Tulis pesan baru
Memulai
Memulai
Perhatian khusus
Bantuan
Bantuan
Diskusi
  • Warung kopi bahasa. Ini tempat nyaman untuk diskusi. Namanya warung kopi tapi tak ada yang menyediakan kopi hihihi...
  • Warung kopi lain-lain. Namanya juga lain-lain. Apa saja bisa masuk di sini, yang penting jangan ngacau saja.
  • Warung kopi usulan. Di tempat ini, pengguna tidak boleh sembarang usul. Karena usulan yang tidak masuk akal dan melenceng dari tujuan komunitas akan diabaikan. Saya sih "Yes". Nggak tahu kalau Mas Anang.
  • Berpartisipasi pada diskusi penghapusan artikel, diskusi pengangkatan editor, pemilihan pengurus, artikel pilihan, gambar pilihan, proposal, komunikasi dengan pengguna lain di halaman pembicaraan (tentu saja hanya kepada pengguna yang mau saja).
Tips
Tips
Tanda seru!!
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Bahasa

Saya sangat mencintai bahasa Indonesia. Itulah mengapa setiap menuliskan menyunting artikel, merintis artikel, atau menuliskan pesan selalu menggunakan bahasa Indoenesia yang baik dan benar. Saya menghargai pengguna yang menuliskan pesan dengan bahasa Indonesia di halaman pembicaraan saya.

Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Mengolah data

Saya tak mau hanya sekadar menyalin kemudian menempel data yang saya peroleh dari referensi. Saya harus mengolah agar bahasa lebih lentur dan ensiklopedis. Saya tidak suka artikel dengan gaya media massa. Hal terpenting yang harus saya lakukan sebelum menulis artikel adalah memperoleh referensi baru menuangkan dalam bentuk artikel, bukan sebaliknya.

Tulis pesan baru

Arsip 2015 dan sebelumnya Arsip 2016 Arsip 2017 Arsip 2018
Pesan Anda tersimpan otomatis di sini

Aku Setelah Aku

 

eyelight

Aku berdiri sebagai reruntuhan, atau, mungkin sebagai
reruntuhan yang duduk di depan monitor kesunyian. Gelombang-
gelombang memori masih bergerak, seperti mesin scanner yang
mondar-mandir di atas keningku. Batas kematianku dan batas
kecantikanmu, membuat tikungan yang pernah dilalui para
petapa. Aku masih reruntuhan dalam pelukanmu. Batu-batu
bergema dalam puing-puingnya. Menuntunku dari yang jatuh.
Berenang, dalam yang tenggelam. Menghidupkan gamelan mati
di mataku.

Ketukan-ketukan kecil, putaran di kening, lembah-lembah yang
belum pernah kulihat. Aku berdiri melihat garis bibirmu dari
matamu, garis yang dilalui sebuah truk. Seorang perempuan
menyetirnya dengan lengan kirinya yang patah. Ia gulingkan
cermin-cermin busuk ke dalam keca: aku pada batas-batas
berakhirnya aku. Perempuan yang kecantikannya melumpuhkan
batas-batas militer. Parit-parit bekas peperangan, membuat mata
rantai baru ke telaga. Bebaskanlah aku, bebaskanlah aku dari
kultur yang menawan kebinatanganku.

Ia bergerak, kejutan-kejutan pendek dari setiap bayangan puisi.
Garis pantai lurus dari matanya, semakin lurus dalam horison
keheningan: batas setelah manusia menyerahkan dirinya kembali
sebagai binatang. Perempuan yang kecantikkannya menyihirku
sebagai lelaki setelah lelaki, sebagai aku setelah aku. Kecantikan
yang mengisi kembali botol-botol kosong dalam puisi, setelah
kekejaman di luar tutup botol.

Aku ambil kembali manyatku dari lidahnya. Perempuan yang
kecantikannya terus menerus merajut pecahan-pecahan kaca.
Aku tak percaya, tubuh penuh jahitan setelah aku di depanku.
Perempuan yang kecantikannya membangun sebuah hutan di
mataku, siang-malam, mengisinya dengan binatang-binatang
kecil, pagar jiwa dalam cincin yang mengusir kehancuran makna.
Gua bagi pemuja tubuh dan burung-burung dalam kicauannya.
Di dalam sarangnya, aku dan waktu menjadi purba.


Afrizal Malna lahir di Jakarta, 7 Juni 1957. Selain menulis puisi dan prosa,
ia banyak bekerja untuk teater, tari, dan seni rupa. Buku puisinya antara lain
Pada Bantal Berasap: Empat Kumpulan Puisi (2010)

Oh my God!

 


Kelemahan paling sering saya dapati pada pengguna yang merintis artikel adalah efektifitas kata dan kalimat. Ini yang membuat gatal tangan saya untuk menyunting. Jika tak terlalu banyak, mendinglah. Tapi jika banyak sekali, capek juga. Kelemahan lainnya adalah soal ejaan, tanda baca, pemenggalan kalimat, dan pemisahan pokok kalimat. Sesekali saya mengingatkan melalui pesan, tapi dari semua pesan saya, lebih banyak yang tidak menjawab, tidak merespon, dan tidak menindaklanjuti. Oh iya satu lagi kelemahan yang sering terjadi, yaitu kekacauan penyusunan kalimat pada paragraf pembuka sebuah artikel. Kebanyakan mereka bingung mau bicara apa. Ada yang semua hal disebut, ada yang mestinya disebut malah diletakkan di tengah kalimat, ada pula yang kalimat pada paragraf pembuka sangat pendek. Oh my God! Berilah saya kesabaran... Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}}10 April 2015, jam 05:23 WIB

Mungkin aku terlalu bersemangat

 


Tak ada yang perlu kusesali selama ini aku terlalu bersemangat melakukan sesuatu, yang mungkin dapat berguna bagi banyak orang. Tapi sekarang aku merasakan,semangat itu mulai meluruh. Aku tak tahu oleh sebab apa ini. Ah, mungkin aku memang perlu mengambil jarak, antara semangat dan tujuan yang hendak kucapai. Supaya aku tak kehabisan tenaga. (11 April 2015, jam 20:49 WIB)

Bls editor..

Memulai
Memulai
 

Hihi, maaf mbak Andriana08 karena gak bisa muncul beberapa hari ini karena ada masalah internet. ;) Oh ya, tentang editor itu saya rasa saya belum bisa mengangkat jawatan itu karena saya tidak seperti editor lain yang bisa sentiasa "online". Saya takut jika saya gak bisa senantiasa "online", hak editor saya bisa dicabut. :/ By the way, makasih ya atas undiannya juga kepada mas Erik dan LegoFan506. :) ᴡᴀɴɴɪᴇᴇ 12 April 2015 - 13:05 WITA 12 April 2015 05.05 (UTC)Balas