Abdus Samad al-Palimbani

Revisi sejak 5 Februari 2015 01.17 oleh Andiazamuddin (bicara | kontrib) (update)

Abdus Samad al-Palimbani adalah seorang tokoh ulama Indonesia. Menurut sumber-sumber melayu, nama lengkap Al-Palimbani adalah 'Abd Al-Shamad bin 'Abd Allah Al Jawi Al-Palimbani, tetapi sumber-sumber arab menamakannya Sayyid 'Abd Al-Shamad bin 'Abd Al-Rahman Al-Jawi.

Al-Palimbani lahir pada sekitar tahun 1116H/1704M di Palembang. Ayahnya adalah seorang ulama, yang pernah menjadi Qadhi Kesultanan Kedah, sementara Ibunya adalah seorang puteri dari negeri Palembang, yang bernama Radin Ranti.

Al-Palimbani dikenal sebagai ulama Melayu-Indonesia, yang paling menonjol di dalam jaringan ulama abad ke-18M. Al Palimbani banyak melewatkan masa hidupnya, sebagai penulis dan tenaga pengajar di Haramayn (Makkah-Madinah). Ia diperkirakan wafat pada tahun 1203H/1789M, yakni setelah menyelesaikan karya terakhirnya Sayr Salikin ila 'Ibadah Rabb Al-'Alamin.

Selama di Madinah, ia berguru pada ulama sufi yang masyhur pada zaman itu, Gauts al-Zaman al-Waliy Qutb al-Akwan asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim al-Qadiri al-Hasani as-Samman al-Madani, bersama 3 orang sahabatnya setanah air, Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari, Syekh Abdul Wahab Bugis, dan Syekh Abdurrahman Mishri al-Jawi.

Karya Tulis

  • Zuhrat Al-Murid fi Bayan Kalimat Al-Tawhid, karya ini menggunakan bahasa melayu, membahas tentang logika (manthiq) dan teologi ('ushul al-din)
  • Hidayat Al-Salikin fi Suluk Maslak Al-Muttaqin
  • Sayr Salikin ila 'Ibadah Rabb Al-'Alamin
  • Nashihah Al-Muslim wa Tadzkirah Al-Mukminin fi Fadha'il Al-Jihad fi Sabil Allah wa Karimah Al-Mujahidin fi Sabil Allah, karya ini menggunkan bahasa Arab, membahas keutamaan perang suci menurut Al Qur'an dan Hadis
  • Tuhfah al-Ragibtn ft Sayan Haqfqah Iman al-Mukmin wa Ma Yafsiduhu fi Riddah al-Murtadin, di dalam kitab ini, ia memperingatkan pembaca agar tidak tersesat oleh berbagai paham yang menyimpang dari Islam, seperti ajaran tasawuf yang mengabaikan syariat dan paham wujudiyah muthid yang sedang marak pada waktu itu.
  • Al-’Uwah al-Wusqa wa Silsilah Ulil-Ittiqa’, ditulis dalam bahasa Arab, berisikan wirid-wirid yang perlu dibaca pada waktu-waktu tertentu.
  • Ratib ‘Abdal-Samad, semacam buku saku yang berisi zikir, puji-pujian dan doa yang dilakukan setelah shalat Isya. Pada dasarnya isi kitab ini hampir sama dengan yang terdapat pada Ratib Samman.
  • Zad al-Muttaqin fi Tauhid Rabb al-’Alamin, berisi ringkasan ajaran tauhid yang disampaikan oleh Syekh Muhammad al-Samman di Madinah.

Peran Al-Palimbani, melawan Kolonialisme Belanda

Melalui karyanya fi Fadha'il Al-Jihad, telah menjadi sumber utama berbagai karya tentang jihad dalam Perang Aceh, selain itu ia juga diketahui menulis beberapa surat, kepada Para Penguasa di Nusantara, untuk melakukan perang suci terhadap kaum kolonial.

Rujukan