Saya Andriana Suke dilahirkan oleh kesunyian dari suatu tempat sunyi pada 12 Februari 1988. Saya berumah dalam sunyi dan makan/minum dari serpihan kesunyian. Tapi dalam pergumulan di tengah kesunyian itu, saya bersahabat baik dengan waktu untuk selalu membaca dunia melalui media maya. Sudah lama saya mengenal Wikipedia Bahasa Indonesia, namun baru sejak 2008 saya mendaftarkan diri. Sebelum versi beta diberlakukan, saya mempelajari semua hal dan tata cara penyuntingan artikel, meski kadang saya juga melakukan kesalahan.
Nama Andriana Suke sering membuat orang mengira saya keturunan Jepang. Tidak, bukan! Saya perempuan keturunan Jawa asli dan tidak dapat berbahasa Jepang. Dapat sedikit berbahasa Inggris. Untuk bahasa Indonesia dan Jawa, saya masih harus terus belajar kepada yang lebih menguasai.
Editor Wikipedia
27 Januari 2015 adalah hari paling mendebarkan dalam perjalanan keterlibatan saya di Wikipedia, karena saya diangkat menjadi editor. Sebelum diangkat, muncul perdebatan sengit nan menggairahkan dalam halaman permohonan. Saya pikir, proses pengangkatan saya menjadi editor bakal memakan waktu lama, seperti pemohon lainnya. Namun di luar dugaan, hanya dalam tempo dua hari, saya sudah diangkat oleh Tuan Aldnonymous. Tapi saya juga tidak akan melupakan peran dan dukungan dari sahabat lain seperti Tuan JohnThorne, Tuan Anbu, dan Tuan Imanuel.
Minat
Saya termasuk orang yang cukup taat kaidah bahasa Indonesia, meski sampai sekarang saya masih terus belajar. Hal utama yang selalu saya ingat dalam menulis dalam bahasa Indonesia adalah struktur kalimat. Baru setelah itu ejaannya. Struktur kalimat menjadi penting, karena kalau salah, dapat mengubah logika dan pengertian. Sementara ejaan, itu hanya persoalan kekayaan kita mengenal kosakata yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itulah saya sering mengkampanyekan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semisal, banyak orang menggunakan kata handal, itu salah, yang benar adalah andal. Atau orang sering sembrono menulis kata merubah, padahal yang benar adalah mengubah. Masih banyak lagi kosakata yang sering dituliskan secara salah.
Saya tidak pernah mengikuti kursus mengetik sepuluh jari. Saya hanya mempelajari itu secara autodidak. Belum pernah saya ukur, berapa kata dalam satu menit. Tapi saya merasa bahwa saya cukup cepat kalau mengetik, apalagi saat menulis saya tidak pernah melihat keyboard. Kadang, saya hanya gemas saja kalau melihat orang mengetik dengan dua jari. Tangannya kethuwal-kethuwil (saya tak tahu terjemahan bahasa Indonesia-nya) bikin mata saya sepet.
Beberapa bidang yang menjadi minat saya untuk menyunting dan merintis artikel baru antara lain tokoh politik, tokoh seni, sastrawan, buku-buku sastra, budayawan, penemu, komunitas seni, dan situs sejarah.
Artikel rintisan saya memang tidak terlalu banyak. Tapi setiap saya menulis artikel baru, saya harus memastikan kesiapan data dan referensi. Sehingga ketika artikel itu mucul sebagai konten baru, pembaca sudah disuguhi dengan (minimal data primer) yang diperkuat dengan rujukan-rujukan terpercaya. Saya paling tidak tega membaca artikel rintisan yang tak kunjung diselesaikan.
|