Dedi Mulyadi
H. Dedi Mulyadi, S.H. (lahir 11 April 1971) adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana adalah seorang pensiunan Tentara Prajurit Kader yang dipensiunkan muda pada usia 28 tahun akibat terkena racun tentara Belanda. Sementara ibunya, Karsiti adalah aktivis Palang Merah Indonesia. Ia adalah seorang politikus yang dalam usia muda (37 tahun) sudah menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Dilantik pada tanggal 13 Maret 2008. Sebelum jadi Bupati, Dedi Mulyadi menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada periode (2003-2008) bersama Lily Hambali Hasan. Pada Pilkada 2013, Dedi Mulyadi terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta untuk periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.[1]
Dedi Mulyadi | |
---|---|
Bupati Purwakarta | |
Masa jabatan Maret 2008 – Petahana | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Wakil | Dudung B.S. (2008–2013) Dadan K. (2013–sekarang) |
Pengganti Petahana | |
Wakil Bupati Purwakarta | |
Masa jabatan 2003 – Maret 2008 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Pengganti Dudung B.S. | |
Ketua Komisi E DPRD Purwakarta | |
Masa jabatan 1999 – 2003 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | 11 April 1971 Subang, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Hj. Anne Ratna Mustika |
Anak | Maulana Akbar A. H. Yudistira M. Rahmaning H. |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan Pribadi
Masa kecil Dedi Mulyadi penuh dengan perjuangan. Ia pernah tidak naik kelas ketika duduk di bangku SD kelas 1. Ketika duduk di bangku SMP, ia harus menempuh jarak 20 km ke sekolahnya dengan menggunakan sepeda hasil dari tabungannya sendiri. Sejak kecil ia memiliki kemampuan dalam berpidato, berdakwah, dan membaca puisi yang membuat ia selalu mendapatkan juara di bidang tersebut. Masa SMA ia lewati dengan keprihatinan pula, bersekolah sambil menjadi juru foto, berjualan layang-layang, menjadi penarik ojek, segala hal yang bisa menghasilkan uang ia lakukan, seperti berjualan es dan agar-agar. Setelah lulus SMA ia berhijrah ke Purwakarta, dan melanjutkan studinya di Purwakarta.[2]
Dedi Mulyadi menikah dengan Hj. Anne Ratna Mustika (Mantan Mojang Purwakarta yang juga keponakan dari Drs. H. Bunyamin Dudih, S.H., Bupati Purwakarta Periode 1993-2003). Dedi dikaruniai 2 orang anak yaitu Maulana Akbar Ahmad Habibie dan Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip.[3]
Karier Politik & Organisasi
Dedi Mulyadi terjun ke dunia politik dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota DPRD Purwakarta pada Periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Komisi E. Akan tetapi pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta Periode 2003-2008 berpasangan dengan Lily Hambali Hasan. Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada periode selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.
Jabatan yg pernah diduduki Dedi Mulyadi adalah Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta, Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta (1994), Wakil Ketua DPC FSPSI (1997), Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1998), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun (2002), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002), Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002), Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015), Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) dan Ketua DPC Partai Golkar Purwakarta (2004-2007).
Pendidikan
Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri Purwadadi (1990). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999).
Lihat Pula
Referensi
- ^ "Pelantikan Bupati Purwakarta dan Wakil Bupati Purwakarta. "Kenduri Cinta Rakyat Purwakarta"". merdeka.com. 2013-03-18.
- ^ "Setitik Kisah Hidup Dedi Mulyadi". dedimulyadi-bupati.blogspot.com. 2009.
- ^ "Profil Dedi Mulyadi". purwakartakab.go.id. 2008.