Perang Britania Raya-Zanzibar

konflik militer antara Britania Raya dan Kesultanan Zanzibar pada 27 Agustus 1896, perang tersingkat yang tercatat dalam sejarah
Revisi sejak 6 Maret 2015 18.22 oleh JThorneBOT (bicara | kontrib) (Bacaan lanjutan: clean up, removed: {{Link GA|es}})

Perang Inggris-Zanzibar terjadi antara Britania Raya dan Kesultanan Zanzibar pada tanggal 27 Agustus 1896. Konflik ini berlangsung selama 38 menit[nb 1] dan merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah.[7] Penyebab perang adalah wafatnya Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Britania pada tanggal 25 Agustus 1896 dan kenaikan Sultan Khalid bin Barghash. Britania lebih suka Hamud bin Muhammed menjadi sultan, karena lebih berpihak pada kepentingan Britania Raya. Sesuai perjanjian yang ditandatangani tahun 1886, syarat naik tahta sultan adalah harus mendapatkan izin dari konsul Britania, dan Khalid tidak memenuhi persyaratan ini. Britania menganggap hal ini sebagai casus belli dan mengirimkan ultimatum ke Khalid agar pasukannya menyerah dan meninggalkan istana. Sebagai balasannya, Khalid mengumpulkan para penjaga istana dan mengurung diri di dalam istana.

Perang Inggris-Zanzibar

Harem Sultan setelah pengeboman.
Tanggal09.02–09.40 EAT (06.02–06.40 UTC), 27 Agustus 1896[nb 1]
LokasiZanzibar Town, Kesultanan Zanzibar
Hasil Kemenangan telak Britania
Pihak terlibat
Britania Raya Imperium Britania Kesultanan Zanzibar
Tokoh dan pemimpin
Britania Raya Harry Rawson
Britania Raya Lloyd Mathews
Khalid bin Bargash
Saleh
Kekuatan
Darat:
1.050
Laut:
3 kapal jelajah
2 kapal senjata
Darat:
2.800
4 artileri
1 baterai pantai
Laut:
1 pesiar kerajaan
2 kapal
Korban
1 terluka[1] 500 tewas atau terluka[6]
1 pesiar kerajaan tenggelam
2 kapal tenggelam
1 baterai pantai hancur

Ultimatum tersebut berakhir pukul 09.00 Waktu Afrika Timur (EAT) tanggal 27 Agustus, yang pada saat itu Britania sudah menyiapkan tiga kapal jelajah, dua kapal senjata, 150 marinir dan pelaut, dan 900 tentara Zanzibar di pelabuhan. Kontingen AL Kerajaan dipimpin oleh Laksamana Muda Harry Rawson, sementara tentara Zanzibar dipimpin oleh Brigadir Jenderal Lloyd Mathews dari Angkatan Darat Zanzibar. Sekitar 2.800 penduduk Zanzibar melindungi istana: kebanyakan direkrut dari warga sipil, serta penjaga istana dan sekian ratus pelayan dan budaknya. Pihak yang bertahan memiliki sejumlah artileri dan senjata mesin yang dipasang di depan istana agar terlihat oleh kapal-kapal Britania. Pengeboman yang dilancarkan pukul 09:02 menyebabkan istana terbakar dan merusak artilerinya. Manuver kecil terjadi di laut dan berhasil menenggelamkan satu pesiar kerajaan dan dua kapal kecil Zanzibar, dan sejumlah tembakan yang ditujukan pada tentara Zanzibar pro-Britania tidak efektif. Bendera di istana ditembak jatuh dan kebakaran padam pukul 09:40.

Pasukan sultan kehilangan 500 personilnya, sementara hanya satu pelaut Britania yang terluka. Sultan Khalid mendapatkan perlindungan di konsulat Jerman sebelum kabur ke Afrika Timur Jerman (di daratan Tanzania). Britania segera memasang Sultan Hamud di tampuk kekuasaan sebagai kepala pemerintahan boneka. Perang ini menandai akhir dari Kesultanan Zanzibar sebagai negara berdaulat dan mengawali masa-masa yang sangat dipengaruhi Britania Raya.

Catatan kaki

  1. ^ a b Several durations are given by sources, including 38,[1][2] 40[3] and 45[4] minutes, but the 38 minute duration is the most often quoted. The variation is due to confusion over what actually constitutes the start and end of a war. Some sources take the start of the war as the order to open fire at 09:00 and some with the start of actual firing at 09:02. The end of the war is usually put at 09:40 when the last shots were fired and the palace flag struck, but some sources place it at 09:45. The logbooks of the British ships also suffer from this with St George indicating that cease-fire was called and Khalid entered the German consulate at 09:35, Thrush at 09:40, Racoon at 09:41 and Philomel and Sparrow at 09:45.[5]

Referensi

  1. ^ a b Hernon 2003, hlm. 403.
  2. ^ Haws & Hurst 1985, hlm. 74.
  3. ^ Cohen, Jacopetti & Prosperi 1966, hlm. 137.
  4. ^ Gordon 2007, hlm. 146.
  5. ^ Patience 1994, hlm. 20–26.
  6. ^ Bennett 1979, hlm. 179.
  7. ^ Editor-in-chief, Craig Glenday (2007), Guinness World Records 2008, London: Guinness World Records, hlm. 118, ISBN 978-1-904994-19-0 .

Daftar pustaka

Bacaan lanjutan

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA