Mesir Prasejarah

Revisi sejak 17 Agustus 2007 18.17 oleh O-zone (bicara | kontrib)

Periode Predinastik Mesir Kuno (sampai 3100 BC) adalah sebuah periode antara Neolitikum Awal dan permulaan monarki Firaun yang dimulai dengan Raja Narmer. Bagaimanapun, masa periode predinastik sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya penggalian arkeologis terhadap Mesir, dan penemuan bahwa perkembangan predinastik terjadi secara bertahap-tahap menyebabkan banyak ahli yang memperdebatkan mengenai kapan tepatnya periode predinastik berkahir. Karena itu, istilah "periode protodinastik," terkadang disebut "Dinasti 0," digunakan oleh para ahli untuk menamai bagian periode yang bisa dikarakterisasi sebagai predinastik bagi beberapa orang dan dinasti bagi yang lainnya. Periode Predinastik secara umum terbagi ke dalam dua periode kebudayaan yang dinamai dengan nama lokasi perkampungan-perkampungan pertama Mesir dengan tipe tertentu.

Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Pra-Dinasti
Periode Proto-Dinasti
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25
Periode Akhir
ke-26
ke-27 (Periode Persia Pertama)
ke-28 ke-29 ke-30
ke-31 (Periode Persia Kedua)
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemaik
Mesir Romawi
Serbuan Arab

Masa awal Predinastik

Kebanyakan situs di Mesir digali hanya di Mesir Hulu, karena lumpur-lumpur dari Sungai Nil banyak terkumpul di daerah delta, dan kebanyakan situs dari periode predinastik telah terkubur secara menyeluruh di daerah tersebut.[1] Walaupun Mesir Hilir tampaknya memiliki kebudayaan yang sangat berbeda, keadaan alamnya masih tidak diketahui.[1]

Kebudayaan Qadan dan Sebilian (Paleolitikum akhir)

Lebih dari dua puluh situs arkeologi di Nubia Atas menunjukkan adanya sebuah budaya penggilingan gandum Neolitikum yang disebut kebudayaan Qadan, yang menjalankan pertanian di sepanjang Sungai Nil selama permulaan fase Sahaba Daru, ketika pengeringan di Sahara menyebabkan penduduk oasis Libya berpindah ke lembah Sungai Nil.[2] Di Mesir, analisa serbuk sari yang ditemukan di situs arkeologis mengindikasikan bahwa kebudayaan Sebilian (juga dikenal sebagai Esna) kemungkinan juga telah bertani gandum dan jelai. Juga, spesimen tanaman modern ditemukan pada waktu itu.[2] Telah disimpulkan bahwa pola hidup menetap para petani menyebabkan bertambahnya peperangan, yang merusak pertanian dan mengakhiri periode ini.[2] Kebudayaan lain dengan perburuan, nelayan, and pengumpul makanan menggunakan alat batu kemudian menggantikannya.[butuh rujukan]

Kebudayaan Faiyum A (Neolitikum)


Kebudayaan Tasian

Kebudayaan Badarian

Kebudayaan Amratian (Naqada I)

Kebudayaan Gerzean (Naqada II)

Hubungan dengan asing

Kebudayaan Naqada III

Referensi

  1. ^ a b Redford, Donald B. Egypt, Canaan, and Israel in Ancient Times. (Princeton: University Press, 1992), p. 10.
  2. ^ a b c Grimal, Nicolas. A History of Ancient Egypt. p.21. Librairie Arthéme Fayard, 1988

Pranala luar