Damnatio memoriae

Revisi sejak 20 Juli 2007 10.09 oleh Ricky Setiawan (bicara | kontrib) (simpan dulu, takut mati lampu)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Damnatio memoriae adalah sebuah frasa Latin yang berarti "pengutukan memori," dalam arti dihilangkan dari ingatan orang. Ini adalah sebuah bentuk penghinaan dan hukuman yang dapat diberikan oleh Senat Romawi atas orang-orang yang dianggap berkhianat atau siapapun dianggap telah mempermalukan Kekaisaran Romawi.

Tondo of the Severan family, with portraits of Septimius Severus, Julia Domna, Caracalla, and Geta. Geta's face has been deleted, because of the damnatio memoriae ordered by his own brother and murderer Caracalla. In the picture, the only mark of Geta is a grey circle.

Penjelasan

Tujuan dari pelaksanaan damnatio memoriae dan sanksinya adalah untuk menghilangkan semua jejak hidup seseorang dari kehidupan Roma, sehingga seolah-olah orang itu tak pernah ada, dengan tujuan menjaga kehormatan masyarakat kota; dalam sebuah kota yang menekankan bahwa penampilan, kehormatan, dan kebanggaan civis romanus sebagai kebutuhan dasar penduduknya, Damnatio memoriae dapat dianggap sebagai hukuman yang paling berat dan kejam.

Praktek

Dalam masa Roma Kuno, praktek damnatio memoriae diberikan sebagai bentuk penghinaan bagi para elit dan Kaisar Romawi setelah kematian mereka. Jika senat atau Kaisar-selanjutnya tidak menyukai perbuatan seorang individu, mereka dapat menyita harta benda, menghilangkan jejak (seperti patung atau koin bergambar wajah), dan menghapus nama individu tersebut. Karena penghapusan tersebut, para sejarawan dan arkeologis terkadang sulit menentukan kapan saja sebenarnya damnatio memoriae pernah terjadi.

Praktek damnatio memoriae biasanya bukan merupakan kebijakan resmi. Setiap figur politik biasanya memiliki tidak hanya lawan, tetapi juga kawan sehingga sangat sulit

The practice of damnatio memoriae was rarely, if ever, an official practice. All political figures have both allies and enemies, thus it was difficult to implement the practice completely. For instance, the Senate wanted to condemn the memory of Caligula, but Claudius prevented this. Nero was declared an enemy of the state by the Senate, but then given an enormous funeral honoring him after his death by Vitellius. While statues of some Emperors are destroyed or reworked after their death, others are erected. Historians sometimes use the phrase de facto damnatio memoriae when the condemnation is not official. The only emperor that is known to have officially received a damnatio memoriae was Domitian.