Kwee Hing Tjiat
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Berkas:Kwee Hing TjiatKwee Hing Tjiat (lahir Surabaya, 1892, wafat Semarang, 27 Juni 1939) adalah seorang jurnalis Melayu-Tionghoa dan mendapat julukan "Sang Naga Jurnalistik Melayu – Tionghoa". Ia melewatkan masa kecil di Surabaya. Pada usia 21 tahun (1913), bersama Lie Biauw Kie, Tjia Tjiep Ling, Tan Tjiang Ling, Liem Thoan Tik, dan Liem Tjhioe Kwie, ia mendirikan mingguan yang pertama terbit di Surabaya bernama Bok Tok. Pada tahun 1914 ia telah menjadi redaktur kepala (hoofdredacteur) mingguan Tjhoen Tjhioe yang dipimpin Tjoa Jan Hie. Pada tahun yang sama ia menjadi redaktur kepala Palita di Yogyakarta.
Pada triwulan kedua 1916 ia menjadi redaktur kepala pertama dari kalangan Tionghoa pada harian Sin Po Batavia.
Di usia 26 tahun (1918) ia berangkat ke Eropa dan tinggal di Berlin, untuk urusan perdagangan tembakau pada firma Hoo Tik Thay di Surabaya, namun dunia jurnalistik tidak pernah lepas dari hidupnya. Di Berlin ia menulis buku yang berjudul Dua Kepala Batu.
Ia kembali ke Indonesia (waktu itu masih Hindia Belanda) tahun 1923, namun sesampainya ia di Pelabuhan Tanjung Priok ia ditolak masuk. Lalu ia berdiam di Shanghai dan menulis untuk berbagai suratkabar di Tiongkok dan di Tanah Jawa.
Kwee Hing Tjiat wafat pukul 19.40, 27 Juni 1939 (pada usia 47 tahun) di Semarang.
Pranala luar
- [1] Tempat mengenang Ouwheer Kwee Hing Tjiat (berbahasa Melayu-Tionghoa).