Makam Muhammad
artikel daftar Wikimedia
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Menurut sejarahnya, sebelum Masjid Nabawi dieprluas, ada makam Rasulullah SAW yang dahulu dinamakan Masqurah. Setelah masjid ini diperluas, makam Rasulullah masuk di dalam bangunan masjid dengan kubah berwarna hijau. Di situ, terdapat empat pintu yang masing-masing dinamakan Pintu at-Taubah di kiblatnya, Pintu ar-Raudhah di barat, Pintu Fathimah di timur, dan Pintu Tahajud di utara. Selain itu, di sini ada pula makam Abubakr ash-Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.[1]
Upaya pencurian
Menurut sejarahnya yang sahih, ada beberapa kali usaha pencurian yang tercatat di dalam sejarah:[1][2]
- pertama di masa al-Hakim bi Amrillah al-Ubaidiy, dia hendak menarik perhatian masyarakat Mesir dengan hendak mendatangkan jasad Rasulullah SAW. Akan tetapi, usahanya gagal. Upaya mereka gagal karena Allah SWT Mengirimkan angin dahsyat ke Madinah.
- Kedua, di masa pemerintahan al-Ubaidiy yang terjadi pada tahun 408 Hijriah, yang, dia mengatakan bahwa dirinya tuhan. Ia menyuruh orang untuk tinggal di dekat rumah dekat Masjid Nabawi. Orang-orang ini membuat terowongan menuju makam Rasulullah. Upaya tersebut gagal karena ada suara penyeru, "Nabi kalian akan digali! Nabi kalian akan digali!" Maka, para penduduk segera melakukan penyelidikan dan membunuh para utusan tersebut.
- Ketiga, orang-orang Nasrani dari Maroko dahulu pernah hendak menggali makam ini. Akan tetapi, Nuruddin Zanki bermimpi duluan tentang keberadaan orang-orang ini. Adapun para penggali kubur, berhasil diakali duluan dengan siasat sang panglima Nuruddin dengan memberi uang manakala ada penduduk yang berhasil menemui kedua penjahat ini. Di bawah sebuah tikar di rumah sang penjahat, ditemui terowongan menuju makam Rasulullah. Setelah dipukuli penduduk, keduanya mengaku gagal karena adanya guncangan hebat di bumi. Karena adanya bukti, keduanya dibunuh. Lantas, karena kejadian ini, Sang Panglima membuat tembok dari timah tebal di sekitar makam Rasulullah SAW. Kejadian ini terjadi pada 1164 Masehi atau 554 Hijriah, dicatat oleh Ali Hafidz, seorang sejarawan Arab, dalam Fushul min Tarikh al-Madinah al-Munawwarah.
- Keempat, orang-orang Nasrani pernah merampok kafilah jamaah haji. Setelah merampok, mereka bertekad untuk menggali makam Rasulullah SAW secara terang-terangan. Akan tetapi digagalkan sebuah kapal dari Mesir yang mengikutinya hingga Madinah. Orang-orang ini ditangkap dan ditawan.
- Usaha kelima dilakukan dengan rencana menggali makam Abu Bakar dan Umar. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh Hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki ingin menggali kubur di malam hari. Kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka. Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy.
Referensi
- ^ a b Barmin (2010). Tempat-Tempat Bersejarah di Tanah Haram. hal.39-41. Solo:Tiga Serangkai. ISBN 978-979-045-543-6.
- ^ Ahmad Lutfie (6 September 2014). "Astaga..! Sudah Lima Kali Jenazah Nabi akan Dicuri". Kedaulatan Rakyat Online. Diakses tanggal 12 Februari 2015.