Kuningan, Kuningan, Kuningan

kelurahan di Kecamatan Kuningan, Kuningan
Revisi sejak 14 Februari 2015 23.27 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia)

Kuningan adalah kelurahan di kecamatan Kuningan, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.

Kuningan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanKuningan
Kode Kemendagri32.08.09.1002 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3208130005 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 6°58′57″S 108°29′10″E / 6.98250°S 108.48611°E / -6.98250; 108.48611

Sejarah

Dalam cerita Parahyangan disebutkan bahwa ada suatu pemukiman yang mempunyai kekuatan politik penuh seperti halnya sebuah negara, bernama Kuningan. Kerajaan Kuningan tersebut berdiri setelah Seuweukarma dinobatkan sebagai Raja yang kemudian bergelar Rahiyang Tangkuku atau Sang Kuku yang bersemayam di Arile atau Saunggalah.Seuweukarma menganut ajaran Dangiang Kuning dan berpegang kepada Sanghiyang Dharma (Ajaran Kitab Suci) serta Sanghiyang Riksa (sepuluh pedoman hidup). Ekspansi kekuasaan Kuningan pada zaman kekuasaan Seuweukarma menyeberang sampai ke negeri Melayu. Pada saat itu masyarakat Kuningan merasa hidup aman dan tentram di bawah pimpinan Seuweukarma yang bertahta sampai berusia lama.

Perkembangan kerajaan Kuningan selanjutnya seakan terputus, dan baru pada 1175 masehi muncul lagi. Kuningan pada waktu itu menganut agama Hindu di bawah pimpinan Rakean Darmariksa dan merupakan daerah otonom yang masuk wilayah kerajaan Sunda yang terkenal dengan nama Pajajaran. Cirebon juga pada tahun 1389 masehi masuk kekuasaan kerajaan Pajajaran, namun pada abad ke-15 Cirebon sebagai kerajaan Islam menyatakan kemerdekaannya dari Pakuan Pajajaran.

Pada tahun 1470 masehi datang ke Cirebon seorang ulama besar agama Islam yaitu Syeh Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah] dan ibunya Rara Santang atau Syarifah Modaim putra Prabu Syarif Hidayatullah adalah murid Sayid Rahmat yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel yang memimpin daerah ampeldenta di Surabaya.

Kemudian Syeh Syarif Hidayatullah ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, dan mula-mula tiba di Cirebon yang pada waktu Kepala Pemerintahan Cirebon dipegang oleh Haji Doel Iman. Pada waktu 1479 masehi Haji Doel Iman berkenan menyerahkan pimpinan pemerintahan kepada Syeh Syarif Hidayatullah setelah menikah dengan putrinya. Karena terdorong oleh hasrat ingin menyebarkan agama Islam, pada tahun 1481 Masehi Syeh Syarif Hidayatullah berangkat ke daerah Luragung yang masuk wilayah Cirebon Selatan yang pada waktu itu dipimpin oleh Ki Gedeng Luragung yang bersaudara dengan Ki Gedeng Kasmaya dari Cirebon, selanjutnya Ki Gedeng Luragung memeluk agama Islam.

Pada waktu Syeh Syarif Hidayatullah di Luragung, datanglah Ratu Ontin Nio istrinya dalam keadaan hamil dari negeri Cina (bergelar: Ratu Rara Sumanding) ke Luragung, dari Ratu Ontin Nio alias Ratu Lara Sumanding lahir seorang putra yang tampan dan gagah yang diberi nama Pangeran Kuningan. setelah dari Luragung, Syeh Syarif Hidayatullah dengan rombongan menuju tempat tinggal Ki Gendeng Kuningan di Winduherang, dan menitipkan Pangeran Kuningan yang masih kecil kepada Ki Gendeng Kuningan agar disusui oleh istri Ki Gendeng Kuningan, karena waktu itu Ki Gendeng Kuningan mempunyai putera yang sebaya dengan Pangeran Kuningan namanya Amung Gegetuning Ati yang oleh Syeh Syarif Hidayatullah diganti namanya menjadi Pangeran Arya Kamuning serta dia memberikan amanat bahwa kelak dimana Pangeran Kuningan sudah dewasa akan dinobatkan menjadi Adipati Kuningan.

Setelah Pangeran Kuningandan Pangeran Arya Kamuning tumbuh dewasa, diperkirakan tepatnya pada bulan Muharam tanggal 1 September 1498 Masehi, Pangeran Kuningan dilantik menjadi kepala pemerintahan dengan gelar Pangeran Arya Adipati Kuningan dan dibantu oleh Arya Kamuning. Maka sejak itulah dinyatakan sebagai titik tolak terbentuknya pemerintahan Kuningan yang selanjutnya ditetapkan menjadi tanggal hari jadi Kuningan

Pemerintahan

Selain sebagai ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan Kuningan juga merupakan salah satu kelurahan yang dipimpin oleh seorang lurah. Sebagai aparatur negara lurah dibantu oleh kepala dusun, aparatur kelurahan dan hansip. Satu dusun atau kampung biasanya merupakan satu RW (Rukun Warga) yang membawahi beberapa RT (Rukun tetangga). RW dipimpin oleh Ketua RW dan RT dipimpin oleh Ketua RT.

Geografis

Kelurahan Kuningan terletak di kaki gunung Ciremai,dialiri oleh sungai Citamba. Kontur wilayahnya sedikit berbukit di sebelah dan juga rata sedikit berkontur . Keadaan iklim kelurahan Kuningan dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18 °C - 32 °C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.

Perbatasan

Utara Kelurahan Purwawinangun
Timur Kelurahan Awirarangan
Selatan Desa Cibinuang
Barat Kelurahan Awirarangan

Ekonomi

Sebagai ibukota kabupaten kelurahan Kuningan menjadi sentra bisnis dan pemerintahan di Kabupaten Kuningan

Pertanian

Tidak banyak lahan pertanian.

Perkebunan

Tidak banyak lahan perkebunan.

Demografi

Kelurahan Kuningan banyak terdiri dari para pendatang. Penduduk kelurahan Kuningan berjumlah 12096 orang, terdiri dari:

  • 5688 orang laki-laki
  • 6408 orang perempuan

Pendidikan

banyak terdapat pusat pendidikan dari mlai TK sampai ke SMU semua ada disini. Sekolah dasar yanga ada di kelurahan Kuningan antara lain:

  • SDN Kuningan I (terletak di Jl. Siliwangi No. 103)
  • SDN Kuningan II (terletak di Jl. Veteran No. 33)
  • SDN Kuningan III (terletak di Jl. Babakan No. 194)
  • SDN Kuningan IV (terletak di Jl. Aria Kamuning No. 30)
  • SDN Kuningan V (terletak di Jl. Ahmad Yani No. 473)
  • SDN Kuningan VII (terletak di Jl. Siliwangi No. 105)
  • SDN Kuningan IX (terletak di Jl. Kepuh No. 225)
  • SDN Kuningan X (terletak di Jl. Veteran No. 56)
  • SDN Kuningan XI (terletak di Jl. Puspalubis No. 157 A)
  • MIS PUI Kuningan (terletak di Jl. Syekh Maulana Akbar No.29)
  • MIS Cokroaminoto (terletak di Jl. Ir. Juanda No. 22)

Sekolah Menengah Pertama yanga ada di kelurahan Kuningan antara lain:

  • SMPN 1 Kuningan (terletak di Jl. Siliwangi No. 74)
  • SMPN 2 Kuningan (terletak di Jl. Otto Iskandardinata No. 136)
  • SMPN 3 Kuningan (terletak di Jl. Pramuka No. 194)
  • SMPN 7 Kuningan (terletak di Jl. Aruji Kartawinata No.4)
  • MTs Yamsik (terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.93)
  • MTs PUI Kuningan (terletak di Jl. Syekh Maulana Akbar No.29)

Sekolah Menengah Umum yanga ada di kelurahan Kuningan antara lain:

  • SMUN 1 Kuningan (terletak di Jl. Siliwangi No. 103)
  • SMUN 2 Kuningan (terletak di Jl. Aruji kartawinata No. 16)
  • SMUN 3 Kuningan (terletak di Jl. Siliwangi No. 13)
  • SMU Kosgoro (terletak di Jl. Aruji kartawinata No. 119)

Sekolah Menengah Kejuruan yanga ada di kelurahan Kuningan antara lain:

  • SMK YAMSIK (terletak di Jl. Ir. Juanda No. 93)
  • SMA KOSGORO (terletak di Jl. Aruji kartawinata No. 119)

Akses Transportasi

Semua angkot jurusan kota masuk ke wilayah kelurahan Kuningan.