Parakan, Temanggung

kecamatan di Temanggung, Jawa Tengah

Parakan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak di lereng Gunung Sindoro-Sumbing. Kota kecamatan Parakan dilintasi jalur dari Wonosobo ke Yogyakarta/Semarang dan Yogyakarta ke Jalur Pantura/Jakarta.

Parakan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenTemanggung
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total46,875 jiwa jiwa
Kode Kemendagri33.23.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3323010 Edit nilai pada Wikidata
Luas2.223 Ha;
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 7°18′34″S 110°1′29″E / 7.30944°S 110.02472°E / -7.30944; 110.02472

Pada jaman penjajahan dulu daerah ini terkenal dengan senjata bambu runcing. Di mana para pejuang rakyat saat itu menggunakan bambu runcing, dan sebelum digunakan untuk mengusir penjajah Belanda, bambu runcing tersebut "disepuh" oleh Kyai Parak. Dan karena terkenalnya bambu runcing sepuhan Kyai Parak ini maka kota ini disebut Parakan.

Mayoritas penduduknya beragama Islam yang kuat, terbukti dengan banyaknya pesantren di daerah ini. Namun demikian mereka mempunyai toleransi yang tinggi sehingga tempat ibadah lain tetap berdiri tanpa gangguan dan mereka beribadah dengan damai.

Ada kebiasaan dari masyarakat ini setiap hari raya keagamaan mereka merayakan bersama-sama. Seperti malam sebelum Hari Raya Idul Fitri, masyarakat mengadakan pawai obor keliling kota dan didukung dengan semarak oleh mereka yang beragama lain. Pada saat hari raya Idul Fitri pun mereka yang berlainan agama saling bersilaturahmi tanpa membedakan suku dan agama.

Sebaliknya pula saat Hari Raya Imlek, masyarakat bersama-sama menikmati hiburan Liong , Barongsai dan kadang-kadang Wayang Potehi atau boneka panggung khas negeri China di halaman Kelenteng setempat. Demikian pula saat hari Natal sering diadakan hiburan atau bazaar yang melibatkan masyarakat dari agama lain.

Batas Wilayah :

Utara : Weleri
Barat : Wonosobo
Selatan : Temanggung
Timur : Temanggung

Pencaharian :

Petani Tembakau dan Padi, Pedagang.

Kesenian Tradisional :

Kubro: Tarian dengan memakai seragam & topeng, diikuti dengan alat musik pukul. dimainkan juga oleh anak anak.

Kuda Lumping: Tarian dengan menggunakan tunggangan kuda yang terbuat dari bambu dan dihias meriah

Makanan Tradisional :

  1. Emping Ento, sejenis emping yang terbuat dari ketela pohon, rasanya gurih.
  2. Sego Gana, nasi yang dicampur dengan sayuran, parutan kelapa, ikan teri, tempe dan kadang-kadang juga ditambah kentang.
  3. Gudeg gurih, berbeda dengan gudeg yogya, gudeg di daerah ini manis tapi gurih.
  4. Nasi jagung yang disertai sayuran rebus dan rempeyek jagung/teri
  5. Bikan ambon, makanan kecil yang termasuk salah satu jajanan pasar yang terbuat dari telur & krim, rasanya manis
  6. Lemper, juga merupakan jajanan pasar yang terbuat dari ketan dengan daging ayam di dalamnya, disajikan dengan dibungkus daun pisang
  7. Aneka roti tradisional yang dapat diperoleh di sebuah toko roti di Jalan Brigjen Katamso, merupakan toko roti pertama di kota Parakan dan sekitarnya. Terdapat berbagai macam rasa, seperti pisang, coklat, gabungan pisang & coklat, kacang, dan lain-lain. Rotinya terasa renyah dan isinya padat, sangat cocok untuk dibeli sebagai oleh-oleh bila Anda bepergian ke kota ini.
Makanan di Parakan juga banyak yang dinamai dengan istilah yang unik2, antara lain:
  1. Makanan paling berbahaya di dunia, Endog Gludug. Dari ketela pohon yang dilumat, dicampur gula, garam & vanili dibentuk bulat dan digoreng.
  2. Tempe Kemul tempe bersalut tepung yang digoreng atau semacam mendoan gaya Parakan.
  3. Tahu Cokol, atau tahu isi irisan wortel, kecambah dll.