Al Jamiatul Wasliyah ‎

Berdirinya al-Jamiatul Wasliyah atau lebih dikenal dengan al-Wasliyah. ‎Merupakan bentuk kepedulian ulama Sumatera Utara Syekh Muhammad Yunus ‎terhadap konplik berkepanjangan yang terjadi antara Muhammadiyah dan Nahdlatul ‎Ulama saat itu, terutama yang terjadi di Sumatera Utara dan sekitarnya. ‎

Sikap peduli Syekh Muhammad Yunus ini bermula dari upaya menyebarkan ‎ajaran Islam di daerah Sumatera Utara, yang pertama dilakukan oleh Syekh ‎Muhammad Yunus adalah mendirikan sebuh lembaga pendidikan yang diberi nama ‎Maktab Islamiyah di Tapanuli, Medan Sumatera Utara. Setelah beberapa murit dari ‎lembaga pendidikan tersebut mempunyai ilmu agama yang memadai, maka Syekh ‎M. Yunus mengirim murit-muritnya ini ke daerah sekitar.‎

Setelah program pengiriman para ustadz alumni makhtab Islamiyah berjalan ‎dalam beberapa waktu, maka didapatlah informasi yang berhubungan dengan konflik ‎antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama bahkan konflik ini sudah menjurus ‎kepada tindakan saling mengkafirkan sesama muslim. Konflik yang terjadi antara ‎Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terutama yang terjadi di Medan. Mendorong ‎murid-murid Syekh Muhammad Yunus untuk membuat organisasi yang dapat ‎menjadi penengah antara dua kelompok yang bertikai dan kelak dapat kembali ‎memperkokoh persatuan dan kesatuan umat Islam. ‎

Setelah mempertimbangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masa ‎depan umat Islam dan peranan organisasi yang akan dibentuk, maka pada tanggal ‎‎30 November 1930 M di Tapanuli, Medan, Sumatera Utara. Disepakatilah berdirinya ‎organisasi yang diberi nama al-Jamiah al-Wasliyah yang disingkat dengan al-‎Wasliyah yang mengandung makna menjalin hubungan silaturrahmi, kasih sayang dan ‎persaudaraan seluruh umat Islam dalam arti kata tidak terpecah belah seperti yang terjadi ‎antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dengan tempat berkedudukan di Medan ‎Sumatera Utara. ‎

Semenjak didirikan pada tanggal 30 November 1930. al-Wasliyah lebih ‎banyak memfokuskan kegiatannya dalam bidang pendidikan dan dakwah. Dengan ‎terus memperbanyak lembaga pendidikan dalam berbagai level, sama seperi yang ‎dilakukan oleh Muhammadiyah dan ormas lainnya, dalam wilayah Sumatera Utara. ‎Dalam masalah keyakinan beragama, al-Wasliyah secara tegas menyatakan bahwa ‎organisasi ini menjalankan fiqh dengan mazhab Ahlu Sunnah wal Jamaah dengan ‎kitab rujukan yang bersumber dari Mazhab Imam Syafe'I, tetapi dalam pengamalan ‎kehidupan beragama sehari-hari, anggota al-Jamiatul Waliyah diberi kebebasan ‎mengembangkan ilmunya masing-masing dan jika anggota tersebut menemukan ‎jawaban atas semua masalah yang menjadi bahasan dan ia merasa penemuan itu ‎lebih baik, maka ia bebas mengamalkannya asalkan ilmu yang didapat berasal dari ‎al-Qur'an dan as-Sunnah. ‎

Dalam rangka memperkuat posisi al-Wasliyah dan bidang politik dan ‎mempermudah konsolidasi organisasi, al-Wasliyah secara aktif mengikuti peta politik ‎yang ada di Indonesia. termasuk diantaranya dalam mendirikan Sekretaris Bersama ‎Golongan Karya (Sekber Golkar). Dan untuk mendukung cita-cita politiknya al-‎Wasliyah yang sebelumnya hanya merupakan organisasi Islam tingkat lokal, ‎berusaha mengembangkan sayap organisasi dengan memindahkan pusat organisasi ‎ke Ibu Kota negara Jakarta. Dengan kepengurusan ditingkat wilayah terdapat 26 ‎Propinsi, dengan alamat Sekretariat Pengurus Besar berada di Jalan Howitzer Raya ‎No. 46 Km Kodam Sumur Batu Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10640 Telp/Fax +62-‎‎21-4228885‎