Aula Simfonia Jakarta
Aula Simfonia Jakarta adalah balai konser yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat. Balai ini memiliki kapasitas mencapai 1.200 orang.
Aula Simfonia Jakarta | |
---|---|
Informasi umum | |
Alamat | Jl. Industri Raya Blok B Kavling 1, Kemayoran, Jakarta Pusat |
Kota | Daerah Khusus Ibukota Jakarta |
Negara | Indonesia |
Diresmikan | Oktober 2009 |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Dr. Stephen Tong |
Informasi lain | |
Jenis tempat duduk | Kursi Stadion |
Kapasitas tempat duduk | 1200 |
Balai ini merupakan bagian dari Reformed Millennium Center Indonesia, proyek pembangunan yang terdiri dari megagereja, galeri seni, perpustakaan, dan sekolah teologi. Dirigen utama dan pengarah artistiknya adalah Stephen Tong, seorang penginjil Tionghoa-Indonesia.[1] Konsultan seninya adalah Jahja Ling, warga Tionghoa berkebangsaan Amerika Serikat.
Aula ini menjadi tempat pementasan musik klasik Barat dan gamelan Bali.[2] Di tempat ini terdapat organ pipa terbesar di Indonesia yang dibangun oleh Casavant Frères.[3]
Sejarah
Aula Simfonia Jakarta secara resmi dibuka tahun 2009. Pembangunannya sepenuhnya didanai oleh pihak swasta. Musisi lokal maupun mancanegara pernah mengadakan pertunjukan di aula ini.
Tujuan
Aula Simfonia Jakarta merupakan jawaban dari kebutuhan kota Jakarta akan balai konser yang layak. Sebagai yang pertama, Aula Simfonia Jakarta menawarkan pengalama akustik kelas dunia. Balai konser ini tidak pernah menggunakan pengeras suara dalam setiap pertunjukan musik langsung. Penataan dan desain aula konser sangat diperhatikan sehingga penonton dapat mendengar musik dengan kualitas terbaik.[butuh rujukan]
Aula Simfonia Jakarta memiliki organ pipa buatan Cassavant Frères tahun 1962 yang terdiri dari 3.217 pipa dengan bobot total lebih dari 10 ton. Sejumlah organ pipa dipakai sebagai dekorasi utama pada dinding di belakang panggung aula.
Arsitektur
Balai konser ini dirancang dengan seksama oleh Stephen Tong. Ia memiliki teknik arsitektur tajam dan nilai artistik yang kuat untuk mencapai tingkat akustik yang baik. Alunan suara murni dan asli mengisi keseluruhan desain artistik. Suara langsung dan tingkat refleksi awal, bersama dengan gema lorong diatur dengan seksama.
Sebuah panggung kayu yang tepat yang sengaja ditempatkan di bagian tengah balai memungkinkan penonton dari segala tingkat kursi untuk menikmati pemandangan yang jelas sewaktu pertunjukan berlangsung. Desain arsitektur Aula Simfonia Jakarta bergaya zaman renaisans dengan warna kayu, putih, dan emas.
Ruang aulanya dihiasi lukisan komponis dan patung musisi. Di atas panggung utama terdapat sebuah lampu gantung kristal.
Balai konser ini tidak menggunakan segala jenis pengeras suara selama pertunjukan musik dilakukan. Tata ruang dan desain balai konser ini dibuat dengan teliti dibuat agar penonton bisa mendengar musik yang agung dengan maksimal (97 persen penonton dapat melihat dengan jelas semua seniman di pentas, sisanya dapat melihat secara jelas 70 persen).
Fasilitas
Tempat ini dilengkapi dengan 3217 organ pipa yang merupakan terbesar di Indonesia, terstruktur dengan baik di bagian tengah ruangan. Dibuat pada tahun 1962 oleh Casavant Frères, organ asli Kanada dengan bobot 20.000 lbs mengeluarkan esensi utama dari balai konser yang mementingkan kualitas tinggi ini.
Referensi
Pranala luar