Songket

Kain tenun jenis brokat yang berasal dari Sumatra Selatan dan Sumatra Barat
Revisi sejak 22 September 2005 07.49 oleh Aurora (bicara | kontrib)

Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu yang berasal dari Malaysia dan Indonesia. Songket biasanya ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan dipakai sebagian besar untuk fungsi dan upacara resmi.

Asal terjadinya kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Cina dan India. Orang Cina menyediakan sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak.Akibatnya, jadilah songket.

Ditenun di atas mesin tenun bingkai Melayu, pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper.

Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari daerah desa, tidak mengherankan untuk mengetahui bahwa motif dipolakan dengan flora dan fauna lokal. Motif ini juga dinamai dengan kuih lokal Melayu seperti seri kaya, wajik, dan tepung talam, dikira menjadi favorit raja.

Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikan, sedangkan songket biasa hanya mengambil sekitar 3 hari.

Asalnya laki-laki memakai songket sebgai destar atau kain-kepala. kemudian barulah wanita Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung. Hari ini songket adalah pilihan populer untuk pakaian perkawinan Melayu dan sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu kado perkawinan.

Songket tidak dimaksudkan hanya untuk yang berada karena kain ada terdapat dari RM 100, manakala yang eksklusif mencecah beberapa ribuan ringgit.