kehidupan (kompilasi album Satu Hati)
  • Angin (kompilasi album Angin pun Berbisik)
  • Jogja
  • Sukma yang Merdeka
  • Nenek
  • Cinta
  • Mata Air
  • Semesta Suatu Saat
  • Derai Cemara (puisi Chairil anwar)
  • Doa (puisi Chairil anwar)
  • Diponegoro (puisi Chairil anwar)
  • Pamflet Cinta (puisi W.S. Rendra)

Referensi