Dursasana

Kurawa kedua dalam epos Mahabharata
Revisi sejak 14 Juli 2007 10.29 oleh Meursault2004 (bicara | kontrib) (ubah kategori)

Dursasana atau Duhsasana (ejaan Sansekerta Duśśāsana) merupakan adik dari Duryudana, salah seorang Korawa yang cukup terkenal. Ia putra Prabu Drestarata dengan Dewi Gandari. Namanya berarti "sulit dikuasai" atau "sulit dikalahkan". Badannya gagah, mulutnya lebar dan mempunyai sifat sombong, suka bertindak sewenang-wenang, menggoda wanita dan senang menghina orang lain. Ia mempunyai seorang istri bernama Dewi Saltani, dan berputra satu orang yakni Dursala.

Dalam kisah "Pandawa Dadu" (Sabhaparwa), Yudistira kalah bermain dadu sehingga kekayaan, kraton, saudara-saudara, dan istrinya telah berada dalam kekuasaan Kurawa sebagai pembayaran taruhan. Dursasanalah yang paling bernafsu untuk menelanjangi Drupadi (istri Yudistira), sehingga Drupadi bersumpah akan menggulung rambutnya yang panjang jika telah keramas dengan darah dari Dursasana, begitu pula Bima bersumpah akan meminum darah Dursasana sebelum mati.

Dursasana tewas di tangan Bima dalam perang Bharatayuddha.

Dursasana di khazanah pewayangan Jawa

Dursasana dikenal pula dalam khazanah pewayangan Jawa. Misalkan menurut cerita pedalangan Yogyakarta ia tewas dalam kisah Bratayuda babak 5 lakon Timpalan/Burisrawa Gugur atau lakon Jambakan/Dursasana Gugur. Menurut tradisi Jawa ia berkediaman di wilayah Banjarjungut, peninggalan mertuanya.