Ahmad Syafi'i Ma'arif

Ulama Indonesia dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ahmad Syafi'i Ma'arif, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, dikenal sebagai seorang tokoh dan ilmuwan yang mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat. Sikapnya yang plural, kritis, dan bersahaja telah memposisikannya sebagai Bapak Bangsa. Ia tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya sendiri.

Masa Muda

Lahir di Sumpurkudus, Sawah Lunto, Sumatera Barat, pada tanggal 31 Mei 1935. Sejak kecil ia hidup dalam lingkungan keislaman yang kental. Lulus dari Ibtidaiyah Sumpurkudus, ia melanjutkan ke Madrasah Muallim Lintau, yang kemudian pindah ke Yogyakarta di sekolah yang sama. Ia memang mengambil seluruh pendidikan menengahnya di Mualimin Muhammadiyah. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto, Solo, hingga memperoleh gelar sarjana muda. Setamat dari Fakultas Hukum, beliau melanjutkan pendidikannya ke IKIP Yogyakarta, dan memperoleh gelar sarjana sejarah.

Selanjutnya bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini, terus meneruskan menekuni ilmu sejarah dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universtias Ohio, AS. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, AS, dengan disertasi Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia.

Selama di Chicago inilah, anak bungsu di antara empat bersaudara ini, terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap Al-Quran, dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran Islam, Fazrul Rahman. Di sana pula, ia kerap terlibat diskusi intensif dengan Nurcholish Madjid dan Amien Rais yang sedang mengikuti pendidikan doktornya.

Aktivitas

Setelah meninggalkan posisnya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, kini beliau aktif dalam komunitas Maarif Institute. Disamping itu, guru besar IKIP Yogyakarta ini, juga rajin menulis, di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar. Sebagian besar tulisannya adalah masalah-masalah Islam, dan dipublikasikan di sejumlah media cetak. Selain itu, ia juga menuangkan pikirannya dalam bentuk buku. Bukunya yang sudah terbit, antara lain, berjudul Dinamika Islam dan Islam, Mengapa Tidak?, kedua-duanya diterbitkan oleh Shalahuddin Press, 1984. Kemudian Islam dan Masalah Kenegaraan, yang diterbitkan oleh LP3ES, 1985.

Karya Tulis

  • Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis, Yayasan FKIS-IKIP, Yogyakarta, 1975
  • Dinamika Islam, Shalahuddin Press, 1984
  • Islam, Mengapa Tidak?, Shalahuddin Press, 1984
  • Percik-percik Pemikiran Iqbal, Shalahuddin Press, 1984
  • Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1985

Pranala luar