Paya Bumbung, Singkil, Aceh Singkil

gampong di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh

Pea Bumbung merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, provinsi Aceh, Indonesia, pea bumbung sendiri dahulunya adalah daerah yang ada di pinggiran sungai sama perihalnya dengan desa Pangkoh sekarang Pemuka, Selok aceh,dll Yang dimana beberapa desa tersebut di tegaskan oleh pemerintah Aceh singkil yakni pada awal tahun 2004 untuk pindah kedaratan mengingat pada saat itu adalah pada masa komplik di aceh itu sendiri. Namun demikian penegasan pemerintah ini tidak beransur secara cepat mengingat pada masa itu yang dimana masyarakat yang ada di pinggiran sungai tersebut termasuk desa pea bumbung sendiri, telah lama mendiami atau bermukim di tanah itu, kemudian dari pada itu masyarakat yang berpotensi sebagai nelayan atau petani padi mekhawatirkan pekerjaan meraka. jadi Desa Pea bumbung yang sekarang merupakan hasil dari pemindahan, yang dahulu merupakan hutan berantara. setelah beberapa tahun kemudian sekitar desa pea bumbung tersebut mulai di garap oleh PT.Ubertraco sekarang PT.Nafasindo, banyak pertentangan dikala itu dimana tanah yang digarap oleh PT perkebunan tersebut sebagian ada yang mengatakan juga pernah di garap oleh masyarakat tersebut.

Pea Bumbung
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Singkil
KecamatanSingkil
Kode Kemendagri11.10.04.2010 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1102020014 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km2
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km2
Peta
PetaKoordinat: 2°20′9.600″N 97°50′52.800″E / 2.33600000°N 97.84800000°E / 2.33600000; 97.84800000

Desa pea bumbung sekarang merupakan daerah yang di kelilingi oleh kebun sawit (PT.Nafasindo) yang dimana sekarang masyarakat di sekitar tersebut juga bermata pencarian sebagai pekebun,Namun demikian Desa ini jauh tertinggal di antara desa-desa yang lainya dan kita bisa lihat yakni jalan yang berada di desa tersebut belum adanya pengaspalan oleh pemerintah Aceh Singkil padahal desa tersebut dekat dengan pemerintahan dan ini sangatlah disayangkan karena apabila terjadi musim kemarau maka jalan batu yang ada di desa tersebut selain berlobang juga penuh dengan asap debu yang mungkin membahayakan bagi masyarakat sekitar.