Cacing cambuk

Cacing Cambuk mempunyai nama latin Trichuris trichiura. Cacing cambuk ini tinggal didalam tubuh manusia, tepatnya didalam usus besar manusia. Cacing ini dinamakan cacing cambuk karena bentuknya mirip seperti cambuk, di mana bagian kepalanya bertekstur halus dan bagian ekornya menebal. Cacing yang telah dewasa memiliki panjang sekitar 4-5 cm, betina memiliki panjang sekitar 5 cm dengan ciri-ciri ekor membulat tumpul dan jantan memiliki panjang 4 cm dengan ciri-ciri ekor melingkar. Cacing ini termasuk yang memiliki perkembangbiakkan yang cepat karena Cacing betina dapat menghasilkan telur sebanyak 3.000-10.000 butir telur setiap harinya.

Telur yang dihasilkan tersebut keluar bersama tinja dan apabila mendapat tempat yang lembab dan daerah yang teduh telur-telur tersebut akan matang di dalam tanah selama 3-6 minggu, kemudian berkembang menjadi larva. Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm ketika berada di dalam usus manusia. Telur-telur cacing ini hanya dapat dilihat oleh bantuan mikroskop, bentuknya seperti tempayan dengan ukuran 50 x 32 mikron, kulit bagian dalam telur berwarna putih jernih sedangkan dibagian luar telur berwarna kuning.

Cacing cabuk dapat bersarang di dalam tubuh manusia dan biasanya cacing ini menyerang anak-anak atau balita karena pada dasarnya anak-anak itu senang bermain di atas tanah dan terkadang dari mereka lupa mencuci tangan ketika makan sehingga telur cacing tersebut termakan oleh mereka. Dan juga didasari oleh pola hidup dimasyarakat yang kurang menjaga kebersihan Telur yang telah menjadi larva tersebut dan tertelan oleh manusia kemudian menetas dan keluar dari di dalam usus halus lalu akan menuju ke usus besar. Didalam usus besar itulah, cacing ini menyebar dan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing ini dapat menghisap darah dengan memasukkan kepalanya melalui dinding usus sehinggga menyebabkan anemia pada orang yang bersangkutan. Masa pertumbuhan cacing cambuk hingga dewasa adalah sekitar 30-90 hari dan cacing ini dapat bertahan hidup selama beberapa tahun.