Kereta api batu bara rangkaian panjang

layanan kereta api di Indonesia


Kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) adalah kereta api jenis barang yang mengangkut batubara milik PT Tambang Batubara Bukit Asam, sebagai wujud kerja sama antara Bukit Asam dengan PT Kereta Api Indonesia.

Kereta api Batu Bara Rangkaian Panjang (KA Babaranjang)
Ikhtisar
JenisKA Barang
SistemCost Insurance Freight (CIF)
StatusBeroperasi
LokasiDivre III Sumsel dan Lampung
TerminusTarahan
Tanjungenim Baru
Stasiun57
Layanan1
Operasi
Dibuka1982
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PT Tambang Batubara Bukit Asam
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan dan Lampung
DepoLokomotif:
Tanjungkarang (TNK)
Kertapati (KPT)
Gerbong:
Tanjungenim Baru (TMB)
Rejosari (RJS).
RangkaianCC202 (TNK)
CC204 (KPT)
CC205 (TNK)
Data teknis
Panjang lintas420 km
Lebar sepur1067 mm
Kecepatan operasihingga 80 km/jam
Jumlah ruteBBR 1-BBR36

Gambaran Utama

Kereta api ini diluncurkan sebagai realisasi proyek KP3BAKA (Kelompok Proyek Pengembangan Pengangkutan Batubara Kereta Api), dimana kereta api disepakatai sebagai angkutan utama batu bara relasi Tanjungenim - Tarahan yang sekarang dikenal dengan sebutan Babaranjang.[1]

Angkutan kereta api dari Tanjung Enim dan Baturaja menuju Pelabuhan Tarahan menggunakan sistem cost insurance freight (CIF). Artinya, batu bara yang diangkut merupakan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia

Karena kondisi jalan lintas Sumatera dan angkutan sungai di Sumatera Selatan tidak layak yang terutama pada Sungai Musi, transportasi dapat terhambat karena sedimentasi, sehingga kereta api menjadi pilihan utama untuk mengangkut batu bara produksi dari PT Bukit Asam.[2]

Fungsi KA Babaranjang

Adapun KA babaranjang ini berguna untuk memasok batubara PLTU Suralaya di Banten yang merupakan salah satu pemasok listrik di pulau Jawa. Sebab, batubara sebagai bahan bakar PLTU tersebut, selama ini memang sepenuhnya dipasok Bukit Asam. Dari Tanjung Enim, batubara diangkut Babaranjang ke Tarahan, seterusnya dibawa dengan kapal ke Suralaya.

Masyarakat Pencinta Kereta Api (Maska) pernah menyimpulkan KA Babaranjang menjadi tambang uang PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ditengarai, Laba yang diraup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini setiap tahunnya dapat membiayai operasi perusahaan kereta api di Pulau Jawa. [3]

Stamformasi dan Perjalanan KA

Frekuensi rata-rata Kereta Babaranjang 21 kali Tanjung Enim - Tarahan pergi-pulang (pp) perhari, dengan jumlah rangkaian perjalanan diberikan kode khusus yaitu BBR 1 - BBR 36 dan beberapa perjalanan luar biasa (PLB) dengan nomor perjalanan acak yang dijalankan sesuai kondisi waktuy tertentu. Setiap satu rangkaian Kereta Babaranjang ini memerlukan dua lokomotif untuk menggerakkan rangkaian sebab panjang dan beratnya. Berdasarkan jumlah gerbong yang ditarik dalam satu rangkaian, babaranjang dapat dibedakan menjadi dua jenis [4] yaitu:

Jenis KA Lokomotif Penarik Estimasi Jumlah Gerbong per Rangkaian
BBR biasa Double Traksi CC202
Double Traksi CC204
±40 gerbong KKBW
BBR super Double Traksi CC205
Triple Traksi CC202
±60 gerbong KKBW

Referensi