Bondol peking

spesies burung
Revisi sejak 11 Maret 2015 15.19 oleh Me iwan (bicara | kontrib) (Pranala luar: clean up template Link GA)
Bondol Peking
Individu dewasa subspesies punctulata di Taman Nasional Nagarhole, India
Individu remaja subspesies punctulata di Kolkata, India
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
L. punctulata
Nama binomial
Lonchura punctulata
(L., 1753)

Bondol peking atau pipit peking (Lonchura punctulata) adalah sejenis burung kecil pemakan padi dan biji-bijian. Nama punctulata berarti berbintik-bintik, menunjuk kepada warna bulu-bulu di dadanya.

Orang Jawa menyebutnya emprit peking, prit peking; orang Sunda menamainya piit peking atau manuk peking, meniru bunyi suaranya. Di Malaysia burung ini disebut pipit pinang, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Scaly-breasted Munia --lagi-lagi terkait dengan bintik di dadanya yang mirip gambaran sisik.

Pemerian

 
Burung dewasa, Bogor.

Burung yang berukuran kecil, dari paruh hingga ujung ekor sekitar 11 cm. Burung dewasa berwarna cokelat di leher dan sisi atas tubuhnya, dengan coretan-coretan agak samar berwarna muda dan tangkai bulu putih. Tenggorokan cokelat kemerahan. Sisi bawah putih, dengan lukisan serupa sisik berwarna coklat pada dada dan sisi tubuh.[2] Perut bagian bawah sampai pantat putih. Burung muda dengan dada dan perut kuning tua sampai agak coklat kotor, tanpa sisik[3]. Jantan tidak berbeda dengan betina dalam penampakannya.

Iris mata coklat gelap; paruh khas pipit berwarna abu-abu kebiruan; kaki hitam keabu-abuan.[2]

Tempat hidup dan kebiasaan

 
Burung yang muda, Bogor.

Bondol peking sering ditemui di lingkungan perdesaan dan kota, terutama di dekat persawahan atau tegalan. Makanan utama burung ini adalah aneka biji rumput-rumputan termasuk padi[3]. Oleh sebab itu bondol peking kerap mengunjungi sawah, padang rumput, lapangan terbuka bervegetasi dan kebun.

Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil, bondol peking sering teramati bergerombol memakan bulir biji-bijian di semak rerumputan atau bahkan turun ke atas tanah. Kelompok ini umumnya lincah dan bergerak bersama-sama, sambil terus berbunyi-bunyi saling memanggil.

Bunyi dua suku, ki-dii, ki-dii..; panggilan ki-ii.. atau ckii, ckii..; dan suara tanda bahaya tret.. tret.. .[3]

Burung ini tidak segan untuk bercampur dengan jenis bondol lainnya[2], seperti dengan bondol jawa (L. leucogastroides) atau yang lain. Kelompok bondol ini pada awalnya mungkin hanya terdiri dari beberapa ekor saja, akan tetapi di musim panen padi dapat membesar hingga mencapai ratusan ekor. Terlihat menyolok di sore hari pada saat terbang dan hinggap bersama-sama di pohon-pohon tempat tidurnya. Kelompok yang besar semacam ini dapat menimbulkan kerugian yang besar kepada para petani.

Bondol peking kerap menghuni kebun, pekarangan dan tepi jalan. Seperti tecermin dari namanya di Malaysia, bondol ini sering memilih pohon pinang atau palma lainnya, pohon atau semak yang tinggi, untuk tempatnya bersarang. Sarang berbentuk bola atau botol dibangun dari rerumputan, diletakkan tersembunyi di antara daun-daun dan ranting[3]. Telurnya berwarna putih, 4-6(-10) butir, masing-masing berukuran sekitar 15 x 11 mm. Berbiak di sepanjang tahun.[4]

Bondol ini hidup mulai dari ketinggian dekat muka laut hingga sekitar 1.800 m dpl.[2], bahkan hingga 2.200 m di Lombok dan 2.300 m di Timor[5].

Subspesies dan penyebaran

Bondol peking tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara dengan 12 subspesies sebagai berikut[6]:

  1. L. p. punctulata (Linnaeus, 1758), tersebar dari Nepal hingga Sikkim, India dan Sri Lanka
  2. L. p. subundulata (Godwin-Austen, 1874), tersebar di timur laut India (Assam) hingga Bhutan dan bagian barat Myanmar
  3. L. p. yunnanensis (Parkes, 1958), tersebar di timur laut Myanmar dan barat daya China
  4. L. p. topela (Swinhoe, 1863), tersebar di selatan China hingga utara Thailand, Indochina, Hainan, dan Taiwan
  5. L. p. cabanisi (Sharpe, 1890), tersebar di Filipina (Luzon, Mindoro, Panay, Cebu, Calauit dan Palawan)
  6. L. p. fretensis (Kloss, 1931), tersebar di selatan Thailand dan Semenanjung Malaysia hingga Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya
  7. L. p. nisoria (Temminck, 1830), tersebar di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa
  8. L. p. baweana (Hoogerwerf, 1963), endemik di Pulau Bawean (Laut Jawa)
  9. L. p. holmesi (Restall, 1992), endemik di bagian tenggara Borneo (Kalimantan)
  10. L. p. sumbae (Mayr, 1944), endemik di Pulau Sumba
  11. L. p. blasii (Stresemann, 1912), tersebar di Flores, Timor, Kepulauan Tanimbar, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara
  12. L. p. particeps (Riley, 1920), endemik di Pulau Sulawesi



Galeri

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Lonchura punctulata". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 Juni 2014. 
  2. ^ a b c d MacKinnon, J., K. Phillips, B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan: 425. Seri Panduan Lapangan LIPI. Bogor :LIPI dan BirdLife IP.
  3. ^ a b c d MacKinnon, J. 1993. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali: 379. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
  4. ^ Hoogerwerf, A. 1949. De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java): 112-3. Buitenzorg :Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.
  5. ^ Coates, B.J. & K.D. Bishop. 2000. Panduan Lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea: 185. Bogor :BirdLife IP - Dove Publ.
  6. ^ Clements, J. F., T. S. Schulenberg, M. J. Iliff, B.L. Sullivan, C. L. Wood, and D. Roberson (2013). The eBird/Clements checklist of birds of the world: Version 6.8. The Cornell Lab of Ornithology. 

Pranala luar